Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
UTS Peng. Advertising : Deskripsi Perusahaan dan Produk, Segmentasi, Targeting, Positioning dan
Perancangan Iklan (Susu Dancow)
Nestlé Indonesia adalah anak perusahaan Nestlé SA, perusahaan yang terdepan dalam bidang gizi,
kesehatan dan keafiatan, yang berkantor pusat di Vevey, Swiss. Nestlé SA didirikan lebih dari 140 tahun
lalu oleh Henri Nestlé, seorang ahli farmasi yang berhasil meramu bubur bayi guna membantu seorang
ibu menyelamatkan bayinya sangat sakit dan tidak mampu menerima air susu ibu.
Nestlé telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1971, dan pada saat ini kami mempekerjakan lebih dari
2.600 karyawan untuk menghasilkan beragam produk Nestlé di tiga pabrik: Pabrik Kejayan, Pasuruan,
Jawa Timur untuk mengolah produk susu seperti DANCOW, BEAR BRAND, dan NESTLÉ DANCOW IDEAL;
Pabrik Panjang di Lampung untuk mengolah kopi instan NESCAFÉ serta Pabrik Cikupa di Banten untuk
memproduksi produk kembang gula FOX'S dan POLO. Saat ini sedang dibangun pabrik ke-empat di
Karawang yang direncanakan akan beroperasi pada tahun 2013 untuk memproduksi DANCOW, MILO,
dan bubur bayi Nestlé CERELAC.
Moto Nestlé “Good Food, Good Life” menggambarkan komitmen perusahaan yang berkesinambungan
untuk mengkombinasikan ilmu dan teknologi guna menyediakan produk-produk yang mampu memenuhi
kebutuhan dasar manusia akan makanan dan minuman bergizi, serta aman untuk dikonsumsi serta lezat
rasanya.
Pada tahun 1981 berdiri PT Nestle Indonesia yang memasarkan produknya dengan merek Dancow.
Didukung lebih dari 1000 ilmuwan dan doktor dari berbagai disiplin ilmu yang bekerja sama untuk satu
tujuan. Menghasilkan susu pertumbuhan terbaik untuk buah hati Anda.
Di usia 1-12 tahun, anak melalui tahap pertumbuhan sebagai berikut:
· Pertumbuhan otak dan kepala hampir 95% dari ukuran orang dewasa
· Pertumbuhan jaringan limfa yang berkaitan dengan fungsi kekebalan tubuh belum sempurna.
Sesuai usia tumbuh kembangnya, buah hati harus mendapatkan nutrisi yang terbaik. Oleh karena itu,
tiap tetes DANCOW memberikan manfaat bagi pertumbuhan optimalnya. Dancow memiliki banyak
varian, yaitu Dancow Batita, Dancow 1+, Dancow 3+, Dancow 5+, Dancow Instant Vanilla/Coklat, Dancow
Actigo, Dancow Fullcream, dsb.
· Segmentasi Geografis : Di Indonesia, Produk Dancow menyebar merata hampir di seluruh wilayah.
· Segmentasi Demografis :
Usia :
Kelas Sosial :
· Segmentasi Psikografis :
Dancow ditujukan untuk gaya hidup sehat bagi konsumen. Dengan asupan Nutrisi dan Gizi tinggi.
· Segmentasi Perilaku :
Dancow diposisikan sebagai susu yang kaya akan manfaat bagi seluruh konsumen secara khusus bagi
anak-anak dalam usia pertumbuhan. Gizi dan Nutrisi tinggi yang terkandung di dalamnya sangat berguna
bagi perkembangan otak dan fisik anak.
Seluruh masyarakat yang membutuhkan asupan Gizi dan Nutrisi bagi anggota keluarganya terutama
buah hatinya. Sasaran pendistribusiannya banyak dilakukan di pasar tradisonal. Strategi targeting pada
susu Dancow adalah memberikan produk ke pasar sesuai consumer insight, melakukan roadshow ke
posyandu dan kegiatan sampling agar calon kosumen dapat mencoba produk yang ditawarkan.
