Você está na página 1de 18

Makalah

Evolusi

Disusun Oleh:

Danang kinasi(nim)
Rahmi (1810129120011)
Sri rahmawati
Ira mahrita

Dosen:
Ratna Yulinda, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
NOVEMBER 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori evolusi adalah salah satu teori tentang asal mula makhluk hidup yang di
kemukakan oleh Charles Darwin, teori ini merupakan teori yang muncul paling
pertama. Charles Darwin merupakan pemikir yang hebat, karena sebelum ada orang
lain yang memikirkan tentang asal usul makhluk hidup beliau sudah dapar berfikir
sejauh itu dan dapat mengemukakan pendapatnya tersebut keumum. Di dalam
teorinya ada banyak fersi tentang evolusi yang salah satunya adalah seleksi alam.
Darwin mengklaim bahwa semua bentuk kehidupan berasal dari suatu nenek moyang
yang sama dan bahwa susunan luas spesies-spesies hidup dapat diterangkan melalui
suatu proses “seleksi alam”.
Manusia pada dasarnya bukanlah makhluk yang sangat luar biasa, karena kita juga
berasal dari sumber evolusi yang sama sebagaimana halnya spesies lainnya. Seleksi
alam gen yang telah memberikan kita (manusia) tubuh dan otak. Namun demikian,
otak yang diberikan oleh seleksi alam kepada kita adalah otak dengan ukuran yang
luar biasa besarnya, sedemikian besarnya sehingga otak dapat melakukan sesuatu
yang luar biasa.
Pada tugas makalah ini saya akan mendukung teori evolusi yang dikemukakan oleh
Charles Darwin.Yang pada dasarnya, di terapkan oleh Darwin yang menyajikan
kasus-kasus yang meyakinkan tentang evolusi tersebut dan menghubungkan apa yang
sebelumnya dilihat sebagai suatu kumpulan fakta membingunkan dan tidak saling
berkaitan menjadi suatu pandangan kohesif mengenai kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evolusi
Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat
terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi,
reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa
oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi
bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya
akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari
perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar
spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang
baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan
variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan
terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.Evolusi
didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik.
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi
alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang
menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan
reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan
sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi
karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar
bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang
mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa
generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi
secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam. Sementara itu, hanyutan
genetik (Bahasa Inggris: Genetic Drift) merupakan sebuah proses bebas yang
menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan
genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika
suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.
Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam
kecil, perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang
substansial pada organisme. Proses ini mencapai puncaknya
dengan menghasilkan spesies yang baru. Dan sebenarnya, kemiripan antara
organisme yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa semua
spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang sama melalui proses
divergen yang terjadi secara perlahan ini.
Dokumentasi fakta-fakta terjadinya evolusi dilakukan oleh cabang
biologi yang dinamakan biologi evolusioner. Cabang ini juga mengembangkan
dan menguji teori-teori yang menjelaskan penyebab evolusi. Kajian catatan
fosil dan keanekaragaman hayati organisme-organisme hidup telah meyakinkan
para ilmuwan pada pertengahan abad ke-19 bahwa spesies berubah dari waktu
ke waktu. Namun, mekanisme yang mendorong perubahan ini tetap tidaklah
jelas sampai pada publikasi tahun 1859 oleh Charles Darwin, On the Origin of
Species yang menjelaskan dengan detailteori evolusi melalui seleksi alam.
Karya Darwin dengan segera diikuti oleh penerimaan teori evolusi dalam
komunitas ilmiah. Pada tahun 1930, teori seleksi alam Darwin digabungkan
dengan teori pewarisan Mendel, membentuk sintesis evolusi modern, yang
menghubungkan satuan evolusi (gen) dengan mekanisme evolusi (seleksi alam).
Kekuatan penjelasan dan prediksi teori ini mendorong riset yang
secara terus menerus menimbulkan pertanyaan baru, di mana hal ini telah
menjadi prinsip pusat biologi modern yang memberikan penjelasan secara lebih
menyeluruh tentang keanekaragaman hayati di bumi. Meskipun teori evolusi
selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun sebenarnya biologi
evolusioner telah berakar sejak zaman Aristoteles. Namun, Darwin
adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan teori evolusi yang telah banyak
terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin
mengenai evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap oleh mayoritas
komunitas sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa evolusi.

