Você está na página 1de 12

Coretan Tanganku

memuat semua uneg-uneg yang terjadi di kehidupan sehari-hari

Rabu, 18 September 2013


SISTEM HORMON PADA MANUSIA

SISTEM HORMON PADA MANUSIA

Sistem Hormon Manusia- Selain sistem saraf, terdapat sistem kelenjar di dalam tubuh
yang ikut menentukan keseimbangan dan regulasi, yaitu sistem hormon.
Hormon merupakan suatu zat kimia yang diproduksi oleh tubuh, dalam konsentrasi kecil
yang dapat menimbulkan efek fisiologis pada organ target.
Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin tubuh dan ditransportasikan dalam aliran
darah Selain kelenjar endokrin, terdapat juga kelenjar eksokrin yang menyekresikan zat kimia.
Perbedaannya terletak pada tempat kerja cairan kimia yang dihasilkannya. Kelenjar
eksokrin disekresikan ke luar tubuh, seperti keringat dan enzim di mulut.
Adapun hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin diedarkan di dalam tubuh oleh
sistem peredaran darah. Hormon bekerja secara efektif jika dalam jumlah yang sesuai, jika
jumlah hormon yang disekresikan berlebih atau kurang, akan timbul kelainan-kelainan pada
tubuh. Hormon dan sistem saraf bersama-sama mengatur regulasi tubuh, yaitu sebagai berikut.
1. Mengatur kesetimbangan cairan tubuh dalam proses homeostatis (nutrisi, metabolisme,
kesetimbangan garam dan air, kesetimbangan gula hingga ekskresi)
2. Bereaksi terhadap rangsang dari luar tubuh
3. Berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan
4. Pengaturan dan penyimpanan energi
Meskipun sama-sama berperan dalam sistem regulasi, tetapi terdapat perbedaan sistem
kerja pada hormon dan saraf.
Perbedaan tersebut terletak pada jeda waktu yang diperlukan oleh kedua sistem dalam
menanggapi rangsang atau stimulus. Seperti halnya saraf, hormon bekerja dengan sangat
spesifik. Sel target atau organ target yang akan dituju harus dilengkapi dengan sebuah reseptor
yang dikenal oleh hormon, jika tidak dikenali, hormon tidak akan bereaksi.
 Hipotalamus dan Hipofisis
Hipotalamus mengontrol kerja dari kelenjar pituitari (kelenjar hipofisis).
Kelenjar hipofisis disebut juga master of gland karena banyak menyekresikan hormon
dan memengaruhi kerja hormon yang dihasilkan oleh kelenjar lain di dalam tubuh.
Hipotalamus terletak di bagian dalam-bawah otak. Kelenjar hipotalamus memerintahkan
kelenjar hipofisis bagian depan dan belakang untuk menghasilkan atau menghambat produksi
hormon kelenjar endokrin lain sesuai dengan kebutuhan.
Hipotalamus sangat penting karena menjadi penghubung dan pengatur komunikasi antara
sistem hormon dan sistem saraf. Selain itu, berperan juga dalam mengatur pertumbuhan dan
perkembangan manusia.
Hipotalamus dapat berkomunikasi dengan kelenjar hipofisis dengan dua cara, yaitu
dengan impuls saraf atau dengan mengeluarkan hormon. Hipotalamus juga dapat mengeluarkan
hormon yang disebut releasing hormone dan inhibiting hormone.
Releasing hormone merangsang kelenjar hipofisis menyekresikan hormon tertentu.
Inhibiting hormone menekan kelenjar hipofisis sehingga tidak menyekresikan hormon tertentu.
Dari 9 jenis hormon yang disekresikan kelenjar hipofisis, 7 hormon disekresikan bagian depan
(anterior) hipofisis dan 2 lainnya oleh bagian belakang (posterior) hipofisis. Kelenjar hipofisis
posterior tersusun atas jaringan saraf dan sebenarnya merupakan bagian dari hipotalamus.
Kelenjar hipofisis anterior tersusun atas sel-sel endokrin yang menyintesis dan menyekresikan
beberapa hormon ke dalam darah.
