Você está na página 1de 6

ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI BERDASARKAN METODE

MORFOMETRI

A. Definisi Geomorfologi
Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang suatu perubahan
yang terjadi pada permukaan bumi yakni biasa disebut dengan bentang alam.
Bentang alam ialah suatu kenampakan alam dimana tersusun oleh elemen –
elemen dari geomorfologi itu sendiri. Bentang alam terbentuk atau terjadi secara
konstruksinal atau terbentuk akibat adanya gaya – gaya geologi yang membangun
dan deformasional yakni gaya – gaya geologi yang sifatnya merusak.

Sumber : Pradikta Dwi Anthony, 2014


Foto 1
Perbukitan (Bentang Alam)

B. Definisi Morfometri
Morfometri adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan ataupun
variasi bentuk dari suatu organisme dimulai dari ukurannya sampai ke bentuknya.
Pengukuran dari morfometri ini meliputi pengukuran yang dilakukan terhadap
panjang serta penganalisisan terhadap kerangka dari suatu organisme.
Pengolahan atau penganalisisan dari morfometri ini didasarkan pada sekumpulan
data yang mewakili dari pengukuran tersebut.
C. Morfometri Daerah Aliran Sungai
Morfologi daerah aliran sungai ini bisa dikatakan dengan pengukuran yang
dilakukan di sungai dengan data yang diambil atau diperoleh berupa data yang
bersifat kualitatif dari suatu karakteristik yang dimiliki daerah aliran sungai tersebut.
Pengukuran yang dilakukan tidak lepas dari aspek geomorfologinya dari daerah
yang akan diteliti tersebut. Beberapa parameter yang ada ini diambil dari
karakteristik yang terkait dengan suatu proses yang dinamakan proses drainase,
dimana proses tersebut yakni sebagai acuan dalam melakukan pengukuran.
Beberapa parameter tersebut antara lain luas daerah aliran sungai, bentuk dari
sungai itu sendiri, panjang dan lebar, kerapatan aliran, jaringan sungai, kecuraman
serta pola aliran dari sungai tersebut.