Evolusi biologi mencakup dua peristiwa, yaitu:


- evolusi anorganik merupakan evolusi mengenai asal-usul makhluk hidup
yang ada di muka bumi, berdasarkan fakta dan penalaran teoritis;
- evolusi organik (evolusi biologis) merupakan evolusi filogenetis, yaitu
mengenai asal-usul spesies dan hubungan kekerabatannya.
Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama:
variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini
dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan
menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi,
keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh
dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar
spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang
baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan
variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan
terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi. Evolusi
didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik.
Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang
berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih
umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi
lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang
menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak
individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang
menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi,adaptasi terjadi melalui
kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini
dengan seleksi alam. Sementara itu, hanyutan genetik (Bahasa Inggris: Genetic
Drift) merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada
frekuensi sifat suatu populasi.
Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan
diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi. Walaupun
perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini
akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada
organisme. Proses ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang
baru. Dan sebenarnya, kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme
yang lain mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari
nenek moyang yang sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan
ini. Dokumentasi fakta-fakta terjadinya evolusi dilakukan oleh cabang biologi
yang dinamakan biologi evolusioner. Cabang ini juga mengembangkan dan
menguji teori-teori yang menjelaskan penyebab evolusi. Kajian catatan fosil dan
keanekaragaman hayati organisme-organisme hidup telah meyakinkan para
ilmuwan pada pertengahan abad ke-19 bahwa spesies berubah dari waktu ke
waktu.

