Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
ABSTRAK:
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
1.2 Fokus Kajian
Kami mengambil fokus kajian kali ini khusus di bidang pencemaran
lingkungan darat, pesisir dan lautan. Artinya jika benar adanya pencemaran di
ligkungan darat , bagaimanakah hubungan dan dampaknya terhadap keadaan
lingkungan pesisir dan lautan, khususnya di daerah Denpasar Selatan.
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
BAB II
Secara garis besar sampah dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:
a. Sampah organik atau basah, jenis sampah ini merupakan sampah yang
dapat mengalami pembusukan secara alami.
b. Sampah anorganik atau kering, jenis sampah yang tidak dapat
mengalami pembusukan secara alami.
c. Sampah berbahaya, sampah yang secara langsung maupun tidak
langsung membahayakan manusia maupun hewan seperti batterai, botol
racun nyamuk, jarum suntik bekas dan lain-lain.
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
2.1.3 Tata cara pemusnahan sampah
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
Cover atau Cau system, berguna untuk menguranggi cairan akibat hujan
yang masuk ke dalam landfill. Dengan berkurangnya cairan yang masuk
akan mengurangi leachate.
Gas Ventilation System berguna unntuk mengendalikan aliran dan
konsentrasi di dalam landfill, dengan demikian mengurangi resiko gas
mengalir di dalam tanah tanpa terkendali yang akhirnya dapat
menimbulkan peledakan.
Monitoring System, bisa dibuat di dalam atau di luar landfill sebagai
peringatan dini kalau terjadi kebocoran atau bahaya kontaminasi di
lingkungan sekitar.
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
2.2 Tentang Hutan Mangrove
Hutan mangrove dapat tersebar luas dan tumbuh rapat pada mulut sungai
besar di daerah tropis, tetapi di daerah pesisir pantai pegunungan, hutan mangrove
tumbuh di sepanjang garis pantai yang terbatas dan sempit. Perluasan hutan
mangrove banyak dipengaruhi oleh topografi daerah pedalaman. 8
Ada hubungan yang erat antara kondisi air dengan vegetasi hutan
mangrove. Di beberapa tempat, mangrove menunjukkan tingkatan zonasi yang
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
nyata yang cenderung berubah dari tepi air menuju daratan. Penyebaran jenis
mangrove tersebutberkaitan dengan salinitas, tipe pasang surut dan frekwensi
penggenanggan. Namun kadang- kadang tergantung undulasi / tinggi rendahnya
lantai hutan atau anak sungai di dalam area yang skemanya khusus
menggambarkan keadaan umum dari daratan pasang surut seperti yang terdapat di
Bali dan Lombok.
1). The old world mangrove, yang meliputi Afrika Timur, Laut Merah, India,
Asia Tenggara, Jepang, Filipina, Australia, Selandia Baru, Kepulauan Pasifik
dan Samoa.
2). The new world mangrove, yang meliputi pantai pantai Atlantik dan Afrika
dan Amerika, Meksiko dan Pasifik Amerika dan Kepulauan Galapagos.
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
Di Indonesia diperkirakan terdapat 202 jenis tumbuhan mangrove,
meliputi 89 jenis pohon, 5 jenis palma, 19 jenis pemanjat, 44 jenis harba tanah, 44
jenis epifit dan 1 jenis paku yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu mangrove
sejati (true mangrove) dan mangrove ikutan (associate). (M. Khazali, dkk. 1999)
a. Sistem Akar
Tanah pada habitat mangrove adalah anaerob (hampa udara) bila berada
dibawah air. Beberapa species memiliki system perakaran khusus yang disebut
akar udara yang cocok untuk kondisi tanah yang anaerob. Ada beberapa tipe
perakaran udara yaitu : akar pasak, akar tunjang, akar lutut, dan akar papan
(banir). Akar udara mampu berfungsi untuk pertukaran gas dan menyimpan udara
untuk pernafasan selama penggenangan.
b. Buah / Bibit
Benih Vivivar
Benih Kriptovivivar
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
Avicennia (seperti buah kacang), Aegiceras (seperti silinder) dan Nypa
buahnya berbentuk Kryptoviviparous dimana buah berkecambah tetapi diliputi
oleh selaput buah (kulit buah) sebelum sitinggalkan dari pohon induknya atau
tidak mencukupi untuk keluar dari pericarp.
