Você está na página 1de 15

II.

Analisis Artikel

Indonesia Dari Masa Penjajahan Hingga Pasca Reformasi (Shalsabil Romanza – 17052170)

NO. Artikel Isi Keterkaitan


1 Gusti Muhammad Prayudi Membahas tentang Keterkaitan artikel ini
dan Dewi Salindri, 2015, pendidikan kolonial di dengan ide adalah
Pendidikan Pada Masa Surabaya pada tahun 1901- menjelaskan kondisi
Pemerintahan Kolonial
1942. Jenjang Pendidikan di Indonesia pada masa
Belanda Di Surabaya
Surabaya berawal dari penjajahan khususnya
Tahun 1901-1942, Jurnal pendidikan tradisional yang masa kolonial belanda,
Publika Budaya, Volume1 bersifat non formal (tidak ada yang mana dalam artikel
(3), Hal. 20-34 jenjang pendidikan). Setelah ini tentang Pendidikan
Pemerintah Kolonial Belanda pada masa kolonial
(PKB) datang ke Hindia Belanda.
Belanda memperkenalkan
sistem pendidikan formal
(terdapat jenjang pendidikan).
Temuan dalam artikel ini
adalah sekolah yang dibangun
khusus didaerah pelabuhan
atau perkebunan luas dan
mahalnya biaya anak anak
belanda di Surabaya untuk
pergi ke Batavia serta anak
pribumi yang boleh masuk ke
sekolah belanda karena
politik etis dengan
persyaratan keturunan,
penghasilan orang tua dan
pendidikan orang tua.
Kesimpulan :
Pendidikan pada masa
Kolonial belanda dilatar
belakangi kritikan Van
Deventer, karena kritikannya,
Ratu Wilhelmina
menghimbau untuk
membangun sekolah di
Surabaya untuk orang -
orang Belanda agar tidak
menurunnya kesejahteraan
masyrakat pribumi, Karena
kemakmuran negeri Belanda
diperoleh dari masyarakat
pribumi. Dan PKB juga
mendirikan sekolah HBS
yang melahirkan orang elit
Indonesia seperti Soekarno,
dan Sekolah HBS juga yang
telah melatar belakangi
munculnya Budi Utomo dan
Sarikat Islam.
2 Wafiyah, 2014, Prioritas Menggambarkan tentang Keterkaitan ide dengan
Dakwah Pada Masa pandangan agama terhadap artikel ini adalah
Penjajahan Belanda di penjajahan Belanda di menjelaskan kondisi
Indonesia, Jurnal Ilmu Indonesia, prioritas dakwah Indonesia pada masa
Dakwah, Vol. 34 No. 2, Hal pada masa penjajahan penjajahan khususnya
269 – 285, ISSN 1693-8054 Belanda, respon penjajah masa kolonial belanda
Belanda terhadap perlawanan yang mana dalam artikel
bangsa Indonesia untuk ini memaparkan tentang
menghilangkan pengaruh semangat bangsa
Islam di Indonesia dan respon Indonesia memerangi
balik masyarakat Indonesia belanda yang kuat karena
terhadap penjajahan Belanda. pengaruh islam yang kuat
Temuan dalam artikel ini pada bangsa Indonesia.
adalah penjajah Belanda yang
memonopoli perdagangan,
pelayaran dan kekuasaan
politik sehingga menyulut
reaksi bangsa Indonesia untuk
memerangi mereka, walaupun
selalu kalah tetapi tidak
menyurutkan semangat
bangsa Indonesia Karena
pengaruh Islam yang kuat.
Karena itulah Penjajah
belanda ingin menghilangkan
pengaruh Islam pada Bangsa
Indonesia.
Kesimpulan :
Prioritas dakwah pada masa
penjajahan Belanda di
Indonesia adalah : “Perang”
bangsa Indonesia melawan
Pemerintah Belanda seperti
Perang paderi, Diponegoro,
Banjar dan Aceh. Dalam
peperangan ini bangsa
Indonesia selalu kalah namun
tidak melemahkan semangat
untuk selalu melawan
Belanda dan merebut
kemerdekaan Indonesia.
Sedangkan dampak dari
peperangan pemerintah
Belanda di Indonesia
menyebabkan bangsa
Indonesia mengalami
berbagai krisis : politik,sosial,
ekonomi, agama, kemiskinan,
dan kesengsaraan melanda
bangsa Indonesia.

