Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Palang Hijau terletak di dalam bunga wijayakusuma dengan lima daun mahkota makna Pancakarsa
Husada yang melambangkan tujuan pembangunan kesehatan sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional
Bunga Wijayakesuma ditopang oleh lima kelompok daun berwarna hijau melambangkan Pancakarya
Husada pada hakikatnya adalah penjabaran makna pembangunan kesehatan
Bunga Wijayakesuma dengan lima daun mahkota berwarna putih dan kelopak daun berwarna hijau
mempunyai makna melambangkan pengabdian luhur
Logo yang bertulliskan ”BAKTI HUSADA” adalah pengabdian dalam upaya kesehatan paripurna
Bentuk Garis bulat telur melambangkan kebulatan tekad, keterpaduan dengan berbagai unsur dalam
masyarakat.
Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti
Husada Tingkat Nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang kemudian dicanangkan oleh
Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 12 November 1985 sebagai Hari Kesehatan
Nasional di Magelang.
Saka Bakti Husada bertujuan untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan, yang
dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan
masyarakat di lingkunganya. Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka
disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan
tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi
kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan
menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.
Penyehatan Perumahan
Pengamanan Pestisida
Penyehatan Air
Kesehatan Ibu
Kesehatan Anak
Kesehatan Remaja
Kesehatan Jiwa
Imunisasi
Gawat Darurat
HIV / AIDS
Perencanaan Menu
Penyuluh Gizi
Pemahaman Obat
Pembinaan Kosmetik
Salam Pramuka!!!
[ Badge Krida Bina Keluarga Sehat ]
Sejatinya keluarga yang dimiliki harus sehat dan tertata dengan baik masalah kesehatannya, jika salah
satu unsur dari Keluarga ada yang sakit maka tidak dapat dipungkiri dapat virus penyakit tersebut dapat
tertular kekeluarga atau kesaudaranya sendiri. Apalagi seorang Ibu yang merupakan kunci utama pada
keluarga tersebut sedang mengalami hal yang tidak diinginkan dengan semua orang yaitu Sakit.
Tentunya yang biasanya ibu melakukan segala aktifitas yang sangat spesial itu, sedikit mengalami
gangguan. Oleh karena itu, kita harus benar menjaga kesehatan kita serta kesehatan juru kunci
dikeluarga yaitu Ibu.
Kesehatan ibu merupakan faktor terutama pada keluarga, sehingga pada Krida Saka Bakti Husada
terdapat salah satu krida yang bertemakan Krida Bina Keluarga Sehat. Ya, semua yang berhubungan
dengan keluarga itu disangkut pautkan pada krida ini, krida yang mengatur masalah keluarga dan
bersangkut paut pada tambahan gigi dan mulut serta jiwa ini merupaka krida yang berhubungan
langsung dengan saudar kita sendiri. Keluarga adalah yang paling sangat dibutuhkan, dan tentunya krida
ini yang sangat diandalkan dalam masalah tersebut.
Pada intro diatas dijelaskan bahwa krida ini dapat mengatasi masalah sepele seperti keadaan diatas
tersebut. Dan juga dapat dikategorikan sebagai krida yang sangat untung, kenapa dikatakan untung? Ya
saya juga tidak tau kenapa pastinya dapat seperti itu. Krida ini merupakan krida yang mencakup masalah
kesehatan pada keluarga, sesuai dengan Kecakapan Khusus pada krida ini seperti berikut :
KESEHATAN IBU
TUJUAN
1. Dapat memberikan penyuluhan tentang peranan ibu sebagai pemelihara kesehatan keluarga.
MATERI
4. Tanda kehamilan.
7. Pemeriksaan kehamilan.
8. Perawatan payudara.
KESEHATAN ANAK
TUJUAN
1. Mengetahui, mampu menjelaskan dan memberikan penyuluhan mengenai masalah utama kesehatan
anak di masyarakat.
3. Mengetahui, mampu menjelaskan dan memberikan penyuluhan mengenai tanda – tanda anak sehat
dan tidak sehat.
4. Mengetahui, mampu menjelaskan dan memberikan penyuluhan bagaimana menangani anak sakit di
rumah.
MATERI
b. Dipteri
d. Tetanus
e. Polio
f. Campak
g. Penyakit kulit : Scabies (gudik atau kudis), borok, kadas, panu, biang keringat.
l. Penyakit kecacingan
TUJUAN
1. Dapat memberikan penyuluhan tentang proses tumbuh kembang remaja.
2. Dapat memberikan penyuluhan tentang perubahan jasmaniah dan pengaruhnya pada
remaja.
3. Dapat memberikan penyuluhan tentang gangguan fisik pada remaja dan cara mengatasinya.
4. Dapat memberikan penyuluhan tentang perubahan psikologis pada remaja.
MATERI
1. Proses tumbuh kembang.
2. Masa remaja.
3. Citra diri seorang remaja.
4. Siapa yang disebut remaja.
5. Proses tumbuh kembang pada masa remaja.
6. Perubahan jasmaniah yang dialami seorang remaja.
7. Pengaruh perubahan jasmaniah pada citra diri remaja.
8. Gangguan (kelainan) fisik yang bisa terjadi pada remaja.
a. Cedera akibat kecelakaan.
b. Gangguan fisik karena masalah gizi.
c. Kehamilan pada usia remaja.
d. Penyakit menular.