Benih Normal
Komponen mayor dan minor spesies mangrove tumbuh dengan baik tanpa
dipengaruhi oleh kadar garam air. Namun jika air terlalu asin maka pohon
mangrove tidak dapat tumbuh terlalu tinggi. Hal yang harus diperhatikan bahwa
spesies mangrove dapat tumbuh lebih cepat pada air tawar daripada air yang
mengandung garam (asin).
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
Struktur, fungsi ekosistem, komposisi dan distribusi spesies dan pola
pertumbuhan organisme mangrove sangat tergantung pada factor-faktor
lingkungan diantaranya : Fisiografi pantai, iklim, pasang surut, gelombang/arus,
salinitas oksigen terlarut, tanah, nutrient dan proteksi.
Dilihat dari aspek biologis, mangrove meru akan tempat yang ideal bagi
ikan, udang, dan biota laut lainnya untuk mencari makan, memijah dan
berkembang biak dan hutan mangrove juga sebagai tempat bersarangnya burung-
burung laut.
Fungsi ekonomi dari hutan mangrove dapat dilihat dari segi pemanfaatan
kayu dan non kayu. Kayu mangrove dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan
bangunan dan penghasil pulp dan rang dengan kualitas tinggi.
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
b). Pemanfaatan Hasil Hutan Mangrove
Kondisi vegetasi mangrove yang khas dan unik akan sangat mungkin
dikembangkan sebagai obyek wisata (eko-wisata), tempat penelitian dan
pendidikan lingkungan bagi siswa sekolah.
13
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
2.3 Tentang Pulau Serangan
14
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
BAB III
METODE PENELITIAN
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
kegiatan penelitian kualitatif, terdapat berbagai variasi atau jenis-jenis metode.
Jenis-jenis tersebut, yang utama misalnya: metode atau studi etnografi, studi
grounded, studi life history, observasi partisipan, dan studi kasus. Masing-masing
jenis studi itu memiliki karakeristik kemetodean dan teknik-teknik spesifik
tersendiri dalam mendekati dan menelaah sebuah fenomena sosial. Tulisan ini
serta seluruh pembahasan di dalamnya, bermaksud dan hanya ingin menyajikan
secara singkat hakikat dari apa yang disebut studi kasus (case study) dalam
konteks pendekatan atau penelitian kualitatif. (i) (ii)
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
perencanaan penelitian yang lebih besar dan mendalam dalam rangka
pengembangan ilmu-ilmu sosial.
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
1. Pengamatan;
2. Pengamatan dengan terjun langsung atau melibatkan diri ke dalam
kehidupan masyarakat dan kebudayaan suku bangsa yang menjadi
penyelidikan atau participant observer method;
3. Wawancara merdeka (bebas)
4. Mencatat pembicaraan-pembicaraan para informan atau orang di dalam
masyarakat secara tepat waktu atau text recording.
18
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
BAB IV
SETTING PENELITIAN
Keadaan struktur sosial disni sangat terjalin, karena menjadi objek wisata
alam untuk umum dan kerap kali digunakan untuk lokasi pemotretan yang secara
tidak langsung akan menjadi timbal balik yang positif antara manusia dan
lingkungan.
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
BAB V
TEMUAN-TEMUAN PENELITIAN
(Merupakan temuan temuan hasil Observasi yang kami lakukan hari Rabu,22
Desember 2011 )
Kunjungan pertama kami adalah tempat ini. Kesan pertama yang kami
rasakan sangat tidak menyenangkan. Bau tak sedap sangat menusuk hingga jarak
200m lebih. Tanpa masker kami tidak akan bisa masuk ke wilayah ini.
a. Letak Geografis : Jl. Bp. Ngurah rai, suwung batan Kendal, Denpasar
8°43'19"S 115°13'14"E.