· “Aku dan Kau Suka Dancow“ adalah slogan yang lekat dalam benak konsumen sekaligus cara jitu
Dancow memposisikan diri sebagai sahabat setia bagi keluarga-keluarga Indonesia dengan harga yang
merakyat.
· Dancow adalah susu bubuk berkualitas dan bergizi yang mengandung growth plus formula serta
diperkaya dengan Vitamin.
· Susu dancow adalah susu kesehatan bagi keluarga secara khusus untuk anak-anak.
Susu dancow mampu memahami kebutuhan konsumen dan selalu berinovasi.Sebagai contoh dalam
varian rasa (Dancow Strawberry, Dancow Fruity, Dancow Coklat, Dancow Fullcream, dll).
C. PERANCANGAN PERIKLANAN
1. RISET
· RISET PASAR
Susu memiliki manfaat sangat besar untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Pasalnya, susu banyak
mengandung zat gizi yang lengkap dan lebih mudah diserap seperti protein, vitamin D, kalsium, fospor,
magnesium, imunoglobin, vitamin A, zinc, asam lemak esensial, laktosa, dan asam amino esensial.
Meski tiap tahun tingkat konsumsi susu di Indonesia, baik segar maupun olahan (susu bubuk dan krim)
mengalami pertumbuhan sekitar 10%, tapi masih tergolong paling rendah di Asia, hanya sekitar 9 liter
per kapita. Bandingkan dengan Malaysia (25,4 liter), Singapura (32 liter), India (75 liter), China (20 liter),
Filipina (11,3 liter), Vietnam (10,7 liter), bahkan Kamboja (12,5 liter).
Selama ini, produksi susu dalam negeri hanya sekitar 1,2 juta liter per hari dari kurang lebih 400 ribu ekor
sapi perah. Jumlah itu hanya memenuhi 30% kebutuhan bahan baku industri pengolahan susu lokal,
selebihnya diimpor dari Australia, New Zealand, dan Filipina.
Di Indonesia saat ini terdapat banyak merek susu bubuk yang beredar di pasaran, dimana masing-masing
menawarkan berbagai keunggulan. Pertumbuhan industri susu bubuk di negeri ini diawali dengan
berdirinya PT Sari Husada sejak tahun 1954 yang memasarkan produknya dengan merek SGM, LLM, dan
Vitalag. Kemudian diikuti dengan berdirinya PT Ultra Jaya pada tahun 1975, yang dikenal sebagai
produsen minuman cair dalam kemasan baik berupa susu cair serta minuman buah.
Pada tahun 1981 berdiri PT Nestle Indonesia yang memasarkan produknya dengan merek Dancow dan
Milk Maid. Selanjutnya, muncul PT Friesche Vlag Indonesia yang memasarkan produknya dengan merek
Frisian Flag (Susu Bendera), PT Indomilk (merek Indomilk), PT Nutricia Sejahtera Indonesia (merek
Nutrilon, Nutrima, Prolene, Anlene), PT Mirota KSM (merek Lactona, Prostio dan Prolansia), PT Indexim
Alpha (merek Sustagen, Enfagrow, Enfamil dan Enfap), dan sebagainya.
Nah, di antara berbagai merek susuk bubuk tersebut manakah yang paling berhasil merebut hati
konsumen susu Indonesia, alias siapakah market leader? Berdasarkan hasil riset MARS Indonesia di 7
kota (Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, Denpasar) dan termuat
dalam“Indonesian Consumer Profile 2008”, susu Dancow menguasai 48,1% market share. Angka ini
kendati lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai 72,7%, namun ia tetap memimpin pasar
susu bubuk di dalam negeri.
Posisi kedua diraih susu Frisian Flag (Susu Bendera) dengan angka perolehan 19,0%, terpaut hampir 50%
di belakang Dancow. Tapi masih lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencapai 16,9%.
Berikutnya adalah Milo (9,0%), Anlene (9,0%), Indomilk (3,1%), Hi-Lo (1,6%) SGM (1,4%), Ovaltine (1,1%),
Calcimex (1,0%), L-Men (0,8%), Prenagen (0,8%), Lactamil (0,7%), dan merek-merek lain di bawah
perolehan 0,6%.