B. Teori Charles Darwin


Dari semua teori yang kita tahu dan yang ada di dunia ini mungkin
teorinya Charles Darwin yang kita paling kenal dan yang paling kita tahu.
Karena teori ini sangatlah fenomenal adanya, karena dalam teori Darwin
tersebut menyangkut tantang peradaban manusia. Jauh sebelum adanya teori
Darwin manusia pada zaman dahulu selalau ingin tahu dari manakah asal
manusia. Evolusi adalah perubahan makhluk hidup yang memerlukan waktu
yang sangat lama atau waktu yang sangat panjang.
Dalam teori evolusi yang dikaji oleh Darwin ini menyuguhkan dua fersi pokok
bahasan evolusi yaitu: makhluk hidup atau spesies yang ada pada saat ini adalah
berasal dari makhluk hidup atau spesies yang hidup pada zaman jauh sebelum
spesies atau makhluk hidup yang sekarang ini ada. Teori pokok selanjutnya
adalah teori evolusi tentang seleksi alam. Teori evolusi yang Charles Darwin
kemukakan memang sangat lah menarik untuk kita kaji. Selain teori ini
memiliki dua pokok bahasa teori ini juga memiliki macam-macam tanggapan
atas apa yang telah ia kemukakan. Salah satu yang memiliki banyak tanggapan
adalah tentang makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelunya makhluk
hidup yang sekarang ini ada.
Darwin mengatakan, kita harus mengakui kebenaran tentang dalil-dalil berikut
ini; gradasi-gradasi dalam kesempurnaaan suatu organ atau isnting, yang bisa
kita pikirkan, sekarang ini ada atau bisa saja sudah ada, masing-masing menurut
jenisnya yakni bahwa semua organ dan insting bisa bervariasi,biarpun hanya
sedikit tingkatnya dan akhirnya, bahwa terdapat sebuah perjuangn untuk bisa
eksis dengan menjaga setiap deviasi struktur atau insting yang sekiranya penting
dan menguntungkan.dengan fakta kebenaran ini, maka teori keturunan daengan
modifikasi melalui seleksi alam harus di terima.
Darwin memandang adnya kesatuan dalam kehidupan, dimana semua
organisme berkerabat melalui garis keturunan dari prototype yang tidak
diketahui yang hidup pada zaman dahulu kala. Ketika turunan organisme itu
terpencar ke berbagai habitat yang berbeda selama jutaan tahun, organisme itu
akan mengakumulasi modifikasi atau adaptasi, yang beraneka ragam, yang
membuat mereka menjadi cocok dengan suatu cara hidup tertentu.
Dalam pandangan Darwinian, sejarah kehidupan diibaratkan sebagai sebuah
pohon dengan banyak sekali cabang yang memunculkan cabang-cabang yang
lebih kecil lagi dari batang yang sama, terus sampai ke ujung ranting yang
paling muda, suatu symbol keanekaragaman organisme hidup, pada setiap titik
percabangan pohon evolusi itu terdapat nenek moyang dimiliki bersama oleh
semua garis cabang evolusi dari titik percabangan tersebut. Spesies yang erat
sekali hubungannya, seperti singa dan harimau, memiliki banyak sifat dan ciri
yang sama karena garis turunan nenek moyangnya sama sampai kecabang
terkecil pada pohon kehidupan itu. Banyak cabang evolusi bahkan cabang
utama sekalipun merupakan ujung buntu sekitar 99% dari semua spesies yang
pernah hidup di bumi ini sudah punah.
Bagi Darwin, hirarki alamiah dari skema Linneaus mereflesikan
geneologi bercabang dari pohon kehidupan dengan organisme pada level
taksonomik yang berbeda dihubungkan melalui turunan dari nenek moyang
yang sama. Jika kita bisa mengakui bahwa singa dan harimau lebih erat
hubungan kekerabatannya di bandingkan antara singa dan kuda, maka kita telah
mengakui bahwa evolusi telah meninggalkan dalam bentuk derajat kekerabatan
yang berbeda diantar spesies modern. Karena taksonomi adalah penemuan
manusia dengan sendirinya. Akan tetapi, bersama dengan banyak bukti lain,
implikasi taksonomi pada evolusi tidak mungkin keliru. Analisis genetik,
misalnya membeberkan bahwa spesies yang seperti singa dan harimau,
meskipun sangat erat hubungankekeluargaannya atas dasar ciri anatominya dan
kriteria lain, memang merupakan kerabat dekat dengan latar belakang hereditas
yang sangat mirip.
Kita bisa melihat dengan keyakinan, kata Darwin, suatu masa depan
yang pasti dari lamanya waktu yang sama-sama tak dimengerti. Dan karena
seleksi alam bekerja sendirian dengan untuk kepentingan setiap makhluk, maka
semua yang bisa mendukung baik secara badani maupun mental akan cenderung
untuk berkembang terus sampai kesempurnaan. Pandangan bahwa seleksi alam
yang membawa kesuatu kelangsungan hidup yang paling cocok, dalam populasi
individu yang berkarakter macam-macam dan yang saling bersaing diantara
mereka sendiri, telah menghasilkan serangkaian transformasi geogologis secara
berangsur, dimulai dari organisme yang primitif dan sederhana sampai kebentuk
kehidpan yang sangat tinggi, tanpa adanya interversi sarana atau daya
kekuatan.yang mengatur. Inilah sensi sikap penganut Darwin.
J .S. huxley mengatakan, bahwa evolusi yang tanpa sengaja dan tanpa diperintah
ini akhirnya menghasilkan manusia, suatu mahkluk yang mamou bertujuan dan
mampu mengatur perubahan evolusioner.tampak bagi saya bahwa, bahwa hal
initetap menjadi pandangan kaum Darwinian modern yang representatif.
Darwin sendiri mengakui adanya unsur lamarchikian, yang merupakan dampak
dari pemakaian dan tidaknya. Dan Sir Arthur Keith membela dia untuk
menentang orang-orang yang menuduh dia haya bersandar pada seleksi alam.
Namun dalam pandangan modern, ini justru merupakan kebaikan dari teori
darwin karena sekarang ini warisan karakter-karakter yang diperoleh, umumnya
ditolak oleh para biologi. Sekarang kita haruus meneliti tentang argumen-
argumen mengenai pembuktian bahwa hukum evolusi itu bener adanya.
Argumen pertama Darwin, dimana ia mencurahkan sebagian bear
tenaganya untuk itu, ialah bahwa terdapat variasi-variasi besar pada individu-
individu dari banyak spesies. Variasi ini menjadi nyataterutama pada binatang—
binatang yang dijinakkan dan pada tanaman. Dari fakta-fakta yag tidak bisa
dipungkiri ini Darwin dapat menarik kesimpulan salah satunya ialah bahwa
spesies bukannya sama sekali tidak bisa berubah, sebagai mana umumnya
pendapat para ahli biologi. Perbedaan antara berbagai tippe spesies yang
dijinakkan seringkli jauh lebih besar dari perbedaan yang ada diantara spesies-
spesies liar, bahkan dalam hal ini seringkali sulit untuk menentukan apakah
suatu bentuk khas adalah sebuah spesies atau suatu varietas. Darwin
menunjukan dalam keadaan tertentu bisa dihasilkan individu yang abnormal dan
ia tetap berpendapat bahwa tidak mungkin untuk menarik garis antara yang
ganjil-ganjil dan individu-individu yang di anggap normal. Argumen-argumen
yang betitik temu ini menunjukan bahwa apa yang kita sebut spesies hanyalah
suatu tahap transisi dalam pergantian genealogis, yang kapanpun tidak bisa
dianggap mempunyai esensi atau hakikat yang permanen dan tegas.
Mengenai seleksi alam yang mengacu jalannya evolusi, Darwin tidak
dapat membuktikannya dengan menarik fakta-fakta. Bagaimanpun ia merasa
bahwa semua organisme cenderung untuk bertambah dalam rasio geometris,
dan masing-masing hidup lewat perjuangan karena tuntutan dalam kurun
wakktu hidupnya dan bahwa pada individu—inividu yang berbeda
tingkatannya.
Argumen-argumen pendukung lainnya dikemukakan oleh Darwin,
sepertinya misalnya tentang perubahan yang llamban dan kemajuan nyata dari
bentuk-bentuk organik dalam strata geologis; fakta mengenai eksistensi
variestas dimasa lalu, sekarang sudah tidak ada, kesamaan antara tahap-tahap
embrionik darii organisme sangat berbeda dalam kondisi dewasa; keberadaan
atau eksistensi organ-organ elementer, dan fakta bahwa klasifikasi organisme
yang alami bisa dimungkinkan karena hal ini menunjukan adanya hubungan
darah yang nyata, dalam arti suatu cermin sistem genealogis, dan lewat itulah
mereka muncul.
Ahli biologi evolosi Ernts Mayr telah menguraikan logika teori Darwin
mengenai seleksi alam menjadi tiga inferensi berdasarkan lima observasi yaitu:
- Semua spesies memiliki potensi fertilitas yang sedemikian besar sehingga
jumlah populasinya akan meningkat secara eksponensial jika semua individu
yang dilahirkan berhasil berproduksi dengan baik
- Populasi cenderung menjadi stabil dalam jumlah kecuali ada fluktusi
musiman.
- Sumber daya lingkungan adalah terbatas
- Individu-individu dalam suatu populasi sangat jauh berbeda dalam hal ciri-ciri
khasnya; tidak akan ada dua individu yang persis sama
- Banyak diantara variasi tersebut dapat diturunkakan.
Ada beberapa seluk beluk seleksi alam. Salah satunya adalah
pentingnya populasi dalam evolusi. Suatu populasi adalah satuan terkecil yang
dapat berkembang. Seleksi alam melibatkan interaksi antara individu organisme
dan lingkungannya, tetapi individu tidak berkembang. Evolusi diukur hanya
sebagai perubahan dalam pembagian relative variasi dalam suatu populasi
selama beberapa generasi.
Hal pokok lainnya mengenai seleksi alam adalah bahwa seleksi alam
hanya akan memperbesar atau memperkecil variasi yang dapat di wariskan.
Seperti yang telah kita lihat bahwa suatu organisme bisa di modifikasi melalui
hal-hal yang dialaminya sendiri selama masa hidupnya, dan ciri yang
didapatkan seperti itu bahkan mungkin lebih mengadaptasikan organisme
tersebut dengan lingkungannya, tetapi tidak ada bukti bahwa ciri-ciri atau sifat-
sifat yang didapat selama maa hidup itu dapat diwariskan. Kita harus
membedakan antara adaptasi yang didapatkan oleh organisme melalui
tindakannya sendiri, dan adaptasi yang diwariskan yang berkembang dalam
suatu populasi selama beberap generasi sebagai akibat dari seleksi alam. Juga
harus ditekankan bahwa ciri khas seleksi alam tergantung pada situasi: factor
lingkungan berbeda dari satu tempat ketempat lain dari dari suatu masa ke masa
yang lain.suatu adaptasi dalam suatu situasi mungkin tidak berguna atau bahkan
merugikan pada keadaan lain yang berbeda.
Beberapa orang menolak Darwinisme dan menganggapnya sebagai
hanya sebuah teori. Taktik untuk menghilangkan pandangan evolusi mengenai
kehidupan ini memiliki dua kekurangan yaitu; pertama, taktik tersebut gagal
untuk memisahkan dua tuntutan Darwin, bahwa spesies modern berkembang
dari bentuk nenek moyangnya, dan bahwa seleksi alam adalah mekanisme
utama untuk evolusi ini. Kesimpulan bahwa kehidupan telah berkembang
didasarkan pada bukti-bukti sejarah.
Pengertian teori adalah upaya kita untuk menjelaskan fakta-fakta dan
memadukannya dengan konsep yang mencakup semuanya. Teori ilmiah
mengalami evaluasi dan pembaharuan secara terus menerus. Sedangkan evolusi
adalah merupakan kata yang berasal dari bahasa latin yang artinya membuka
gulungan atau membuka lapisan, kemudian bahasa itu diserap menjadi bahasa
inggris evolution yang berarti perkembangan secara bertahap artinya bahwa
evolusi adalah perubahan secara bertahap dalam waktu yang lama akibat seleksi
alam pada variasi gen dalam suatu individu/spesies yang menghasilkan
perkembangan spesies baru.Pada teori evolusi berpendapat bahwa terjadi
perubahan pada makhluk hidup menyimpang dari struktur awal dalam jumlah
yang banyak beraneka ragam dan kemudian menyebabkan terjadinya dua
kemungkinan. Yang pertama adalah makhluk hidup yang berubah akan mampu
bertahan hidup dan tidak punah disebut juga dengan istilah evolusi progresif,
sedangkan kemungkinan/opsi yang kedua adalah makhluk hidup yang
berubah/berevolusi tadi gagal bertahan hidup dan akhirnya punah atau disebut
dengan evolusi regresif.
C. Beberapa bukti evolusi
1. Fosil
Fosil merupakan sisa bagian tubuh / jejak tubuh makhluk hidup yang
telah membatu atau tertinggal dalam batuan. Salah satu fosil terlengkap yang
telah ditemukan ilmuwan adalah fosil yang menggambarkan sejarah evolusi kuda.
Berdasarkan studi evolusi kuda, diketahui bahwa :
• Ukuran tubuh bertambah besar,
• Kepala bagian depan semakin panjang ukurannya
• Leher semakin panjang sehingga gerakannya semakin bebas,
• Perubahan geraham depan dan geraham belakang yang sesuai untuk memakan
Rumput.
• Tungkai depan dan belakang semakin panjang, jari kaki mereduksi dari 5 menjadi
1 sehingga memungkinkan untuk berlari cepat

