Você está na página 1de 20

PENGARUH PENGETAHUAN GIZI,

STATUS SOSIAL EKONOMI, GAYA HIDUP DAN


POLA MAKAN TERHADAP STATUS GIZI ANAK
(Studi Kausal di Pos PAUD Kota Semarang
Tahun 2015)

MYRNAWATI1 - ANITA2
Universitas PGRI Semarang
Jln. Sidodadi Timur No. 24 Semarang
Telp: (024) 8316377
Email: anita.sagala@yahoo.com
Abstract: This study aims to determine the influence of knowledge of nutrition, socioeconomic
status, and lifestyle and food pattern to nutritional status of early childhood in family. This study
used a quantitative approach with survey method and the technique of path analysis, where the
research was conducted in early chilhood education units (Pos PAUD) at Semarang city, Central
Java Province. The results showed that: (1) There is a direct effect of the positive nutritional
knowledge of the nutritional status of early childhood, (2) There is a direct effect of the positive
socio-economic status of the nutritional status of early childhood, (3) There is a direct effect of
positive food pattern on nutritional status of early childhood, (4) There is a direct effect of positive
knowledge of nutrition to food pattern, (5) There is a direct effect of the positive socio-economic
status to food pattern, (6) There is a direct effect of positive knowledge of nutrition to lifestyle, (7)
There is a direct influence positive socioeconomic against lifestyle, (8) There is a direct positive
influence of lifestyle to food pattern. In conclusion, enriching the nutritional status of children in
the family in Pos PAUD se-Kotamadya Semarang, it needs to be improved the knowledge of
nutritional, socio-economic status, lifestyle and food pattern in the family.

Keywords: Knowledge of Nutritional, Socio-Economic Status, Lifestyle, Food Pattern, Nutritional


Status, Early Childhood

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan gizi, status sosial
ekonomi, gaya hidup dan pola makan terhadap status gizi anak usia dini dala keluarga. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei dan menggunakan teknik analisis
jalur (path analysis). Tempat penelitian ini dilaksanakan di Pos PAUD Kota Semarang Propinsi
Jawa Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Terdapat pengaruh langsung positif
pengetahuan gizi terhadap status gizi anak usia dini , (2) Terdapat pengaruh langsung positif status
sosial ekonomi terhadap status gizi anak usia dini , (3) Terdapat pengaruh langsung positif pola
makan terhadap status gizi anak usia dini , (4) Terdapat pengaruh langsung positif pengetahuan gizi
terhadap pola makan, (5) Terdapat pengaruh langsung positif status sosial ekonomi terhadap pola
makan , (6) Terdapat pengaruh langsung positif pengetahuan gizi terhadap gaya hidup , (7) Terdapat
pengaruh langsung positif sosial ekonomi terhadap gaya hidup, (8) Terdapat pengaruh langsung
positif gaya hidup terhadap pola makan.Dengan demikian untuk memperbaiki status gizi anak dalam
keluarga di Pos PAUD Kota Semarang, perlu untuk meningkatkan pengetahuan gizi, status sosial
ekonomi, gaya hidup dan pola makan dalam keluarga.

Kata Kunci : Pengetahuan Gizi, Status Sosial Ekonomi, Gaya Hidup, Pola Makan, Status Gizi, anak
usia dini

213
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 10 Edisi 2, November 2016

Hasil penelitian di bidang terpenting PAUD adalah membantu


psikologi, fisiologi, dan gizi dan mengembangkan secara optimal
menyatakan bahwa separuh seluruh potensi anak, betapapun
perkembangan kognitif berlangsung potensi yang mereka miliki, hal
dalam waktu antara konsepsi hingga dikemukakan oleh Gutama ( 2004).
usia 4 tahun, dan 30 % dalam usia 4- Menurut Genis Ginanjar
8 tahun. Pada periode tersebut anak (2009) pertumbuhan anak
memerlukan zat gizi yang memadai dipengaruhi oleh faktor makanan
agar kapasitas otak yang terbentuk yang bergizi dan genetik. Sampai usia
dapat maksimum. empat bulan, seorang anak bisa
Sesuai dengan tahap tumbuh dengan mengandalkan ASI
perkembangan otak, sejak dari dari ibunya. Itulah sebabnya ASI
minggu ke empat pembuahan sampai dapat dikatakan sebagai makanan
lahir dan anak usia dini gizi amat terlengkap di dunia. Setelah melewati
berperan dalam proses pertumbuhan empat bulan anak harus mendapatkan
dan perkembangan otak. Kekurangan makanan tambahan lain disamping
gizi pada masa kehamilan ASI. ASI sendiri tetap harus diberikan
menyebabkan bayi lahir dengan berat sampai anak berusia dua tahun.
badan rendah. Hal ini disamping Pertumbuhan anak-anak di
beresiko tinggi terhadap kematian negara-negara berkembang termasuk
pada usia dini, juga akan Indonesia ternyata selalu tertinggal
mempengaruhi pertumbuhan dan dibandingkan anak-anak di negara
perkembangan dibawah normal maju. Pada awalnya kita menduga
apabila anak tersebut hidup. faktor genetik adalah penyebab
Kekurangan gizi pada masa bayi utamanya. Namun kajian tentang
hingga usia 2 tahun dapat tumbuh kembang anak membuktikan
mengakibatkan terganggunya bahwa bayi di Indonesia sampai usia
perkembangan mental dan 6 bulan mempunyai berat dan sama
kemampuan motoriknya, bahkan baiknya dengan bayi Amerika.
dapat mengakibatkan cacat Perlambatan pertumbuhan kemudian
permanen. Oleh karena itu tugas mulai terjadi pada periode 6-24 bulan.