Kenapa Dancow kokoh memimpin pasar? Jawaban tak lain, hal itu merupakan buah dari konsistensi PT
Nestle Indonesia dalam menjaga kualitas produk susu Dancow dan kemampuannya memahami
kebutuhan konsumen.
Dancow yang memiliki visi menjadi mitra tepercaya bagi orangtua di Indonesia memang senantiasa
berusaha mempersembahkan produk yang sesuai dengan selera anak-anak pada usianya. Terakhir
meluncurkan Dancow Batita, susu khusus balita (usia 1-3 tahun) dengan nutrisi lengkap, rasa lezat dan
harga terjangkau.
· RISET KONSUMEN
Konsumen mengembangkan sejumlah kepercayaan tentang letak produk pada setiap atribut. Sejumlah
kepercayaan terhadap sebuah produk tertentu disebut “brand image”. Berdasarkan riset yang telah
dilakukan sejumlah konsumen memiliki kepercayaan terhadap susu Dancow bahwa produk tersebut
rasanya enak, harganya terjangkau dan mutunya terjamin.
· RISET MEDIA
Riset Media adalah ilmu yang berusaha atau meneliti atas suatu masalah yang ada dan dapat dilihat dari
media. Internet adalah salah satu media yang sangat ekonomis namun dapat menarik banyak konsumen.
Internet marketing telah muncul sebagai salah satu media yang paling inovatif bagi organisasi untuk
mempromosikan produk dan layanan mereka. Industri global internet marketing bernilai besar dan
berkembang dengan pesat. Banyak pemilik bisnis terkemuka telah mendapatkan peningkatan penjualan
mereka sebagai akibat dari menempatkan bisnis mereka di internet dan ini telah mendorong banyak
orang untuk mengikutinya. Adanya internet marketing menjadi metode yang paling efisien dalam
layanan penjualan barang dan jasa. Namun, ada tantangan tertentu yang telah terbukti merugikan dalam
penggunaan yang efektif.
Berdasarkan riset yang telah di lakukan Internet Marketing memiliki banyak kelebihan seperti :
1. Pemasaran bisnis anda di internet memberi akses yang luas dari pelanggan potensial. Telah
diperkirakan bahwa beberapa miliar orang di seluruh dunia menggunakan internet setiap harinya. Jadi,
pemasaran bisnis untuk sebuah kelompok besar hanya melalui Internet.
2. Internet adalah satu-satunya media yang mampu melintasi batas-batas geografis dan nasional. Anda
dapat menempatkan iklan di internet dan orang-orang dari seluruh negara di dunia dapat melihat iklan
itu.
3. Biaya mempromosikan bisnis anda di internet lebih murah daripada media pemasaran lainnya. Hal
ini membuat mudah bagi usaha kecil dan menengah untuk mengiklankan produk mereka.
4. Internet memungkinkan anda untuk tetap terhubung dengan pelanggan secara real time. Jika anda
memiliki diskon, anda dapat dengan mudah mengirim email ke pelanggan dan mereka dapat langsung
membeli produk. Internet juga memungkinkan anda untuk mengirim beberapa pesan pada saat yang
sama, yang berarti bahwa anda dapat mengirimkan newsletter kepada setiap klien.
5. Internet marketing memungkinkan anda untuk mendapatkan umpan balik instan dari pelanggan.
Pelanggan dapat membiarkan anda tahu tentang pengalaman mereka setelah menggunakan produk dan
ini memungkinkan anda untuk mengetahui apakah anda perlu membuat perbaikan layanan.
6. Internet marketing menghemat banyak waktu dan usaha. Seseorang dapat menempatkan semua
informasi tentang produk atau jasa di internet, sehingga pelanggan dapat mengetahuinya. Cara yang
paling umum untuk melakukannya adalah untuk memiliki bagian yang didedikasikan untuk pertanyaan
yang sering diajukan (FAQ) tentang produk sehingga pelanggan mendapatkan semua informasi yang
diperlukan tentang produk atau layanan.
