Você está na página 1de 2

Apa Itu Wanprestasi????

BincangHukum.Id- ketemu lagi nih sob sama bang bikam, tulisan kali ini bang bikam
mau kasih informasi seputar wanprestasi, ada yang tau apa itu wanprestasi??? Biar gak penasaran
bang bikam langsung jelasin aja oke…
Jadi begono sob, wanprestasi dapat diartikan sebagai tidak terlaksananya prestasi karena
kesalahan salah satu pihak yang terikat dengan perjanjian baik karena kesengajaan atau kelalaian
artinya begini sob, wanprestasi bisa dikatakan bahwa tidak memenuhi sesuatu yang diwajibkan
seperti yang telah ditetapkan dalam perikatan atau perjanjian.
Biasanya yah sob tidak dipenuhinya kewajiban oleh debitur disebabkan oleh dua
kemungkinan, yang pertama bisa jadi karena kesalahan debitur, baik dengan sengaja ataupun
dipenuhi kewajiban maupun karena kelalaian dan karena keadaan memaksa (overmacht atau
force majeure), jadi di luar kemampuan debitur.
Coba sob baca Pasal 1238 KUHPerdata, dalam pasal tersebut dijelaskan bawaha :
“Si berutang adalah lalai, apabila ia dengan surat perintah atau dengan sebuah akta sejenis
itu telah dinyatakan lalai, atau demi perikatannya sendiri, ialah jika ini menetapkan, bahwa si
berutang harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang ditentukan.”
Bang bikam kasih informasi buat sob semua biar mudah menentukan apakah sesorang itu
wanprestasi atau tidak, sob semua harus memperhatikan apakah dalam perikatan atau perjanjian
itu ditentukan tenggang waktu pelaksanaan pemenuhan prestasi atau tidak.
Kemudian kalo misalkan sob semua belum mengatur masalah tenggang waktu pemenuhan
prestasi, maka sob semua perlu memperingatkan debitur supaya debitur memenuhi prestasi.
Tetapi kalo misalkan ternyata dalam perjanjian tersebut sudah diatur tenggang waktu maka
debitur dianggap lalai dengan lewatnya tenggang waktu yang telah ditetapkan dalam perikatan.
Peringatan yang sob lakukan bisa secara resmi ataupun tidak, kalo sob mau melakukan
secara resmi maka sob semua bisa melakukan atau mengeluarkan surat somasi. Dan inget yah
sob somasi dilakukan bisa melalui Pengadilan Negeri atau bisa oleh orang yang merasa
dirugikan atau bisa melalui kuasa hukum.
Kalo sob semua mau memperingati secara tidak resmi bisa melalui surat tercatat, telegram,
atau disampaikan sendiri oleh kreditur kepada debitur dengan tanda terima. Surat peringatan ini
disebut “ingebreke stelling”.
Biar sob semua bisa lebih mudah dalam menentukan apakah sesorang itu melakukan
wanprestasi atau tidak, bang bikan kasih penjelasan lagi sedikit, sesorang bisa dikatan melakukan
wanprestasi, sob semua perlu melihat tiga kondisi atau keadaan bagaimana sesorang dikatakan
sengaja atau lalai tidak memenuhi prestasi, diantaranya :
 Debitur tidak memenuhi prestasi sama sekali,
 Debitur memenuhi prestasi, tetapi tidak baik atau keliru dan
 Debitur memenuhi prestasi, tetapi tidak tepat waktunya atau terlambat.
Nah gmn sob, uda ngertikan apa itu wanprestasi dan sesorang bisa dikatan melakukan
wanprestasi apabila memenuhi tiga unsure yang bang bikam sudah jelasin, sekarang bang bikam
mau share tentang akibat hukum bagi sesorang yang melakukan wanprestasi, pantengin oke…
Akibat hukum yang pertama nih sob bagi sesorang yang melakukan wanprestasi adalah
membayar ganti kerugian yang telah diderita oleh kreditur (sob semua bisa lihat dalam
KUHPerdata Pasal 1243).
Akibat hukum selanjutnya yaitu, sob semua bisa meminta pembatalan perjanian melalui
pengadilan (dasar hukumnya lihat Pasal 1266 KUHPerdata) atau sob semua bisa minta
pemenuhan perjanjian, atau pemenuhan perjanjian disertai ganti rugi dan pembatalan perjanjian
dengan ganti rugi (lihat Pasal 1267 KUHPerdata).
Gimana sob cukup puaskah dengan penjelasan bang bikam??
Kalo belum puas pantengin terus website BincangHukum.Id nanti bang bikam share lagi
tentantang permasalahan-permasalah yang sering terjadi di dalam kehidupan ditinjau dari aspek
hukum. See you next time sob

Infografis

Wanprestasi

sesorang dikatakan
melakukan wanprestasi
apabila :
 Sesorang itu tidak
memenuhi prestasi
sama sekali,
 Seseorang itu
memenuhi prestasi,
tetapi tidak baik
atau keliru dan
 Sesorang
memenuhi prestasi,
tetapi tidak tepat
waktunya atau
terlambat.

Akibat hukum

membayar ganti kerugian bisa minta pemenuhan bisa meminta pembatalan


yang telah diderita oleh perjanjian, atau perjanian melalui pengadilan
kreditur ( Pasal 1243 pemenuhan perjanjian (Pasal 1266 KUHPerdata)
KUHPerdata). disertai ganti rugi dan
pembatalan perjanjian
dengan ganti rugi (Pasal
1267 KUHPerdata)

Você também pode gostar