Você está na página 1de 14

PROPOSAL TAK (Terapi Aktivitas Kelompok)

SOSIALISASI
SISTEM BLOK KEPERAWATAN JIWA

Kelompok III

Linda May Purwanti 201410420311003


Myrna Setyawati 201410420311007
Ruhul Millah Hijriyah 201410420311010
Dina Susanti 201410420311013
Sefty Kasanah 201410420311016
M. Khoirul Anuwar 201410420311018
Yuliyana 201410420311022
Ulfatul Hasanah Amsa 201410420311025
Septya Wahyuni 201410420311030
Diar Safatinada 201410420311033
Alfiatus Syamsiah 201410420311036
Thalia Hannah 201410420311034
Moh. Azhari Firdaus 201410420311039

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL TAK (Terapi Aktivitas Kelompok)
SOSIALISASI

Kelompok III

1. Linda May Purwanti 201410420311003


2. Myrna Setyawati 201410420311007
3. Ruhul Millah Hijriyah 201410420311010
4. Dina Susanti 201410420311013
5. Sefty Kasanah 201410420311016
6. M. Khoirul Anuwar 201410420311018
7. Yuliyana 201410420311022
8. Ulfatul Hasanah Amsa 201410420311025
9. Septya Wahyuni 201410420311030
10. Diar Safatinada 201410420311033
11. Alfiatus Syamsiah 201410420311036
12. Thalia Hannah 201410420311034
13. Moh. Azhari Firdaus 201410420311039

TelahDipresentasikan
Hari: ...........
Tanggal : ……....
Dan dinyatakanlayakoleh:

Fasilitator Kelompok Penguji Pleno

(....................................) (..................................)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sosialisasi adalah hubungan antara orang dengan orang lain yang didalamnya
saling membutuhkan perhatian dan saling tolong-menolong atau Sosialisasiadalah proses
penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi
lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi
sebagai teori mengenai peranan (role theory).
Terapi Aktivitas Kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan
sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin
atau diarahkan oleh seorang terapis atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih
(Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental RSJ Di Indonesia). Terapi kelompok adalah terapi
psikologi yang dilakukan secara kelompok untuk memberikan stimulasi bagi klien dengan
gangguan interpersonal (Yosep, 2007). Dengan proses ini, diharapkan respon klien
terhadap berbagai stimulasi dalam kehidupan menjadi adaptif.

1.2 Tujuan Terapi Aktivitas Kelompok : Sosialisasi


1. Tujuan Umum
Klien mampu melakukan sosialisasi.klien mampu mengenali orang ( diri sendiri dan
orang lain) sesuai dengan realita atau kenyataan

2. Tujuan Khusus
a. Klien mampu mengetahui keuntungan bersosialisasi.
b. Klien mampu mengetahui kerugian tidak bersosialisasi.
c. Klien mampu memperaktekan cara bersosialisasi, khususnya dengan teman
seruangan.
3. Tujuan Hari Ini
a. Klien mampu berkenalan dan bersosialisasi
b. Klien mampu menceritakan perasaannya setelah melakukan sosialisasi

1.3 Manfaat Terapi Aktivitas Kelompok : Sosialisasi


a. Mempunyai banyak teman
b. Menambah Pengetahuan
c. Mudah mendapat bantuan orang lain
d. Dapat membagi pengalaman dengan orang lain
e. Dapat membagi perasaan dengan orang lain
f. Dapat mengetahui perasaan orang lain
g. Mampu mempelajari dan menghayati norma-norma yang ada dalam kelompok
tempat ia tinggal.
h. Dapat mengenal masyarakat lebih luas.
i. Mengetahui peran-peran yang dimiliki masing-masing anggota masyarakat.
j. Dapat mengembangkan kemampuan sesuai peran dan status sosialnya.
BAB II
ANALISA SINTESA TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kriteria Anggota Kelompok Terapi


1. Klien dengan masalah keperawatan isolasi sosial
2. Klien dalam keadaan tenang, dapat diajak bekerjasama, dan cukup kooperatif
3. Klien sehat fisik, tidak memiliki gangguan penglihatan dan pendengaran serta
dapat memahami pesan yang diberikan.
2.2 Proses Seleksi Anggota Kelompok Terapi
Proses seleksi dilakukan dengan cara meminta data pasien dari perawat ruangan dan
mengobservasi klien selama beberapa hari.
2.3 Uraian Struktur Kelompok :
2.3.1 Tempat sesi
Kegitan Roleplay SL TAK Sosialisasi dilakukan di UPT. GANGGUAN JIWA
PASURUAN
2.3.2 Waktu sesi
Dilakukan selama 30 Menit
2.3.3 Jumlah Sesi
Akan dilakukan 3 sesi :
a. Berkenalan
b. Diskusi dan Tanya Jawab
c. Sharing
2.3.4 Jumlah Anggota Kelompok
Linda May Purwanti 201410420311003
Myrna Setyawati 201410420311007
Ruhul Millah Hijriyah 201410420311010
Dina Susanti 201410420311013
Sefty Kasanah 201410420311016
M. Khoirul Anuwar 201410420311019
Yuliana 201410420311022
Ulfatul Hasanah Amsa 201410420311025
Septia Wahyuni 201410420311030
Diar Shafatinada 201410420311033
Alfiatus Syamsiyah 201410420311036
Muhammad Azhari Firdaus 201410420311039
Thalia Hana Septiara Mulyana 201410420311043
2.3.5 Rancangan Tempat Duduk