7. Internet marketing memungkinkan bisnis anda akan tersedia 24 jam / 7 hari, yang berarti
peningkatan penjualan dan keuntungan.
Maka dari itu selain konsisten menggelar program aktivasi merek, Dancow juga menyadari maraknya
penggunaan social media dalam kehidupan sehari-hari konsumen. Untuk itu, Dancow pun secara aktif
memanfaatkan Facebook sebagai sarana meng-engage target pasarnya, terutama ibu-ibu yang memiliki
anak balita.
Selain kampanye lewat media konvensional seperti TV dan radio, Dancow juga aktif di media digital,
salah satunya Facebook. Fanspage Facebooknya adalah DANCOW Parenting Center. Sampai saat ini
Dancow sudah memiliki lebih dari 453 ribu fans. Melalui fanspage tersebut, Dancow banyak memberikan
tips tentang parenting, termasuk games-games yang edukatif.
· ANALISIS SWOT
A. Strengths :
- Nestle adalah perusahaan yang selalu ingin berupaya mengembangkan diri dan salah satu upayanya
dengan strategi pemasaran melalui promosi kampanye besar-besaran.
B. Weakness :
- Penyusutan pasar merupakan pukulan berat untuk produsen susu formula salah satunya nestle.
- Strategi promosi melalui kampanye yang ditempuh oleh nestle mengabaikan etika promosi, dan ini
bertentangan dengan penelitian kesehatan tentang keunggulan asi dibanding susu formula.
C. Opportunities :
Nestle dapat memanfaatkan nama besar sebagai perusahaan pelopor pembuat susu formula dan
merupakan perusahaan terbesar di dunia. Kepercayaan masyarakat terhadap keunggulan atau mutu
produknya harus senantiasa dipertahankan sehingga animo masyarakat mengenai produk nestle adalah
“sebagai susu unggulan yang kedua untuk bayi setelah asi (sebagai yang terbaik)”.
D. Threats :
Pada Februari 2007 banyak pihak menggembar-gemborkan aksi boikot terhadap perusahaan makanan
nestle. Karena diperkirakan 1,5 juta anak di Negara berkembang meninggal setiap tahunnya disebabkan
kekurangan asupan asi. Disinyalir bahwa nestle adalah salah satu produsen yang melakukan pelanggaran
persyaratan pemasaran makanan bayi yang dikeluarkan oleh Word Health Assembly.
Faktor strategis
Nilai
Bobot
Rating
Skor
0,15
0.3
Kuatnya tim
4
0,21
0,63
Nestlé
0,15
0,6
Nestlé
0,15
0,45
Pembagian
tugas pada masing-masing pemilik modal sudah terbagi dengan gamblang / jelas,
0,15
0,45
Nestle
0,15
0,45
TOTAL
19
0,96
18
2,88
Faktor strategis
Nilai
Bobot
Rating
Skor
-3
0,3
-3
-0,9
Tidak bisanya
bawah.
-3
0,3
-4
-1,2
Terlalu banyak
-4
0,4
-2
-0,8
TOTAL
-10
-9
-2,9
· 4P
a) Product adalah segala yang bisa ditawarkan ke pasar untuk di perhatikan, di miliki, di gunakan, atau
di konsumsi yang bisa memuaskan kebutuhan atau keinginan. Itu mencakup obyek fisik, jasa, orang,
tempat, organisasi, dan ide.
Dari produknya sendiri sudah jelas bahwa produk yang akan di tawarkan adalah susu Dancow.
b) Price adalah harga yang bersedia dikeluarkan oleh konsumen dan yang telah ditetapkan oleh
produsen. Harga merupakan faktor penentu keberhasilanpositioning produk yang dapat mendefinisikan
pasar, persaingan, dan desain produk tersebut. Cakupan harga meliputi retail price / wholesale, discount,
trand-in allowances, quantity discount, credit term, sales, danpayment period.
