Você está na página 1de 18

METODE DAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN

Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok Promosi Kesehatan


Dosen: Dewi Indah Sari

Disusun oleh :
1) Meisy Putri Ganda L
2) Meliana Nanda P
3) Nisa Solehati
4) Nisya Anistiya
5) Noviana
6) Novita Puspitasari
7) Novita Sari
8) Nur Ardiani P
KELOMPOK 3

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN


JURUSAN KEBIDANAN RANGKASBITUNG
TAHUN AJARAN 2016-2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat tuhan yang maha esa karena atas
berkat dan rahmatnya yang berlimpah kami telah mampu menyelesaikan makalah
ini dengan judul METODE DAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN .

Makalah yang tersusun ini adalah hasil maksimal yang dapat kami sajikan.
Kami yakin makalah ini masih jauh dari sempurna, karena kami menyadari bahwa
kami masih kurang berpengetahuan dalam menyajikan makalah baik dari segi
penyusunan, pengolahan maupun bahasa. Untuk menyempurnakan makalah ini,
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca kepada kami
agar dalam penulisan makalah selanjutnya bisa lebih baik.

Dalam rangka menyusun makalah ini, kami ucapkan terimakasih kepada


teman-teman yang telah meluangkan waktu untuk bekerja sama demi tersusunnya
makalah ini, dengan semangat yang tinggi serta keinginan yang keras akhirnya
dapat mengatasi kesulitan-kesulitan dan terwujudlah makalah yang sederhana
ini.Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i

DAFTAR ISI...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 1

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan........................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Promo kesehatan........................................................... 2

2.2 Pengertian Metode.......................................................................... 3

2.3 Jenis-jenis Metode Promosi Kesehatan.......................................... 6

2.4 Pengertian Media............................................................................ 7

2.5 Jenis-Jenis Media Promosi Kesehatan............................................ 12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..................................................................................... 14

3.2 Saran............................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 15
BAB 1

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Upaya mewujudkan kesehatan masyarakat di Indonesia terutama


dilakukan dengan melakukan perubahan perilaku kesehatan melalui promosi
kesehatan. Promosi kesehatan meliputi kegiatan pendidikan kesehatan disertai
pemberdayaan masyarakat. Pendidikan kesehatan memiliki tujuan utama
mengubah pengetahuan masyarakat agar terbentuk perilaku sehat sesuai yang
diharapkan. Peningkatan pengetahuan kesehatan masyarakat diharapkan memicu
sikap mendukung perilaku sehat, bila didukung faktor pemungkin dan pendorong
akan membentuk perilaku sehat.Proses pendidikan kesehatan merupakan proses
transfer informasi tentang kesehatan yang diharapkan melalui komunikasi.
Komponen komunikasi tersusun atas pengirim dan penerima pesan, isi pesan,

Promosi kesehatan yang akan diberikan kepada masyarakat harus


memiliki prinsip, metode, media juga strategi dan akan diintervensikan ketika
dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Sehingga promosi
kesehatan yang diberikan kepada masyarakat dapat dimengerti masyarakat dan
ditampilkan dalam bentuk perubahan perilaku masyarakat yang lebih baik dalam
perilaku kesehatan.
Mengingat tugas kita sebagai tim medis adalah salah satunya
memperkenalkan bagaimana cara hidup sehat dengan masyarakat maka didalam
makalah ini akan membahas tentang “Promosi Kesehatan”

media dan efek dari pesan.

1
II. TUJUAN
a) Memenuhi tugas promosi kesehatan
b) Mengetahui seberapa penting promosi, penggunaan media dan metode apa
saja dalam pelaksanaannya

III. RUMUSAN MASALAH


a) Apa yang dimaksud promosi kesehatan?
b) Apa yang dimaksud dengan metode promosi kesehatan?
c) Apa yang dimaksud dengan media promosi kesehatan?
d) Apa saja jenis media yang digunakan dalam promosi kesehatan?

IV. MANFAAT
a) Sebagai panduan pelaksanaan promosi kesehatan
b) Sebagai informasi penting bagi tenaga kesehatan

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan adalah upaya mempengaruhi masyarakat agar
menghentikan perilaku beresiko tinggi dan menggantikannya dengan
perilaku yang aman atau pelaing tidak beresiko rendah. Program Promosi
Kesehatan tidak di rancang ”di belakang meja”. Supaya efektif, program
harus dirancang berdasarkan realitas kehidupan sehari-hari masyarakat
sasaran setempat.

