Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1. PENDAHULUAN
The 21st century requires a transformation of education as a whole so that
the quality of teachers is built that is able to advance knowledge, training, student
equity, and student achievement [1]. Indonesia faces more severe challenges in the
development of 21st century education, because it is already in the era of
development of the Massive Open Online Courses (MOOCs) [2]
Pendidikan abad 21 menekankan pada kesiapan dalam menghadapi
revolusi industri 4.0 yang menekankan pada “The future of education” [3].
Pendidikan 4.0 menitikberatkan pada empat komponen, salah satunya adalah
memiliki kemampuan critical thingking yang baik dan memiliki kemampuan
problem solving yang baik [4].
Pendidikan tidak hanya mempersiapkan para siswa untuk melanjutkan
studinya pada tingkat yang lebih tinggi, tetapi juga mampu memecahkan
tantangan dan masalah yang dihadapi para siswa yang membutuhkan pemikiran
2
positif dan tanggung jawab dalam pemecahan masalah yang sesuai dengan gaya
dan orientasi masalah [14].
Pengintegrasian kedua model ini diharapkan mampu mengoptimalkan
pemberdayaan kemampuan berpikir kritis siswa dan melatih kemampuan siswa
dalam bekerjasama, serta meningkatkan kolaborasi antar siswa.. Berdasarkan
penjabaran tersebut, kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan melalui
model RQA dipadu CPS diharapkan dapat memberikan informasi yang
mendukung integrasi kedua model tersebut dalam upaya pemberdayaan
kemampuan berpikir kritis siswa.
2. METODE
Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research&
Development / R&D). Penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji kelayakan produk
tersebut [15]. Dalam penelitian pengembangan ini digunakan model
pengembangan 4D yang dibatasi hingga 3 tahap yaitu: Define, Design, Develop,
yang dikembangkan oleh Thigarajan, Semmel, dan Semmel [16]. Penelitian ini
difokuskan pada pengembangan produk berupa perangkat pembelajaran kimia
berbasis RQA dipadu CPS pada materi asam basa.
Data dianalisis menggunakan rumus persentase [17]:
Rentang persentase dan kriteria kualitatif dapat ditetapkan pada Tabel 1.
Tabel 1.
Rentang Persentase dan Kriteria
Percentage Criteria
85 %-100 % Sangat Baik
69 %-84 % Baik
53 %-68 % Cukup
37 %-52 % Kurang
20-36 % Sangat Kurang
Temuan ini diperkuat oleh hasil penelitian oleh Aisya, Corebima, &
Mahana [18], bahwa pada pembelajaran RQA-CPS terdapat proses berpikir kritis
secara individual kemudian melalui diskusi kelompok baik berpasangan maupun
kelompok besar siswa akan memperoleh suatu pemahaman konsep yang benar.
Selanjutnya pembelajaran RQA-CPS dapat meningkatkan keterampilan berpikir
kritis siswa karena model ini merupakan pembelajaran kooperatif yang di
dalamnya terdapat proses scaffolding antara siswa yang dilakukan dengan
kerjasama anatarsiswa untuk menyelesaikan soal atau masalah yang diberikan
oleh guru [19].
Perangkat pembelajaran kimia berbasi RQA-CPS yang telah
dikembangkan juga memiliki beberapa kelemahan. Kekurangan dalam penelitian
ini adalah penelitian ini hanya tiba pada tahap validasi.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian pengembangan tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa perangkat pelajaran kimia berbasis RQA dipadu CPS yang dikembangkan
dinilai layak. Dengan demikian bahwa produk yang dikembangkan cocok untuk
digunakan sebagai alternatif dalam proses pembelajaran materi asam basa.
Penelitian ini akan terus dilanjutkan pada tahap kepraktisan dan keefektifan
perangkat pembelajaran yang dikembangkan.