Harga yang telah di tetepkan oleh perusahaan sendiri adalah antara Rp.9000-Rp.60000
c) Place adalah tempat atau saluran distribusi perusahaan dalam melakukan usaha sehingga produk
sampai ke tangan customer. Kegiatan pemasaran tidak terlepas dari masalah distribusi produk, hal ini
sangat penting karena dengan adanya saluran distribusi, memungkinkan berpindahnya suatu barang dari
suatu tempat ke tempat lain.
Tempat yang akan di gunakan pihak perusahaan untuk mendistribusikan adalah toko, swalayan, dsb.
d) Promotion adalah kegiatan komunikasi yang meliputi personal maupun non personal komunikasi
guna menjual dan menciptakan nilai dari barang atau produk tersebut. Cakupan promotionmeliputi
personal selling, periklanan, promosi penjualan yaitu berupa kupon, displays, event, catalogs, brosur, dll.
Promosi yang akan dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan melalui media iklan televisi, majalah, koran,
website dan event.
Sebenarnya step ini sudah dijelaskan dalam penjelasan di atas tentang segmentasi, dimana empat factor
utama yang digunakan untuk mensegmentasi audiens sasaran dalam strategi media adalah:
· Faktor demografis pada susu “Dancow” untuk anak yang menginjak usia satu tahun yaitu varian
produk Dancow 1+, Dancow 3+, dan Dancow 5+.
· Faktor Geografis pada susu “Dancow” disesuaikan dengan negara pelanggan yaitu Indonesia yang
menyebar merata hampir di seluruh wilayah Indonesia.
· Faktor Psikografis pada susu “Dancow” diposisikan sebagai pilihan susu pertumbuhan yang tepat
dalam mendukung pertumbuhan fisik dan otak yang sangat pesat sehingga menjadi kebutuhan penting
bagi balita dan anak-anak.
·
· Faktor Perilaku pada susu “Dancow” disesuaikan dengan perilaku yaitu pelanggan kelas menengah
ke bawah agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi anak-anaknya dengan produk susu yang
berkualitas.
Informasi tentang pemakaian produk, bila ada, umumnya menyediakan dasar yang paling berarti untuk
mensegmentasi audiens sasaran. Pertimbangan geografis, demografis dan psikografis secara khusus
digabungkan untuk tujuan mendefinisikan audiens sasaran untuk rambler dalam batas-batas tertentu.
Suatu audiens sasaran didefinisikan dalam batas spesifik yang mempunyai implikasi jelas untuk pesan
dan strategi media.
Tujuan media ialah mendeskripsikan apa yang hendak dicapai perusahaan dari pengiriman pesan dan
dampaknya pada audiensi sasaran. Media memiliki dua tujuan utama, yaitu jangkauan dan frekuensi.
· JANGKAUAN
Persentasi audiens sasaran yang diekspos sekurang-kurangnya satu kali dengan pesan pemasang iklan
selama jangkauan waktu tertentu (biasanya empat minggu) disebut jangkauan (rech). Dengan kata lain
jangkauan merepresentasikan jumlah pelanggan sasaran yang menerima pesan pemasang iklan satu kali
atau lebih selama priode waktu empat minggu.
Contoh : Jangkauan sasaran yang mengidentifikasi tipe spesifik dari rumah tangga, misalnya, rumah
dengan dua anak di bawah 12th, keluarga dengan penghasilan di atas 100.000 atau individu (misalnya,
orang tua yang memiliki anak usia 1-12th).
· FREKUENSI
Frekuansi merupakan jumlah waktu secara rata-rata dalam priode empat minggu di mana para anggota
audiens sasaran diekspos kepada sarana media (Melihat. Membaca, atau Mendengar) yang termasuk
dalam jadwal media tertentu disebut sebagai frekuensi rata-rata (atau hanya frekuensi).
Reach (jangkauan)
Menunjukkan jumlah kasar khalayak sasaran yang dapat dicapai. GRP merupakan hasil perkalian rating
sebuah program dengan seberapa seringnya penayangan iklan yang direncanakan dalam program
tersebut.
