Você está na página 1de 29

Komunitas – PSIK Universitas Jember 2016

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN PENYULUHAN KESEHATAN


PENCEGAHAN RESIKO STROKE PADA KEGIATAN POSYANDU LANSIA

disusun sebagai pemenuhan tugas Keperawatan Komunitas


dengan dosen pengampu Ns. Kholid Rosyidi M.N., S.Kep. MNS

oleh
Fauziyah 142310101040
Iqbal Lutfi Nauri 142310101083
Rini Sulistyowati 142310101092
Nuril Fauziah 142310101103
Zahra Marseliya K. 142310101143

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2016
Komunitas – PSIK Universitas Jember 2016

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Lanjut usia (lansia) adalah orang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas yang
mempunyai hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan ber- negara
(UU RI No 13 tahun 1998). Menurut WHO (World Health Organization) membagi masa
usia lanjut sebagai berikut :
a. Usia 45-60 tahun, disebut middle age (setengah baya atau A-Teda madya)
b. Usia 60-75 tahun, disebut elderly (usia lanjut atau wreda utama)
c. Usia 75-90 tahun, disebut old (tua atau wreda prawasana)
d. Usia diatas 90 tahun,disebut very old (tua sekali atau wreda wasana).
Masyarakat kita saat ini memandang para lanjut usia sebagai orang-orang yang
kurang produktif, kurang menarik, kurang energik, mudah lupa, barangkali kurang
bernilai dibandingkan dengan mereka yang masih dalam keadaan prima (Kroll dan
Hawkins, 1999), untuk itu dalam pembangunan nasional pemerintah telah berhasil
mewujudkan hasil yang positif diberbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi,
perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama di
bidang medis atau ilamu kedokteran, sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan
penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia. Akibatnya jumlah
penduduk yang berusia lanjut meningkat dan bertambah cenderung lebih cepat atau
sering disebut dengan Lansia Booming. Salah satu upaya Pernerintah dalam
menyediakan fasilitas kesehatan dan penyelenggaraan upaya kesehatan antara lain
adalah dengan mengadakan Posyandu. Posyandu merupakan salah satu bentuk
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan
dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian. Norma Kelurga
Kecil Bahagia dan Sejahtera (Effendy, 1998). Sedangkan menurut Azwar (2002),
posyandu merupakan fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat yang didirikan di desa-
desa kecil yang tidak terjangkau oleh Rurnah Sakit atau klinik.
Lansia yang mengalami masalah kesehatan terdiri dari Asam Urat 21 orang
(72,4%), hipertensi 6 orang (20,6%) dan asam urat (7%). Distribusi lansia yang tidak
Komunitas – PSIK Universitas Jember 2016

rutin melakukan pemeriksaan kesehatannya di sarana kesehatan sebesar 16 orang


(55%).
Dari data yang di peroleh di atas di ketahui bahwa tingkat kesehatan di wilayah
Sumbersari masih sangat kurang, oleh sebab itu perlu di lakukannya upaya peningkatan
kesehatan di kalangan masyarakat terutama para lansia. Oleh sebab itu, di bentuknya
posyandu lansia sebagai wadah untuk memfasilitasi para lansia untuk menjaga dan
meningkatkan kesehatannya.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan analisis situasi yang telah dipaparkan dapat dirumuskan beberapa
masalah antara lain:
1. Berdasarkan data yang didapatkan dari wilayah Sumbersari terdapat berbagai
macam penyakit yang di alami oleh lansia dan kurangnya perhatian pelayanan
lesehatan yang intenmsif untuk menjaga kesehatan mereka.
2. Perlu di laksanakannya kegiatan rutin posyandu klansia, sebagai suatu kegiatan
untuk mensukseskan program pemerintah dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat terutamna lansia.
Komunitas – PSIK Universitas Jember 2016

BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT


2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Setelah Posyandu Lansia terbentuk, diharapkan peningkatan dapat meningkatkan
derajat kesehatan dan mutu pelayanan usia lanjut sebagai bagian proses deteksi dini dan
peningkatan kesehatan serta pencegahan penyakit lansia agar mencapai masa tua yang
bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan
keberadaannya dalam strata kemasyarakatan.