Sumber : Aqdhianti, 2012


Foto 2
Sungai
Drainase merupakan daerah di kiri dan kanan dari suatu aliran sungai
merupakan daerah yang terhampar dan sungai yang dikelilingi hamparan tersebut
seluruh anak sungainya bermuara pada satu sungai induk yang biasanya cukup
besar. Daerah aliran sungai merupakan daerah tangkapan hujan. Hal tersebut
dikarenakan daerah aliran sungai memiliki anak – anak sungai yang cukup banyak
dimana hal tersebut dapat menjadikannya sebagai daerah tangkapan hujan.
Daerah aliran sungai merupakan salah satu contoh dari permukaan bumi,
dimana bentuknya yakni berupa lekukan/punggungan yang disebut dengan
daerah batas aliran. Antara daerah aliran sungai yang satu dengan yang lain ini
dibatasi oleh suatu permukaan dengan elevasi yang tinggi dimana hal tersebut
bertujuan agar apabila ada air hujan yang jatuh di daerah tersebut maka airnya
akan mengalir kedalam sungai yang bersangkutan atau yang berada dekat dengan
daerah tersebut.
Beberapa parameter dalam melakukan pengukuran terhadap morfometri
dari suatu daerah aliran sungai meliputi :
1. Luas Daerah Aliran Sungai
Luas daerah aliran sungai ini dapat diketahui dengan menggunakan peta
topografi dimana dari peta tersebut dilihat dan diamati dari daerah – daerah
sekitar yang menyangkut daerah tersebut. Batas dari daerah aliran sungai
ini dapat diketahui berdasarkan perubahan dari kontur yang sekiranya dari
hasil pengamatan perubahan kontur tersebut sebagai penanda dari daerah
yang dapat memisahkan dan membagi air hujan ke dalam anak cabang
dari sungai tersebut. Skala yang ada pada peta akan sangat
mempengaruhi ketelitian serta hasil dari perhitungan luas.
2. Panjang dan Lebar Daerah Aliran Sungai
Pengukuran dari panjang daerah aliran sungai ini dapat dilakukan dengan
mengukur jarak datar yang dimulai dari muara sungai sampai ke arah hulu
sungai dimana dapat diketahui hulu dan hilirnya dari elevasi yang ada.
Pengukuran dilakukan sepanjang sungai induknya. Sedangkan untuk lebar
pada sungai dapat diketahui dari perhitungan yang dilakukan terhadap
suatu perbandingan antara luas daerah aliran sungai dengan panjang
sungai induknya.
3. Orde serta Tingkat Percabangan Sungai
Orde sungai merupakan suatu posisi percabangan dari aliran sungai alur
terhadap urutan induk sungai. Jumlah suatu orde sungai akan
mempengaruhi luas dari daerah aliran sungai.
4. Kerapatan Sungai
Kerapatan sungai merupakan banyaknya anak sungai dari suatu daerah
aliran sungai.
5. Kemiringan dari Sungai
6. Pola Pengairan Sungai
Sungai memiliki pola pengairan yang dikontrol oleh kondisi geologi daerah
tersebut atau dapat juga diakibatkan oleh gaya – gaya eksogen yang
mempengaruhinya. Aliran sungai ini memiliki cabang dan anak sungai yang
selalu mengalir ke sungai induk atau aliran induk yang lebih besar. Adapun
pola aliran sungai tersebut antara lain :
a. Dendritik, berbentuk seperti cabang pohon. Polanya tidak beraturan dan
memiliki arah yang beragam.
b. Rectangular. Pada setiap pertemuan antar cabangnya memiliki sudut
hampir tegak lurus. Pola aliran ini biasanya di kontrol oleh suatu struktur
dapat berupa kekar ataupun sesar.
c. Parallel. Bentuk dari pola aliran ini sejajar antara anak sungai dengan
sungai induknya dan biasanya hasil pertemuan antara anak sungai dengan
induk sungai ini membentuk sudut yang lancip.
d. Trellised. Bentuk dari pola aliran ini yakni sungai – sungai induknya saling
sejajar satu sama lain sedangkan anak sungai dari beberapa sungai induk
ini memiliki bentuk yang saling tegak lurus antar pertemuannya.
e. Deranged. Pola dan arah pada aliran sungai ini tidak menentu serta tidak
beraturan. Pola aliran ini biasanya berlaku pada sungai – sungai yang
pendek.
f. Radial centripetal. Pola aliran sungai ini dicirikan dengan air yang alirannya
menuju satu titik pusat.
g. Radial sentrifugal. Pola aliran ini kebalikan dari Radial centripetal dimana
pada pola aliran ini air berawal dari satu titik lalu menyebar ke segala arah.
h. Annular. Bentuk dari pola aliran ini baik sungai induk maupun percabangan
berupa lingkaran atau melingkar.

Sumber : Zakaria, 2013


Gambar 1
Macam – Macam Bentuk Pola Aliran Sungai
KESIMPULAN

Geomorfologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang suatu perubahan


yang terjadi pada permukaan bumi yakni biasa disebut dengan bentang alam.
Bentang alam ialah suatu kenampakan alam dimana tersusun oleh elemen –
elemen dari geomorfologi itu sendiri. Bentang alam terbentuk atau terjadi secara
konstruksinal atau terbentuk akibat adanya gaya – gaya geologi yang membangun
dan deformasional yakni gaya – gaya geologi yang sifatnya merusak.
Morfometri merupakan ilmu yang mempelajari tentang perubahan ataupun
variasi bentuk dari suatu organisme dimulai dari ukurannya sampai ke bentuknya.
Pengukuran dari morfometri ini meliputi pengukuran yang dilakukan terhadap
panjang serta penganalisisan terhadap kerangka dari suatu organisme.
Pengolahan atau penganalisisan dari morfometri ini didasarkan pada sekumpulan
data yang mewakili dari pengukuran tersebut.
Salah satu bentukan atau contoh dari suatu morfologi alam yakni sungai.
Beberapa pola yang dimiliki aliran sungai di antaranya Dendritik, Rectangular,
Parallel, Trellised. Deranged, Radial centripetal, Radial sentrifugal, Annular.
DAFTAR PUSTAKA

1. Alansori, Zakaria. “Geomorfologi”. inizaka.blogspot.com. Diakses tanggal


19 April 2017 pukul 20.00 WIB (Referensi Internet)
2. Anonim. 2012. “Pola Aliran Sungai”. skepticalinquirer.wordpress.com.
Diakses tanggal 19 April 2017 pukul 21.35 WIB (Referensi Internet)
3. Dhianti, Aq. 2012. “Morfometri Daerah Aliran Sungai”.
aqdhianti.blogspot.com. Diakses tanggal 19 April 2017 pukul 21.00
WIB (Referensi Internet)

Você também pode gostar