5. ACKNOWLEDGMENTS
6. DAFTAR PUSTAKA
[1] Sbderstrbrm, T., From, J., Lbvqvist, J & Tornquist, A. (2011). From distance
to online education: Educational management in the 21th century. Annual
Conference Dublin.
[2]. Hadiz, & D. Dhakidae. (2017). Social Science and Power in Indonesia (pp.
57-90). Singapore: Institute of Southeast Asian Studies.
[3]. Suradisastra, K. (2006). Agriculture cooperative in Indonesia. Agriculture
Cooperatives in Asia: Innovation and Opportunities in the 21st century.
Seoul: National Agricultural
[4]. Dwiningrum, A, S, I. (2017). Peran Keluarga Dalam Pendidikan Abad Ke-
21. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.
[5]. U.S. Department of Education. (2016). Highlights From TIMSS And
TIMSS Advanced. NCES 2017-002.
6
[6]. Pacific Policy Research Center. (2010). 21st century skills for students and
teachers. Honolulu: Kamehameha Schools Research & Evaluation Division
[7]. Ocak, I. (2018). The Relationship between Teacher Candidates’ Views of the
Nature of Science and Their Problem Solving Skills. International Journal
of Instruction, 11(3), 419-432.
[8]. Rahdar, A., Pourghaz, A., & Marziyeh, A. (2018). The Impact of Teaching
Philosophy for Children on Critical Openness and Reflective Skepticism in
Developing Critical Thinking and SelfEfficacy. International Journal of
Instruction, 11(3), 539-556.
[9]. Rosyida, F., & Ghufron, M. A. (2018). Herringbone and Tri Focus Steve
Snyder Technique: The Techniques for Teaching Reading Comprehension
Viewed from Students’ Reading Habit. International Journal of Instruction,
11(3), 603-616
[10]. Corebima, A.D. (2016). Pembelajaran Biologi di Indonesia Bukan untuk
Hidup. Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional XIII Pendidikan
Biologi FKIP UNS. Proceeding Biology Education Conference, 13(1), 8-22.
[11]. Hajiyakhchali, A. (2013). The efects of Creative Problem Solving Process
Training on Academic Well-being of Shaid Chamran University Studens.
Near East University, Cyprus. 2 (54): 54.
[12]. Robitah, A. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Biologi Berbasis Inkuiri
dan Creative Problem Solving (CPS) Terhadap Kemampuan Berpikir
Kreatif, Keterampilan Proses Ilmiah dan Hasil Belajar Kognitif Siswa
Kelas X. Tesis Tidak Diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang.
[13]. D’Zurilla, T.J., Nezu, A.M. (2007). Problem-Solving Therapy: A Positive
Approach to Clinical Intervention. Springer, New York.
[14]. D’Zurilla, T.J., Nezu, A.M. (2010). Problem-solving therapy. In: Dobson,
K.S. (Ed.), Handbook of Cognitive-Behavioural Therapies. Guilford Press,
New York, pp. 197–225.
[15] Sugiyono. (2017). Quantitative, Qualitative, and R & D Research Methods.
Bandung: Alfabeta.
[16]. Thiagarajin, S., Semmel, D., & Senmel, M. (1974). Instructional
Development for Training Teachers of Exceptional Children: A Sourcebook,
Retrieved 10 March, 2017 from
https://files.eric.ed.gov/fulltext/ED090725.pdf
[17]. Widoyoko, S. (2009). Learning Program Evaluation. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
[18]. Aisya, Corebima, & Mahana. (2017). Hubungan Antara Pretest Dengan
Posttest Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Sma Pada Pembelajaran
Biologi Kelas X Melalui Model Pembelajaran RQA Dipadu CPS di Kota
Malang. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains (SNPS)
[19]. Mamu, H. D. (2014). Pengaruh Strategi Pembelajaran, Kemampuan
Akademik dan Interaksinya terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil
Belajar Kognitif IPA Biologi. Jurnal Pendidikan Sains, 2 (1): 1-11.