2.1.2 Tujuan Khusus


Setelah Posyandu lansia terbentuk diharapkan dapat :
a. Meningkatkan kesadaran pada usia lanjut untuk membina kesehatan diri sendiri.
b. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat dalam menyadari dan
menghayati kesehatan usia lanjut secara optimal.
c. Meningkatkan jenis dan jangkauan pelayanan kesehatan usia lanjut.
d. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut.
2.2 Manfaat
Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat membantu program
pemerintah guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara menyeluruh dan
terjangkau disetiap kalangan, baik balita, muda, dewasa maupun lansia.
Komunitas – PSIK Universitas Jember 2016

BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Dasar Pemikiran


Jenis kegiatan penyuluhan di masyarakat masyarakat merupakan salah satu
upaya yang bisa dilakukan oleh para mahasiswa kesehatan khususnya para mahasiswa
keperawatan Universitas Jember, sebagai salah satu upaya dini dalam partisipasinya
untuk menanggulangi masalah kesehetan di kalangan masyarakat luas. Penyuluhan
kesehatan merupakan salah satu upaya yang bisa di lakukan sebagai mahasiswa
kesehatan untuk andil dan aktif dalam peningkatan kesehatan warga masyarakat
sehingga kualitas kesehatan dapat tercapai. Kegiatan penyuluhan ini juga memberikan
kesempatan juga memberikan wadah bagi setiap warga masyarakat untuk mendapatkan
informasi yang lebih banyak dan lebih akurat tentang masalah kesehatan yang di
hadapinya maupun tentang masalah kesehatan yang lain.

3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah


Upaya untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah:
1. Mengadakan penyuluhan tentang pencegahan resiko stroke terhadap para lansia
2. Mengadakan tanya jawab/ diskusi secara terbuka setelah selesai memberikan
materi sebagai bentuk evaluasi antara pemberi materi dengan klien.
Komunitas – PSIK Universitas Jember 2016

BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah


Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di laksanakan di Kelurahan Sumbersari
dimana merupakan tempat pelaksanaan posyandu lansia pada tanggal 1 November
2016. Pemberi penyuluhan dari pihak mahasiswa PSIK Universitas Jember yang
berjumlah 1 kelompok yang beranggotakan 5 orang dan memberikan materi pencegahan
terjadinya Stroke pada lansia.
4.2 Khalayak Sasaran
Peserta Posyandu Lansia.
4.3 Metode yang Digunakan
Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan ini adalah sebagai berikut
Diskusi/tanya-jawab
Komunitas – PSIK Universitas Jember 2016

BAB V. HASIL KEGIATAN

5.1 Meja 1 (Iqbal Lutfi Nauri NIM 142310101083)

A. Analisa Evaluasi dan Hasil

Persiapan yang dilakukan untuk meja satu berjalan dengan lancar, lansia yang
belum terdaftar dalam posyandu mendaftarkan diri di meja satu terlebih dahulu dan
lansia yang telah terdaftar dalam posyandu, melakukan registrasi terlebih dahulu
kemudian menuju meja 2. Lansia antusias terhadap kegiatan ini, dikarenakan banyak
lansia yang mengalami hipertensi. Registrasi pada meja satu mencangkup biodata dari
lansia.

B. Evaluasi Struktur

a. Mahasiswa sebagai petugas posyandu menyiapkan registrasi di meja satu.

b. Mahasiswa sebagai petugas posyandu lansia mampu melakukan diskusi


interaktif dan komunikatif terhadap lansia yang melakukan registrasi.

c. Tersedianya lingkungan yang nyaman, kondusif dan tenang saat melakukan


registrasi.

d. Lansia kooperatif dalam melakukan registrasi di meja satu.

e. Lansia yang sudah terdaftar dalam posyandu, langsung di tujukan ke meja dua
oleh petugas posyandu.

C. Evaluasi Proses
Selama kegiatan berlangsung mahasiswa mendampingi lansia dalam mengisi
form registrasi. Mahasiswa menjelaskan tentang rasionalnya pengisian dari registrsi
sebelum melanjutkan ke meja selanjutnya. Registrasi ditujukan untuk identitas lansia.

D. Evaluasi Hasil
Komunitas – PSIK Universitas Jember 2016

Hasil dari kegiatan ini adalah mahasiswa yang bertugas pada meja satu
mendapati biodata lansia yang mengikuti posyandu lansia sebagai identitas lanjutan saat
dilaksanakan posyandu lansia kembali.