214
Pengaruh Pengetahuan Gizi . .
Myrnawati, Anita

Penyebabnya adalah pola makan yang tidak awam soal gizi, biasanya karena
semakin tidak memenuhi syarat gizi ingin mudah memberi makan anak,
dan kesehatan. Pada usia 0-6 bulan tidak mau repot dan ibu yang bekerja.
ASI masih menjadi andalan dan oleh Ini banyak terlihat dari hasil survei di
karena itu, bayi Indonesia masih bisa Kota Semarang yang masih banyak
tumbuh secara optimal. Akibat ditemukan anak-anak yang
kemiskinan, anak-anak usia 6-24 kekurangan gizi karena disebabkan
bulan tidak bisa mendapatkan oleh ‘ketidak tahuan’ orang tua
makanan yang berkualitas sebagai khususnya ibu.
pendamping ASI. Akibatnya kualitas Gizi kurang biasanya ditandai
fisik semakin merosot. berat badan kurang, lesu atau anemia.
Menurut data dari Dinas Kekurangan gizi pada anak
Kesehatan yang jelaskan dalam disebabkan oleh karena anak tidak
Tempo (2014) pada september 2014 memperoleh semua zat gizi yang
jumlah anak Indonesia yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah
kekurangan gizi (malnutrisi) yang cukup, sehingga terjadi ketidak
meningkat dari 15 persen menjadi 17 seimbangan antara konsumsi zat gizi
persen. Jumlah ini berada pada dengan kebutuhan. Demikian juga
rentang usia tumbuh kembang dan sebaliknya dalam masyarakat umum.
tersebar di beberapa daerah di Anak yang kegemukan diangggap
Indonesia. Anak yang kekurangan lucu, menggemaskan, sehat dan
gizi berada di daerah kantong- membanggakan orang tuanya.
kantong kemiskinan, terpencil, terluar Fenomena peningkatan kegemukan
dan tertinggal. Meningkatnya angka dan obesitas pada anak di Indonesia
malnutrisi bukan disebabkan oleh sangat mencemaskan, karena
ketidakmampuan orang tua kegemukan dan obesitas pada anak
mendapatkan makanan bergizi tetapi meningkatkan resiko timbulnya
juga banyak orang tua yang kurang berbagai gangguan kesehatan, seperti
peduli terhadap tumbuh kembang kencing manis (DM tipe 2),
anak. Masalah ini banyak terjadi pada hipertensi, penyakit jantung,
warga kota besar yang sebenarnya gangguan pernafasan, gangguan

215
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 10 Edisi 2, November 2016

kesehatan jiwa, dan mempengaruhi terpenuhi seluruh kecukupan gizinya,


hubungan sosial anak dengan teman dengan cara menilai parameter
sebayanya . keadaan fisiknya pada setiap
Keadaan gizi buruk pada masa umurnya. Selain dari berat badan,
bayi dan anak-anak akan tinggi badan, juga digunakan ukuran
mengakibatkan terjadinya lost lingkaran kepala, serta lingkar lengan
generation. Terjadinya masalah gizi anak. Kemudian dari hasil status gizi
buruk sangat kompleks karena itu baru dapat diambil kesimpulan
berkaitan dengan banyak faktor apakah perkembangan anak bisa
penyebab diantaranya yaitu, normal, di bawah normal, atau di atas
pengetahuan gizi yang kurang, status normal.
sosial ekonomi keluarga termasuk Gangguan pertumbuhan dan
kemiskinan, masalah budaya dalam perkembangan seorang anak akan
masyarakat dan kepercayaan yang akan menyebabkan tingginya angka
ada di masyarakat tersebut, cara kematian anak, juga menyebabkan
pengolahan makanan yang dilakukan. berkurangnya potensi belajar dan
Semua itu akan mempengaruhi status menurunnya daya tahan tubuh
gizi anak. terhadap penyakit. Kekurangan gizi
Setiap anak menempuh proses pada masa kanak-kanak akan
perkembangan yang sangat penting melahirkan orang dewasa yang lebih
baik mentalnya maupun fisiknya. pendek dan berat badan yang lebih
Status gizi merupakan derajat ringan dan tingkat produktivitas yang
penilaian kebutuhan gizi anak sesuai lebih rendah. Anak yang menderita
dengan umurnya. Dari situ dapat kekurangan gizi juga cenderung lebih
dinilai apakah anak bertumbuh mudah menderita penyakit-penyakit
normal, baik saat ini, maupun di kronis di kemudian hari.
waktu lampau, atau ada riwayat Keadaan gizi anak anak balita
pernah mengalami kekurangan gizi. Indonesia hingga saat ini masih
Status gizi umumnya memprihatinkan. Pada tahun 2003
digunakan dalam upaya meneliti masih terdapat 27,3% atau sekitar 5
apakah kondisi seorang anak juta anak balita menderita gizi kurang

216
Pengaruh Pengetahuan Gizi . .
Myrnawati, Anita

dan 8,0% atau sekitar 1,3 juta konsepsi penentuan garis ke-miskinan
diantaranya mengalami gizi buruk. dan upah minimum, dan makna yang
Rahmi Utomo ( 2001 ) mengemukan kedua bahwa gizi dalam arti status gizi
bahwa keadaan ini merupakan dapat mempengaruhi kualitas manusia,
ancaman bagi upaya peningkatan produktivitas kerja dan akhirnya
sumber daya manusia Indonesia, pendapatan.
karena kurang energi protein erat Status gizi anak sering
kaitannya dengan gagal tumbuh dinyatakan dalam ukuran berat badan
kembang termasuk rendahnya menurut umur yang kemudian
kecerdasan seseorang. dibandingkan dengan nilai standar
Menurut data stastitik Riskesda WHO/NCHS. Berat badan adalah
Jawa Tengah pada tahun 2013 indikator utama yang dapat dilihat
prevelensi status gizi balita menurut ketika seseorang mengalami
berat badan dan umur anak di kekurangan gizi. dalam jangka
Provinsi Jawa Tengah adalah: gizi panjang kurang gizi akan
buruk (4,1%), gizi kurang (13,5%), mengakibatkan hambatan per-
gizi lebih (3,5%) yang dijelaskan juga tumbuhan tinggi badan, dan akhirnya
dalam Tribunnews (2014) untuk kota berdampak buruk bagi perkembangan
Semarang bahwa masih ditemukan mental-intelektual individu. Kurang
kasus gizi buruk pada tahun 2013 yaitu gizi pada masa fase cepat tumbuh
sebanyak 32 kasus anak balita, otak (dibawah usia 18 bulan) akan
sedangkan jumlah anak yang bersifat irreversible (tidak dapat
kekurangan gizi sepanjang tahun 2012 pulih). Artinya kecerdasan anak
adalah 1091 kasus dan mengalami tersebut tidak dapat lagi berkembang
penurunan pada tahun 2013 sebanyak secara optimal. Ini jelas akan semakin
2013 kasus. menurunkan kualitas bangsa
Ada dua makna gizi dalam Indonesia. Kurang energi protein
kaitannya dengan pembangunan pada masa anak akan menurunkan IQ,
manusia. Makna yang pertama adalah menyebabkan kemampuan geometrik
bahwa gizi sebagai bagian dari rendah, anak tidak bisa berkonsentrasi
kebutuhan dasar yang menjadi dasar secara maksimal.

