Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berbagai masalah etis yang dihadapi perawat dalam praktik keperawatan
telah menimbulkan konflik antara kebutuhan klien dengan harapan perawat dan
falsafah keperawatan. Masalah etika keperawatan pada dasarnya merupakan
masalah etika kesehatan, dalam kaitan ini dikenal istilah etika biomedis atau
bioetis. Istilah bioetis mengandung arti ilmu yang mempelajari masalah yang
timbul akibat kemajuan ilmu pengetahuan, terutama di bidang biologi dan
kedokteran.
Untuk memecahkan berbagai masalah bioetis, telah dibentuk suatu organisasi
internasional. Para ahli telah mengidentifikasi masalah bioetis yang dihadapi oleh
para tenaga kesehatan, termasuk juga perawat. Masalah etis yang akan dibahas
secara singkat di sini adalah berkata jujur, AIDS, abortus; menghentikan
pengobatan, cairan dan makanan; eutanasia, transplantasi organ, inseminasi
artifisial, dan beberapa masalah etis yang langsung berkaitan dengan praktik
keperawatan.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian etik dan Bioetik
2. Apa hubungannya bioetis dengan permasalahan keperawatan.
c. Tujuan Penulisan
1) Pendekatan Telelogik
2) Pendekatan Deontologik
3) Pendekatan Intiutionism
1. Pendekatan Telelogik
Menjelaskan suatu fenomena dan akibatnya
Pendekatan ini dihadapkan pada konsekuensi dan keputusan etik.
Membenarkan secara hukum tindakan atau keputusan yang diambil untuk
kepentingan medis.
Pendekatan ini selalu digunakan dalam menghadapi masalah medis
Contoh kasus:
Dalam suatu kondisi seorang pasien harus segerah dioperasi sedangkan tidak
ada ahli bedah yang berpengalaman, namun hanya ada ahli bedah yang belum
berpengalaman untuk keselamatan pasien bisa dilakukan operasi.
-Seorang perawat bisa menolong pesalinan bila tidak ada bidan.
2. Pendekatan Deontologi
Adalah merupakan suatu teori atau study tentang kewajiban moral
atau pendekatannya didasarkan pada kewajiban moral.
Moralitas dari keputusan etis yang sepenuhnya terpisah dari konsukensinya.
Seorang perawat berkeyakinan bahwa menyampaikan suatu kebenaran
merupakan suatu hal yang sangat penting dan tetap harus disampaikan .
Perbedaan 2 pendekatan pada kasus sbb;
Isu etis aborsi (teleologik); mungkin mempertimbangkan bahwa tujuan
menyelamatkan kehidupan ibu, hal yang dibenarkan dalam tindakan aborsi.
Deontologik ; secara moral terminasi kehidupan merupakan hal yang buruk
untuk dilakukan. Pendekatan ini dilakukan tanpa menentukan keputusan.
3. Pendekatan Intiutionism
Bahwa pandangan atau sifat manusia dalam mengetahui hal yang benar dan
salah Keyakinan akan etika keperawatan yang akan dilakukan dan meyakini baik
dan benar.
Contoh kasus:
Seorang perawat tentu mengetahui bahwa menyakiti pasien merupakan
tindakan yang tidak benar. Hal tersebut tidak perlu diajarkan lagi pada perawat,
karena mengacu pada etika seorang perawat yang diyakini dapat membedakan
mana yang benar dan mana yang buruk untuk dilakukan.
Pengertian etika biomedis juga masih perlu dipilah lagi dalam isu-isu etika
medis’tradisional’ yang sudah dikenal sejak ribuan tahun, dan lebih banyak
menyangkuthubungan individual dalam interaksi terapeutik antara dokter dan
pasien. Kemungkinan adanya masalah etika medis demikianlah yang dalam
pelayanan di rumah sakit sekarang cepat oleh masyarakat (dan media masa)
ditunding sebagai malpraktek.
2. Isu-isu Bioetika
Beberapa contoh yang dapat dikemukakan tentang isu etika biomedis dalam
arti pertama (bioetika) adalah antara lain terkait dengan: kegiatan rekayasa
genetik,teknologi reproduksi,eksperimen medis, donasi dan transpalasi organ,
penggantian kelamin, eutanasia, isu-isu pada akhir hidup, kloning terapeutik dan
kloning repraduktif. Sesuai dengan definisi di atas tentang bioetika oleh
International Association of Bioethics ,kegiatan-kegiatan di atas dalam pelayanan
kesehatan dan ilmu-ilmu biologi tidak hanya menimbulkan isu-isu etika, tapi juga
isu-isu pemerintahan, ekonomi,kependudukan,lingkungan hidup, dan mungikin
juga isu-isu di bidang lain.