Mengambarkan secara teoritis Keterkaitan ide dengan


Muhammad Ishak, 2012,
tentang Sistem penjajahan artikel adalah menjelaskan
Sistem Penjajahan Jepang
Jepang di Indonesia dengan tentang Indonesia pada
3 di Indonesia, Jurnal
segala implikasinya terhadap masa penjajahan
Inovasi, Vol. 9 No 1, Hal 1-
bangsa Indonesia, baik khususnya masa
12, ISSN 1693-9034
sebelum kemerdekaan pendudukan jepang, yang
maupun setelah kemerdekaan. mana dalam artikel ini
Temuan dalam artikel ini memaparkan sistem
adalah penjajah jepang yang penjajahan jepang yang
datang ke Indonesia untuk berawal dengan bersikap
menguasai daerah minyak di ramah namun setelah nya
Indonesia, mereka awalnya menindas bangsa
datang dengan ramah untuk indonesiaa.
menarik perhatian bangsa
Indonesia.
Kesimpulan :
Jepang mendarat di Indonesia
pada tahun 1942 dengan
tujuan untuk menguasai
minyak bumi Indonesia.
Jepang bersikap bijaksana
dan toleran namun setelah itu
dalam masa pendudukannya
selama 3,5 tahun jepang
menindas Indonesia.
4 Dra. Yasmis, 2007, Jepang Jepang secara tiba-tiba Keterkaitan ide dengan
dan Perjuangan menyerang pangkalan militer artikel adalah menjelaskan
Kemerdekaan Indonesia, Amerika Serikat di Port tentang Indonesia pada
Jurnal Sejarah Lontar, Vol. Harbour pada tahun 1941. masa penjajahan
4 No. 2, Hal 24-32 Serangan ini menandai khususnya masa
dimulainya Perang Asia pendudukan jepang, yang
Timur Raya dan sekaligus mana dalam artikel ini
memperlebar medan memaparkan strategi
pertempuran Perang Dunia II penjajah jepang untuk
yang berpusat di Eropa. menguasai Indonesia
Temuan dalam artikel ini dengan menarik hati rakyat
adalah, untuk memenangkan Indonesia karena telah
perang, Jepang melancarkan mengetahui tentang
ekspansi ke Asia Timur dan semangat perjuangan
Asia Tenggara, termasuk kemerdekaan rakyat
Indonesia. Indonesia.
Kesimpulan :
Jepang ke Indonesia dengan
tujuan untuk memenangkan
perang dunia II. Karena telah
mengetahui semangat
kebangsaan Indonesia,
mereka datang dengan cara
menarik simpati hati rakyat
Indonesia seperti
mengizinkan bendera merah
putih, digunakannya bahasa
Indonesia dan
mengumandangkan lagu
Indonesia Raya, merangkul
pemimpin pemimpin rakyat,
serta memberikan kebijakan
militer kepada rakyat
Indonesia
5 Haryono Rinardi, 2007, Menganalisis situasi yang Keterkaitan ide dengan
Konflik Elit Politik saling bertentangan selama artikel adalah menjelaskan
Indonesia Masa Awal
revolusi Indonesia di paruh kondisi Indonesia setelah
Revolusi Kemerdekaan : kedua tahun 1940-an. periode masa penjajahan yakni
Munculnya Dekrit Wapres revolusi kemerdekaan masa awal kemerdekaan
Nomor X 16 Oktober 1945,Indonesia sangat singkat yang mana artikel ini
Jurnal Sejarah Citra Lekha,
tetapi itu adalah periode memaparkan konflik elit
Vol. 10 No. 1, Hal. 23-33
paling dinamis dalam sejarah politik indonesa tentang
Indonesia terutama dalam kekhawatiran terhadap
kaitannya dengan kabinet Presiden
pelaksanaan pemerintahan Soekarno, sehingga
negara. Pemerintah Indonesia diadakannya perubahan
yang baru harus menghadapi kabinet.
masalah rumit sehubungan
dengan pluralitas ideologi
politik. Secara eksternal,
pemerintah juga masih harus
berjuang melawan pasukan
asing yang masih ingin
melakukan rekolonisasi
Indonesia. Sangat menarik
ketika melawan lagi kekuatan
asing, ada perselisihan
internal dan bahkan konflik
tajam di kalangan elit
Indonesia yang berasal dari
perbedaan ideologis. Salah
satu solusinya adalah
dikeluarkannya Keputusan
Wakil Presiden No. X 16
Oktober 1945) (Maklumat
Wakil Presiden No. X, 16
Oktober 1945) yang
berimplikasi pada perubahan
implementasi kenegaraan di
Indonesia. Solusinya juga
strategi politik yang
dilaksanakan oleh elit politik
yang mengarah ke strategi
perjuangan diplomatik.