E. Faktor Pendorong
Faktor pendorong yang mendorong keberhasilan kegiatan di meja satu yang
telah dilakukan adalah :
1. Lansia bersedia hadir meluangkan waktu dalam kegiatan posyandu.
2. Lansia bersedia dalam memberikan informasi diri kepada petugas registrasi.
3. Lansia bersedia mengisi form registrasi dibantu oleh petugas posyandu.

F. Faktor Penghambat

Faktor penghambat yang ada di meja satu antara lain :

1. Lansia lupa tentang tanggal lahirnya, sehingga petugas mengalami kesulitan


dalam melengkapi data registrasi.
2. Lansia mengalami gangguan penglihatan sehingga sulit untuk membaca form
registrasi dan perlu bantuan dari petugas posyandu.
Komunitas – PSIK Universitas Jember 2016

5.2 Meja 2 (Fauziyah NIM 142310101040)

A. Analisa Evaluasi dan Hasil


Persiapan untuk meja 2 (dua) yang dilakukan berjalan dengan lancar karena
peralatan pengukuran kesehatan yang dibutuhkan sudah disediakan dengan lengkap oleh
petugas posyandu dan telah disediakan tempat masing-masing pos/meja oleh pihak
kelurahan untuk kegiatan posyandu. Lansia sangat antusias untuk mengikuti kegiatan
posyandu karena mengingat banyaknya lansia yang mengalami hipertensi. Kegiatan
yang dilakukan di meja 2 (dua) yaitu pengukuran tekanan darah, berat badan, dan tinggi
badan. Dan kemudian akan dilanjutkan ke meja atau pos berikutnya.

B. Evaluasi Struktur
a. Mahasiswa sebagai petugas posyandu lansia telah menyiapkan peralatan di meja
2 (dua) (tensimeter, timbangan berat badan, dan pengukuran tinggi badan)
b. Lansia menyatakan bersedia untuk dilakukan tindakan di meja 2 (dua) yaitu
pengukuran tekanan darah, berat badan, dan tinggi badan.
c. Lansia diinformasikan hasil pengukuran tekanan darah, berat badan, dan tinggi
badan.yang telah dilakukan oleh petugas posyandu.
d. Tersedia lingkungan yang nyaman, kondusif dan tenang selama dilakukan
tindakan di meja 2 (dua)
e. Lansia kooperatif selama tindakan di meja 2 (dua)

C. Evaluasi Proses
a. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran TD, BB, dan TB dengan baik
b. Mahasiswa dapat menjelaskan hasil pengukuran TD, BB, dan TB kepada lansia
bahwa hasil pengukuran TD hipertensi.
c. Mahasiswa dapat menjelaskan hasil pengukuran bahwa tekanan darah lansia
meningkat dari pemeriksaan bulan lalu, yaitu 160/90 mmHg menjadi 170/100
mmHg
d. Proses dilakukannya tindakan pengukuran dapat berjalan kondusif dan lancar

D. Evaluasi Hasil
a. Lansia dapat mengerti bahwa hasil pengukuran tekanan darahnya dalam rentan
yang tinggi
Komunitas – PSIK Universitas Jember 2016

b. Lansia mendapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.


c. Tindakan yang dilakukan di meja 2 (dua) diakhiri dengan baik dan dilanjutkan
kemeja berikutnya.
E. Faktor Pendorong
Faktor yang mendorong keberhasilan kegiatan di meja 2 (dua) yang telah
dilakukan adalah:
a. Lansia bersedia dilakukan tindakan pengecekan tekanan darah, berat badan, dan
tinggi badan
b. Lansia meluangkan waktu dan bersedia hadir untuk mengikuti kegiatan
posyandu lansia
c. Lansia menjawab ketika di tanya mengenai kegiatan dan makanan yang
dikonsumsi sehari-hari
d. Lansia bersedia mengikuti kegiatan pengukuran yang ada di meja 2 (dua) sampai
akhir
e. Lansia mempunyai antusias yang tinggi untuk mengikuti kegiatan posyandu

F. Faktor Penghambat
Faktor yang menghambat keberhasilan kegiatan di meja 2 (dua) yang telah
dilakukan adalah:
a. Lansia terkadang tidak mendengar dengan jelas apa yang disampaikan oleh
petugas posyandu, sehingga petugas harus sedikit menaikkan volume bicara agar
lansia dapat mendengar dengan jelas apa yang disampaikan oleh petugas
posyandu.
b. Lansia mengalami gangguan pada penglihatan sehingga kesulitan dalam menuju
tempat pengukuran yang disediakan oleh petugas selama kegiatan di meja 2
(dua)
Komunitas – PSIK Universitas Jember 2016

