Você está na página 1de 6

Panel Distribusi Gedung DISPERINDAG-SU

TROUBLESHOOTING & ANALISA MASALAH


PANEL DISTRIBUSI DI GEDUNG DISPERINDAG-SU, MEDAN
Done by : Engineer W+N

1. UMUM
Sistem kelistrikan pada gedung ini adalah Sistem 3 phasa dengan
penggunaan beban rata-rata satu phasa, sehingga pada sistem seperti ini
pembagian beban seimbang pada setiap phasa (Phasa-R, Phasa-S dan Phasa-T)
menjadi faktor penting yang harus diperhatikan dalam pemasangan beban.
Selain itu ukuran Kabel Netral harus menjadi perhatian karena semua arus dari
ketiga phasa tersebut diatas akan dialirkan ke kabel Netral. Jika semua beban yang
terpasang pada sistem 3 phasa ini adalah beban 1 phasa yang dipasang seimbang
pada tiap phasanya, maka Kabel Netral akan mengalirkan arus listrik mendekati 2x
dari besar arus di kabel phasanya.

2. MAIN DISTRIBUTION PANEL, Lantai-1

Hasil Pengamatan &Troubleshooting :


a. Kabel input dari Main Distribution Panel ini adalah kabel NYY 4 x 50mm²
dengan kemampuan mengalirkan arus maksimal sekitar 180 Ampere.
b. Main Distribution Panel di bagi menjadi 4 Sub.Distribution Panel
menggunakan kabel feeder NYY 4 x 16 mm². 2 buah Sub.Distribution Panel
sudah ditemukan di Lantai 2 dan Lantai 3, sedangkan 2 buah Sub.Distribution
Panel lagi belum ditemukan. Perkiraan kami 2 buah Sub. Panel ini terletak di
Lantai 1.
c. Salah satu phasa dari PLN tidak digunakan yang ditandai dengan
pengukuran arus mendekati 0 (Nol) Ampere menggunakan Tang Ampere.

Engineer W+N Page 1 of 6


Panel Distribusi Gedung DISPERINDAG-SU

d. Secara umum kondisi Panel sudah Tidak Layak untuk digunakan, karena
wiring yang cukup berantakan karena berbagai perbaikan dan modifikasi
seperti di gambar.
e. Ditemukan beberapa kabel yang panas bahkan bergetar karena mengalirkan
arus melebihi batas kemampuannya.
f. Dibawah Panel ditemukan wiring dengan kabel tungal yang panas karena
mengalirkan arus yang besar (67 Amp) dan kontaktor serta camswtich
dengan wiring yang tidak dianjurkan.
g. Penggunaan beban pada phasa aktif yang terbesar kurang dari 100 Amp.
Sementara kabel Netral mengalirkan arus sekitar 112 Amp.

Engineer W+N Page 2 of 6


Panel Distribusi Gedung DISPERINDAG-SU

3. SUB. DISTRIBUTION PANEL, Lantai-2

Hasil Pengamatan &Troubleshooting :


a. Kabel Feeder Input dari Sub.Distribution Panel ini adalah kabel NYY 4 x 16 mm²
dengan kemampuan mengalirkan arus maksimum sekitar 90 Ampere.
b. Pengujian menggunakan Test Pen, hanya ada 2 kabel yang hidup dari kabel
input di bawah MCCB utama (Kabel input di kiri dan kanan MCCB utama). Kabel
tengah di MCCB utama tidak hidup yang menandakan sambungannya di Main
Disribution Panel telah dibuka.
c. Pengukuran tegangan dengan Multimeter pada kedua kabel yang hidup
menunjukkan tegangan mendekati O VAC yang menandakan kedua kabel yang
hidup ini dihubungkan pada phasa yang sama di Main Distribution Panel.

Engineer W+N Page 3 of 6


Panel Distribusi Gedung DISPERINDAG-SU

d. Pengukuran Tegangan dari Phasa ke Netral pada kabel input yang Mati
menunjukkan tegangan 27 VAC. Tegangan ini merupakan induksi dari tegangan
pada kabel yang hidup.
e. Pengukuran tegangan dari Phasa ke Netral pada kabel yang hidup
menunjukkan tegangan yang hampir sama (216 VAC dan 219 VAC).
Perbedaan ini kemungkinan besar disebabkan oleh Perbedaan Beban dan waktu
pada saat pengukuran dan juga kondisi dari masing2 kabel feeder.

4. SUB. DISTRIBUTION PANEL, Lantai-3

Hasil Pengamatan &Troubleshooting :


a. Kabel Feeder Input dari Sub.Distribution Panel ini adalah kabel NYY 4 x 16 mm²
dengan kemampuan mengalirkan arus maksimum sekitar 90 Ampere.