Kesimpulan :
Perubahan sistem kenegaraan
di Indonesia disebabkan
perbedaan pendapat elit
Indonesia pada saat itu
mengenai sikap negara
terhadap negara penjajah
yang ingin berkuasa kembali.
Maka dari itu diadakan
perubahan cabinet karena
adanya orang orang yang
dekat dengan jepang didalam
kabinet sebelumnya agar
menghindari perpecahan lebih
lanjut dikalangan elit politik
Indonesia.
6 Kus Eddy Sartono, 2009, Sejarah konstitusi Indonesia Keterkaitan ide dengan
Kajian Konstitusi Indonesia dapat dikatakan telah artikel adalah menjelaskan
dari Awal Kemerdekaan melewati berbagai tahap kondisi Indonesia setelah
Sampai Era Reformasi, perkembangan. Tiap tahap masa penjajahan yakni
Jurnal Humanika, Vol. 9 memunculkan model masa awal kemerdekaan
No. 1, 93-106 ketatanegaraan yang khas, yang mana artikel ini
sampai karena trauma masa memaparkan konstitusi
lalu terutama akibat praktik Indonesia pada awal
politik Orde Baru yang kemerdekaan yang terjadi
menyalahgunakan konstitusi perubahan sebanyak 4 kali
untuk tujuan kekuasaannya periodesasi pada awal
yang sentralistik dan otoriter, kemerdekaan.
memunculkan ide untuk
mengamandemen UUD 1945.
Tahap perkembangan
konstitusi di Indonesia dapat
dikelompokkan menjadi
beberapa periode. Periode
pertama berlaku UUD 1945,
periode kedua berlaku
Konstitusi RIS 1949, periode
ketiga berlaku UUDS 1950,
Periode keempat berlaku
kembali UUD 1945 beserta
Penjelasannya.
Kesimpulan :
Konstitusi Indonesia adalah
UUD 1945, yang pada awal
kemerdekaan konstitusi RI
mengalami perubahan
sebanyak 4 kali periodesasi.
Yakni UUD 1945, Konstitusi
RIS, UUDS 1950 dan
kembali UUD 1945 pada
masa orde lama.
7 Insan Fahmi Siregar, 2011, Konflik yang terjadi antara
Keterkaitan ide dengan
Dinamika Demokrasi di Presiden Sukarno dengan
artikel adalah menjelaskan
Indonesia Masa Orde Partai Masyumi menunjukan
kondisi Indonesia pada
Lama: Studi Kasus Antara peningkatan dari satu periode
masa orde lama yakni
Sukarno Versus Masyumi, ke periode berikutnya.
masa setelah masa
Jurnal Paramita, Vol. 21 Intensitas konflik itu semakin
penjajahan, masa awal
No. 1, Hal 25-36, ISSN keras sejak keluarnya
kemerdekaan. Yang mana
0854-0039. Konsepsi Presiden, dan
dalam artikel ini
puncaknya pada masa
memaparkan konflik
demokrasi terpimpin. Hampir
Presiden Soekarno dengan
setiap pernyataan dan
Partai Masyumi karena
kebijakan Sukarno selalu
kritikan masyumi yang
ditanggapi dan ditentang
dianggap presiden
Masyumi. Begitu juga
Soekarno sebagai
sebaliknya, Sukarno menilai
pembangkangan dan
kritikan itu sebagai bentuk
perlawanan karena
pembangkangan dan
perbedaan pandangan
perlawanan. Adanya
mengenai demokrasi yang
penilaian negatif dari masing-
berujung dibubarkannya
masing pihak, dan tidak
Partai Masyumi.
berujungnya konflik di antara
kedua belah pihak, maka
semakin memperburuk
hubungan antara Sukarno
dengan Masyumi. Masyumi
menilai Sukarno
mengabaikan azas-azas
demokrasi, dan Sukarno
menilai bahwa Masyumi
adalah musuh demokrasi
terpimpin. Pertarungan antara
Masyumi yang melandaskan
sikap dan tindakannya atas
dasar demokrasi
konstitusional harus berakhir
dengan kebijakan dan
keputusan Sukarno untuk
membubarkan Masyumi atas
nama demokrasi terpimpin.