a) Hipofisis Anterior
Bagian hipofisis anterior (depan) menghasilkan hormon-hormon sebagai berikut
1) FSH (folikel stimulating hormone), berfungsi merangsang pematangan folikel de Graaf tempat
sel telur berada.
2) LH (lutenizing hormone), yaitu hormon yang berperan dalam pematangan sel gonad pada
wanita.
3) ACTH (adrenocorticotropic hormone), yaitu hormon yang berperan merangsang kelenjar
adrenal untuk mengeluarkan hormon tertentu.
4) TSH (tyroid stimulating hormone), merangsang kelenjar tiroid mengeluarkan hormon tiroksin.
5) Prolaktin, hormon ini mengaktivasi air susu pada ibu yang sedang menyusui.
6) GH (growth hormone), merangsang pertumbuhan tulang dan bagian tubuh lainnya dan berperan
membantu penyerapan nutrisi tubuh.
7) Endorfin, merupakan hormon yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit. Beberapa narkotika
menghasilkan efek yang sama dengan endorfin.
b) Hipofisis posterior
Bagian hipofisis (belakang) ini menghasilkan hormon-hormon sebagai berikut (Gambar
9.18b).
1) ADH (antidiuretic hormone), mengontrol keseimbangan cairan tubuh melalui mekanisme
pengeluaran urine.
2) Oxytocin, merupakan hormon yang berperan dalam kontraksi otot rahim pada saat seorang
wanita melahirkan.
 Tiroid dan Paratiroid
Kelenjar tiroid dan paratiroid berada di daerah leher. Sering disebut kelenjar gondok
(tiroid) dan kelenjar anak gondok (paratiroid). Kelenjar tersebut berfungsi mengatur
kesetimbangan kadar kalsium serta laju metabolisme tubuh.
a) Tiroid
Kelenjar tiroid berada di daerah leher bagian bawah jakun. Terdapat dua lobus menyamping dan
dihubungkan oleh bagian yang disebut isthmus. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin
dan kalsitonin.
1) Tiroksin. Hormon ini mengontrol kecepatan metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi.
Meningkatnya jumlah hormon tiroksin di dalam darah meningkatkan kecepatan reaksi kimia
dalam tubuh. Fungsi penting hormon tiroksin lainnya adalah berperan dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta menjadi faktor penting dalam proses perkembangan
otak pada anak. Hormon tiroksin akan aktif jika mendapat perintah dari TSH yang berada di
hipofisis. Kerja hormon tiroksin banyak dipengaruhi oleh kadar iodin di dalam darah
2) Kalsitonin. Kalsitonin berfungsi mengatur keseimbangan kadar kalsium di dalam darah sehingga
mencegah kalsium keluar dari tulang.
b) Paratiroid
Kelenjar paratiroid berada di bagian belakang kelenjar tiroid. Terdapat empat buah
kelenjar paratiroid, 2 di sebelah kanan dan 2 di sebelah kiri.
Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon paratiroid atau parathormon (PTH).
Parathormon merupakan hormon yang bersama dengan kalsitonin mengatur kadar kalsium
tubuh.
 Pancreas
Pankreas merupakan kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar eksokrin maupun endokrin.
Sebagai kelenjar eksokrin, pankreas menghasilkan enzim yang berperan dalam proses
pencernaan makanan. Sementara itu, sebagai kelenjar endokrin, pankreas menghasilkan hormon.
Hormon tersebut diproduksi di bagian pulau Langerhans. Di dalam pulau-pulau Langerhans
terdapat sel beta yang menyekresikan insulin dan sel alfa yang menyekresikan glukagon.
a) Insulin
Insulin mengatur kadar gula dalam darah dengan cara menyimpan kelebihan glukosa
tubuh menjadi glikogen di dalam hati. Insulin berfungsi juga mengatur metabolisme lemak.
b) Glukagon
Bersama dengan insulin, glukagon mengatur kadar gula dalam darah dengan cara