Engineer W+N Page 4 of 6


Panel Distribusi Gedung DISPERINDAG-SU

b. Panel terletak tepat dibawah lokasi atap bangunan yang bocor sehingga
sangat berpotensi menimbulkan resiko hubung singkat pada saat hari hujan yang
dapat menimbulkan resiko kebakaran.
c. Kabel Netral yang berjamur, sangat berpotensi menimbulkan kontak problem.
d. Pengujian menggunakan Test Pen, Ketiga kabel input di bawah MCCB utama
hidup yang menunjukkan ketiga kabel ini digunakan.
e. Pengukuran tegangan dengan Multimeter pada kabel Input di Kiri dan Tengah
MCCB utama menunjukkan tegangan 392 VAC yang menandakan kedua kabel
input ini dihubungkan pada phasa yang Berbeda di Main Distribution Panel.
f. Pengukuran tegangan dengan Multimeter pada kabel Input di Kiri dan Kanan
MCCB utama menunjukkan tegangan 392 VAC yang menandakan kedua kabel
input ini dihubungkan pada phasa yang Berbeda di Main Distribution Panel.
g. Pengukuran tegangan dengan Multimeter pada kabel Input di Tengah dan
Kanan MCCB utama menunjukkan tegangan 3 VAC yang menandakan kedua
kabel input ini dihubungkan pada phasa yang SAMA di Main Distribution Panel.

5. SUB. DISTRIBUTION PANEL YANG BELUM DITEMUKAN (2 Unit)


Dari data-data yang kami dapat di Main Distribution Panel dan 2 buah Sub.
Distribution Panel di lantai 2 dan 3, kami mengambil kesimpulan bahwa kondisi kedua
Sub Distribution Panel yang belum ditemukan ini lebih kurang sama dengan kedua
Sub. Distribution Panel di Lantai 2 dan Lantai 3 diatas, dimana ditemukan kondisi
instalasi wiring panel yang sudah kurang layak dan beresiko untuk digunakan serta
Tidak Ketiga Phasa dari Main Distribution Panel yang sampai ke Sub. Distribution
Panel tersebut yang kemungkinan besar disebabkan oleh masalah pada kabel Feeder
Inputnya.

6. KESIMPULAN
a. Ditemukan Ketidakseimbangan Yang Besar pada pembebanan input 3 phasa di
sistem ini karena ada salah satu dari input 3 Phasa nya yang sama sekali Tidak
Digunakan.
b. Kabel Main Feeder dari input PLN dalam kondisi Hangat, padahal arus terbesar
yang terukur masih kurang dari 65% dari kemampuan maksimumnya.
c. Secara umum kondisi wiring di Panel sudah kurang layak untuk digunakan
secara aman pada sebuah gedung sehingga meningkatkan resiko kebakaran,
karena ditemukan :
i. Wiring yang sudah cukup berantakan dan sangat menyulitkan proses
perawatan, troubleshooting dan perbaikan.
ii. Ditemukan beberapa kabel yang panas dan bergetar karena overload.
iii. Ditemukan kabel besar di sambung dengan kabel kecil yang sangat
berpotensi menjadikan kabel yang kecil overload dan panas.
iv. Banyak penyambungan sementara yang menjadi sambungan tetap.
d. Besar kemungkinan Kabel Feeder ke masing-masing Sub. Distribution Panel
telah mengalami kerusakan (tembus isolasi) karena di temukan :

Engineer W+N Page 5 of 6


Panel Distribusi Gedung DISPERINDAG-SU

i. Lantai 2 secara keseluruhan hanya disupply oleh 1 phasa


ii. Lantai 3 secara keseluruhan hanya disupply oleh 2 phasa

7. TINDAKAN PERBAIKAN YANG DISARANKAN


a. Perbaikan atap yang bocor di atas Sub. Distribution Panel, Lantai 3.
b. Penggantian Panel Main Distribution Panel dengan menggunakan
MCCB untuk input utama dan Supply ke masing-masing Sub Distribution
Panel nya. Untuk Penggunaan beban langsung dapat di gunakan MCB.
c. Wiring di Main Distribution Panel harus menggunakan kabel dengan
kapasitas yang sesuai atau lebih besar dari bebannya. Usahakan
menggunakan kabel serabut yang dibentuk untuk memudahkan proses
Perawatan, Troubleshooting dan Perbaikan.
d. Pembersihan Lokasi Main Distribution Panel dari instalasi-instalasi
sementara dan komponen-komponen yang tidak digunakan untuk
menghilangkan potensi hubung singkat dan tersengat aliran listrik.
e. Pengujian Tembus Isolasi Kabel Feeder Input ke masing-masing
Sub.Distribution Panel. Jika mengujian menunjukkan indikasi tembus
isolasi pada kabel-kabel di feeder tersebut, maka kabel Feeder Input harus
diganti dengan yang baru.
f. Penggantian Sub. Distribution panel dengan MCCB dan MCB. Wiring
Panel Harus menggunakan kabel dengan kapasitas sesuai atau lebih besar
dari beban yang dibentuk untuk memudahkan proses Perawatan,
Troubleshooting dan Perbaikan.
g. Pembagian Beban yang seimbang pada tiap-tiap phasa di Sub.
Distribution Panel sehingga akan diperoleh penggunaan beban yang
seimbang di masing-masing phasa di Main Distribution Panel.

---- End of Report ----

Engineer W+N Page 6 of 6

Você também pode gostar