Keterangan :
: Klien
: Fasilitator
: Observer
: Leader
: Co. Leader
2.3.6 Perilaku Anggota Diharapkan
a. Siap mengikuti TAK
b. Mengetahui dan mentaati tata tertib TAK
c. Hadir 5 menit sebelum kegiatan dimulai
2.3.7 Perilaku Pimpinan yang Diharapkan
Leader dapat berperan dengan baik, bersikap tegas tapi tidak ada tindak otoriter
terhadap anggota kelompok, bertindak adil , dapat memimpin jalanya terapi dari sesi awal
sampai akhir dengan baik dan teratur
2.4 Uraian Peran dan Fungsi Terapis
a. Leader : Azhari
 Memimpin TAK : merencanakan, mengontrol dan mengendalikan jalannya TAK.
 Membuka acara TAK
 Memimpin perkenalan
 Menjelaskan tujuan TAK
 Menjelaskan proses kegiatan TAK
 Menutup kegiatan TAK
b. Co. Leader : Mila
 Membacakan tata tertib dan program antisipasi
 Mengambil alih tugas leader apabila jalannya TAK pasif, dan menyerahkannya
kembali kepada leader apabila jalannya TAK sudah normal kembali
 Menuliskan apa yang diucapkan klien, dipapan tulis
c. Fasilitator : Diar, Sefty, Ulfa, Linda, Myrna, Dina, Septya, Yuli, Thalia, Alfi
 Mempertahankan kehadiran peserta
 Mempertahankan dan meningkatkan motivasi peserta
 Mencegah gangguan atau hambatan terhadap kelompok baik dari luar maupun
dari dalam kelompok
d. Observer: Anuwar
 Mengobservasi jalannya kegiatan TAK dari awal sampai akhir
 Mengobservasi semua perilaku klien dan peran anggota terapis
 Mengevaluasi jalannya TAK dari awal sampai akhir
 Mencatat modifikasi strategi untuk kelompok yang akan datang
 Memprediksi respon anggota kelompok pada sesion berikutnya

2.5 Uraian Proses Evaluasi Anggota Kelompok dan Kelompok

Evaluasi Input
a. Tim berjumlah 13 orang yang terdiri atas 1 leader, 1 co leader, 9 fasilitator
dan 1 observer
b. Lingkungan memiliki syarat luas, sirkulasi baik, nyaman dan tenang.
c. Peralatan yang dibutuhkan seperti papan tulis / Kertas flipchart / whitebord
dipastikan ada.
d. Terapis memiliki papan nama.
e. Klien, tidak ada kesulitan memilih klien yang sesuai dengan kriteria dan
karakteristik klien untuk melakukan terapi aktifitas kelompok
Evaluasi Proses
a. Leader maupun co leader menjelaskan aturan main dengan jelas
b. Fasilitator menempatkan diri di antara klien.
c. Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk dapat
mengawasi jalannnya permainan.
d. klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan aktif
dari awal sampai selesai.
Evaluasi Output
Setelah mengadakan terapi aktifitas kelompok dengan klien yang diamati,
hasil yang diharapkan adalah sebagai berikut :
a. klien yang mengikuti aktivitas kelompok ini dapat bersosialisasi dengan
baik
b. klien yang mengikuti aktivitas kelompok ini mampu mengenali lingkungan
sekitar dan orang lain dengan sosialisasi

2.6 Uraian Alat dan Bahan yang Dibutuhkan


a. Tape Recorder/Laptop
b. Papan Nama peserta
c. Karton
d. Kursi

2.7 Norma/tata Tertib Kelompok

a. Setiap anggota wajib menjalankan perannya masing-masing sesuai dengan yang


telah disepakati dengan baik
b. Setiap anggota kelompok tidak diperkenankan berbicara saat ada yang berbicara
c. Setiap anggota kelompok tidak diperkenankan membuat gaduh didalam kegiatan
d. Setiap anggota kelompok bisa bekerjasama dengan anggota kelompok yang lain
e. Setiap anggota kelompok wajib berperilaku sopan kepada sesama anggota
pelaksana maupun klien
f. Setiap anggota kelompok tidak diperkenankan mengaktifkan telepon seluler saat
kegiatan berlangsung
g. Setiap anggota kelompok wajib menaati peraturan dan tata tertib yang dibuat, bila
melanggar akan dikenai hukuman sesuai yang disepakati oleh kelompok