217
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 10 Edisi 2, November 2016

Membentuk pola makan yang food). Kebiasaan terjadi karena


baik untuk seorang anak menuntut kebiasaan orang tua dalam
kesabaran seorang ibu. Pada usia mengenalkan makanan siap saji (fast
prasekolah, anak-anak seringkali food) disertai dengan tidak
mengalami fase sulit makan. Kalau memberikan pengetahuan pada anak
problema makan ini ber-kepanjangan tentang bahayanya memakan
maka dapat mengganggu tumbuh makanan siap saji secara terus
kembang anak karena jumlah dan jenis menerus pada anak.
gizi yang masuk dalam tubuhnya Kewajiban orang tua adalah
kurang. menjamin hak-hak anak untuk mem-
Problema makanan bisa terjadi peroleh makanan secara cukup dan
karena anak meniru pola makan orang berkualitas. Disertai dengan pola asuh
tuanya yang mungkin kurang baik. yang baik, maka anak-anak akan
Orang tua yang pilih-pilih makanan tumbuh dan berkembang secara
dan tidak doyan sayur secara tidak optimal menjadi sumber daya
langsung akan menyebabkan anak manusia (SDM) yang tangguh.
berperilaku seperti orang tuanya. Salah satu indikator kualitas
Budaya makan bisa juga timbul dari manusia adalah keadaan gizi yang baik
kebiasaan makan yang dilakukan dari dimana kebutuhan dasarnya dapat ter-
rumah misalnya kebiasaan makanan cukupi baik dari segi kualitas maupun
yang menggunakan santan dalam kuantitasnya. Salah satu faktor yang
makanan keluarga akan membuat mempengaruhi status gizi adalah
anak menjadi senang dengan pengetahuan pangan dan gizi selain
makanan yang bersantan. Ada juga faktor ketersediaan pangan, produksi
anak yang dibiasakan makan yang pangan, sehingga diperlukan
manis-manis, hal itu menyebabkan pendidkan gizi secara formal dan non
anak menjadi obesitas. Pola makan formal.
anak juga banyak di-pengaruhi oleh Pengetahuan gizi pada setiap
gaya hidup keluarga, hal ini bisa individu dinilai menjadi salah satu
dilihat dari kebiasaan anak untuk faktor yang penting dalam konsumsi
menyantap makanan siap saji (fast pangan dan status gizi. Hal tersebut

218
Pengaruh Pengetahuan Gizi . .
Myrnawati, Anita

berhubungan dengan pemberian menu, kepala keluarga dan pengetahuan


pemilihan bahan pangan, pemilihan tentang gizi yang rendah ditambah
menu, pengolahan pangan dan dengan budaya dalam keluarga antara
menentukan pola konsumsi pangan lain kebiasaan makan dan adat istiadat
yang akhirnya akan berpengaruh pada akan mem-pengaruhi dalam proses
keadaan gizi individu yang pemilihan dan pengolahan makanan
bersangkutan. Sasaran pendidikan gizi oleh ibu, karena pengolahan makanan
tidak hanya kaum wanita yang meliputi yang baik akan mempengaruhi status
ibu yang berpendidikan dan gizi seorang anak. Berdasarkan paparan
pengetahuan gizinya baik akan sangat diatas, maka peneliti tertarik untuk
berperan dalam menyiapkan menu melihat pengaruh pengaruh
yang cukup mengandung energi dan pengetahuan gizi, status sosial
protein, serta gizi lainnya pada ekonomi, gaya hidup dan pola makan
keluarganya. dalam keluarga terhadap status gizi
Status sosial ekonomi keluarga anak usia dini.
misalnya penghasilan yang rendah dari

METODE PENELITIAN Analisis jalur (path analysis)


Penelitian ini menggunakan merupakan sarana yang dapat
pendekatan kuantitatif melalui membantu peneliti, dengan
metode survei. Penelitian survei menggunakan data kuantitatif yang
melibatkan pengumpulan data untuk bersifat koresional untuk menjelaskan
menguji hipotesis atau menjawab proses yang bersifat kausal. Penelitian
pertanyaan tentang pendapat orang ini dilakukan di Pos PAUD Kota
pada beberapa topik atau masalah. Semarang Propinsi Jawa Tengah,
Survei adalah instrumen dimana populasinya sebanyak 108
mengumpulkan data yang keluarga di Kota Semarang.
menjelaskan satu atau lebih Penelitian ini mengkaji atau
karakteristik populasi tertentu. menganalisis keterkaitan antar
Adapun tekniknya menggunakan variabel yang diteliti berdasarkan
teknik analisis jalur (path analiysis). fakta dan data yang sudah terjadi,

219
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 10 Edisi 2, November 2016

serta mengukur pengaruh satu ekonomi (X2), gaya hidup (X3) dan
variabel terhadap variabel lainnya. pola makan (X4) sedangkan variabel
Variabel yang dikaji terdiri variabel dependen adalah status gizi anak usia
independen dan variabel dependen. dini (Y).
Variabel independen adalah
pengetahuan gizi (X1), status sosial

Dirumuskan konstelasi penelitian dalam gambar berikut ini :