5.3 Meja 3 (Nuril fauziah NIM 142310101103)

A. Analisis Evaluasi dan Hasil-Hasilnya


Persiapan dilakukan sejak pagi dini hari dan pelaksanaannya pada pagi hari
pukul 07.30, bersamaan dengan persiapan pelaksanaan kegiatan posyandu lansia yang
rutin dilakukan tiap bulan di kelurahan sumbersari Kabupaten Jember. Di meja 3
dipersiapan hanya perlu alat tulis dan pencatatan hasil pemeriksaan dari meja dua. Di
meja 3 kita akan melihat bagaimana perkembangan kesehatan dari klien.

B. Evaluasi Struktur
f. Mahasiswa telah menyiapkan materi yang akan disampaikan.
g. Klien menyatakan bersedia mengikuti pendidikan kesehatan.
h. Bahan-bahan diskusi pretes dan post tes di buat dengan bahasa yang mudah
dimengerti, namun penyampaian terlalu luas.
i. Mahasiswa mampu melakukan diskusi interaktif dan komunikatif dengan para klien.
j. Tersedia lingkungan yang nyaman, kondusif dan tenang selama pendidikan
kesehatan dilakukan.

C. Evaluasi Proses
1. Pelaksanna di meja 3 merupakan pencatatan hasil pemeriksaan klien dari merja 2
2. Pelaksaan pencatatan berjalan lancar
3. Klien mengalami peningkatan Berat Badan yang awalnya 69 Kg menjadi 70 Kg dan
juga peningkatan Tensi darah yang awalnya 160/100 meningkat menjadi 170/100
4. Klien mengalami obesitas setelah di hitung IMT nya yaitu sebesar 27.3
5. Klien kooperatif dan mengerti tentang kondisi kesehatannya yang sedang kurang
baik.

D. Evaluasi Hasil
d. klien dapat menyebutkan dan memahami terkait masalah penyakit hipertensinya
dapat menyebabkan stroke.
e. klien dapat menyebutkan penyebab terjadinya gagal ginjal.
f. Kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan diakhiri dengan baik.

E. Faktor Pendorong
Komunitas – PSIK Universitas Jember 2016

Faktor yang mendorong keberhasilan pendidikan kesehatan yang telah dilakukan


adalah:
f. klien mau mengikuti pretest sebelum pendidikan kesehatan dimulai.
g. klien mendengarkan selama proses pendidikan kesehatan.
h. klien menjawab ketika di tanya mengenai penyakit gagal ginjal dan
penyebabnya.
i. klien bersedia mengikuti postes diakhir pendidikan kesehatan

F. Faktor Penghambat
Faktor yang menghambat keberhasilan pendidikan kesehatan yang telah
dilakukan adalah:
c. faktor usia dari para lansia yang mulai mengalami penurunan fisik dan
penurunan daya tangkap
d. waktu yang terbatas dalam pemberian penyuluhan karna banyak peserta
lansianya.
Komunitas – PSIK Universitas Jember 2016

5.4 Meja 4 (Zahra Marseliya Khusnah NIM 142310101143)

A. Analisis Evaluasi dan Hasil-Hasilnya


Persiapan yang dilakukan untuk meja 4 (empat) berjalan dengan lancar karena
peralatan dan bahan yang dibutuhkan sudah tersedia dan disediakan dengan lengkap
oleh petugas posyandu pada hari sebelumnya, telah disediakan tempat masing-masing
pos/meja oleh pihak kelurahan untuk kegiatan posyandu. Lansia antusias terhadap
kegiatan karena mengingat banyaknya lansia yang mengalami hipertensi. Kegiatan yang
dilakukan di meja 4 (empat) yaitu penyuluhan kesehatan mengenai gizi apa saja yang
boleh dikonsumsi dan apa saja yang dihindari oleh lansia dengan hipertensi yang
mempunyai resiko terkena stroke.
B. Evaluasi Struktur
a. Mahasiswa sebagai petugas posyandu lansia telah menyiapkan peralatan dan
bahan di meja 4 (empat)
b. Lansia menyatakan bersedia untuk diberikan penyuluhan kesehatan di meja 4
(empat) yaitu mengenai gizi apa saja yang boleh dikonsumsi dan apa saja yang
dihindari oleh lansia dengan hipertensi yang mempunyai resiko terkena stroke.
c. Lansia bersedia mendengarkan dan berdiskusi bersama petugas posyandu di
meja 4 (empat)
d. Bahan-bahan diskusi dan penyuluhan kesehatan di buat dengan bahasa yang
mudah dimengerti dan dipahami.
e. Mahasiswa sebagai petugas posyandu lansia mampu melakukan diskusi
interaktif dan komunikatif dengan masyarakat.
f. Tersedia lingkungan yang nyaman, kondusif dan tenang selama dilakukan
tindakan di meja 4 (empat)
g. Lansia kooperatif selama pendidikan kesehatan mengenai gizi di meja 4 (empat)

