Você está na página 1de 9

Apakah Haji dan Umroh Itu ?

Syarat, Rukun, Wajib dan Sunnah Haji & Umrah


Oleh: Tim Central Manasik KBIH Arafah

Rukun Islam yang terakhir adalah menunaikan Ibadah Haji ke Baitullah.


Maksudnya adalah berkunjung ke tanah suci untuk melaksanakan serangkaian
amal ibadah sesuai dengan syarat, rukun, dan waktu yang telah ditentukan.
Ibadah Haji ditentukan kepada muslim yang mampu. Pengertian mampu atau
kuasa yaitu mempunyai bekal yang cukup untuk pergi dan bekal bagi keluarga
yang ditinggalkannya. Sama halnya dengan umrah yang dapat dilakukan pada
bulan- bulan lain selain bulan Zulhijah.

Haji dan umrah merupakan suatu kegiatan rohani yang di dalamnya


terdapat pengorbanan, ungkapan rasa syukur, berbuat kebajikan dengan
kerelaan hati, melaksanakan perintah Allah, serta mewujudkan pertemuan besar
dengan umat Islam lainnya di seluruh dunia. Firman Allah swt. Surah A1
Baqarah Ayat 125.

 
 
 
  
  
 

 
 


 

Doc. Central Manasik KBIH Arafah Bengkulu 1
Artinya: dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat
berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. dan Jadikanlah sebahagian
maqam Ibrahim (Ialah tempat berdiri Nabi Ibrahim a.s. diwaktu membuat
Ka'bah) tempat shalat. dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail:
"Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang
ruku' dan yang sujud".

Pengertian Haji dan Umrah


Pengertian Haji menurut bahasa (etimologi) adalah pergi ke Baitullah
(Kakbah) untuk melaksanakan ibadah yang telah ditetapkan atau ditentukan
Allah swt.

Pengertian Haji secara istilah (terminologi) adalah pergi beribadah ke


tanah suci (Mekah), melakukan tawaf, sa’i, dan wukuf di Padang Arafah serta
melaksanakan semua ketentuan-ketentuan Haji di bulan Zulhijah.

Pengertian umrah menurut bahasa (etimologi) yaitu diambil dari kata


“i’tamara” yang artinya berkunjung. Di dalam syariat, umrah artinya adalah
berkunjung ke Baitullah (Masjidil Haram) dengan tujuan mendekatkan diri
kepada Allah dengan memenuhi syarat tertentu yang waktunya tidak ditentukan
seperti halnya Haji.

Hukum Haji dan Umrah


Hukum melaksanakan Haji adalah wajib bagi setiap muslim yang
mampu, sesuai dengan firman Allah dalam Surah Ali Imran Ayat 97.

  


  
  
   
 
 
Doc. Central Manasik KBIH Arafah Bengkulu 2
 
   
   
 
Artinya: “Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata (di antaranya) maqam
Ibrahin, barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia.
Mengerjakan Haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang
yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari
(kewajiban Haji) maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan
sesuatu) dari semesta alam.” (QS Ali Imran: 97).

Sebagian ulama berpendapat bahwa umrah hukumnya mutahabah artinya


baik untuk dilakukan dan tidak diwajibkan. Hadis Nabi Muhammad saw.
menyatakan sebagai berikut.

Artinya: Haji adalah fardu sedangkan umrah adalah “tatawwu.” (A1 Hadis)

Tatawwu maksudnya ialah tidak diwajibkan, tetapi baik dilakukan untuk


mendekatkan diri kepada Allah dan melakukannya lebih utama daripada
meninggalkannya karena tatawwu mempunyai ganjaran pahala.

Syarat, Rukun, Wajib, serta Sunah Haji dan Umrah

Syarat Wajib Haji sebagai berikut:

1. Mampu (kuasa)
2. Islam
3. Berakal
4. Baligh
5. Merdeka
6. Memiliki bekal
7. Aman dalam perjalanan

Rukun Haji sebagai berikut:


Doc. Central Manasik KBIH Arafah Bengkulu 3
1. Ihram

Ihram yaitu berniat untuk mulai mengerjakan ibadah Haji dengan memakai
kain putih yang tidak dijahit. Ibadah ini dimulai setelah sampai di miqat (batas-
batas yang telah ditetapkan). Miqat ini dibagi dua yaitu:

Miqat Zamani, yakni batas yang telah ditentukan berdasarkan waktu. Mulai
bulan Syawal sampai terbit fajar tanggal 10 Zulhijah. Maksudnya, hanya pada
masa itulah ibadah Haji bisa dilaksanakan.