PENGETAHUA
N GIZI (X1) Py1

P31 P41
STATUS
GAYA HIDUP P4 POLA MAKAN Py4 GIZI
ANAK
(X3) (X4)
3 USIA
DINI (Y)
P32

P42
STATUS
SOSIAL Py2
EKONOMI
(X2)

Gambar 1. Model Konstelasi Penelitian

HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
Deskripsi Data Penelitian dikelompokkan menjadi lima bagian,
Berdasarkan banyaknya yaitu : pengetahuan gizi (X1), status
variabel yang mengacu pada masalah sosial ekonomi (X2), gaya hidup (X3),
penelitian , maka deskripsi data dapat

220
Pengaruh Pengetahuan Gizi . .
Myrnawati, Anita

pola makan (X4) dan variabel status


gizi (Y) tertuang dalam tabel di
bawah ini

Tabel 1
Rangkuman Statistik Deskriptif

Status Sosial
Keterangan Pengetahuan Gizi Gaya Hidup Pola Makan
Ekonomi
Rata-rata 19,30 56,85 99,98 119,14
Standard Error 0,28 0,79 1,12 1,08
Median 20,0 56,5 101,0 121,0
Modus 21 56 110 122
Standar Deviasi 2,87 8,24 11,63 11,19
Varians 8,2105 67,9779 135,3081 125,1114
Rentang 15 36 54 63
Terendah 10 40 74 81
Tertinggi 25 76 128 144
Jumlah Skor 2084 6140 10798 12867
Ukuran Sampel 108 108 108 108

Pengujian Persyaratan Analisis sebelum dilakukan pengujian model,


Syarat analisis jalur (path terlebih dahulu dilakukan pengujian
analysis) adalah estimasi antara terhadap ketiga persyaratan yang
variabel eksogen terhadap variabel berlaku dalam analisis jalur tersebut.
endogen bersifat linear, dengan Pengujian analisis yang dilakukan
demikian persyaratan yang berlaku adalah:
pada analisis regresi dengan
sendirinya juga berlaku pada 1. Uji Normalitas
persyaratan analisis jalur. Persyaratan Data yang digunakan dalam
yang harus dipenuhi dalam analisis menyusun model regresi harus
jalur adalah bahwa sampel penelitian memenuhi asumsi bahwa data
berasal dari populasi yang tersebut berasal dari populasi yang
berdistribusi normal, dan hubungan berdistribusi normal. Asumsi
antara variabel-variabel dalam model normalitas pada dasarnya menyatakan
haruslah signifikan dan linear. bahwa dalam sebuah model regresi
Berkaitan dengan hal tersebut, harus berdistribusi normal.

221
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 10 Edisi 2, November 2016

Dari hasil pengujian terhadap populasi yang diamati berdistribusi


sampel penelitian digunakan untuk normal atau tidak. Untuk pengujian
menarik kesimpulan bahwa apakah normalitas, digunakan uji Lilliefors.

Tabel 2
Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Normalitas Galat Taksiran

Galat Taksiran Ltabel


N Lhitung Keterangan
Regresi α = 0,05 α = 0,01
Y atas X1 108 0,0814 0,085 0,097 Berdistribusi normal
Y atas X3 108 0,0782 0,085 0,097 Berdistribusi normal
Y atas X4 108 0,0586 0,085 0,097 Berdistribusi normal
X4 atas X1 108 0,0709 0,085 0,097 Berdistribusi normal
X4 atas X2 108 0,0442 0,085 0,097 Berdistribusi normal
X4 atas X3 108 0,0519 0,085 0,097 Berdistribusi normal
X3 atas X1 108 0,0530 0,085 0,097 Berdistribusi normal
X3 atas X2 108 0,0500 0,085 0,097 Berdistribusi normal

2. Uji Signifikansi dan Linearitas Jika Fhitung > Ftabel maka tolak H0
Regresi (regresi signifikan), jika Fhitung <
Uji persyaratan analisis data Ftabel maka terima H0.
setelah uji normalitas data, dilakukan b) Uji Linearitas Regresi
uji signifikansi dan linearitas regresi H0 : Regresi linear
dengan kriteria sebagai berikut: H1 : Regresi tidak linear
a) Uji signifikansi regresi Jika Fhitung > Ftabel maka tolak H0,
H0 : Regresi tidak signifikan jika Fhitung < Ftabel maka terima H0
H1 : Regresi signifikan (regresi linear).

Tabel 3
Rangkuman Hasil Uji Signifikansi dan Uji Linearitas Regresi

Uji Signifikansi Uji Linearitas


Regresi Persamaan Regresi Ftabel Ftabel
Fhitung Fhitung
0,05 0,01 0,05 0,01
Y atas X1 Ŷ = 0,20 + 0,14X1 15,65 ** 3,93 6,88 0,78 ns 1,89 2,44
Y atas X2 Ŷ = 0,06 + 0,05X2 16,69 ** 3,93 6,88 0,78 ns 1,60 1,94
Y atas X4 Ŷ = -1,95 + 0,04X4 20,79 ** 3,93 6,88 0,78 ns
1,59 1,92

222
Pengaruh Pengetahuan Gizi . .
Myrnawati, Anita

X4 atas X1 X̂4 = 90,83 + 1,47X1 17,43 ** 3,93 6,88 0,70 ns 1,89 2,44
X4 atas X2 X̂4 = 89,82 + 0,52X2 17,91 ** 3,93 6,88 0,78 ns 1,60 1,94
X4 atas X3 X̂4 = 83,94 + 0,35X3 16,41 ** 3,93 6,88 1,46 ns 1,57 1,90
X3 atas X1 X̂ 3 = 77,51 + 1,16X1 9,50 ** 3,93 6,88 0,62 ns 1,89 2,44
X3 atas X2 X̂ 3 = 76,41 + 0,41X2 10,02 ** 3,93 6,88 0,85 ns 1,60 1,94

Keterangan: Perhitungan Koefisien Jalur


** : Sangat signifikan Diagram jalur memiliki 8
ns
: Non signifikan (regresi koefisien jalur yaitu: py1, py2, py4, p41,
linear) p42, p43, p31, p32 sehingga diperoleh 3
model struktural seperti berikut ini:

py1 = 0,199

p31 = 0,217 p41 = 0,236

p43 = 0,228 py4 = 0,249

p32 = 0,227 p42 = 0,240

py2 = 0,212

Gambar 2
Model Hubungan Struktural antar Variabel

223
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 10 Edisi 2, November 2016

Pengujian Hipotesis Penarikan kesimpulan hipotesis dilakukan


Setelah perhitungan koefisien jalur berdasarkan hasil perhitungan koefisien
dilakukan melalui analisis model struktural jalur dan signifikansi melalui uji-t untuk
kausal, untuk menguji hipotesis yang setiap jalur yang diteliti. Berikut ini
diajukan dan mengukur pengaruh langsung diuraikan hasil pengujian hipotesis
positif antar variabel maka selanjutnya penelitian sebagai berikut:
dilakukan penarikan kesimpulan hipotesis.