C. Evaluasi Proses
a. Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai gizi apa saja yang boleh
dikonsumsi dan apa saja yang dihindari oleh lansia dengan hipertensi yang
mempunyai resiko terkena stroke.
Komunitas – PSIK Universitas Jember 2016

b. Proses dilakukannya pendidikan kesehatan dapat berjalan kondusif dan


lancar
c. Mahasiswa melakukan klarifikasi dan diskusi kepada lansia mengenai
makanan apa saja yang biasa dikonsumsi oleh lansia dengan hipertensi.

D. Evaluasi Hasil
a. Lansia dapat mengerti dan menjelaskan mengenai konsumsi makanan apa
saja yang boleh dikamakan seperti anjuran dari petugas posyandu yang tadi
menjelaskan banyak makan sayuran dan buah-buahan namun tidak untuk
buah durian dan alpukat karena mengandung lemak, mengurangi konsumsi
minum kopi dan makanan yang banyak mengandung garam seperti ikan
asing, mengurangi makanan goreng-gorengan.
b. Lansia mengklarifikasi, mendiskusikan pernyataan yang diberikan oleh
petugas posyandu.

E. Faktor Pendorong
Faktor yang mendorong keberhasilan kegiatan di meja 4 (empat) yang telah
dilakukan adalah:
a. Lansia bersedia diberikan penyuluhan kesehatan mengenai gizi untuk
menanggulangi resiko stroke.
b. Lansia bersedia mendengarkan pendidikan kesehatan dan berdiskusi bersama
petugas posyandu.
c. Lansia meluangkan waktu dan bersedia hadir pada kegiatan posyandu lansia
d. Lansia menjawab ketika di tanya mengenai seputar konsumsi makanan yang
biasa dimakan lansia dengan hipertensi tersebut
e. Lansia mengajukan pertanyaan tentang seputar konsumsi makaan yang boleh
dikonsumsi oleh penderita hipertensi untuk menanggulangi resiko stroke.
f. Lansia bersedia mengikuti pendidikan kesehatan dan kegiatan yang ada di meja
4 (empat) sampai akhir

F. Faktor Penghambat
Faktor yang menghambat keberhasilan kegiatan di meja 5 (lima) yang telah
dilakukan adalah:
Komunitas – PSIK Universitas Jember 2016

a. Lansia terkadang tidak faham apa yang dijelaskan oleh petugas posyandu
sehingga petugas posyandu harus sabar mengulang pembicaraan sampai lansia
tersebut faham apa yang dijelaskan oleh petugas posyandu.
b. Terbatasnya waktu karena masih banyak antrian yang menunggu sehingga
penjelasan yang diberikan kepada lansia harus singkat padan dan jelas namun
bisa dimengerti oleh lansia.
Komunitas – PSIK Universitas Jember 2016

5.5 Meja 5 ( Rini Sulistryowati NIM 142310101092)

A. Analisis Situasi
Persiapan yang dilakukan untuk meja 5 (lima) berjalan dengan lancar karena
peralatan dan bahan yang dibutuhkan sudah tersedia dan disediakan dengan lengkap
oleh petugas posyandu pada hari sebelumnya, telah disediakan tempat masing-masing
pos/meja oleh pihak kelurahan untuk kegiatan posyandu. Lansia antusias terhadap
kegiatan karena mengingat banyaknya lansia yang mengalami hipertensi. Kegiatan yang
dilakukan di meja 5 (lima) yaitu pengecekan tes gula darah dan pendidikan kesehatan
mengenai stroke dan hipertensi sebagai risiko terjadinya stroke.