Kesimpulan:
Konflik Masyumi dengan
Soekarno karena beberapa
hal, yakni ; pertama masalah
kedudukan dan kekuasaan
dalam pemerintah, kedua
adanya perbedaan yang
mendasar mengenai
demokrasi, Soekarno yangg
menggangap setiap kritikan
dari masyumi adalah
pembangkangan dan
perlawanan. Karena Masyumi
selalu mengkritik Soekarno,
atas nama demokrasi
terpimpin Masyumi pada saat
itu dibubarkan oleh Soekarno.
8 Yeni Wijayanti, 2015, Setiap periode pemerintahan Keterkaitan ide dengan
Kebijakan Pemerintah selalu mempunyai kebijakan artikel adalah menjelaskan
Indonesia Masa Orde Lama yang berbeda-beda, salah kondisi Indonesia pada
dibidang Ekonomi satunya kebijakan ekonomi. masa orde lama yakni
Terhadap Bisnis Orang Seperti halnya pemerintahan masa setelah masa
Cina, Jurnal Artefak, Vol. 3 masa kolonial Belanda akan penjajahan, masa awal
No. 2, Hal. 113-118, ISSN berbeda dengan pemerintahan kemerdekaan. Yang mana
2355-5726 Sukarno. Tentu saja dalam artikel ini
perbedaan kebijakan tersebut memaparkan Pemerintah
sekurang-kurangnya akan Orde Lama memberikan
mempengaruhi gerak kebijakan sistem untuk
ekonomi para usahawan, pembatasan bisnis orang
tidak terkecuali pebisnis cina. Namun, walaupun
dikalangan orang Cina. Perlu banyak kebijakan, daya
adaptasi dengan pemerintahan juang orang Cina dapat
baru yang didalamnya memposisikan mereka
terdapat kebijakan baru, sebagai golongan yang
untuk menjalankan roda tetap bisa eksis.
bisnisnya. Permasalahan
utama yang dibahas dalam
tulisan ini adalah bagaimana
pengaruh kebijakan
pemerintah Indonesia masa
Orde Lama dibidang ekonomi
terhadap bisnis orang Cina.
Pemerintahan dan kebijakan
yang baru sedikit banyak
berpengaruh terhadap
kelangsungan bisnis orang
Cina di Indonesia. Pada masa
kolonial Belanda, orang-
orang Cina mendapat tempat
yang cukup strategis, sebagai
perantara, penarik pajak, dan
lain-lain. Setelah merdeka,
orang-orang Cina masih tetap
dominan dalam bidang
ekonomi hingga akhirnya ada
program ekonomi yang
menghambat mereka, tetapi
kemudian hal ini tidak terlalu
jadi masalah, yaitu sistem
Benteng. Sistem ini justru
melahirkan konspirasi ‘Ali-
Baba’. Eksistensi pengusaha
Cina dipengaruhi oleh nilai-
nilai yang mereka terapkan
seperti, hopeng, hong sui, dan
hoki.
Kesimpulan :
Setelah Indonesia merdeka,
orang Cina sebagai golongan
kedua di golongan timur
asinng mendapat pembatasan
dalam bisnis mereka dengan
dikeluarkannya kebijakan
Sistem Benteng. Akan tetapi,
ternyata sistem ini masih bisa
dimanfaatkan oleh orang Cina
sehingga mereka tidak terlalu
terpojok dengan
dikeluarkannya kebijakan
tersebut. Selain sistem
Benteng, usaha penggilingan
beras yang awalnya dikuasai
oleh orang Cina, juga mulai
dipindahtangankan ke orang
Indonesia. Walaupun banyak
kebijakan ekonomi yang
berusaha mengurangi peran
orang Cina, tetapi daya juang
orang Cina dapat
memposisikan mereka
sebagai golongan yang tetap
bisa eksis. Hopeng, hong sui,
dan hoki adalah hal-hal yang
dapat menjadi spirit bagi
golongan Cina dalam
menjalankan bisnisnya.