Miqat Makani yakni, batas yang telah ditetapkan berdasarkan tempat. Miqat
makani dibagi ke dalam beberapa tempat yaitu sebagai berikut:

a. Bagi orang yang bermukim di Mekah, niat ihram dihitung sejak keluar
dari Rumah.
b. Bagi orang yang berasal dari Madinah dan sekitarnya, niat ihram dimulai
sejak mereka sampai di Dzulhulaifah (Bir Ali).
c. Bagi orang dari Syam, Mesir, dan arah barat, memulai ihram mereka
ketika sampai di Juhfah.
d. Bagi orang yang datang dari Yaman dan Hijaz, ihram dimulai setelah
mereka sampai di bukit Qarnul Manazil.
e. Bagi orang dari India, Indonesia, dan negara yang searah memulai ihram
setelah mereka berada di bukit Yalamlam.
f. Bagi orang yang datang dari arah Irak dan yang searah dengannya, ihram
dimulai dari Dzatu Irqin.
2. Wukuf di Arafah

Wukuf di Arafah adalah berhenti/berdiam diri di Padang Arafah sejak


tergelincirnya matahari tanggal 9 Zulhijah sampai terbit fajar pada tanggal 10
Zulhijah.

3. Tawaf Ifadah

Doc. Central Manasik KBIH Arafah Bengkulu 4


Tawaf ifadah adalah mengelilingi Kakbah sebanyak 7 kali dengan syarat
sebagai berikut:

a. Suci dari hadas dan najis baik badan maupun pakaian.


b. Menutup aurat.
c. Kakbah berada di sebelah kiri orang yang mengelilinginya.
d. Memulai tawaf dari arah hajar aswad (batu hitam) yang terletak di salah
satu pojok di luar Kakbah, serta berakhir di arah hajar aswad.

Macam-macam tawaf itu sendiri ada lima macam yaitu seperti berikut ini.

a. Tawaf qudum adalah tawaf yang dilakukan ketika baru sampai di Mekah
b. Tawaf ifadah adalah tawaf yang menjadi rukun Haji
c. Tawaf sunah adalah tawaf yang dilakukan semata-mata mencari rida
Allah.
d. Tawaf nazar adalah tawaf yang dilakukan untuk memenuhi nazar.
e. Tawaf wada adalah tawaf yang dilakukan sebelum meninggalkan kota
Mekah
4. Sa’i

Sa’i adalah lari-lari kecil atau jalan cepat antara Safa dan Marwa
sebagaimana diterangkan di dalamsurah Al Baqarah: 158

  


    
   
    
    
   

Artinya: Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar
Allah (tanda-tanda atau tempat beribadah kepada Allah Swt). Maka Barangsiapa
yang beribadah Haji ke Baitullah atau ber-'umrah, Maka tidak ada dosa baginya

Doc. Central Manasik KBIH Arafah Bengkulu 5


(Tuhan mengungkapkan dengan Perkataan tidak ada dosa sebab sebahagian
sahabat merasa keberatan mengerjakannya sa'i di situ, karena tempat itu bekas
tempat berhala. dan di masa jahiliyahpun tempat itu digunakan sebagai tempat
sa'i. untuk menghilangkan rasa keberatan itu Allah menurunkan ayat ini)
mengerjakan sa'i antara keduanya. dan Barangsiapa yang mengerjakan suatu
kebajikan dengan kerelaan hati, Maka Sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri
(memberi pahala terhadap amal-amal hamba-Nya, mema'afkan kesalahannya,
menambah nikmat-Nya dan sebagainya) kebaikan lagi Maha mengetahui.