B. Evaluasi Struktur
Mahasiswa sebagai petugas posyandu lansia telah menyiapkan peralatan dan
bahan di meja 5 (lima)
a. Lansia menyatakan bersedia untuk dilakukan tindakan di meja 5 (lima) yaitu tes
gula darah
b. Lansia bersedia mendengarkan dan berdiskusi bersama petugas di meja 5 (lima)
c. Bahan-bahan diskusi di buat dengan bahasa yang mudah dimengerti.
d. Mahasiswa sebagai petugas posyandu lansia mampu melakukan diskusi interaktif
dan komunikatif dengan masyarakat.
e. Tersedia lingkungan yang nyaman, kondusif dan tenang selama dilakukan tindakan
di meja 5 (lima)
f. Lansia kooperatif selama tindakan dan pendidikan kesehatan di meja 5 (lima)

C. Evaluasi Proses
e. Mahasiswa dapat menjelaskan gambaran umum dari stroke dan hipertensi
f. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang konsep dasar, deteksi dini dan
pencegahan stroke
g. Proses dilakukannya tindakan dan pendidikan kesehatan dapat berjalan kondusif
dan lancar
h. Mahasiswa melakukan tindakan pengecekan tes gula darah kepada lansia
D. Evaluasi Hasil
a. Lansia dapat mengerti dan menjelaskan mengenai konsep dasar stroke,
penyebab stroke, deteksi dini dan pencegahan stroke.
b. Lansia mendapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
Komunitas – PSIK Universitas Jember 2016

c. Tindakan dan pendidikan kesehatan yang dilakukan di meja 5 (lima) diakhiri


dengan baik.

E. Faktor Pendorong
Faktor yang mendorong keberhasilan kegiatan di meja 5 (lima) yang telah
dilakukan adalah:
a. Lansia bersedia dilakukan tindakan pengecekan tes gula darah
b. Lansia bersedia mendengarkan pendidikan kesehatan dan berdiskusi bersama
petugas
c. Lansia meluangkan waktu dan bersedia hadir pada kegiatan posyandu lansia
d. Lansia menjawab ketika di tanya mengenai hipertensi dan stroke
e. Lansia mengajukan pertanyaan tentang stroke, pantangan makanan dan hal-
hal yang harus dilakukan yang mereka tidak ketahui
f. Lansia bersedia mengikuti pendidikan kesehatan dan kegiatan yang ada di
meja 5 (lima) sampai akhir

F. Faktor Penghambat
Faktor yang menghambat keberhasilan kegiatan di meja 5 (lima) yang telah
dilakukan adalah:
a. Lansia terkadang tidak mendengar dengan jelas sehingga petugas
mengulang-ulang pembicaraan yang tidak didengar
b. Lansia mengalami gangguan pada penglihatan sehingga kesulitan dalam
melihat poster lembar balik yang disediakan oleh petugas selama kegiatan di
meja 5 (lima)

BAB IV. KESIMPULAN DAN SASARAN


6.1 Kesimpulan
Peserta merupakan anggota tetap posyandu lansia yang ada di Kelurahan
Sumbersari kabupaten Jember. Dan banyak sekali maslah kesehatan yang di alami para
lansia tersebut, namun dari sekian banyak masalah kesehatan yang di alami oleh para
Komunitas – PSIK Universitas Jember 2016

lansia tersebut yang paling banyak di alami olek peseta posyandu adalah hipertensi yang
mana penyakit hipertensi ini merupakan penyakit yang umum dikalangan lansia dan
perlu penanganan yang cukup ketat sehingga tidak menyebabkan komplikasi ke
penyakit stroke. Dalam kegiatan ini di lakukan penyuluhan kesehatan tentan
pencegahan dini terhadap stroke karena potensi hipertensi sangatlah tinggi untuk
mengalami stroke. Oleh sebab itu pencegahan sejak dini harus dilakukan.
6.2 Saran
a. Untuk sasaran
Lebih menjaga kebiasan pola hidup dan konsumsi makanan yang menyebabkan
tekanan darah menajdi meningkat, sehingga hipertensi bisa di kontrol dan
potensi terjadinya stroke bisa di hindari.
b. Untuk tenaga kesehatan
a) Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memeantau
keadaan kesehatan warga masyarakat sehingga potensi peningkatan
berbagai jenis penyakit bisa di hindari
b) Memberikan pendidikan kesehatan tentang managemen hipertensi dan
stroke.
Komunitas – PSIK Universitas Jember 2016