9 Gili Argnti dan Dini Sri Soekarno salah satu tokoh Keterkaitan ide dengan
Istiningdias, 2017, dari empat pendiri Republik artikel adalah menjelaskan
Pemikiran Politik Soekarno Indonesia, pemikiran kondisi Indonesia pada
Tentang Demokrasi politiknya sangat luas, salah masa orde lama yakni
Terpimpin , Jurnal satu pemikiran politiknya masa setelah masa
Politikom Indonesiana, Vol. tentang demokrasi yaitu penjajahan, masa awal
2 No. 1, Hal 14-27, ISSN demokrasi terpimpin menjadi kemerdekaan. Yang mana
2528-2069 kontroversi, mengingat di dalam artikel ini
masa mudanya, Soekarno di memaparkan pemikiran
kenal sebagai sosok pemikir politik Soekarno tentang
politik yang sangat Demokrasi Terpimpin
revolusioner, humanis dan yang digunakannya pada
progresif di zamannya. masa orde lama
Sedangkan, pemikirannya
tentang demokrasi terpimpin
menempatkan sosoknya
sebagai pemimpin yang
dinilai otoriter oleh lawan-
lawan politiknya. Tulisan ini
merupakan studi pemikiran
tentang Soekarno, khususnya
pemikirannya tentang konsep
demokrasi yang dia nilai
sebagai konsep politik khas
tradisi-budaya Indonesia.
Kesimpulan :
Pemikiran politik Soekarno
tentang demokrasi terpimpin
bila dilihat kaitannya dengan
konteks Indonesia saat ini
dimana gelombang
demokratisasi sudah menjadi
sistem politik yang mapan
keberadaannya dan tidak bisa
ditawar-tawar lagi,
merupakan suatu kekeliruan
besar bila dikaitkan dalam
konteks kekinian, sistem
demokrasi terpimpin
merupakan sistem politik
yang cenderung otoriter dan
refresif. Sangat jauh berbeda
dengan situasi Indonesia
kontemporer sekarang yang
sangat menjunjung tinggi
nilai-nilai demokrasi.
10 Dwi Wahyono Hadi dan Membahas mengenai Keterkaitan ide dengan
Gayung Kasuma, 2012, Propaganda Pemerintah Orde artikel ini adalah
Propaganda Orde Baru Baru Tahun 1966-1980. Hasil menjelaskan kondisi
1966-1980, Jurnal penelitian ini menunjukkan Indonesia masa orde baru
Verleden, Vol. 1 No. 1, bahwa rezim Orde Baru saat yakni setelah masa
Hal. 40-50 itu berhasil memperoleh penjajahan, masa awal
legitimasi kekuasaan melalui kemerdekaan dan masa
berbagai cara, diantaranya orde lama, yang mana
ialah menggunakan jalan menjelaskan berbagai
propaganda pembangunan. propaganda dalam orde
Secara garis besar pada baru pada periode 1966-
akhirnya rezim Orde Baru 1980.
mampu memaksakan rakyat
untuk patuh dan tunduk
terhadap segala kebijakan
yang diarahkan pemerintah,
baik dengan cara-cara
persuasif maupun represif.
Kesimpulan :
Munculnya Soeharto
menandai perubahan politik
di Indonesia pasca peristiwa
1965sebagai pemimpin orde
baru yang membuat
perubahan baru pasca
lengsernya Soekarno.Pada
periode 1966-1980
merupakan grand design
pemeerintah yang berhasil
membuat rakyat petuh dan
menerima segala hal dari
pemerintah.Pada periode orde
baru ini disibukkan untuk
menghilangkan citra
Soekarno dan Orde lama.
Orde baru lebih terkesan
dengan politik pencitraan dan
lawan politik dari orde baru
banyak berakhir sebagai
tahanan politik karena tidak
tunduk dan patuh.
