Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1608.14201.476
KEWIRAUSAHAAN
EVALUASI KINERJA
Evaluasi prestasi ini seeara formal mempunyai beberapa fungsi. Pertama, evaluasi
prestasi dapat digunakan untuk méhilai efektivitas karyawan. Jika setelah pelatihan atau
pengembangan karyawan menunjukkan kemajuan prestasi maka pelatihan menunjukkan
tanda— tanda efektif. Kedua, evaluasi prestasi sering dipakai sebagai dasar penggajian,
pmmbsi, atau pelatihan yang diperlukan. Ketiga, evaluasi prestasi dapat memberikan umpan
balik. kepada karyawzm. Umpan balik tersebut bermanfaat untuk mengembangkan
pereneanaan di masa datang.
Penilaian prestasi adalah proses di mana organisasi menilai atau mengevaluasi prestasi
kerja karyawan. Aktivitas ini dapat memberikan umpan balik dan koreksi tethadap
pengambilan keputusan organisasi tentang pelaksanaan kerja mereka. Adapun mamfaat
evaluasi prestasi/ kinerja adalah sebagai berikut:
Dari hasil kerja atau pekerjaan karyawan, dapat diketahui masalah dan produktivitas
mereka dalam bekerja. Dengan demikian,karyawan dapat memperbaiki atau
meningkatkan prestasi setelah mengetahui hasil atau umpan balik dari adanya
evaluasi tersebut.
c. Penempatan karyawan
Pada periode tertentu, karyawan akan mengalami promosi, mutasi. transfer, dan
demosi. Oleh karena itu, sebelum keputusan ini diambil, manajer dapat melihat hasil
prestasi karyawan dalam sebuah evaluasi yang sudah dilakukan sehingga dapat
meminimalisasi risiko kesalahan dalam penempatan karyawan.
Hasil evaluasi dapat diketahui oleh manajer, di mana manajer melihat apakah
program pelatihan dan pengembangan diperlukan atau tidak. Apabila hasil evaluasi
menunjukkan banyak kekurangan atau hasil yang negatif maka sudah saatnya
diperlukan program pelatihan dan pengembangan, baik untuk karyawan baru
maupun karyawan senior. Namun, hasil yang baik atau positif hendaknya tidak
membuat organisasi tidak berbesar hati dulu, karena pelatihan dan pengembangan
selalu dibutuhkan untuk penyegaran bagi karyawan.
e. Jenjang karier
Dari hasil evaluasi prestasi, manajer dapat menyusun jalur karier karyawan sesuai
dengan prestasi yang telah ditunj ukkan karyawan.
f. Penataan staf
Adanya indikasi basil evaluasi prestasi yang buruk merupakan tanda adanya
kesalahan dalam deskripsi desain pekerjaan yang tidak atau kurang eoeok pada
karyawan. Untuk itu manajer perlu memikirkan bagaimana mengatasi permasalahan
tersebut.
Peluang kerja yang sama dan adil bagi karyawan bisa didapat apabila manajer
melihat basil evaluasi dan mempertimbangkan kesempatan pekerj aan yang layak
dan menantan g bagi karyawan yang menunjukkan prestasi bagus.
j. Tantangan ekstemal
Penilaian prestasi juga tergantung dari faktor lain, seperti kepentingan pribadi,
kondisi Hnansial, kondisi kerja, keluarga, kesehatan karyawan, dan sebagainya.
2. Hallo affeet
Hallo affeet terjadi apabila penilaian manajer terhadap prestasi karyawan seeara
keseluruhan hanya bergantung `pada satu atau beberapa aspek saja. Efek tersebut
merupakan efek berantai Biasanya hal ini terjadi karena pimpinan melibatkan emosi
dalam sebuah penilaian, menilai terlalu lunak atau keras, melibatkan prasangka
pribadi, serta menilai berdasarkan data atau fakta dari waktu yang paling akhir saja.
Manajer mempunyai sifat dan karakter yang berbeda. Penilaian karyawan bisa menj
adi berbeda karena sifat manajer. Oleh karena itu, disarankan untuk membuat
standar/pedoman penilaian untukdijadikan patokan penilaian agar penilaian seeara
adil dapat diwujudkan dan karyawan terhindar dari bias yang disebabkan karakter
manajer.
Manajer dapat menjadi bias karena faktor etnis, jenis kelamin, atau golongan
tertentu. Untuk rnenghindari hal itu, manajer harus berpegang pada
pedoman/standar tertulis dan hasil penilaian prestasi pun harus dilakukan seeara
tertulis sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Sebagian besar metode evaluasi
prestasi bertujuan meminimalkan risiko dan permasalahan yang terjadi pada
organisasi. khususnya pengaturan sumber daya manusia. Beberapa metode yang
dapat dipertimbangkan organisasi untuk melakukan evaluasi prestasi bagi
karyawannya adalah sebagai berikut:
a. Rating Seale
Penilaian prestasi metode ini didasarkan pada suatu skala dari empat hal baik,
baik, eukup, kurang baik, dam jelek. Bentuk ini sangat umum dipakai oleh
organisasi dan dilakukan seeara subyektif oleh penilai. Evaluasi ini
membemdingkan hasil peerjazan karyawan dengan faktor kriteria yang dianggap
penting bagi pelaksanaan kerja tersebut.
b. Eheeklist
Eheeklist adalah penilaian yang didasarkan pada suatu standar unjuk kerja yang
sudah dideskripsikan terlebih dahulu, kemudian penilai memeriksa apakah
karyawan sudah mengerjakaimya. Standar-standar unjuk kerja, misalnya
pegawai hadir dan pulang tepat waktu, pegawai bersedia bilamana diminta untuk
lembur, pegawai patuh pada atasan, dan lain-lain. Penilai di sini adalah atasan
langsung atau penyelia. Hampir sama dengan metode rating seale, setiap
standar penilaian dapat diberikan b0b0t sesuai dengan tingkat kepentingan
standar tersebut. Penilaian umumnya dilakukan seeara subyektif.
