Você está na página 1de 4

AUDITOR

A. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;


2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai
Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40
Tahun 2010;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai
Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12
Tahun 2002;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan,
Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri
Sipil Yang Mencapai Batas Usia Pensiun Bagi Pejabat Fungsional;
6. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2012 tentang Perpanjangan Batas Usia Pensiun
bagi Pegawai Negeri Sipil yang menduduki Jabatan Fungsional Auditor;
7. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2014 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional
Auditor;
8. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional
Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor
116 Tahun 2014;
9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/220/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya;
10. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.15/MEN/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan;
11. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 55/KEPMEN-KP/2013 tentang
Pemberian Kuasa Penandatangan Keputusan tentang Pengangkatan, Kepangkatan,
Pemindahan, Pemberhentian, dan Mutasi Kepegawaian lainnya bagi Pegawai Negeri
Sipil di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan;
12. Peraturan Bersama Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor PER-1310/K/JF/2008 dan Nomor 24 Tahun 2008
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya;

B. PENGERTIAN-PENGERTIAN

1. Auditor adalah Jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggungjawab, dan
wewenang untuk melakukan pengawasan intern pada instansi pemerintah, lembaga
dan/atau pihak lain yang di dalamnya terdapat kepentingan negara sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak
dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang.
2. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) adalah instansi pemerintah yang
dibentuk dengan tugas melaksanakan pengawasan intern di lingkungan pemerintah
pusat dan/atau pemerintah daerah, yang terdiri dari Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP), Inspektorat Jenderal Departemen, Inspektorat/unit
pengawasan intern pada Kementerian Negara, Inspektorat Utama/Inspektorat
Lembaga Pemerintah Non Departemen, Inspektorat/unit pengawasan intern pada
Kesekretariatan Lembaga Tinggi Negara dan Lembaga Negara, Inspektorat
Provinsi/Kabupaten/Kota, dan unit pengawasan intern pada Badan Hukum
Pemerintah lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

13
3. Pengawasan dalam konteks pengawasan intern adalah seluruh proses kegiatan audit,
evaluasi, reviu, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain, seperti konsultansi
(consultancy), sosialisasi, asistensi, terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi
organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai (assurance) bahwa
kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara
efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata
kelola/kepemerintahan yang baik (good governance).

C. JENJANG JABATAN, GOLONGAN, ANGKA KREDIT, TUNJANGAN JABATAN, DAN


BATAS USIA PENSIUN

ANGKA
TUNJANGA BUP
NO. JENJANG JABATAN GOL KREDI
N Rp. (THN)
T
Auditor Terampil
II/b 40
1. Auditor Pelaksana II/c 60 300.000,00
II/d 80
III/a 100
2. Auditor Pelaksana Lanjutan 400.000,00
III/b 150
III/c 200 58
3. Auditor Penyelia 500.000,00
III/d 300
Auditor Ahli
III/a 100
1. Auditor Pertama 450.000,00
III/b 150
III/c 200
2. Auditor Muda 700.000,00
III/d 300
IV/a 400
3. Auditor Madya IV/b 550 1.100.000,00
IV/c 700 60
IV/d 850
4. Auditor Utama 1.400.000,00
IV/e 1050

D. PENGANGKATAN PERTAMA

1. Pejabat yang berwenang mengangkat


a. Presiden untuk pengangkatan Auditor Utama;
b. Sekretaris Jenderal a.n. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk pengangkatan
Auditor Madya;
c. Kepala Biro Kepegawaian a.n. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk
pengangkatan Auditor Penyelia dan Auditor Muda; dan
d. Kepala Bagian Jabatan Fungsional a.n. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk
pengangkatan Auditor Pelaksana s.d. Auditor Pelaksana Lanjutan dan Auditor
Pertama.

2. Persyaratan
PNS yang diangkat pertama kali dalam jabatan Auditor harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:

a. Auditor Terampil:
1) Berijazah paling rendah DIII atau yang sederajat sesuai dengan kualifikasi
yang ditentukan;
2) Pangkat paling rendah Pengatur golongan ruang II/c;
3) Setiap unsur penilaian prestasi kerja dan pelaksanaan pekerjaan dalam
DP3/SKP sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
14
b. Auditor Ahli:
1) Berijazah paling rendah Sarjana (S1)/Diploma IV atau yang sederajat sesuai
dengan kualifikasi yang ditentukan;
2) Pangkat paling rendah Penata Muda golongan ruang III/a;
3) Setiap unsur penilaian prestasi kerja dan pelaksanaan pekerjaan dalam
DP3/SKP sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.

Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan Auditor, paling lama 3 (tiga) tahun
setelah diangkat harus lulus sertifikasi jabatan Auditor

E. PENGANGKATAN DARI JABATAN LAIN

Persyaratan :
a. Memenuhi syarat sebagaimana ketentuan pada pengangkatan pertama kali;
b. Usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun;
c. Telah lulus sertifikasi jabatan Auditor.

F. PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI, DAN PEMBERHENTIAN

1. Pembebasan Sementara
Auditor dibebaskan sementara dari jabatannya apabila:
a. Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkat
terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi.
b. Dalam jangka waktu 2 (satu) tahun sejak diangkat dalam pangkat/jabatan
terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya :
1) 30 (tiga puluh) bagi Auditor Penyelia, pangkat Penata Tk.I golongan ruang
III/d;
2) 60 (enam puluh) bagi Auditor Utama, pangkat Pembina Utama golongan
ruang IV/e.
c. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan
pangkat;
d. Diberhentikan sementara sebagai PNS;
e. Ditugaskan secara penuh di luar jabatan Auditor;
f. Menjalani cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan
seterusnya; atau
g. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.

2. Pengangkatan Kembali
a. Auditor yang telah selesai menjalani pembebasan sementara, dapat diangkat
kembali dalam jabatan Auditor, apabila telah selesai menjalani pembebasan
sementara;
b. Auditor yang dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh di luar
jabatan Auditor dapat diangkat kembali ke dalam jabatan Auditor paling tinggi
berusia 54 (lima puluh empat) tahun;
c. Pengangkatan kembali dalam jabatan Auditor dengan menggunakan angka kredit
terakhir yang dimilikinya dan angka kredit yang diperoleh selama pembebasan
sementara.

3. Pemberhentian
Auditor diberhentikan dari jabatan fungsionalnya apabila:
a. Dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun setelah diangkat tidak lulus sertifikasi jabatan
Auditor;

15
b. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya
karena tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan
pangkat setingkat lebih tinggi;
c. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya
karena tidak dapat mengumpulkan angka kredit bagi Auditor Penyelia, pangkat
Penata Tk.I golongan ruang III/d dan Auditor Auditor Utama, pangkat Pembina
Utama golongan ruang IV/e; atau
d. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai kekuatan hukum
yang tetap, kecuali hukuman disiplin penurunan pangkat.

16

Você também pode gostar