merombak glikogen menjadi glukosa. Jika kita berpuasa atau beraktivitas berat tanpa didahului
oleh asupan nutrisi, glukagon akan memecah glikogen menjadi glukosa sebagai sumber energi.
Selain itu, glukagon juga dapat memecah lemak menjadi asam lemak yang siap digunakan dalam
pembentukan energi.
 Anak ginjal
Manusia memiliki dua kelenjar adrenal. Kelenjar tersebut berada di atas ginjal. Setiap
kelenjar adrenal tersusun atas dua bagian. Bagian dalam disebut bagian medula dan bagian luar
disebut bagian korteks. Kerja medula adrenal dipengaruhi oleh sistem saraf otonom, sedangkan
korteks adrenal dipengaruhi oleh hormon ACTH dari hipofisis anterior.
a) Korteks. Pada kortek adrenal dihasilkan tiga macam hormon, yaitu glucocorticoid,
mineralocorticoid, dan Gonadocorticoid.
1) Glucocorticoid. Glucocorticoid berfungsi sama dengan glukagon sehingga berpengaruh dalam
pengaturan kadar glukosa tubuh. Kerjanya dipengaruhi oleh sekresi ACTH di hipofisis anterior.
Hormon glucocorticoid bekerja pada saat tubuh dalam kondisi stres.
2) Mineralocorticoid. Hormon ini mengatur kadar garam dalam darah dengan cara pengaturan
ekskresi urine dan keringat.
3) Gonadocarticoid. Hormon ini merupkan hormon sex, terdiri atas androge, entrogen, dan
progesteron. Jumlah hormon yang dihasilkan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan hormon sex
yang dihasilkan oleh testis dan ovarium. Androgen dan estrogen berperan dalam pembentukan
ciri kelamin sekunder pria dan wanita.
b) Medula
Pada bagian medula, dihasilkan hormon epinefrin (adrenalin) dan norephinefrin
(noreadrenalin). Ketika kondisi tubuh stres, kedua hormon tersebut akan menyiapkan kita dalam
keadaan darurat sehingga meningkatkan laju metabolisme tubuh, menaikkan detak jantung, dan
kadar glukosa tubuh. Anda juga dapat merasakan kerja hormon ini pada saat Anda melakukan
kegiatan-kegiatan menegangkan, seperti berdiri di ketinggian atau berada dalam kondisi
ketakutan.
 Testis dan ovarium
Testis dan ovarium merupakan sumber utama hormon seks. Pada pria, testis
menghasilkan hormon testosteron. Hormon tersebut berpengaruh dalam kematangan seksual
pada pria termasuk ciri sekunder dan pematangan sel sperma.
Ovarium akan menghasilkan dua hormon yang penting, yaitu estrogen dan progesteron.
Hormon tersebut bekerja sama mengatur ciri seks sekunder dan mengatur masa reproduksi
(menstruasi) dan masa kehamilan.
 Kelenjar timus
Kelenjar timus terletak di bawah kelenjar tiroid dan paratiroid. Kelenjar tersebut ikut
berperan dalam pengaturan pertumbuhan dengan menyekresikan hormon somatotropin.
Selain itu, timus juga menghasilkan timosin yang mengatur produksi sel khusus dalam
darah putih, yaitu sel T.
Sel T sangat berpengaruh dalam mekanisme sistem pertahanan tubuh.
 Saluran pencernaan makanan
Beberapa golongan hormon peptida dihasilkan dari kelenjar di usus halus yang akan
membantu proses pencernaan seperti hormon sekretin dan hormon kolesistokinin.
Sekretin merangsang pengeluaran getah pankreas, sedangkan kolesistokinin merangsang
pengeluaran empedu. Selain di usus halus, lambung juga dapat menghasilkan hormon yang
membantu pencernaan makanan, yaitu hormon gastrin. Hormon ini merangsang pengeluaran
getah lambung.
 Kelenjar pineal
Kelenjar pineal berukuran sebesar kacang tanah yang terletak di tengah otak. Kelenjar ini
menyekresikan hormon melatonin yang membantu mengatur ritme tubuh sehari-hari, seperti
jadwal tidur di malam hari dan bangun di pagi hari.
Kelenjar Kelamin (Kelenjar Gonad)