9. Cara mengatasi gangguan fisik pada remaja.
10. Perubahan psikologis remaja.
11. Remaja sebagai penerus generasi bangsa.
a. Masalah kependudukan.
b. Masalah kependudukan dan hubungannya dengan remaja.
12. Gangguan mental (sosialisasi) pada remaja.
a. Gangguan kepribadian.
b. Perubahan psikologis pada remaja.
c. Mengenali remaja dengan kelainan (gangguan) mental atau kepribadian.
d. Kenekalan remaja.
e. Mengenali remaja dengan gangguan (masalah) reproduksi.
f. Mengenali remaja yang ketergantungan obat atau zat (termasuk narkotika).
g. Mngetahui cara pemecahan masalah kesehatan perkawinan (dengan cara KB dan
sebagainya).
SYARAT KECAKAPN KHUSUS (SKK)
KESEHATAN USIA LANJUT
TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dan ciri – ciri usia lanjut.
2. Menghormati dan menghargai usia lanjut sesuai dengan kodratnya.
3. Mengetahui fasilitas dan pelayanan kesehatan bagi usia lanjut.
4. Mampu menjelaskan usia lanjut potensial dan non potensial serta alternatif tempat
pelayanan.
5. Mampu memberikan bantuan dalam pelaksanaan kegiatan usia lanjut.
MATERI
1. Pengertian usia lanjut.
2. Ciri – ciri usia lanjut.
3. Menghormati usia lanjut.
4. Fasilitas pelayanan kesehatan usia lanjut.
5. Usia lanjut potensial terlantar.
6. Usia lanjut potensial tidak terlantar.
7. Usia lanjut non potensial terlantar.
8. Usia lanjut non potensial tidak terlantar.
9. Peran SBH dalam pelayanan kesehatan usia lanjut di masyarakat.
10. Penyuluhan yang diberikan pada usia lanjut.
11. Peran SBH dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan kesehatan usia lanjut di masyarakat.
TUJUAN
1. Dapat menjelaskan tentang makanan yang bermanfaat dan merugikan kesehatan gigi dan
mulut.
2. Dapat menjelaskan tentang pertolongan pertama pada sakit gigi berdenyut.
3. Dapat menjelaskan tentang pertolongan pada gusi berdarah/ bengkak.
4. Dapat menjelaskan tentang cara merujuk orang sakit gigi.
5. Dapat melakukan penyuluhan serta memberi contoh tentang manfaat fluor dalam kesehatan
gigi.
6. Dapat melakukan penyuluhan serta memberi contoh tentang penyuluhan tentang kesehatan
gigi dan mulut secara sederhana.
7. Dapat melakukan penyuluhan serta memberi contoh tentang penyelenggaraan kegiatan
peningkatan kesehatan gigi dan mulut.
8. Dapat melakukan penyuluhan serta memberi contoh tentang cara memeriksa gigi dan mulut.
MATERI
1. Makanan yang bermanfaat dan merugikan kesehatan gigi dan mulut.
2. Pertolongan pertama pada sakit gigi berdenyut.
3. Pertolongan pada gusi berdarah/ bengkak.
4. Cara merujuk orang sakit gigi.
5. Manfaat fluor dalam kesehatan gigi.
6. Penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut secara sederhana.
7. Penyelenggaraan kegiatan peningkatan kesehatan gigi dan mulut.
8. Cara memeriksa gigi dan mulut.
TUJUAN
1. Dapat menjelaskan ciri perkembangan jiwa remaja.
2. Dapat menjelaskan masalah kesehatan jiwa remaja.
3. Dapat menjelaskan ciri remaja yang menyalahgunakan NAPZA (Narkotika, Alkohol,
Psikotropika, Zat Adiktif).
4. Dapat menjelaskan bahaya penggunaan NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, Zat
Adiktif).
5. Dapat menjelaskan cara meningkatkan taraf kesehatan jiwa remaja.
6. Dapat menjelaskan system rujukan.
MATERI
1. Dapat mengerti, menjelaskan dan memberikan penyuluhan tentang ciri perkembangan jiwa
remaja.
2. Dapat mengerti, menjelaskan dan memberikanpenyuluhan tentang masalah kesehatan jiwa
remaja.
3. Dapat mengerti, menjelaskan dan memberikan penyuluhan tentang ciri remaja yang
menyalahgunakan NAPZA.
4. Dapat mengerti, menjelaskan dan memberikan penyuluhan tentang bahaya menggunakan
NAPZA.
5. Dapat mengerti, menjelaskan dan memberikan penyuluhan tentang cara meningkatkan taraf
kesehatan jiwa remaja.
6. Dapat menjelaskan dan memberikan penyuluhan tentang cara merujuk ke fasilitas kesehatan
yang terdekat (perawat, dokter/psikiater) bila menemukan remaja yang menyalahgunakan
NAPZA.