2. Variasi mahkluk hidup


Variasi menunjukkan adanya berbagai sifat, cirri diantara mahkluk hidup baik
yang satu species / sejenis maupun yang berbeda jenis. Variasi terbentuk oleh
adanya pengaruh factor genetic [ keturunan ] yang berinteraksi dengan factor
lingkungan. Oleh Darwin dikatakan, variasi sebagai “modal” terjadinya proses
seleksi alam yang mengarah kepada terjadinya evolusi.

3. Organ-organ vestigial.
Organ tubuh mahkluk hidup yang tidak / jarang digunakan akan mengalami
kemunduran sehingga organ tersebut menjadi tidak berfungsi lagi. Pada manusia,
contoh organ vestigial antara lain : umbai acing [ appendiks ], tulang rusuk
melayang, tulang ekor, rambut pada dada, buah dada pada laki-laki, gigi taring
yang runcing.
4. Homologi
Struktur organ tubuh mahkluk hidup yang asalnya sama dapat mengalami
perubahan sehingga fungsinya menjadi berbeda. Organ-organ demikian dikatakan
sebagai organ homolog. Contoh homologi, misalnya : sayap buung dengan tangan
manusia [ keduanya sama-sama ekstremitas cranial ].sirip lumba-lumba dengan
kaki tikus juga termasuk homologi. Sementara itu beberapa organ memiliki
struktur yang berbeda , namun fungsinya sama. Organ demikian dinamakan organ
analog dan termasuk dalam analogi. Contoh analogi antara lain : sayap burung
dengan sayap kupu-kupu [ struktur berbeda, namun fungsi sama yaitu untuk
terbang .

5. Embriologi perbandingan
Semua embrio hewan multiseluler berasal dari zigot yang tumbuh dan
berkembang melalui tahapan-tahapan tertentu [ zigot-morulla-blastula-gastrula ] .
Setelah tahap gastrula akan terjadi deferensiasi sehingga menjadi mahkluk hidup
dengan morfologi yang berbeda-beda.

6. Perbandingan fisiologi.
Di antara mahkluk hidup terdapat beberapa kemiripan dalam system
pernapasan, metabolism, sintesis protein, pembentukan ATP sebagai sumber
energy, system reproduksi dan lain sebagainya. Berdasar kenyataan ini mereka
berkeyakinan bahwa mahkluk hidup yang ada saat ini merupakan hasil evolusi
mahkluk hidup yang ada sebelumnya.

7. Petunjuk Biokimia
Ketika dilakukan uji presipitin oleh Nutall ditemukan adanya kemiripan
struktur antigen-antibodi pada berbagai jenis mahkluk hidup

8. Peristiwa domestikasi
Aktivitas manusia di dalam memanfaatkan sumber daya alam hayati yang
tersedia di alam liar [ baik hewan maupun tumbuhan ] sehingga menjadi hewan /
tumbuhan yang “familer” dengan manusia diyakini akan menambah variasi
genetic pada hewan/tumbuhan yang dimomestikasi oleh manusia. Contoh : burung
merpati liar yang dipelihara oleh manusia dapat “iubah” menjadi burung dara,
burung puter, merpati berjambul, merpati pos, dan lain sebagainya. Contoh lain,
kuda yang hidup liar di padang rumput dapat “diubah” manusia menjadi kuda pacu,
kuda tunggangan, kuda penarik beban.
Inilah beberapa fakta yang digunakan oleh para pendukung kebenaran ilmiah
teori evolusi. Bukan mustahil, fakta-fakta akan terus bertambah seiring dengan
perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia.
D. Teori-teori lain tentang evolusi
Ada beberapa teori dari para ahli yang menjadi dasar dari teori evolusi, di
antaranya sebagai berikut:
1. Teori evolusi Aristoteles (384-322 SM).
Aristoteles mengatakan bahwa evolusi yang terjadi berdasarkan
metafisika alam, maksudnya metafisika alam dapat mengubah organisme dan
habitatnya dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.
2. Teori evolusi Anaximander (500 SM).
Anaximander berpendapat bahwa manusia berawal dari makhluk
akuatik mirip ikan dan mengalami proses evolusi.
3.Teori evolusi Empedoclas (495-435 SM).
Empedoclas mengemukakan teori bahwa kehidupan berasal dari
lumpur hitam yang mendapat sinar dari matahari dan berubah menjadi makhluk
hidup. Evolusi terjadi dengan dimulainya makhluk hidup yang sederhana
kemudian berkembang menjadi sempurna dan akhirnya menjadi beraneka ragam
seperti sekarang ini.
4.Teori evolusi Erasmus Darwin (1731-1802).
Erasmus Darwin adalah kakek dari Charles Robert Darwin, seorang tokoh
evolusi berkebangsaan Inggris. Teorinya adalah bahwa evolusi terjadi karena
bagian fungsional terhadap stimulasi adalah diwariskan. Ia menyusun buku
yang berjudul Zoonamia yang menentang teori evolusi dari Lamarck.
5.Teori evolusi Count de Buffon (1707-1788).
Buffon berpendapat bahwa variasi-variasi yang terjadi karena pengaruh alam
sekitar diwariskan sehingga terjadi penimbunan variasi.
6.Teori evolusi Sir Charles Lyell (1797-1875).
Lyell adalah seorang ilmuwan yang berasal dari Skotlandia dengan bukunya
yang terkenal berjudul Principles of Geology. Di dalam bukunya tersebut Lyell
berpendapat bahwa permukaan bumi terbentuk melalui proses bertahap dalam
jangka waktu yang lama
7.Teori evolusi Jean Baptise de Lamarck.
Jean Baptise de Lamarck (1744 – 1829) seorang ahli biologi kebangsaan
Perancis, memiliki suatu gagasan dan menuliskannya dalam bukunya berjudul
“Philoshopic”. Dalam bukunya tersebut Lamarck mengatakan sebagai berikut.
Lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri dan sifat-sifat yang diwariskan
melalui proses adaptasi lingkungan.
Ciri dan sifat yang terbentuk akan diwariskan kepada keturunannya.
Organ yang sering digunakan akan berkembang dan tumbuh membesar,
sedangkan organ yang tidak digunakan akan mengalami pemendekan atau
penyusutan, bahkan akan menghilang. Contoh yang dapat digunakan oleh
Lamarck adalah jerapah. Menurut Lamarck, pada awalnya jerapah memiliki
leher pendek. Karena makanannya berupa daun-daun yang tinggi, maka jerapah
berusaha untuk dapat menjangkaunya. Karena terbiasa dengan hal ini maka
semakin lama, leher jerapah menjadi semakin panjang dan pada generasi
berikutnya akan lebih panjang lagi. Teori Lamarck ditentang oleh Erasmus
Darwin (kakek dari Charles Darwin) yang mengatakan bahwa populasi jerapah
adalah heterogen, ada yang berleher pendek dan ada yang berleher panjang.
Jerapah-jerapah tersebut berkompetisi untuk mendapatkan makanan. Dari
persaingan tersebut jerapah berleher panjang akan menang dan akan tetap hidup,
sifat ini akan diwariskan kepada keturunannya. Jerapah yang berleher pendek
akan mati dan perlahan-lahan mengalami kepunahan.
E. Perkembangan Teori Evolusi
Banyak hal dan pemikiran ahli lain yang mempengaruhi perkembangan teori
Darwin, antara lain:
Ø Ekspedisi ke lautan Galapagos ditemukan bahwa perbedaan bentuk paruh
burung Finch disebabkan perbedaan jenis makanannya.
Ø Geolog Charles Lyell (1830) menyatakan bahwa batu-batuan di bumi selalu
mengalami perubahan. Menurut Darwin, hal-hal tersebut kemungkinan
mempengaruhi makhluk hidupnya. Pikiran ini juga didasarkan pada
penyelidikannya pada fosil.
Ø Pendapat ekonom Malthus yang menyatakan adanya kecendrungan kenaikan
jumlah penduduk lebih cepat dari kenaikan produksi pangan. Hal ini
menimbulkan terjadinya suatu persaingan untuk kelangsungan hidup. Oleh
Darwin hal ini dibandingkan dengan seleksi yang dilakukan oleh para peternak
untuk memperoleh bibit unggul.
Ø Pendapat beberapa ahli seperti Geoffroy (1829), WC Wells (1813), Grant
(1826), Freke (1851), dan Rafinisque (1836).
Tahun 1858 Darwin mempublikasikan The Origin yang memuat 2 teori utama
yaitu:
a. Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies lain yang hidup di masa
lampau.
b. Evolusi terjadi melalui seleksi alam.
Menurut Darwin, agen tunggal penyebab terjadinya evolusi adalah seleksi alam.
Seleksi alam adalah “process of preserving in nature favorable variations and
ultimately eliminating those that are ‘injurious’”

BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Evolusi adalah suatu perubahan pada makhluk hidup yang terjadi secara
berangsur-angsur dalam jangka waktu yang lama sehingga terbentuk spesies
baru. Sedangkan, berdasarkan ilmu biologi, evolusi merupakan cabang biologi
yang mempelajari sejarah asal-usul makhluk hidup dan keterkaitan genetik
antara makhluk hidup satu dengan yang lain
Darwin adalah pemikir yang sangat hebat, di zaman yang seperti dulu dia
sudah mampu mengemukakan atau mencetuskan teori di saat orang-orang
bingung atas teori tentang asal-usul makhluk hidup. Dalam teori darwin terdapat
dua pembahasan pkok yaitu bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
yang lebih dulu ada sebelum makhluk hidup sekarang ini ada. Dan yang satunya
adalah makhluk hidup itu berevolusi dengan melakukan seleksi alam.
Dan sekarng ini banyak sekali orang-orng yang mempermasalahkan tentang
teori Darwin tersebut. Mereka hanyalah mencari kelemahan dari seseorang
mereka hanya ingin teori mereka di pakai. Mereka tidak berfikir kalau dulu
tidak ada teori seperti evolusi Darwin tersebut maka sekarang ini tidaklah ada
perkembangan dalam teori asal usul makhluk hidup. Banyak sekali bukti-bukti
evolusi itu trjadi di bumi ini, karena banyaknya di temukan fosil-fosil. Salain
fosil masih banyak lagi bukti-bukti tentang adanya evolusi antara alain: Variasi
mahkluk hidup, organ-organ vestigial, homologi, embriologi perbandingan,
perbandingan fisiologi, petunjuk biokimia, peristiwa domestikasi.
Bukan hanya Darwin yang telah mengemukakan teori tentang evolusi. Masih
banyak tokoh-tokoh lain yang mengemukakan teori evolusi contohnya saja
teorinya aristoteles, Jean Baptise de Lamarck, Erasmus Darwin, dan alin-lain.
Jika orang-orsng ingn menyalhkan teori evolusi maka jangan hanya teori darwin
yang di salahkan maka salahkan juga lah teori-teori yang lain. Saya terus terang
jika hanya mnyalahkan satu teori saja jika masih banyak teori yang serupa dan
tidakk ada kritikan.
DAFTAR PUSTAKA
Pasaribu saut (penerjemah). God After Darwin. Yoyakarta: ikon Terateral, 2003.
Borgias M Fransiskus (penerjemah). Menemukan Tuhan Dalam Sains Temporer dan
Agama. Bandung: Mizan Media Utama (MMU), 2002.
Aryulina, Diah,dkk. Biologi. Jakarta: Erlangga, 2004
.

Você também pode gostar