Kelenjar kelamin (kelenjar gonad) adalahkelenjar endokrin yang memproduksi dan


mengeluarkan steroid yangmengatur pembangunan tubuh dan mengendalikan karakteristik
seksual sekunder. Gonad adalah organ yang memproduksi sel kelamin. Pada pria, gonadnya
adalah testes, dan pada wanita gonadnyaadalah ovarium. Secara umum, kelanjar kelamin (kelenjar
gonad) pada laki-laki dan perempuan sangat berbeda baik dari segi struktur fisiologis,
kandungan dan jumlah hormon yang dikandungnya.

Kelenjar kelamin (kelenjar gonad) terbentuk pada minggu-minggu pertama gestasi dan
tampak jelas pada minggu kelima. Diferensiasi jelas dengan mengukur kadar testosteron fetal
terlihat jelas pada minggu ketujuh dan ke delapan gestasi. Keaktifan kelenjar gonad terjadi pada
masa prepubertas dengan meningkatnya sekresi gonadotropin (FSH dan LH) akibat penurunan
inhibisisteroid.

Kelenjar Kelamin (Kelenjar Gonad) wanita

Kelenjar kelamin atau kelenjar gonad wanita adalah sebagai berikut:

1. Estrogen dihasilkan oleh folikel graaf. Fungsinya merangsang pertumbuhan cirri-ciri


kelamin sekunder pada wanita.
2. Progesterone dihasilkan oleh korpus luteum, perkembangan, dan pertumbuhan kelenjar
air susu.

Kelenjar gonad wanita dihasilkan dari ovarium. Ovarium berbentuk memanjang, terletak
dibawah atau disamping gelembung gas yang terkadang berjumlah sepasang. Ovarium
bergantung pada bagian atas rongga tubuh dengan perantaran cheovaria. Ukuran dan
perkembangannya dalam tubuh manusia bervariasi sesuai dengan tingkat kematangannya.
Warnanya pun berbeda-beda.Sebagian besar berwarna keputih-putihan pada waktu lebih muda
dan berubah menjadikekuning-kuningan pada waktu matang. Seperti halnya testes, ovarium
juga berfungsi sebagai organ endokrin dan organ reproduksi.

Sebagai organ endokrin, ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.


Sebagai organ reproduksi, ovarium menghasilkan ovum (sel telur) setiapbulannya pada masa
ovulasi untuk selanjutnya siap untuk dibuahi sperma. Estrogen dan progesteron akan
mempengaruhi perkembangan seks sekunder, menyiapkanendometrium untuk menerima hasil
konsepsi serta mempertahankan proses laktasi. Estrogen dibentuk di sel-sel granulosa folikel
dan sel lutein korpus luteum. Progesteron juga dibentuk di sel lutein korpus luteum.

Kelenjar Kelamin (Kelenjar Gonad) laki-laki

Kelenjar kelamin pria, menghasilkan hormon testosterone yang dihasilkan dari testis
(gonad jantan) yang berfungsi merangsang pertumbuhan cirri-ciri kelamin sekunder pada pria
dan perilaku seksual.

Laki-laki mempunyai sepasang testis yang terdapat dalam skrotum. Testis


(gonad jantan) berbentuk memanjang dan menggantung pada bagian atas rongga tubuh
dengan perantaraan mesorkium. Pada Chonduricthyes testis yang satu lebih besar dari
testis yang lain. Testis tersusun dari folikel-folikel tempat spermatozoa berkembang.
Ukuran gonad dapat mencapai 12% atau lebih dari bobot tubuhnya. Kebanyakan testis
berwarna dan halus pada sikuroisea testisnya tegak.

Testis terdiri atas ribuan saluran (tubulus) sperma. Dinding tubuh tubulus spermater
tersebut dilapisi oleh sel gersmital primitif yang mengalami kekhususan
disebut spermatogonium. Ukuran testis pada orang dewasa adalah 4 x3 x 2,5 cm,
dengan volume 15 ± 25 ml berbentuk avoid. Kedua buah testis terbungkus oleh jaringan
tunikaalbuginea yang melekat pada testis. Di luar tunika albuginea terdapat tunika
vagainalis yang terdiri atas lapisan viseralis dan parietalis serta tunika dortos.