20
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
Gb.1 Keadaan dan suasana di TPA Suwung 21
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
Berdasarkan data, jumlah pengiriman sampah Kota Denpasar ke TPA
(Tempat Pembuangan Akhir) mencapai 2000 m3 per harinya, ini berarti sampah
di Denpasar melampaui ambang batas. Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Suwung relatif terbatas dan tidak mampu lagi untuk menampung sampah,
terutama sampah anorganik yang susah hancur dan bertahan lama. Volume
sampah yang meningkat dan tidak memenuhi persyaratan ambang batas
lingkungan hidup sudah tentu dapat menimbulkan pencemaran lingkungan
air,udara maupun tanah., tetapi menimbulkan resiko karena berjangkitnya
penyakit menular, menyebabkan pencemaran, terutama bau, kotoran dan sumber
penyakit. Jumlah timbunannya yang semakin lama semakin meningkat,
dikhawatirkan dapat menimbulkan berbagai masalah sosial dan lingkungan,
diantaranya :
Dapat menjadi lahan yang subur bagi pembiakan jenis-jenis bakteri serta
bibit penyakit lain.
Dapat menimbulkan bau tidak sedap yang dapat tercium dari puluhan
bahkan ratusan meter.
Dapat mengurangi nilai estetika dan keindahan lingkungan.
22
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
4.2 Hasil Observasi di Kawasan Hutan Lindung Mangrove
Information Centre (MIC)
Seperti yang dapat dilihat dari gambar gb.3 dibawah ini kami menemukan
banyak sekali sampah – sampah yang menyangkut diantara akar akar tanaman
mangrove. Ini sangat berakibat buruk bagi perkembangan hutan mangrove. Dan
ini merupakan bukti bahwa masih adanya gejala gejala pencemaran yang
diakibatkan oleh sampah di hutan mangrove. Bahkan apabila d hutan mangrove
yang menjadi obyek wisata saja sudah tercemar, bagaimana dengan hutan
mangrove lainnya yang tidak menjadi obyek wisata dan dipandang sebelah mata
oleh masyarakat maupun pemerintah. Bagaimana dengan nasib para nelayan kita
jika ini terus berlanjut.
23
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
24
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
Gb.2 Suasana kami saat menuju dan berada di Mangrove Information Center
25
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
(Artikel ini ditulis pada Sabtu, Maret 14th, 2009 di Koran Bali Post)
Kepala Unit Pelaksana Teknis Tahura Ngurah Rai Bali, Wayan Nuada,
menyatakan alih fungsi lahan menjadi ancaman terbesar keberadaan hutan
mangrove di Bali. Apalagi Tahura Ngurah Rai diapit tiga kawasan wisata terbesar
di Bali yaitu Nusa Dua, Kuta dan Sanur.
“Perkembangan pariwisata Nusa Dua, Kuta dan Sanur termasuk juga Kota
Denpasar memerlukan pembangunan sarana fasilitas umum. Sedangkan untuk
membangun fasilitas umum memerlukan lahan, kemudian lahan yang potensial
untuk dialih fungsikan adalah lahan mangrove itu sendiri” jelas Wayan Nuada.
26
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
4.3 Observasi di Perkampungan Nelayan Desa Serangan
Desa Serangan terdiri dari enam banjar, yaitu Banjar Ponjok, Kaja,
Tengah, Kawan, Peken, dan Dukuh, dan Kampung Bugis.
27
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
a. Letak Geografis : utara : berbatasan dengan desa Sesetan
Selatan : tanjung Benoa
Timur : desa Sanur
Barat : desa Pedungan
b. Luas Wilayah : 481.000 ha/m2
28
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
Gb.4 Kunjungan dan Observasi di perkampungan nelayan dan kantor lurah Desa Serangan
29
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
BAB VI
PEMBAHASAN
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
nenyiramkan air laut ke timbunan sampah. Cara ini dilakukan karena air laut
memiliki kadar garam yang sangat tinggi dianggap mampu membunuh kuman-
kuman yang ada dalam sampah sehingga mengurangi bau busuk yang
ditimbulkan.
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
BAB VII
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
terhadap lingkungan mangrove dan tidak ada pula dampak negative terhadap
masyarakat nelayan sekitar khususnya di pulau Serangan.
7.2 Saran
Pihak DKP dan TPA Suwung harus bersikap tegas pada masyarakat atau
pemulung yang tinggal di kawasan TPA, yang merupakan tanah pemerintah. Hal
tersebut demi kebaikan kedua belah pihak untuk mengantisipasi apabila tanah
tesebut tercemar dan mengotori lingkungan Mangrove.
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan
Daftar Pustaka
34
Ilmu Pengetahuan Lingkungan | Ancaman Sampah Terhadap Deforestasi Mangrove dan SDL Pulau Serangan