DAFTAR PUSTAKA
Batticaca, Fransisca B. 2008. Asuhan keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan
Sistem Persarafan. Jakarta: Salemba Medika

Bangun, A. P. (tanpa judul). Sehat & bugar pada usia lanjut dengan jus buah & sayuran.
Jakarta: Agromedia Pustaka
Komunitas – PSIK Universitas Jember 2016

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Berita Acara (SAP)


Lampiran 2. Satuan Acara Penyuluhan
Lampiran 3. leaflet
Lampiran 4. Lembar balik

Mengetahui,
Dosen Penguji

Ns. Kholid Rosyidi M.N., S.Kep. MNS


NRP 760016843
Komunitas – PSIK Universitas Jember 2016

Lampiran 1 Berita Acara


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
T.A 2016/2017

BERITA ACARA
Pada hari ini, Kamis tanggal 1 bulan Desember tahun 2016 jam 07.30 s/d selesai
bertempat di Kantor Kelurahan Sumbersari Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur
telah dilaksanakan Penyuluhan Kesehatan Pencegahan Resiko Stroke pada lansia oleh
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti
anggota posyandu lansia (daftar hadir terlampir).

Jember, 1 Desember 2016


Mengetahui,
Dosen Pembimbing
PSIK Universitas Jember

Ns. Kholid Rosyidi M.N., S.Kep. MNS


NRP 760016843
Komunitas – PSIK Universitas Jember 2016

Lampiran 2
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik/Materi : Penyuluhan Kesehatan Pencegahan Resiko Strok pada


Lansia
Sasaran : Peserta Posyandu Lansia
Waktu : 07.30 WIB s/d selesai
Hari/Tanggal : Kamis, 1 Desember 2016
Tempat : Kantor Kelurahan Sumbersari

1. Standar Kompetensi
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, sasaran akan dapat mengerti dan
memahami tentang pencegahan, penanganan dan managemen pada Penyuluhan
Kesehatan Pencegahan Resiko Strok.
2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 15 menit sasaran akan mampu :
a. Menjelaskan tentang pengertian penyakit stroke
b. Menjelaskan tentang pencegahan penyakit stroke
c. Menjelaskan tentang penanganan pada penyakit stroke
3. Pokok Bahasan :
Managemen pada Penyuluhan Kesehatan Pencegahan Resiko Strok pada
Lansia
4. Subpokok Bahasan
a. Pengertian penyakit stroke
b. Pencegahan penyakit stroke
c. Penanganan pada penyakit stroke
5. Waktu
1 x 15 Menit
6. Bahan / Alat yang digunakan
1. Leafleat
2. Lembar balik
Komunitas – PSIK Universitas Jember 2016

7. Model Pembelajaran
a. Jenis Model Pembelajaran : Ceramah
b. Landasan Teori : Konstruktivisme
c. Landasan Pokok :
1. Menciptakan suasana ruangan yang baik
2. Mengajukan masalah
3. Membuat keputusan nilai personal
4. Mengidentifikasi pilihan tindakan
5. Memberi komentar
6. Menetapkan tindak lanjut
8. Persiapan
Mahasiswa menyiapkan materi pendidikan kesehatan, menyiapkan klien,
menyiapkan ruangan, serta menyiapkan alat atau bahan yang diperlukan untuk
pendidikan kesehatan.
9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Pendahuluan 1. Salam pembuka Kegiatan peserta 3 menit
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
umum dan tujuan
khusus
Penyajian 1. Menjelaskan materi Memperhatikan, 9 menit
tentang : menanggapi dengan
a. Pengertian penyakit pertanyaan
stroke
b. Pencegahan
penyakit stroke
c. Penanganan
penyakit stroke
2. Memberikan
kesempatan pada
Komunitas – PSIK Universitas Jember 2016

masyarakat untuk
bertanya
3. Menjawab pertanyaan
4. Memberikan
kesempatan kepada
perwakilan
masyarakat untuk
menjelaskan kembali
dan mempraktikan
materi yang sudah
disampaikan
Penutup 1. Menyimpulkan materi Memperhatikan dan 3 menit
yang telah diberikan menanggapi
2. Mengevaluasi hasil
pendidikan kesehatan
3. Salam penutup