Tabel 4
Rekapitulasi Hasil Pengujian Hipotesis

Hipotesis
No Hipotesis Penelitian Keputusan Kesimpulan
Statistik
1. Terdapat pengaruh langsung H0: βy1 ≤ 0 Ho ditolak Berpengaruh
positif pengetahuan gizi terhadap H1: βy1 > 0 langsung
status gizi anak positif
2. Terdapat pengaruh langsung H0: βy2 ≤ 0 Ho ditolak Berpengaruh
positif status sosial ekonomi H1: βy2 > 0 langsung
terhadap status gizi anak positif
3. Terdapat pengaruh langsung H0: βy4 ≤ 0 Ho ditolak Berpengaruh
positif pola makan terhadap H1: βy4 > 0 langsung
status gizi anak positif
4. Terdapat pengaruh langsung H0: β41 ≤ 0 Ho ditolak Berpengaruh
positif pengetahuan gizi terhadap H1: β41 > 0 langsung
pola makan positif
5. Terdapat pengaruh langsung H0: β42 ≤ 0 Ho ditolak Berpengaruh
positif status sosial ekonomi H1: β4 2> 0 langsung
terhadap pola makan anak positif
6. Terdapat pengaruh langsung H0: β43 ≤ 0 Ho ditolak Berpengaruh
positif gaya hidup terhadap polaH1: β43 > 0 langsung
makan positif
7. Terdapat pengaruh langsung H0: β31≤ 0 Ho ditolak Berpengaruh
positif pengetahuan gizi terhadap H1: β31 > 0 langsung
gaya hidup positif
8. Terdapat pengaruh langsung H0: β32 ≤ 0 Ho ditolak Berpengaruh
positif sosial ekonomi terhadap H1: β32 > 0 langsung
gaya hidup positif

224
Pengaruh Pengetahuan Gizi . .
Myrnawati, Anita

Pengaruh Langsung Positif Pengetahuan berpendapat bahwa yang penting anaknya


Gizi terhadap Status Gizi Anak mau makan. Ketidaktahuan dalam
Hasil analisis hipotesis pertama pengenalan gizi dapat dilihat dari angket
menghasilkan temuan bahwa pengetahuan yang di berikan pada mereka. Karena
gizi berpengaruh secara langsung positif ketidaktahuan seorang ibu akhirnya akan
terhadap status gizi anak usia dini. berdampak pada staus gizi anak. Anak-anak
Berdasarkan hasil temuan tersebut dapat hanya makan makanan yang menurut orang
disimpulkan bahwa status gizi anak usia tuanya baik, termasuk hanya memberikan
dini dipengaruhi secara langsung positif makanan yang mengandung pengawet,
oleh pengetahuan gizi. Meningkatnya serba instan dan makanan yang tidak sehat
pengetahuan gizi akan mengakibatkan lainnya.
peningkatan status gizi anak usia dini. Hasil Dari penjelasan di atas, maka sangat
penelitian ini senada dengan pendapat jelas bahwa secara teoretis dan empiris
beberapa ahli di antaranya adalah status gizi pengetahuan gizi terbukti meliliki pengaruh
anak usia dini dipengaruhi oleh terhadap status gizi anak.
pengetahuan gizi seorang ibu, hal itu
dijelaskan oleh (Yabunci, Kaisac: 2003). Pengaruh Langsung Positif Status Sosial
Ibu yang memiliki pengetahuan gizi yang Ekonomi terhadap Status Gizi Anak
baik akan memberikan makanan yang Hasil analisis hipotesis kedua
sesuai dengan syarat menu gizi yang menghasilkan temuan bahwa status sosial
seimbang. Ibu yang mempunyai ekonomi berpengaruh secara langsung
pengetahuan gizi yang tinggi akan berusaha positif terhadap status gizi anak usia dini.
memberikan makanan yang tepat untuk Berdasarkan hasil temuan tersebut dapat
keluarganya khususnya untuk anaknya disimpulkan bahwa status gizi anak usia
mulai dari pranatal, kehamilan sampai usia dini dipengaruhi secara langsung positif
tumbung kembang anak. oleh status sosial ekonomi. Meningkatnya
Hasil penelitian di Pos PAUD di kota status sosial ekonomi akan mengakibatkan
Semarang banyak ditemukan orang tua peningkatan status gizi anak usia dini. Hasil
termasuk ibu yang tidak peduli dengan penelitian ini senada dengan pendapat
makanan yang dikonsumsi anak, hal ini beberapa ahli di antaranya adalah terdapat
berkaitan dengan ketidaktahuan ibu dalam pengaruh langsung status sosial ekonomi
mengenal gizi untuk anak. Mereka terhadap status gizi anak usia dini. Status