Syarat-syarat sa’i adalah sebagai berikut:

a. Dimulai dari bukit Safa dan berakhir di bukit Marwa.


b. Dilakukan sebanyak tujuh kali.
c. Melakukan sa’i setelah tawaf qudum.
5. Tahalul

Tahalul adalah mencukur atau menggunting rambut sedikitnya tiga helai.


Pihak yang mengatakan bercukur sebagai rukun Haji, beralasan karena tidak
dapat diganti dengan penyembelihan.

6. Tertib

Tertib maksudnya adalah menjalankan rukun Haji secara berurutan.

Wajib Haji sebagai Berikut:

a. Ihram mulai dari miqat.


b. Bermalam di Muzdalifah pada malam hari raya Haji.
c. Melempar Jumratul Aqabah.
d. Melempar tiga jumrah yakni.
a. jumrah ula,
b. jumrah wusta, dan
c. jumrah aqabah.

Doc. Central Manasik KBIH Arafah Bengkulu 6


Melempar jumrah ini dilakukan setiap hari pada tanggal 11, 12, dan 13
bulan Zulhijah dan waktunya setelah tergelincir matahari. Masing-masing
jumrah dilempar sebanyak 7 (tujuh) kali dengan batu kecil.

e. Bermalam di Mina.
f. Tawaf wada.
g. Menjauhkan diri dari larangan atau perbuatan yang diharamkan dalam
ihram Haji dan umrah yaitu sebagai berikut:
a. Bagi pria dilarang memakai pakaian berjahit.
b. Menutup kepala bagi pria dan menutup muka bagi wanita
c. Memotong kuku.
d. Membunuh hewan buruan.
e. Memakai wangi-wangian.
f. Hubungan suami isteri (bersetubuh).
g. Mengadakan aqad nikah (kawin atau mengawinkan).
h. Memotong rambut atau bulu badan yang lain.

Sunah Haji sebagai berikut:


Adapun sunah Haji ada enam perkara, yakni:

1. Cara mengerjakan Haji dan umrah. Terdapat tiga macam sunah


mengerjakan Haji dan umrah yaitu sebagai berikut.
a. Ifrad : melakukan Haji lebih dahulu, kemudian barn umrah.
b. Tamattu : mendahulukan umrah, kemudian Haji.
c. Qiran : ibadah Haji dan umrah dilakukan secara bersama-sama.
2. Membaca talbiyah selama dalam ihram sampai melempar jumrah aqabah
pada Hari Raya Haji. (Idul Adha).
3. Berdoa setelah membaca talbiyah.
4. Berzikir sewaktu tawaf.
5. Salat dua rakaat sesudah tawaf.
6. Masuk ke Kakbah (Baitullah).
Doc. Central Manasik KBIH Arafah Bengkulu 7
Adapun rukun dan wajib umrah lebih sedikit daripada Haji, yakni sebagai
berikut.

Rukun Umrah sebagai berikut:

1. Ihram disertai niat.


2. Tawaf atau mengelilingi Kakbah.
3. Sa’i lari-lari kecil antara Safa dan Marwa.
4. Bercukur atau memotong rambut minimal tiga helai.

Wajib Umrah sebagai berikut:


1. Ihram dari miqat yang terbagi menjadi dua macam yaitu sebagai berikut.
a. Miqat zamani (batas waktu) yakni dapat dilakukan sewaktu-waktu.
b. Miqat makani (batas mulai ihram) seperti halnya Haji.
2. Menjaga diri dari larangan-larangan ihram yang jumlahnya sama dengan
larangan Haji.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Pengertian Haji dan
Umrah – Hukum, Syarat, Rukun, Sunah Haji dan Umrah. Semoga bermanfaat
untuk para calon tamu-tamu Allah Swt Secara Khusus dan bagi kaum muslimin
dan muslimat secara umum, untuk berdiskusi dan bertanya banyak hal secara
detail terkait Haji dan Umrah dan menghubungi Kami di Central Manasik
KBIH Arafah Bengkulu secara cuma-Cuma bentuk pengabdian kami kepada
ummat.

Doc. Central Manasik KBIH Arafah Bengkulu 8


Narahubung:
H. Agususanto, Lc.,S.S
081287835939

Doc. Central Manasik KBIH Arafah Bengkulu 9

Você também pode gostar