Pengamatan dan tes unjuk kerja adalah penilaian yang dilakukan melalui tes di
lapangan. Misalnya, seorang pilot setiap enam bulan , skali menjalani tes yang
meliputi pengujian pengetahuan mengenai . prosedur pelaksanaan pekerjaan
dalam menerbangkan pesawat, yang ,dilakukan seeara langsung dengan
menerbangkan pesawat atau dalam simulator, dan tes kesehatan.
Penilaian diri sendiri adalah penilaian karyawan untuk dirinya sendi dengan harapan
pegawai tersebut dapat mengidentifikasi aspek—aspek perilaku kerja yang perlu
diperbaiki pada masa yang akan `datang. Pelaksanaannya, organisasi atau atasan
penilai mengemukakan harapan-harapan yang diinginkan dari karyawan, tujuan
organisasi, dan hambatan yang dihadapi organisasi. Kemudian berdasarkan informasi
tersebut, pegawai dapat mengidentifikasi aspek-aspek perilaku yang perlu diperbaiki.
Salah satu kebaikan dari metode ini adalah dapat meneegah terjadinya perilaku
membenarkan diri (defensive behavior). Metode ini disebut pendekatan masa depan
sebab karyawan akan memperbaiki diri dalam rangka melakukan tugas-tugas untuk
masa yang akan datang dengan lebih baik.
Pada akhir periode yang ditentukan, atasan dan ,bawahan melakukan evaluasi
peneapaian tujuan tersebut. MBO adalah metode penilaian kinerja pada masa yang
akan datang. Di sini kinerja seseorang dinilai melalui tujuan-tujuan yang ditetapkannya
serta peneapaian tujuan tersebut. MBO memperlihatkan potensi seseorang dalam
pelaksanaan tugas yang lebih besar tanggung jawabnya pada masa yang akan datang
melalui peneapaian tujuan tersebut. Kelebihan dari metoda ini sebagaimana tersirat di
dalamnya adalah standar unjuk kerja jelas, ukuran kinerja jelas, dapat dipahami oleh
atasan dan bawahan, dapat memotivasi karyawan, dan dapat menunjukkan bimbingan
dan dukungan yang akan diberikan dalam peningkatan unjuk kerja serta
pengembangan pegawai. Kelemahan utama dari metode ini adalah sering kali tujuan –
tujuan yang ditentukan oleh para pegawai bisa terlalu sederhana.
Penilaian seeara psikologis adalah proses penilaian yang dilakukan oleh para ahli
psikologi untuk mengetahui potensi seseorang yang berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan seperti kemampuan , -intelektual, inotivasi, dan lain—1ain yang bersifat
psikologis. Penilaian ini biasanya dilakukan melalui serangkaian tes psikologi seperti tes
keeerdasan, tes keeerdasan emosional, dan tes kepribadian, yang dilakukan nielalui
wawaneara atau tes-tes tertulis.
6. Assessment Eentre
Assessment Eenter atau pusat penilaian adalah penilaian yang dilakukan melalui
serangkaian teknik penilaian dan dilakukan oleh sejumlah penilai untuk mengetahui
potensi seseorang dalam melakukan tanggung jawab yang lebih besar. Proses
pelaksanaannya dilakukan dengan wawancara mendalam, tes psikologi, pemeriksaan
latar belakang, penilaian rekan kerja, diskusi terbuka, dan menyimulasikan pekerjaan
dalam bentuk pengambila keputusan dari suatu masalah untuk mengetahui l<el<uatan—
l<el<uatan, kelemahamkelemahan, dan potensi seseorang. Assessment centre
biasanya dilakukan di suatu tempat yang terpisah dari tempat kerja dan membutuhkan
waktu yang lama dan biaya yang besar.
EVALUASI PENILAIAN
1. Evaluation interview.
2. Tell and sell approaeh.
3. Tell and listen method.
4. Problem solving approaeh.
Evaluation interview, adalah memberikan umpan balik tentang unjuk kerja masa
lalu dan potensi masa depan. lni dilakukan dengan menggambarkan basil
penilaian sebelumnya dan mengidentifikasi perilaku-perilaku tertentu yang harus
diulangi dan dihilangkan. Tell and sell approaeh, menggambarkan keadaan unjuk
kerja pegawai dan meyakinkan pegawai untuk berperilaku lebih baik. Tell and
listen method, memberikan kesempatan kepada pegawai untuk memberikan
alasan, mempertahankan apa yang sudah dilakukan, dan meneoba mengatasi
reaksi ini dengan membimbing pegawai untuk berperilaku lebih baik. Problem
solving approaeh, mengidentiiikasi berbagai problem yang dihadapi pegawai
dalam pekerjaannya melalui pelatihan, coaching, dan eounseling. Marihot Tua
Efendi Hariandja, Manajemen Sumber Daya Manusia, Grasindo, Jakarta, ‘2002.
Terlepas dari pendekatan apa yang digunakan, beberapa pedoman yang dapat
di gunakan dalam proses evaluasi adalah: