Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Agama samawi atau disebut juga agama langit, adalah agama yang dipercaya oleh para pengikutnya
dibangun berdasarkan wahyu Allah. Beberapa pendapat menyimpulkan bahwa suatu agama disebut
agama Samawi jika:
• Mempunyai definisi Tuhan yang jelas
• Mempunyai penyampai risalah (Nabi/Rasul)
• Mempunyai kumpulan wahyu dari Tuhan yang diwujudkan dalam Kitab Suci
Di dunia ini agama-agama besar yang dianggap agama samawi diantaranya Yahudi, Kristen, Islam.
Kebalikan dari agama samawi adalah Agama Ardhi. Ada beberapa ciri dan karakteristik utama yang
membedakan antara agama samawi dan agama ardhi, berikut ini akan sebutkan beberapa di antaranya saja
yaitu :
2. Disampaikan oleh manusia pilihan Allah, utusan itu hanya menyampaikan bukan menciptakan
Karena agama samawi datang dari tuhan yang ada di langit, dan tuhan tidak menampakkkan diriNya
secara langsung, maka agama samawi mengenal konsep kenabian. Fungsi dan tugas nabi ini adalah
menyampaikan semua kemauan, perintah, aturan, syariah, undang-undang dari tuhan kepada umat
manusia. Seorang nabi tidak diberi wewenang untuk menciptakan ajaran sendiri. Nabi bukan manusia
setengah dewa, maka tidak ada konsep penyembahan kepada nabi.
Dalam konsep agama samawi, seorang nabi hanyalah seorang manusia biasa. Dia bisa lapar lalu
makan, dia bisa haus lalu minum, dia juga bisa berhasrat kepada wanita lalu dia menikah. Namun di balik
semua sifat kemanusiaannya, seorang nabi mendapat wahyu dari langit. Serta mendapatkan penjagaan dan
pemeliharaan dari langit agar tidak melakukan kesalahan.
Satu lagi fungsi seorang nabi yang tidak boleh dilupakan, yaitu sosok diri seorang nabi dijadikan suri
tauladan, contoh hidup yang nyata, dan model untuk bisa ditiru oleh manusia.
3. Islam menjunjung tinggi persamaan antara manusia tanpa membedakan keturunan, kekayaan,
suku, bangsa, warna kulit, dan jabatan. Orang yang paling mulia di hadapan Allah SWT hanyalah
orang yang paling bertaqwa.
4. Ajaran islam mengarah kepada keseimbangan dunia dan akherat, material dan spititual, jasad
dan ruh serta usaha/ikhtiar dan takdir.
5. Agama-agama selain islam adalah larangan dan sanksi dosa atas perbuatan buruk, tetapi tidak
mementingkan segi akhlak (moral). Ada yang menetapkan hukuman di dunia saja (hukum karma)
dan tidak menyinggung sedikitpun hukuman akherat.
Ajaran agama islam digambarkan sebagai sebuah bangunan yang kokoh saling terkait antara satu dengan
yang lainnya. Adapun isi kandungan islam terdiri dari 3 bagian :
1. Pokok dan pondasi (asas)
Pokok dan pondasi ini terdiri atas aqidah dan ibadah. Aqidah merupakan dasar dari bangunan islam.
Tanpa aqidah, maka islam tidak akan kuat. Kekuatan pondasi ini mencangkup dua kalimat syahadat dan
rukun iman. Sedangkan ibadah mencakup rukun islam yang lima
2. Bangunan (Bina)
Bangunan ini mencakup segala aturan dalam seluruh aspek kehidupan manusia, baik aspek politik,
ekonomi, sosial kemasyarakatan, keprajuritan, akhlak dan pengajaran.
Mengingat hal demikian wajarlah jika agama menjadi sangat dibutuhkan oleh manusia, karenanya ia
mampu memberikan jawaban sekaligus inspirasi bagi terwujudnya kehidupan yang diinginkan manusia.
Ada beberapa alasan tentang mengapa agama itu sangat penting dalam kehidupan manusia, antara lain
adalah :
Karena agama merupakan sumber moral
Karena agama merupakan petunjuk kebenaran
Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.
Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di kala suka, maupun di kala duka.
Manusia sejak dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan lemah dan tidak berdaya, serta tidak mengetahui
apa-apa sebagaimana firman Allah dalam Q. S. al-Nahl (16) : 78
“Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak tahu apa-apa. Dia menjadikan
untukmu pendengaran, penglihatan dan hati, tetapi sedikit di antara mereka yang mensyukurinya.“
Dalam keadaan yang demikian itu, manusia senantiasa dipengaruhi oleh berbagai macam godaan dan
rayuan, baik dari dalam, maupun dari luar dirinya. Godaan dan rayuan daridalam diri manusia dibagi
menjadi dua bagian, yaitu :
Godaan dan rayuan yang berusaha menarik manusia ke dalam lingkungan kebaikan, yang menurut
istilah Al-Gazali dalam bukunya ihya ulumuddin disebut dengan malak Al-hidayah yaitu kekuatan-
kekuatan yang berusaha menarik manusia kepada hidayah atau kebaikan.
Godaan dan rayuan yang berusaha memperdayakan manusia kepada kejahatan,yang menurut istilah
Al-Gazali dinamakan malak al-ghiwayah, yakni kekuatan-kekuatan yang berusaha menarik
manusia kepada kejahatan
Disinilah letak fungsi agama dalam kehidupan manusia, yaitu membimbing manusia kejalan yang baik
dan menghindarkan manusia dari kejahatan atau kemungkaran.
D. Fungsi Agama
Memberi pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia
Agama dikatakan memberi pandangan dunia kepada manusia karena ia sentiasanya memberi
penerangan kepada dunia (secara keseluruhan), dan juga kedudukan manusia di dalam dunia.
Penerangan dalam masalah ini sebenarnya sulit dicapai melalui indra manusia, melainkan sedikit
penerangan daripada falsafah. Contohnya, agama Islam menerangkan kepada umatnya bahwa dunia
adalah ciptaan Allah (s.w.t) dan setiap manusia harus menaati Allah (s.w.t).
Kebanyakan agama di dunia adalah menyaran kepada kebaikan. Dalam ajaran agama sendiri
sebenarnya telah menggariskan kode etika yang wajib dilakukan oleh penganutnya. Maka ini
dikatakan agama memainkan fungsi kawanan sosial
1. Fungsi Sosial Agama
Secara sosiologis, pengaruh agama bisa dilihat dari dua sisi, yaitu pengaruh yang bersifat positif atau
pengaruh yang menyatukan (integrative factor) dan pengaruh yang bersifat negatif atau pengaruh yang
bersifat destruktif dan memecah-belah (desintegrative factor).
Pembahasan tentang fungsi agama disini akan dibatasi pada dua hal yaitu agama sebagai faktor integratif
dan sekaligus disintegratif bagi masyarakat.
2. Tujuan Agama
Salah satu tujuan agama adalah membentuk jiwa nya ber-budipekerti dengan adab yang sempurna
baik dengan tuhan-nya maupun lingkungan masyarakat.semua agama sudah sangat sempurna dikarnakan
dapat menuntun umat-nya bersikap dengan baik dan benar serta dibenarkan. keburukan cara ber-sikap dan
penyampaian si pemeluk agama dikarnakan ketidakpahaman tujuan daripada agama-nya. memburukan
serta membandingkan agama satu dengan yang lain adalah cerminan kebodohan si pemeluk agama.
Beberapa tujuan agama yaitu :
Menegakan kepercayaan manusia hanya kepada Allah,Tuhan Yang Maha Esa (tauhid).
Mengatur kehidupan manusia di dunia,agar kehidupan teratur dengan baik, sehingga dapat
mencapai kesejahterahan hidup, lahir dan batin, dunia dan akhirat.
Menjunjung tinggi dan melaksanakan peribadatan hanya kepada Allah.
Menyempurnakan akhlak manusia.