10. Evaluasi
Jawablah pertanyaan ini dengan tepat
a. Apa itu penyakit stroke ?
b. Bagaimana pencegahan penyakit stroke?
c. Bagaimana penanganan pada penyakit stroke?
Komunitas – PSIK Universitas Jember 2016

Materi
PENCEGAHAN RESIKO STROK
1. Pengertian
Stroke adalah suatu keadaan yang timbul karena terjadi gangguan peredaran
darah di otak yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan otak sehingga
mengakibatkan seseorang mengalami kelumpuhan atau kematian. Foktor risiko
yang dapat mengakibatkan stroke adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi,
obesitas atau kegemukan, kolesterol darah tinggi, riwayat penyakit jantung, riwayat
penyakit diabetes militus, merokok, stres, dll.
Stroke merupakan gangguan fisik yang timbul secara mendadak yang
disebabkan oleh gangguan peredaran darah diotak. Bertambahnya usia
meningkatkan risiko seseorang untuk terserang stroke. Stroke dapat mengakibatkan
lumpuh, penglihatan terganggu, penurunan fungsi pendengaran, penurunan daya
ingat, penurunan kemampuan hitung, bahkan tidak dapat berkomunikasi. Beberapa
faktor risiko yang lain untuk terjadinya stroke adalah usia, keturunan, dan pribsdi
dan watak yang tertutup.
Deteksi dini serangan akut stroke dilakukan dengan cara:
1) Senyum yang tidak simetris
2) Gerak anggota tubuh yang melemah atau tidak dapat digerakkan secara tiba-tiba
3) Suara yang pelo, parau, atau menghilang
4) Rabun/ gangguan penglihatan
5) Sempoyongan/ vertigo/ pusing berputar
2. Pencegahan stroke
Pencegahan strok sebaiknya dilakukan sepanjamg masa, mengingat pertambahan
usia juaga dapat memperbesar kemungkinan serangan stroke. Diet dan berolahraga
sangat penting untuk mengurangi dan mencegah berbagai resiko terjadinya stroke.
Stroke dapat diatasi dengan cara sebagai berikut:
1) Mengurangi konsumsi garam yang berlebihan, tidak mengkonsumsi alkohol,
tidak meroko dan minum kopi
2) Mengusahakan untuk dapat mempertahankan berat badan ideal (mencegah
kegemukan)
3) Membatasi intake garam bagi pasien yang mengalami hipertensi
4) Membatasi makanan berkolesterol dan berlemak (daging, durian, alpukat, keju
dan lainnya)
5) Mempertahankan diet dengan gizi seimbang (banyak makan buah dan sayuran)
Komunitas – PSIK Universitas Jember 2016

6) Berolahraga yang teratur.


3. Penanganan dan perawatan stroke di rumah
1) Berobat secara teratur kedokter
2) Tidak menghentikan atau mengubah dan menambah dosis obat tanpa petunjuk
dokter
3) Meminta bantuan petugas kesehatan atau fisioterapi untuk memulihkan kondisi
tubuh yang lemah atau lumpuh
4) Memperbaiki kondisi fisik dengan latihan teraatur di rumah
5) Membantu kebutuhan klien
6) Memotivasi klien agar tetap bersemangat dalam latihan fisik
7) Memeriksa tekanan darah secara teratur
8) Segera membawa klien kedokter atau rumah sakit jika timbul tanda dan gelala
stroke

Jember, November 2016

Pemateri,
Komunitas – PSIK Universitas Jember 2016

Lampiran 3. leaflet
Komunitas – PSIK Universitas Jember 2016

Lampiran 4 Lembar Balik


Komunitas – PSIK Universitas Jember 2016

Lampiran 5. Daftar Hadir


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
T.A 2016/2017

DAFTAR HADIR
Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Pencegahan Resiko Stroke oleh Mahasiswa Program
Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember dalam kegiatan posyandu lansia. Pada hari
ini, Kamis tanggal 1 Bulan Desember tahun 2016 pukul 07.30 WIB s/d selesai
bertempat di kantor Kelurahan Sumbersari, Jember.

NO NAMA ALAMAT TANDATANGAN

1
2
3
4
5
6

Jember, 1 Desember 2016


Mengetahui,

Ns. Kholid Rosyidi M.N., S.Kep. MNS


NRP 760016843

Você também pode gostar