225
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 10 Edisi 2, November 2016

sosial ekonomi keluarga termasuk status sosial ekonomi terbukti memiliki


pendapatan, pendidikan serta pekerjaan pengaruh terhadap status gizi anak.
keluarga akan berdampak langsung pada
status gizi anak. Diduga anak yang status Pengaruh Langsung Positif Pola Makan
gizinya buruk lebih banyak berasal dari terhadap Status Gizi Anak
anak yang berasal dari keluarga miskin dan Hasil analisis hipotesis ketiga
orang tua yang pendidikannya rendah. menghasilkan temuan bahwa pola makan
Faktor sosial ekonomi yang berkaitan berpengaruh secara langsung positif
dengan gizi kurang dijelaskan juga oleh terhadap status gizi anak usia dini.
Wardlaw (2009). Berdasarkan hasil temuan tersebut dapat
Hal ini bisa dilihat dari hasil penelitian disimpulkan bahwa status gizi anak usia
di Pos PAUD-Pos PAUD di Kota dini dipengaruhi secara langsung positif
Semarang, banyak anak yang berasal dari oleh pola makan. Meningkatnya pola makan
status sosial ekonomi yang rendah akan mengakibatkan peningkatan status gizi
menunjukkan status gizi yang rendah. Hasil anak usia dini. Hasil penelitian ini senada
IMT anak menunjukkan status gizi anak dengan pendapat beberapa ahli di antaranya
termasuk gizi kurang. Anak-anak dengan membetuk pola makan yang baik yang baik
status gizi yang rendah banyak ditemukan untuk seorang anak menuntut kesabaran
karena pendidikan orang tuanya rendah. orang tua. Pada usia prasekolah anak-anak
Masih banyak orang tua yang mempunyai seringkali mengalami fase sulit makan.
anak-anak di Pos PAUD di Kota Semarang Kalau problem sulit makan ini
mempunyai pendidikan yang setingkat berkepanjangan, maka dapat mengganggu
Sekolah Menengah Pertama (SMP) bahkan tumbuh kembang anak karena jumlah dan
cukup banyak orang tua yang berpendidikan jenis gizi yang masuk dalam tubuhnya
Sekolah Dasar (SD). Padahal orang tua kurang, menyebabkan status gizi anak akan
tersebut tinggal di kota besar seperti rendah (Yabanci, Kaisac: 2003).
Semarang. Karena pendidikan yang rendah Pola makan anak terbentuk dari
banyak orang tua yang tidak peduli dengan kebiasaan makan dalam keluarga. Ini bisa
makanan yang dikonsumsi anak yang dilihat dari kebiasaan makan yang
penting anak itu makan. dilakukan oleh ayah dan ibu serta anggota
Dari penjelasan di atas, maka sangat keluarga lainnya. Anak akan mengikuti
jelas bahwa secara teoretis dan empiris kebiasaan makan tersebut. Misalnya

226
Pengaruh Pengetahuan Gizi . .
Myrnawati, Anita

kebiasaan makan yang mengandung santan mempertahankan status gizi dan kesehatan
akan membuat anak terbiasa makan yang optimal (Almatsier, 2011).
makanan yang sama. Penelitian di Pos Pengetahuan gizi yang dipunyai oleh
PAUD di Kota Semarang menujukkan seorang ibu tentu akan memberikan
bahwa pola makan orang tua membuat anak informasi-informasi yang tepat pada ibu
mengikutinya. Hal ini dapat dilihat dari dalam memilih bahan yang tepat, mengolah
tabel pemberian makanan yang diberikan makanan yang sehat dan bergizi serta
pada ibu. menyajikan makanan yang sehat dan
menarik anak untuk mencobanya. Ibu akan
Pengaruh Langsung Positif Pengetahuan berusaha memberikan makanan yang sehat
Gizi terhadap Pola Makan dan bergizi karena seorang ibu tahu bahwa
Hasil analisis hipotesis keempat makanan yang sehat dan bergizi akan
memberikan temuan bahwa pengetahuan mempengaruhi kecerdasan otak anak.,
gizi berpengaruh secara langsung positif karena dengan kecerdasan otak anak akan
terhadap pola makan. Dengan demikian memberikan dampak yang baik bagi masa
dapat disimpulkan bahwa pola makan depan anak.
dipengaruhi secara langsung positif oleh Pernyataan tersebut menunjukkan
pengetahuan gizi. Meningkatnya bahwa bagaimana pengetahuan gizi ibu
pengetahuan gizi akan mengakibatkan mempengaruhi pola makan, hal ini
peningkatan pola makan. Hasil penelitian didukung dengan pendapat beberpa ahli
ini senada dengan pendapat beberapa ahli di juga kajian empirik yang ada.
antaranya adalah pola makan yang baik
mengandung makanan sumber energi, Pengaruh Langsung Positif Status Sosial
sumber zat pembangun dan sumber zat Ekonomi terhadap Pola Makan
pengatur, karena semua zat gizi diperlukan Hasil analisis hipotesis kelima
untuk pertumbuhan dan pemiliharaan tubuh menghasilkan temuan bahwa status sosial
serta perkembangan otak dan produktifitas ekonomi berpengaruh secara langsung
kerja, serta dimakan dalam jumlah cukup positif terhadap pola makan. Berdasarkan
sesuai dengan kebutuhan. Dengan pola hasil temuan tersebut dapat disimpulkan
makan sehari-hari yang seimbang dan bahwa pola makan dipengaruhi secara
aman, berguna untuk mencapai dan langsung positif oleh status sosial ekonomi.
Meningkatnya status sosial ekonomi akan

227
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 10 Edisi 2, November 2016