Rumus awal yang dapat digunakan untuk menghitung rating salah satu media adalah:
AUDIENCE
UNIVERSE
Contoh : Ada 10 rumah yang masing-masing dapat menangkap 3 saluran tv, tapi tidak semua
menyaksikan ketiganya. Rumah 1, 2, 3, dan 4 menyaksikan program dari saluran RCTI. Rumah 5 dan 6
menyaksikan siaran SCTV, rumah 7 dan 8 menyaksikan Indosiar, serta 2 rumah tidak menyaksikan
saluran tv manapun. Rating untuk masing-masing saluran adalah:
Contoh: Selama penayangan Indonesian Idol di RCTI akan diselingi oleh 5 kali penayangan iklan, namun
susu Dancow hanya diberi kesempatan menampilkan iklan 2 kali, maka kita kalikan rating awal dengan
jumlah iklan, dan nilai GRP-nya adalah 40 % x 2=80%. Artinya 2 kali penayangan iklan susu Dancow dalam
acara Indonesia Idol akan disaksikan oleh 80% audiens.
Target Rating Points ( TRPS ) terkait dengan Gross Rating Points ( GRP ). TRP adalah satu persen dari
penonton khusus ditargetkan , bukan penonton total, yang dicapai oleh sebuah iklan . Artinya , itu adalah
Gross Rating Point kali rasio penonton ditargetkan untuk total penonton .
Jika dari contoh penghitungan GRP tadi kita telah mendapatkan hasil audiens yang melihat ikan susu
Dancow adalah sebanyak 80%.
Contoh : Misalkan target audiensnya terdiri dari orang tua yang memiliki anak berusia 1-12th , dan target
tersebut membentuk sepuluh persen (0,10) dari pemirsa potensial dari sebuah stasiun televisi lokal
tertentu.
Maka untuk menentukan TRP-nya ialah hasil GRP di kalikan jumlah target audiensnya.
80 x 0,10 = 8.
5. MELAKUKAN PENJADWALAN
Ada 3 strategi penjadwalan yang melibatkan waktu, durasi/penayangan dan kontinuitas eksposur.
Iklan susu Dancow akan selalu ditayangkan/ditampilkan di media apapun dan dimanapun, karena produk
ini bukan termasuk produk musiman. Produk ini akan dibeli kapapun terutama saat orang tua memiliki
anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Iklan susu Dancow akan ditayangkan/ditampilkan dengan durasi tertentu. Misalnya, iklan yang
ditayangkan dengan media televisi, tentu durasinya disesuaikan dengan isi iklan yang menurut perancang
sudah dapat meyakinkan konsumen. Misalnya juga dengan memberikan perbandingan jika meminum
susu Dancow dengan tidak meminumnya, tetapi dalam durasi yang singkat namun mencakup
keseluruhan.
Kontinuitas adalah bagaimana iklan disebarkan selama periode kampanye. Strartegi kontinuitas terbagi
menjadi dua yaitu strategi flighting dan pulsing. Iklan susu Dancow dapat menggunakan yang manapun,
namun akan lebih efektif bila menggunakan strategi pulsing. Strategi pulsing adalah kombinasi strategi
flighting dan strategi kontinu. Dimana kompetisi antara pesaing akan menyebabkan mereka harus
melalukan strategi kontinu, namun mereka akan memperbanyak hal-hal lain yang dapat menarik
perhatian konsumen, seperti acara spesial atau kontes dengan sponsor produk utama susu Dancow,
memberikan cindera mata dalam kemasannya, dsb.
6. MELAKUKAN EFISIENSI BIAYA/ANGGARAN
Dalam melakukan proses pengukuran besarnya audiensi sasaran berdasarkan biaya jangkauan audiensi
ini didasarkan pada perhitungan efisiensi dengan menggunakan dua metrik dasar, yaitu CPM (Cost Per
Thousand) dan CPP (Cost Per Point).
CPM (Cost Per Thousand) adalah biaya untuk mencapai seribu orang atau rumah tangga melalui
stopkontak iklan tertentu atau menengah. (M adalah angka romawi untuk 1.000.)
Rumus:
atau
CPP (Cost Per Point) adalah biaya untuk membeli satu Rating Point, atau satu persen dari populasi target.
Rumus:
Lathifah Isma