Sugeng P. Syahrie, 2009, Transformasi ekonomi yang
Keterkaitan ide dengan
Politik Pembangunan Orde dilakukan pemerintah Orde
artikel ini adalah
Baru: Industrialisasi, Baru pada awal 1980-an, dari
menjelaskan kondisi
Swastanisasi, dan perekonomian non-industrial
Indonesia masa orde baru
Pertumbuhan Ekonomi, ke perekonomian industrial,
yakni setelah masa
Jurnal Sejarah Lontar, Vol. ternyata gagal menghasilkan
penjajahan, masa awal
6 No. 1, Hal. 1-11 sumber pembiayaan
kemerdekaan dan masa
pembangunan. Sebagai
orde lama, yang mana
akibat, pemerintah melakukan
11 menjelaskan orientasi
reorientasi pada akhir 1980-
pembangunan pada masa
an dalam rangka
orde baru yang
mempertahankan laju
mementingkan pemasukan
pertumbuhan ekonomi. Pada
uang bagi setiap daerah
kalangan birokrasi
yang akan berujung pada
pemerintahan, reorientasi ini
penjualan aset yang
kemudian menjelma menjadi
bernilai tinggi untuk
suatu pemahaman yang
kepentingan orang banyak.
mementingkan pemasukan
uang bagi setiap daerah
(Pendapatan Asli Daerah—
PAD). Artikel telaah pustaka
ini memaparkan argumen
bahwa ketika sektor industri
yang semula diandalkan
sebagai sumber PAD tidak
dapat memenuhi harapan,
langkah yang diambil
pemerintah, terutama di
tingkat daerah (kabupaten dan
kota), pada umumnya
menjadi sangat pragmatis,
yakni mengkomersialisasikan
semua aset, seperti tanah dan
lokasi atau ruang yang
memiliki nilai tinggi bagi
kepentingan orang banyak.
Kebijakan seperti ini sering
kali mengesampingkan hak-
hak publik atas ruang atau
lokasi strategis serta
mengesampingkan dampak
sosial ekonomi dari bisnis
yang mengeksplotasi nilai
ruang dan lokasi tersebut.
Kesimpulan :
Orientasi pembangunan yang
terlalu kuat pada
pertumbuhan ekonomi
berbahaya karena orientasi ini
menjelma sebagai pemasukan
bagi setiap daerah yang mana
seharusnya menjadi sumber
bagi setiap daerah. Ini akan
berakibat penjualan aset yang
seharusnya berharga bagi
kepentingan orang banyak.
Kebijakan ini akan
menghilangkan visi dalam
pembangunan kota dan
pembangunan yang dulunya
untuk memperlancar kegiatan
ekonomi dan social akam
meenjadi kegiatan bisnis.
Dengan prasarana bisnis
inilah pemerintah dapat
mengandalkan perolehan
PAD-nya melalui penerimaan
pajak daerah dan retribusi.
Perilaku birokrasi seperti ini
menjadikan negara bertingkah
laku mengadopsi watak
perusahaan swasta, yakni
hanya ingin untung.
12 Siti Fatimah, 2007, Banyak penelitian tentang Keterkaitan ide dengan
Perempuan dan Kekerasan sejarah perempuan, artikel ini adalah
Pada Masa Orde Baru, khususnya yang terkait menjelaskan kondisi
Jurnal Demokrsi, Vol. 6 dengan isu-isu kekerasan Indonesia masa orde baru
No. 2, Hal. 99-100 terhadap mereka, sangat yakni setelah masa
terkait dengan isu-isu hak penjajahan, masa awal
asasi manusia dan kemerdekaan dan masa
demokratisasi. Sepanjang orde lama, yang mana
sejarah Indonesia, era Orde menjelaskan banyaknya
Baru diasumsikan sebagai era korban yang tidak bersalah
yang memiliki frekuensi dan tidak mengerti apa apa
kekerasan yang tinggi khusunya perempuan pada
terhadap hak asasi manusia, masa orde baru. Budaya
terutama bagi perempuan. Isu kekerasan yang dipelopori
penting dari perjuangan untuk oleh militer sebagai tiang
hak asasi manusia dan penyangga pemerintahan
demokratisasi adalah salah Orde Baru sudah
satu isu yang terkait dengan merupakan bagian yang
keadilan sosial. Artikel ini terintegral dalam budaya
mencoba untuk menganalisis bangsa Indonesia. Dalam
beberapa isu tentang perkembangan sejarah
perempuan dan kekerasan HAM di Indonesia,
selama Era Orde Baru, pemerintah Suharto
terutama yang berkaitan merupakan pemerintahan
dengan kebijakan negara yang paling banyak
perempuan di Indonesia, melakukan pelanggaran
peluang kekerasan terhadap HAM. Sedangkan
perempuan, dan puncak kelompok yang paling
kekerasan perempuan dalam menderita adalah
tragedi Mei 1998. perempuan. Perlakuan-
Kesimpulan : perlakuan di luar
Negara dan pemerintahan perikemanusian yang
Orde Baru telah dibangun dialami perempuan oleh
dengan berbagai nuansa kelompok militer pada
kekerasan. Mulai dari awal masa Orde Baru.
