Você está na página 1de 4

TAIWAN ONE CHINA POLICY

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Taiwan adalah suatu Negara yang memiliki pengaruh kuat di kawasan asia.
Taiwan merupakan salah satu Negara yang memisahkan diri dari china. Secara de facto
banyak Negara yang belum mengakui kemerdekaan Negara Taiwan karena china sendiri
selalu melaksanakan one china policy kepada Negara lain di Indonesia.
Penduduk Taiwan memiliki populasi penduduk sekitar 23.000.000 jiwa, yang
terdiri dari berbagai etnis. Etnis tersebut terdiri dari 98% han. Dan 2 % penduduk asli
Taiwan atau kelahiran Taiwan. Taiwan memiliki budaya sendiri namun lenih banyak
dipengaruhi oleh budaya tiongkok.
Dalam proses pemerintahan Taiwan pemilihan umum berjalan secara teratur,
organ-orga tria politica terstruktur. Bahkan Taiwan memiliki angkatan bersenjata yang
lengkap, dan lembaga satu-satunya pemilik otoritas penggunaan kekerasan dalam system
Negara bangsa modern.
Taiwan adalah Negara yang terletak di pulau sebelah timur china yang statusnya
sedang dipertentangkan dari dulu hingga sekarang.
Karena belum diakuinya Taiwan sebagai Negara yang berdaulat itu merupakan
kendala beras bagi Taiwan untuk menjalin hubungan diplomatic dan hubungan kerja
sama yang lebih luas dengan Negara lain.
Indonesia menganut kebijakan luar negeri yaitu one china policy yang tidak
mempengaruhi kerja sama antara keduanya. Hubungan kerja sama antar keduanya malah
semakin meningkat intensitasnya.
Permasalahan dalam hal ini adalah Taiwan ingin memerdekakan diri namun dari
pihak china tidak menyetujui karena china memiliki prinsip one china policy.
PEMBAHASAN

B. ISI

Kedaulatan teritorial adalah kedaulatan yang dimiliki Negara dalam


melaksanakan yuridiksi eklusif diwilayahnya, kedaulatan itu sendiri berairti kekuasaan
tertinggi.
Dalam kedaulatan territorial memiliki 3 aspek yaitu:
a. Aspek eksternal / independence aspek
Yaitu untuk menujukkan hak suatu Negara dalam hal menentukan sendiri
dengan siapa (Negara entitas lain) akan mengadakan dan sekaligus
menentukan sifat hubungan tersebut.
b. Aspek internal
Yaitu hak eksklusif atau kompeteksi Negara untuk melakukan cara-cara
pengelolaan pemerintahnya, aturan perundang-undangan nasionalnya serta
penegakkan aturan tersebut.
c. Aspek territorial
Yaitu kekuasaan Negara yang eklusif dan sempurna untuk mengatur atau
mengelola orang-orang dan benda-benda yang berada dalam ruang lingkup
wilayah Negara tersebut.
Kedaulatan territorial mempunyai hubungan yang erat dengan kemerdekaan suatu
Negara. Hal ini dilukiskan oleh”HOX HUBER” (arbitrator dalam island of palmas arbitration)
antara USA dan belanda (kasus miangas).
Dalam kasus TAIWAN ONE CHINA POLICY menyangkut dengan teori kedaulatan
territorial Taiwan memiliki aspek external yaitu dengan cara bagaimana Taiwan ingin
memerdekakan dirinya dari china dan berusaha melakukan kerja sama dengan Negara lain
namun sayangnya china tidak mau mengakui kedaulatan Taiwan atas prinsipnya yaitu one china
policy, sehingga banyak Negara yang enggan mengakui Taiwan sebagai Negara merdeka.

Selain aspek external, Taiwan juga memiliki aspek internal yaitu dimana Taiwan
memiliki pemerintahannya sendiri, dalam prosesnya yaitu dengan cara pemilihan umum yang
dilakukan secara teratur. Taiwanpun memiliki anggota bersenjata khusus yang lengkap, dan
memiliki lembaga yang otoritasnya penggunaan kekerasan dengan system Negara modern.
Setelah aspek internal, Taiwan juga memiliki aspek territorial dengan wujud adanya
orang-orang dan benda-benda yang ada dilingkungan sekitarnya diatur dengan peraturan yang
ada, dan dengan adanya spek ini Taiwan mampu memanfaatkan aspek ini untuk membantu
proses terjadinya kedaulatan dalam negrinya. Dengan cara melakukan kerjasama dengan Negara
lain dalam bidang perekonomian, perdagangan dan ketenaga kerjaan.
Untuk pengakuan, Taiwan diakui sebagai satu-satunya pemerintah tiongkok yang sah
oleh 22 negara anggota pbb dan tahta suci. Banyak Negara yang memiliki hubungan tidak resmi
dengan Taiwan.
PENUTUP

C. KESIMPULAN

Dalam hal ini Taiwan berusah untuk memerdekakan dirinya namun dari pihak
china sendiri tidak mau mengakuinya dikarenakan prinsip mereka yaitu one china policy,
namun walau demikian Taiwan bisa melakukan kerajsama dengan Negara lain dalam
bidang perdagangan, perekonomian, dan tenaga kerjaan. Dan Taiwan juga diakui oleh
PBB dan Tahta Suci sebagai satu-satunya pemerintahan tiongkok yang sah.

D. REVISI
o http://diplomacy945.blogspot.com/2010/06/hubungan-diplomasi-indonesia-dan-
taiwan.html
o http://hi.umy.ac.id/menelisik-kedaulatan-taiwan/
o https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_dengan_pengakuan_terbatas
o http://hi.umy.ac.id/menelisik-kedaulatan-taiwan/
o http://handarsubhandi.blogspot.com/2014/06/hukum-internasional-tentang-
kedaulatan.html
o https://id.wikipedia.org/wiki/Taiwan
o Buku catatan hukum internasional pribadi

Você também pode gostar