2.8 Langkah-Langkah Kegiatan


a. Persiapan
 Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu: Isolasi Sosial
 Membuat kontrak dengan klien
 Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan :
 Memberi salam terapeutik : Salam dari terapis
 Evaluasi/ validasi : Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
 Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri
 Menjelaskan aturan main berikut :
o Klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta izin
kepada terapis
o Lama kegiatan 30 menit
o Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
d. Tahap kerja
 Jelaskan kegiatan, yaitu kaset/CD pada laptop/CD akan dihidupkan
serta bola diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam (yaitu ke arah
kanan yang sedang memegang bola) dan pada saat music dihentikan
maka anggota kelompok yang memegang bola memeperkenalkan
dirinya.
 Hidupkan kembali musik dan edarkan bola tenis berlawanan dengan
arah jarum jam
 Pada saat music dihentikan, anggota kelompok yang memegang bola
mendapat giliran untuk menyebutkan : salam, nama lengkap, nama
panggilan, hobi, dan asal, dimulai oleh terapis sebagai contoh.
 Tulis nama panggilan pada kertas/ papan nama
 Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan
e. Tahap Terminasi
 Evaluasi
o Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
o Memberi pujian ats keberhasilan kelompok
 Rencana tindak lanjut
o Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih
memperkenalkan diri kepada orang lain di kehidupan sehari-
hari
o Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal
kegiatan harian klien
 Kontrak yang akan datang
o Menyepakati kegiatan berikut,yaitu berkenalan dengan anggota
kelompok
o Menyepakati waktu dan tempat

1.1 Evaluasi dan Pendokumentasian Aktifitas Kelompok Terapi


 Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAKS berlangsung, khususnya pada
tahap kerja untuk menilai kemampuan klien melakukan TAKS. Aspek yang dievaluasi
adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAKS. Untuk TAKS sesi 1, dievaluasi
kemampuan klien memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal dengan
menggunakan formulir evaluasi berikut:
2.9 Proses Evaluasi dan Pendokumentasian aktivitas Kelompok Terapi

Sesi 1: TAKS
Kemampuan memperkenalkan diri
a. Kemampuan Verbal
No. Aspek yang dinilai Nama klien

1 Menyebutkan nama lengkap


2 Menyebutkan nama panggilan
3 Menyebutkan asal
4 Menyebutkan hobi
Jumlah

b. Kemampuan nonverbal
No. Aspek yang dinilai Nama klien

1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa tubuh
yang sesuai
4 Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
Jumlah

Petunjuk :
1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS

2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda (√) jika
ditemukan pada klien atau tanda (-) jika tidak ditemukan

3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien


mampu, dan jika nilai 0,1 atau 2 klien belum mampu

 Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika mengikuti


TAKS pada catatan proses keperawatan tiap klien. Misalnya, klien
mengikuti sesi 1 TAKS, klien mampu memperkenalkan diri secara verbal
dan nonverbal, dianjurkan klien memperkenalkan diri pada pada klien lain
di ruang rawat (buat jadwal)
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kemampuan Verbal
1. 90% klien mampu menyebutkan nama lengkap
2. 90% klien mampu menyebutkan nama panggilan
3. 90% klien mampu menyebutkan hobi
4. 90% klien mampu mnyebutkan asal tempat tinggal
B. Kemampuan Nonverbal
1. 90% klien mampu melakukan kontak mata
2. 90% klien mampu melakukan duduk dengan tegap
3. 90% klien mampu menggunakan bahasa tubuh dengan benar
4. 90% klien mampu mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Terapi Aktivitas Kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan
sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin
atau diarahkan oleh seorang terapis atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih
(Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental RSJ Di Indonesia). Terapi kelompok adalah terapi
psikologi yang dilakukan secara kelompok untuk memberikan stimulasi bagi klien dengan
gangguan interpersonal (Yosep, 2007). TAK Sosialisasi adalah Terapi kepada pasien agar
hubungan antara pasien dengan orang lain bisa saling tolong-menolong, saling
membutuhkan satu sama lain, dan saling berinteraksi dengan yang lain.
Peran Perawat dalam Terapi Aktivitas Kelompok adalah mempersiapkan
program terapeutik pada klien dalam terapi aktivitas kelompok , sebagai leader dan
coleader, fasilitator, observer, dalam meningkatkan kemampuan klien dan respon yang
adekuat terhadap stimulus yang diberikan.

4.2 Saran
Saran dari kami terhadap perawat atau pemberi terapi adalah harus memaksimalkan
teori dan keilmuwan yang kita punya agar kita senantiasa memberikan yang terbaik kepada
pasien yang mengalami perilaku kekerasan agar pasien dapat mengenali tanda dan gejala
perilaku kekerasan, perilaku kekerasannya, dan akibat dari perilaku kekerasan.
Daftar Pustaka

Iskandar, 2012. “ Buku Asuhan Keperawatan Jiwa”. Bandung :Refika Aditama


Ariani, Tutu April, 2014. “ Buku Sistem Neurobehavior “. Jakarta : Salemba Medika
Keliat, B A dan Akemat. 2005. Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta : EGC.
Keliat, Prof. Dr. Budi Anna dan Akemat pawirowiyono. 2014. “ Buku Keperawatan Jiwa
Edisi 2“. Jakarta : EGC.

Você também pode gostar