berdirinya pemerintahan
Suharto sampai di akhir
pemerintahannya Orde Baru
telah mengorbankan berjuta-
juta masyarakat, terutama
kaum perempuan yang tidak
bersalah dan tidak mengerti
apa-apa. Budaya kekerasan
yang dipelopori oleh militer
sebagai tiang penyangga
pemerintahan Orde Baru
sudah merupakan bagian
yang terintegral dalam
budaya bangsa Indonesia.
Dalam perkembangan sejarah
HAM di Indonesia,
pemerintah Suharto
merupakan pemerintahan
yang paling banyak
melakukan pelanggaran
terhadap HAM. Sedangkan
kelompok yang paling
menderita adalah perempuan.
Perlakuan-perlakuan di luar
perikemanusian yang dialami
perempuan oleh kelompok
militer pada masa Orde Baru,
seperti di Aceh, Irian Jaya,
Timor-Timur, Jakarta dan
wilayah lainnya di Indonesia,
menunjukkan bahwa
pemerintahan Orde Baru
adalah sebuah pemerintahan
yang dikemas dengan budaya
kekerasan.

13 Muntoha dan Puji Dwi 21 Mei 1998, ditandai dengan Keterkaitan ide dengan
Darmoko, 2017, Pergeseran lahirnya orde Reformasi artikel ialah menjelaskan
Demokrasi Pancasila Ke sebagaimana para pakar atau Indonesia di masa pasca
Demokrasi Liberal (Praktek masyarakat menyebut pola reformasi yakni masa
Ketatanegaraan Ri Pasca pemerintah pasca jatuhnya setelah runtuhnya orde
Reformasi), Jurnal orde baru. Perjalanan baru, yang mana artikel ini
Madaniyah, Vol. 7 No. 2, reformasi terhadap menjelaskan pergeseran
Hal. 354-372, ISSN 2086- perkembangan demokrasi di demokrasi pancasila ke
3462 Indonesia pada era Presiden demokrasi liberal yang
BJ. Habibie menunjukan arah perubahan mendasar pada
yang jelas dengan rakyat yakni rakyat dapat
dilaksanakannya Pemilihan memilih secara langsung
Umum pada tahun 1999 dan bebas terhadap calon
dengan berdasarkan pada yang mengikuti pemilu.
Undang-undang Dasar 1945.
Namun Pemilihan Presiden
dan wakil Presiden yang
dilakukan oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat
dilakukan bukan dengan
musyawarah mufakat,
sebagaimana dikehendaki
oleh Demokrasi Pancasila
yang mengacu pada asas
kegotongroyongan dan
kekeluargaan, ternyata proses
yang ditempuh dalam
pemilihan presiden dan wakil
presiden era reformasi tidak
menggunakan musyawarah
untuk mencapai mufakat,
tetapi menggunakan
pemungutan suara atau voting
, seperti yang digunakan
dalam parlemen yang ada di
negara yang menganut sistem
Demokrasi Liberal. Ada
kecenderungan baru dalam
ketatanegaraan di Indonesia,
walaupun sistem
pemerintahan Indonesia
presidensil, namun dalam
prakteknya lebih banyak ke
arah Pemerintahan
Parlementer atau Demokrasi
Liberal.
Kesimpulan :
Reformasi adalah tindakan
perubahan yang radikal yang
berlandaskan demokrasi oleh
rakyat, untuk rakyat, dan
adanya perubahan
pengambilan keputusan yakni
voting serta pergesan
selanjutnya yaitu pemilihan
secara langsung dan bebas
oleh rakyat dimana raakyat
dapat memberikan suaranya
secara dalam beberapa kali
pemilu pasca reformasi.
