Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
HIPERTENSI
A. Pengertian Hipertensi
1. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan
lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah
penderita hipertensi.
2. Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi yaitu :
a. Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )
b. Jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan )
c. Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih
3. Kebiasaan hidup
a. Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi yaitu :
b. Konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr )
c. Kegemukan atau makan berlebihan
d. Stress
e. Merokok
f. Minum alkohol
g. Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )
D. Klasifikasi Hipertensi
Secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokkan sesuai dengan
rekomendasi dari “The Sixth Report of The Join National Committee, Prevention,
Detection and Treatment of High Blood Pressure “ (JNC – VI, 1997) sebagai
berikut :
4. Hipertensi
E. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah
terletak di pusat vasomotor, pada medulla dari otak. Dari pusat vasomotor ini
bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan
keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdormen.
Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak
ke bawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron
preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca
ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya norepeneprin
mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan
dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap
vasokonstriksi.
Norepineprine dilepaskan
Gangguan
perfusi
Vasokonstriksi pembuluh darah jaringan
Resiko penurunan serebral
curah jantung
Tahanan perifer meningkat
Respon gi tract
Intoleransi aktivitas Peningkatan tekanan darah
meningkat
Penurunan aliran
darah ke ginjal Perubahan vaskuler retina Nausea, vomitus
Pengaktifan sistem
Gangguan penglihatan Gangguan
renin angrotensin
pemenuhan
nutrisi
Merangsang sekresi Resiko tinggi cidera
aldosteron
dan kortek adrenal Tubuh
kekurangan
Retensi Na + H2O kalori
Kelemahan fisik
Oedem
Intoleransi aktivitas
Kelebihan volume
cairan
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh
2. Pemeriksaan retina
3. Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan organ seperti
ginjal dan jantung
4. EKG untuk mengetahui hipertropi ventrikel kiri
5. Urinalisa untuk mengetahui protein dalam urin, darah, glukosa
6. Pemeriksaan; renogram, pielogram intravena arteriogram renal,
pemeriksaan fungsi ginjal terpisah dan penentuan kadar urin
7. Foto dada dan CT scan.
G. Penatalaksanaan
Pengobatan pasien dengan penyakit jantung hipertensi terbagi dalam dua
kategori pengobatan dan pencegahan tekanan darah yang tinggi dan
pengobatan penyakit jantung hipertensi. Tekanan darah ideal adalah kurang dari
140/90 pada pasien tanpa penyakit diabetes dan penyakit ginjal kronik dan
kurang dari 130/90. Berbagai macam strategi pengobatan penyakit jantung
hipertensi :
1. Pengaturan Diet
Berbagai studi menunjukkan bahwa diet dan pola hidup sehat atau
dengan obat-obatan yang menurunkan gejala gagal jantung bisa
memperbaiki keadaan LVH.
Beberapa diet yang dianjurkan:
a. Rendah garam,beberapa studi menunjukan bahwa diet rendah garam
dapat menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Dengan
pengurangan komsumsi garam dapat mengurangi stimulasi system
renin-angiotensin sehingga sangat berpotensi sebagai anti hipertensi.
Jumlah intake sodium yang dianjurkan 50–100 mmol atau setara
dengan 3-6 gram garam per hari.
b. Diet tinggi potassium,dapat menurunkan tekanan darah tapi
mekanismenya belum jelas. Pemberian Potassium secara intravena
dapat menyebabkan vasodilatasi yang dipercaya dimediasi oleh nitric
oxide pada dinding vascular.
c. Diet kaya buah dan sayur.
d. Diet rendah kolesterol sebagai pencegah terjadinya jantung koroner.
e. Tidak mengkomsumsi Alkohol.
2. Olahraga Teratur
Olahraga teratur seperti berjalan, lari, berenang, dan bersepeda
bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah dan dapat memperbaiki
keadaan jantung. Olaharaga isotonik dapat juga bisa meningkatkan fungsi
endotel, vasodilatasi perifer, dan mengurangi katekolamin plasma. Olahraga
teratur selama 30 menit sebanyak 3-4 kali dalam satu minggu sangat
dianjurkan untuk menurunkan tekanan darah.
4. Farmakoterapi
Terapi farmakologi yaitu penanganan penyakit menggunakan obat
(Katzung, G. dan Bertram, M., 2007). Obat-obat yang biasa digunakan pada
terapi hipertensi adalah:
H. Komplikasi
Meningkatnya tekanan darah seringkali merupakan satu-satunya gejala pada
hipertensi essensial. kadang-kadang hipertensi essensial berjalan tanpa gejala
dan baru timbul gejala setelah komplikasi pada organ sasaran seperti pada
ginjal, mata,otak, dan jantung. Gejala-gejala seperti sakit kepala, mimisan,
pusing, migrain sering ditemukan sebagai gejala klinis hipertensi essensial.
1. Stroke
2. Gagal jantung
3. Gagal Ginjal
4. Gangguan pada Mata
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2006. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah vol. 1.
Jakarta: EGC
Katzung, G. dan Bertram, M., 2007, Basic and Clinical Pharmacology, 10th
edition, The McGraw-Hill Company, USA
Tatro, David S., Pharm D, 20066, A to Z Drug Facts, 5th edition, 80-82, Wolters
Kluwer Health, Inc., USA
http://jenispenyakit.blogspot.com/2009/08/penyakit-darah-tinggi.html
[02desember 2014]