Testis mempunyai dua fungsi yaitu sebagai organ endokrin dan organ
reproduksi.Menghasilkan hormon testosteron dan estradiol dibawah pengaruh LH.
Testosteron diperlukan untuk mempertahankan spermatogenesis, sedangkan FSH diperlukan
untuk memulai dan mempertahankan spermatogenesis. Estrogen mempunyai efek menurunkan
konsentrasi testosteron melalui umpan balik negatif terhadap FSH sementara kadar testosteron
dan estradiol menjadi umpan balik negatif terhadap LH. Fungsi testis sebagai organ reproduksi
berlangsung di tubulus seminiferus. Efektestosteron pada fetus merangsang diferensiasi dan
perkembangan genital ke arah pria.

Pada masa pubertas hormon ini akan merangsang perkembangan tanda-tanda


sekssekunder seperti perkembangan bentuk tubuh, pertumbuhan dan perkembangan
alat genital, distribusi rambut tubuh, pembesaran laring dan penebalan pita suara
serta perkembangan sifat agresif. Sebagai hormon anabolik, akan merangsang
pertumbuhandan penutupan epifise tulang.

Proses Pembentukan Kelenjar Kelamin (Kelenjar Gonad)

Proses pembentukan gonad pada laki-laki

Di dalam testis terdapat banyak tubulus yang berisi cyste-cyste seminiferous yangdikelilingi oleh
sel-sel cretoli. Kemudian, cyste ini akan berdiferensiasi menjadi spermatogonium yang
selanjutnya akan mengalami proses spermatogenesis menjadispermatozoa. Menurut Herper dan
Prugirin (1982) dalam Rustidja (1998) menyatakan terdapat dua hal yang berkaitan dengan
diferensiasi kelamin yaitu:

 Jenis kelamin terbentuk pada standia akhir perkembangan larva yaitu pada sekitar
3sampai 4 minggu setelah menetas.
 Jenis kelamin larva setelah penetasan kondisinya sangat labil sehingga dapat
dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal.

Proses pembentukan gonad pada wanita


Gonad pada wanita (ovarium) merupakan semacam kantong dan mempunyai lamella
yangmengandung sel-sel fold yang berdiferensiasi menjadi ougonium. Selanjutnya
ougoniumakan mengalami proses ovogenesis menjadi ovum yang dibungkus folikel dan folikel
ini terletak di dalam lamella yang mempengaruhi ruang ovarium.

Menurut Rustidja (2000), pertumbuhan ousit dalam ovarium dapat di bagi menjadi dua tahap,
yaitu:

 Tahap pertumbuhan primer (privitell ogenesis) yang ditandai dengan peningkatan


ukuran.
 Tahap pertumbuhan sekunder(oxogenenous vitellegenesis) yang ditandai dengan
terjadinya pembentukan visikel padabagian parifer sitoplasma dan meluas ke arah inti
sel. Oasit berkembang mulai terjadiakumulasi protein kuning telur dari alam
(endogenous vitellogenesis) dan mengaturdengan derivate kuning telur hasil sintensa
dari hasil laxogenous vetellogenesis yang dibawah melalui aliran darah.

Fungsi Hormon FSH dan LH


Luteinizing hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH) yang disebut gonadotropin karena

merangsang gonad – pada laki-laki, testis, dan pada wanita, ovarium. Mereka tidak diperlukan untuk

hidup, tapi sangat penting untuk reproduksi. Kedua hormon disekresikan dari sel-sel di hipofisis
anterior disebut gonadotrof. Kebanyakan gonadotrof mengeluarkan hanya LH atau FSH, tetapi

beberapa muncul untuk mengeluarkan kedua hormon.

Saat menjelaskan untuk hormon tiroid-simulasi, LH dan FSH adalah glikoprotein besar terdiri dari

subunit alpha dan beta. Ini alpha subunit identik dalam ketiga hormon hipofisis anterior ini,

sedangkan subunit beta adalah unik dan menganugerahi setiap hormon dengan kemampuan untuk

mengikat reseptor sendiri.