mengakibatkan peningkatan pola makan. bahwa status sosial ekonomi meberikan


Hasil penelitian ini senada dengan pendapat pengaruh terhadap pola makan keluarga.
beberapa ahli di antaranya adalah banyak
masalah gizi terjadi didalam kelompok Pengaruh Langsung Positif Gaya Hidup
masyarakat di daerah pedesaan atau terhadap Pola Makan
masyarakat dengan status ekonomi rendah Hasil analisis hipotesis keenam
yang mengkonsumsi makanan dengan menghasilkan temuan bahwa gaya hidup
kurang baik, baik jumlah maupun mutunya. berpengaruh secara langsung positif
Namun demikian tidak dapat dipungkiri terhadap pola makan. Berdasarkan hasil
bahwa faktor sosial ekonomi juga temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa
mempengaruhi secara nyata gambaran pola makan dipengaruhi secara langsung
menyeluruh mengenai masalah gizi di positif oleh gaya hidup. Meningkatnya gaya
daerah miskin, hal ini jelaskan oleh hidup akan mengakibatkan peningkatan
Winarno (2001). pola makan. Hasil penelitian ini senada
Penelitian di Pos PAUD Kota dengan pendapat beberapa ahli di antaranya
Semarang menunjukkan masyarakat dengan adalah bahwa gaya hidup di pengaruhi oleh
tingkat pendidikan yang rendah dan taraf faktor ekternal seperti kebiasaan orang
ekonomi yang rendah seperti beberapa tua,teman sebaya, media, pengetahuan gizi
responden di Pos PAUD kota Semarang dan lainnya. Selain faktor ekternal juga
yang hanya lulusan SMP dan SD banyak faktor internal konsep diri, kepercayaan dan
yang mempunyai pola makan yang relatif nilai pribadi, perkembangan psikologi dan
rendah. Hal ini disebabkan karena mereka lainnya. Gaya hidup akan mempengaruhi
kemampuan ekonomi mereka yang kurang. pola makan seseorang dikemukan oleh
Apalagi hidup di kota besar seperti Almatsier, Soetardjo dan Soekarti (2011).
Semarang, biaya hidup yang tinggi disertai Kebiasaan makan yang kurang baik selama
penghasilan mereka yang rendah membuat masa pertumbuhan yang diakibatkan gaya
mereka tidak terlalu peduli dengan makanan hidup yang salah akan menyebabkan
yang bergizi. bagi mereka yang penting munculnya penyakit-penyakit degeneratif
mereka bisa makan setiap harinya. misalnya penyakit darah tinggi, jantung,
Hasil penelitian ini menguatkan serta penyakit lainnya.
pernyataan para ahli yang menyatakan Hasil Penelitian di Pos PAUD Kota
Semarang menunjukkan bahwa gaya hidup

228
Pengaruh Pengetahuan Gizi . .
Myrnawati, Anita

yang di ada dalam keluarga memberikan dipengaruhi secara langsung positif oleh
pengaruh yang cukup besar bagi pola makan pengetahuan gizi. Meningkatnya
anak. Ibu-ibu di Pos PAUD Kotamadya pengetahuan gizi akan mengakibatkan
Semarang terbiasa dengan gaya hidup serba peningkatan gaya hidup. Hasil penelitian ini
instan, tidak mau repot dalam memberikan senada dengan pendapat beberapa ahli di
pendidikan dan makanan yang sehat bagi antaranya adalah pengetahuan tentang zat
anak. Ini bisa dilihat dari kebiasaan yang gizi dalam berbagai bahan makanan,
lebih suka membeli makanan yang “instan” kegunaan makanan bagi kesehatan keluarga
daripada memasak sendiri. Kebiasaan jajan dapat membantu ibu memilih bahan
yang dipunyai anak karena mereka tidak makanan yang tidak begitu mahal akan
mau menyiapkan bekal untuk anak. Anak- tetapi nilai gizinya tinggi dikemukan oleh
anak tidak dibiasakan untuk makan sayur. Moehji (2009). Hal itu akan menjadi gaya
Banyak dari ibu-ibu yang tidak mau hidup seseorang. Karena dari pengetahuan
menyusui anak karena berbagai alasan. yang dipunyai terntang semua informasi
Mereka merasa memberikan susu formula gizi akan membuat seorang ibu berusaha
akan memudahkan mereka dalam menciptakan gaya hidup yang sehat bagi
beraktivitas. Gaya hidup yang seperti itu seluruh anggota keluarganya. Gaya hidup
membuat anak-anak di Pos PAUD yang sehat akan menjauhkan anak dari
memberikan dampak bagi pola makan anak penyakit termasuk penyakit degeneratif di
di Pos PAUD. masa depannya.
Dari keterangan di atas serta didukung Pengetahuan seorang ibu tentang cara
teori yang kuat serta kajian empirik dapat memilih makanan yang sehat dan
ditarik kesimpulan bahwa gaya hidup mengandung gizi seimbang, cara
berpengaruh terhadap pola makan keluarga. pengolahan makanan yang tepat sehingga
makanan tidak kehilangan zat gizi selama
Pengaruh Langsung Positif Pengetahuan proses pemasakan, dan penyajian makanan
Gizi terhadap Gaya Hidup yang menarik akan memberikan pengaruh
Hasil analisis hipotesis ketujuh bagi kesehatan keluarga. Karena
memberikan temuan bahwa pengetahuan pengetahuan gizi yang terus digali oleh
gizi berpengaruh secara langsung terhadap seorang ibu akan membuat gaya hidup
gaya hidup. Berdasarkan temuan tersebut hidup ibu beserta anggota keluarga lainnya
dapat disimpulkan bahwa gaya hidup termasuk anak akan menjadi gaya hidup

229
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 10 Edisi 2, November 2016