C. TIPE-TIPE ETIK
a. Bioetik
Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam
etik, menyangkut masalah biologi dan pengobatan. Lebih lanjut, bioetik
difokuskan pada pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu
kehidupan, bioteknologi, pengobatan, politik, hukum, dan theology.
Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi etik pada
moralitas treatment atau inovasi teknologi, dan waktu pelaksanaan pengobatan
pada manusia. Pada lingkup yang lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semua
tindakan moral yang mungkin membantu atau bahkan membahayakan
kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan nyeri, yang meliputi semua
tindakan yang berhubungan dengan pengobatan dan biologi. Isu dalam bioetik
antara lain : peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pemberian pelayanan
kesehatan.
Bioetik adalah cabang etik yang mengkaji masalah etika dalam dunia
kesehatan/medis ( pelayanan kesehatan,penelitian kesehatan dll ) sering disebut
etika medis atau etikabiomedik.
Bioetik mulai berkembang pada awal tahun 1960 an,karena pada saat itu
banyak bermunculan teknologi medis sebagai upaya untuk
memperpanjang/meningkatkan kualitas hidup manusia.
Dapat disimpulkan bahwa bioetik lebih berfokus pada dilema yang
menyangkut perawatan kesehatan modern, aplikasi teori etik dan prinsip etik
terhadap masalah-masalah pelayanan kesehatan
b. Clinical ethics/Etik klinik
Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada
masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien.
Contoh clinical ethics : adanya persetujuan atau penolakan, dan bagaimana
seseorang sebaiknya merespon permintaan medis yang kurang bermanfaat (sia-
sia).
c. Nursing ethics/Etik Perawatan
Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan
dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk mendapatkan
keputusan etik.
D. PRINSIP-PRINSIP ETIK
a. Otonomi (Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir
logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap
kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki
berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Prinsip
otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai
persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan
hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri.
Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak
klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.
b. Berbuat baik (Beneficience)
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan,
memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan
atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang,
dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan
otonomi.
c. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang
lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini
direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang
benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
d. Tidak merugikan (Nonmaleficience)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada
klien.
e. Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh
pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien
dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity
berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran.
Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk
memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan
yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
keadaan dirinya selama menjalani perawatan. Walaupun demikian, terdapat
beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk kejujuran seperti jika
kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau adanya
hubungan paternalistik bahwa ”doctors knows best” sebab individu memiliki
otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan informasi penuh tentang
kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan saling
percaya.
f. Menepati janji (Fidelity)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya
terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta
menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang
untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan
kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab
dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit,
memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.
g. Karahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan
klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun
dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan
bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan
pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus
dihindari.
h. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang
profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.
SARAN
1. Isu bioetik dalam praktik keperawatan tentu saja bukan barang langka,
yang bisa didapatkan oleh calon perawat sekalipun. Dengan mempelajarinya
secara rinci, dan dengan mengatahui akibat yang dapat ditimbulkannya. Maka
tidaklah bisa dikatakan seorang perawat yang baik, apabila masih melakukan
tindakan di luar batas yang diperbolehkan.
2. Dengan adanya bahasan menganai isu bioetik seperti ini, kita akan
diingatkan batapa kejinya perbuatan yang melanggar aturan itu. Dan kita juga
diajarkan tentang bagaimana menyikapi segala bentuk dilema dalam praktik
keseharian kita. Semoga makalah ini dapat menjadi acuan, atau referensi dalam
pengajaran mata kuliah etika keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Ismani Nila. 2001. Etika Keperawatan. Jakarta. Widya Medika
Amir amri. 1997. Hukum kesehatan. Jakarta. Bunga Rampai.
Lubis Sofyan. 2009. Mengenal Hak Konsumen Dan Pasien. Jakarta. Pustaka
Yustisia.
TUGAS ETIKA KEPERAWATAN
ISU ETIK DAN BIOETIK KEPERAWATAN
Disusun Oleh
KELOMPOK 8:
1. Ahmad rofiq
2. Tasya ema furi
3. Yuni mellianti