14 Endang Komara, 2015, Analisis tentang sistem Keterkaitan ide dengan
Sistem Politik Indonesia politik Indonesia pasca artikel ialah menjelaskan
Pasca Reformasi, Jurnal reformasi. Sebagaimana Indonesia di masa pasca
Sosio Didaktika, Vol. 2 diketahui bahwa sistem reformasi yakni masa
No.2, Hal. 117-124, ISSN politik sering dianggap setelah runtuhnya orde
2356-1386 sebagai alokasi nilai yang baru, yang mana artikel ini
berkembang di tengah-tengah menjelaskan Sistem Politik
masyarakat dan setiap warga Indonesia Pasca
masyarakat menghargainya Reformasi.
sebagai ways of life.
Penghargaan terhadap nilai di
tengah-tengah masyarakat
adalah sebuah prestasi yang
diperjuangkan untuk dapat
diperoleh. Upaya yang
ditempuh dengan melakukan
mobilitas intergenerasi
internal dari komunitas
politik untuk mencapai
tingkat stabilitas politik.
Pasca reformasi, sistem
politik menjadi lebih baik, di
mana peranan rakyat lebih
nyata dalam hal reposisi
sistem politik, mulai dari
pemilihan anggota
DPR/DPRD, pemilihan
anggota DPD, sampai dengan
pemilihan kepala daerah
secara langsung. Distribusi
kekuasaan sudah pada tingkat
yang berarti, hanya saja
rakyat di daerah belum
memiliki kemampuan untuk
memahami bahwa distribusi
kekuasaan merupakan
kesempatan untuk
membangun daerah.
Sebaliknya, distribusi
kekuasaan yang ada di daerah
justru melahirkan semangat
korup yang sudah mengakar
dalam kehidupan masysrakat.
Kesimpulan :
Sisitem Politik Indonesia
Pasca Reformasi terdapat 2
kenyataan penting yakni ;
pertama, sistem politik
dipengaruhi oleh lingkungan
yang berada di sekitarnya,
baik yang langsung
berhubungan dengan sistem
politik maupun yang tidak
langsung berhubungan
dengan sistem politik. Kedua,
proses politik internasional
yang menjadi masukan bagi
terciptanya perubahan sistem
politik, telah menyeret bangsa
dan negara Indonesia untuk
berpartisipasi dalam sistem
politik global dengan terlibat
di negara-negara Non-Blok.
Dr. H. Azis Budianto, Pengertian era reformasi Keterkaitan ide dengan
SH.MS, 2016, dalam ldtazanah politik artikel ialah menjelaskan
Pembangunan Politik Indonesia merujuk pada masa Indonesia di masa pasca
Hukum Pasca Reformasi di pasca berhentinya Jenderal reformasi yakni masa
Indonesia, Jurnal Lex (Pum.) Soeharto sebagai setelah runtuhnya orde
Librum, Vol. 3 No. 1, Hal. Presiden Republik Indonesia baru, yang mana artikel ini
429-444 padatanggal 2l Mei 1998. menjelaskan Pembanguna
Sejak itu, berbagai tuntutan Politik Hukum Pasca
pun disuarakan oleh elemen Reformasi di Indonesia.
masyarakat untuk
memperbaiki kondisi dan
struktur ketatanegaraan,
15 antara lain: Amandemen
UUD 1945; penghapusan
Dwifungsi ABRI; penegakan
supremasi hukum,
penghormatan hak asasi
manusia (HAM), dan
pemberantasan korupsi,
kolusi, dan nepotisme (KKN),
desentralisasi dan hubungan
yang adil antaru Pusat dan
Daerah (otonomi daerah);
mewujudkan kebebasan pers;
dan mewujudkan kehidupan
demokrasi
Kesimpulan :
pembangunan politik hukum
nasional merupakan salah
satu bidang pembangunan
yang penting, yang juga
memerlukan perhatian dan
penanganan secara intensif
sebagaimana bidang-bidang
pembangunan lainnya.
Pembangunan politik hukum
nasional yang diberlakukan
sejak masa Orde Lama hingga
era Pasca Reformasi saat ini
sebenamya cukup
memberikan akomodasi untuk
menyelesaikan
berbagaipermasalahan,
namun demikian dalam
realitanya pembangunan
politik hukum nasional
tersebut terkesan agak sulit
diterapkan, sehing ga dalam
beberapa sisi, politik
pembangunan hukum
nasional dimaksud terkesan
agak menjadi sloganistis.

Você também pode gostar