FSH LH

Wanita o menstimulasi ovarium untuk memproduksi o menstimulasi ovarium

steroid untuk menghasilkan

o ovarium akan menghasilkan estradiol steoroids

selama fase folikuler dan progesteron o lonjakan pada

selama fase luteal pertengahan siklus

o lonjakan pada pertengahan siklus, dengan ovulasi memicu

LH, memicu ovulasi o ingat, hormon

luteinizing ternyata

folikel menjadi korpus

korpeus dengan

memicu ovulasi

Pria o menstimulasi sel Sertoli untuk testosteron memberikan


umpan balik negatif
menghasilkan protein androgen-binding terhadap hipofisis anterior
(ABP), sehingga merangsang
dan hipotalamus

spermatogenesis

o FSH juga merangsang sel Sertoli untuk

menghasilkan inhibin, yang memberikan

umpan balik negatif terhadap hipofisis


anterior untuk mengurangi sekresi FSH

o merangsang sel-sel Leydig untuk

menghasilkan testosterone

Pada wanita:

Hormon FSH dan LH

estrogen:

o Umpan balik negatif:

o terjadi selama fase folikular ketika tingkat estrogen masih rendah.

o Umpan balik postif:

o terjadi pada konsentrasi tinggi dekat akhir fase folikuler, estrogen menjadi penginduksi positif

dari hipofisis anterior

o umpan balik positif memicu hipofisis anterior untuk melepaskan lebih banyak FSH dan LH

o lebih banyak FSH dan LH menyebabkan ovarium untuk memproduksi lebih banyak estrogen

o lonjakan LH berikutnya bertanggung jawab untuk ovulasi

progesteron:

o menstimulasi aktivitas sekresi dan pembuluh darah endometrium, mempersiapkan implantasi

embrio
o disekresikan oleh korpus luteum, setelah ovulasi

o ketika korpus luteum regresi, tingkat progresterone jatuh

o pembuluh darah baru dalam endometrium regresi dan pengelupaskan jaringan.

Efek fisiologis Gonadotropin


Efek fisiologis dari gonadotrophins dikenal hanya dalam ovarium dan testis. Bersama-sama,

kemudian mengatur banyak aspek dari fungsi gonad pada laki-laki dan perempuan.

Hormon Luteinizing
Pada kedua jenis kelamin, LH menstimulasi sekresi steroid seks dari gonad. Pada testis, LH

berikatan dengan reseptor pada sel-sel Leydig, merangsang sintesis dan sekresi testosteron. Sel

teka pada respon ovarium LH stimulasi oleh sekresi testosteron, yang diubah menjadi estrogen oleh

sel granulosa yang berdekatan.

Follicle Stimulating Hormone


Seperti namanya, FSH merangsang pematangan folikel ovarium. Penatausahaan FSH bagi manusia

dan hewan menginduksi “superovulasi”, atau pengembangan lebih dari jumlah biasa folikel matang

dan karenanya, peningkatan jumlah gamet matang.

FSH juga penting untuk produksi sperma. Ini mendukung fungsi sel-sel Sertoli, yang pada gilirannya

mendukung berbagai aspek pematangan sel sperma.

Pengendalian Sekresi Gonadotropin


prinsip Regulator sekresi LH dan FSH gonadotropin-releasing hormone (GnRH, juga dikenal

sebagai hormon LH-releasing). GnRH adalah peptida asam amino dari sepuluh yang disintesis dan

disekresi dari neuron hipotalamus dan berikatan dengan reseptor pada gonadotrof.

Sejumlah hormon mempengaruhi sekresi GnRH, dan kontrol positif dan negatif atas GnRH dan

sekresi gonadotropin sebenarnya jauh lebih rumit daripada yang yang sering dibicarakan. Misalnya,

gonad mensekresikan setidaknya dua hormon tambahan – inhibin dan aktivin – yang secara selektif

menghambat sekresi FSH dan mengaktifkan dari hipofisis.

Você também pode gostar