yang sehat. Ibu akan selalu akan berusaha Almatsier, Soetardjo dan Soekarti (2011).
menjaga seluruh anggota keluarga untuk Kebiasaan makan yang kurang baik selama
selalu menjaga kesehatan dan selalu masa pertumbuhan yang diakibatkan gaya
makanan yang sehat. Hal itu pula yang akan hidup yang salah akan menyebabkan
menjadi gaya hidup seorang anak. munculnya penyakit-penyakit degeneratif
Dari pernyataan para ahli di atas misalnya penyakit.
menunjukkan bahwa pengetahuan gizi ibu
mempengaruhi gaya hidup keluarga. Hal ini Pengaruh Langsung Positif Status Sosial
didukung teori yang kuat dan kajian empirik Ekonomi terhadap Gaya Hidup
tentang pengetahuan gizi ibu dan gaya Hasil analisis hipotesis kedelapan
hidup. menghasilkan temuan bahwa status sosial
ekonomi berpengaruh secara langsung
Pengaruh Langsung Positif Gaya Hidup positif terhadap gaya hidup. Berdasarkan
terhadap Pola Makan hasil temuan tersebut dapat disimpulkan
Hasil analisis hipotesis keenam bahwa gaya hidup dipengaruhi secara
menghasilkan temuan bahwa gaya hidup langsung positif oleh status sosial ekonomi.
berpengaruh secara langsung positif Meningkatnya status sosial ekonomi akan
terhadap pola makan. Berdasarkan hasil mengakibatkan meningkatnya gaya hidup.
temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa Hasil penelitian ini senada dengan pendapat
pola makan dipengaruhi secara langsung beberapa ahli di antaranya adalah
positif oleh gaya hidup. Meningkatnya gaya munculnya perilaku dalam pemilihan
hidup akan mengakibatkan peningkatan makanan yang pada gilirannya akan
pola makan. Hasil penelitian ini senada mempengaruhi industri dalam modifikasi
dengan pendapat beberapa ahli di antaranya untuk produksi pangan dan pengolahan
adalah bahwa gaya hidup di pengaruhi oleh makanan. Menurut Gibney, Vorster dan
faktor ekternal seperti kebiasaan orang tua, Kok (2002) bahwa pemilihan makanan
teman sebaya, media, pengetahuan gizi dan tersebut akan menjadi praktek gaya hidup di
lainnya. Selain faktor ekternal juga faktor kalangan sosial ekonomi tinggi. Maksudnya
internal konsep diri, kepercayaan dan nilai bahwa gaya hidup yang dianut oleh
pribadi, perkembangan psikologi dan masyarakat di kota besar karena pengaruh
lainnya. Gaya hidup akan mempengaruhi media elektronik seperti televisi, koran dan
pola makan seseorang dikemukan oleh gadget. Masyarakat lebih tertarik untuk

230
Pengaruh Pengetahuan Gizi . .
Myrnawati, Anita

makan di restoran, warung atau tempat 3. Pola makan keluarga berpengaruh


makan lainnya. Apalagi keluarga dengan langsung positif terhadap status gizi
taraf ekonomi yang tinggi tentu akan lebih anak usia dini, artinya perbaikan
mudah untuk menikmati makan di restoran. kualitas pola makan keluarga akan
Gaya hidup seperti itu memberikan mengakibatkan peningkatan status gizi
pengaruh bagi anak khususnya timbulnya anak di Pos PAUD Kota Semarang.
kegemukan bagi anak atau obesitas. Selain 4. Pengetahuan gizi yang dimiliki keluarga
itu pula timbulnya penyakit-penyakit berpengaruh langsung positif terhadap
degeneratif seperti jantung, kolestrol tinggi pola makan, artinya perbaikan kualitas
dan sebagainya di masa akan datang. pengetahuan gizi keluarga akan
Pernyataan tersebut menunjukkan mengakibatkan peningkatan kualitas
bahwa gaya hidup mempengaruhi status pola makan keluarga di Pos PAUD Kota
sosial ekonomi keluarga. Teori-teori yang Semarang.
dikemukakan mendukung bahwa gaya 5. Status sosial ekonomi keluarga
hidup mempengaruhi status sosial ekonomi. berpengaruh langsung positif terhadap
pola makanan keluarga, artinya
KESIMPULAN perubahan Status sosial ekonomi
1. Pengetahuan gizi keluarga berpengaruh keluarga akan mengakibatkan
langsung positif terhadap status gizi peningkatan kualitas pola makan
anak usia dini, artinya perbaikan keluarga di Pos PAUD Kota Semarang.
kualitas pengetahuan gizi yang dimiliki 6. Gaya hidup keluarga berpengaruh
keluarga di Pos PAUD mengakibatkan langsung positif terhadap pola makan
peningkatan status gizi anak di Pos keluarga, artinya perubahan gaya hidup
PAUD Kota Semarang. keluarga akan mengakibatkan perubahan
2. Status sosial ekonomi keluarga terhadap pola makan keluarga di Pos
berpengaruh langsung positif terhadap PAUD Kota Semarang.
status gizi anak usia dini, artinya 7. Pengetahuan gizi keluarga berpengaruh
peningkatan status sosial ekonomi ibu di langsung positif terhadap gaya hidup
Pos PAUD mengakibatkan peningkatan keluarga artinya peningkatan
status gizi anak di Pos PAUD Kota pengetahuan gizi keluarga akan
Semarang. mengakibatkan perubahan gaya hidup
keluarga di Pos PAUD Kota Semarang.

231
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 10 Edisi 2, November 2016

8. Status sosial ekonomi keluarga Stimulasi Pendidikan Anak Usia Dini”.


berpengaruh langsung positif terhadap Bogor: Pusat Studi Kebijakan Pangan
dan Gizi, 2004.
gaya hidup keluarga, artinya
peningkatan status sosial ekonomi Ginanjar, Genis, Obesitas pada Anak,
Bandung: Bentang Pustaka, 2009.
keluarga akan mengakibatkan
perubahan gaya hidup keluarga di Pos Moehji, Sjahmin, Ilmu Gizi 1, Jakarta:
Papas Sinar Sinanti, 2009
PAUD Kota Semarang.
Riskesdas Propinsi Jawa Tengah, 2013

Truswell, Stewart. Essential of Human


DAFTAR PUSTAKA Nutrition. New York: Oxfort
University Press, 2009.
Almaitser, Sunita, Susirah Soetarjo dan
Moesijanti Soekatri. Gizi Seimbang Wardlaw. Gordon, Anne Smith.
dalam Daur Kehidupan. Jakarta:
Contemporary Nutrition, USA:
Gramedia Pustaka Utama, 2003.
McGraw-Hill, 2009
Almatsier, Sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi,
Winarno. F.G, Gizi dan Makanan bagi Bayi
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2002 dan Anak Sapihan, Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan, 2001
Gibney J. Michael, Vorste H. Hester, dan
Kok J. Frans. Introduction to Human Yabancı a, Nurcan, Kısaç b, Ibrahim, Şeren
Nutrition. USA: Blackwell Science, Karakuş, Susan, The effects of mother’s
2002. nutritional knowledge on attitudes and
behaviors of children about nutrition,
Gutama, Prosiding Inovasi Pangan dan 5th World Conference on Educational
Gizi untuk Optimalisasi Tumbuh Sciences - WCES 2013
Kembang Anak “Aspek Gizi dan

232

Você também pode gostar