B. Pengertian Metode
Metode diartikan sebagai cara atau pendekatan tertentu.
Pemberdayaan dapat dilakukan dengan melihat metode : ceramah dan
tanya jawab, dialog, debat, seminar, kampanye, petisi/resolusi, dan lain-
lain. Sedangkan advokasi, dapat dilakukan dengan pilihan metode :
seminar, lobi dialog, negosiasi, debat, petisi/resolusi, mobilisasi, dan lain-
lain.
a. Jenis-jenis Metode Promosi Kesehatan
Secara garis besar, metode dobagi menjadi dua, yaitu metode didaktif dan
metode sokratik.
1. Metode Didaktif
Metode ini didasarkan atau dilakukan secara satu arah.
Tingkat keberhasilan metode didaktif sulit dievaluasi karena
peserta didik bersifat pasif dan hanya pendidik yang aktif.
Misalnya: ceramah, film, leaflet, booklet, poster dan siaran radio.

2. Metode Sokratik
Metode ini dilakukan secara dua arah. Dengan metode ini,
kemungkinan antara pendidik dan peserta didik bersikap aktif dan
kreatif. Misalnya: diskusi kelompok, debat, panel, forum, seminar,
bermain peran, curah pendapat, demontrasi, studi kasus, lokakarya
dan penugasan perorangan.

1
Metode promosi kesehatan dapat digolongkan berdasarkan teknik
komunikasi. Sasaran yang dicapai dan indera penerima dari sasaran
promosi. Metode berdasarkan teknik komunikasi :
1) Metode Penyuluhan
Dalam hal ini para penyuluh langsung berhadapan atau
bertatap muka dengan sasaran. Termasuk disini antara lain:
kunjungan rumah, pertemuan diskusi, pertemuan di balai desa
pertemuan di posyandu, dll.
2) Metode Penyuluhan Tidak Langsung
Dalam hal ini para penyuluh tidak langsung berhadapan
secara tatap muka dengan sasaran, tetapi ia menyampaikan
pesannya dengan perantara media. Contohnya, publikasi dalam
bentuk media cetak, melalui pertunjukkan film dan sebagainya
berdasarkan jumlah sasaran yang dicapai.

Metode berdasarkan jumlah sasarannya dibagi menjadi 3 (Menurut


Notoatmodjo, 1993 dan WHO, 1992)
i. Metode Pendidikan Individual (Perorangan)
Metode yang bersifat individual digunakan untuk membina
perilaku baru atau membina seseorang yang mulai tertarik kepada
suatu perubahan perilaku atau inovasi. Setiap orang memiliki
masalah ataua alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan
penerimaan atau perilaku baru tersebut. Bentuk pendekatannya :

1. Bimbingan dan penyuluhan (Guidence and Counceling)


Perubahan perilaku terjadi karena adanya kontak yang
intensif antara klien dengan petugas dan setiap masalahnya dapat
diteliti dan dibantu penyelesaiannya.
b. Wawancara (Interview)
Untuk mengetahui apakah klien memiliki kesadaran dan
pengertian yang kuat tentang informasi yang diberikan (perubahan
perilaku yang diharapkan)

V. Metode Pendidikan Kelompok


Dalam memilih metode pada kelompok yang harus diperhatikan
adalah besarnya kelompok sasaran dan tingkat pendidikan formalnya.
Besarnya kelompok sasaran mempengaruhi efektifitas metode yang
digunakan.
a. Kelompok Besar
a. Ceramah
Sasaran dapat berpendidikan tinggi maupun rendah.
Penceramah harus menyiapkan dan menguasai materi serta
mempersiapkan media. Metode dengan menyampaikan
informasi dan pengetahuan secara lisan. Metode ini mudah
dilaksanakan tetapi penerima informasi menjadi pasif dan
kegiatan menjadi membosankan jika terlalu lama.
a) Seminar
Metode seminar hanya cocok untuk sasaran kelompok
besar dengan pendidikan formal menengah ke atas. Seminar
adalah suatu penyajian (presentasi) dari suatu ahli atau beberapa
ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan biasanya
dianggap hangat di masyarakat.

b. Kelompok Kecil
a. Diskusi Kelompok
Metode yang dilaksanakan dalam bentuk diskusi antara
pemberi dan penerima informasi, biasanya untuk mengatasinya
masalah. Metode ini mendorong penerima informasi berpikir
kritis, mengekspresikan pendapatnya secara bebas,
menyumbangkan pikirannya untuk memecahkan masalah
bersama, mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa
alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan
pertimbangan yang seksama. Kelemahan metode diskusi sebagai
berikut:
 Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar
 Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas
 Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara
 Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal

b. Curah Pendapat (Brain Storming)

1
Adalah suatu pemecahan masalah ketika setiap anggota
mengusulkan dengan cepat semua kemungkinan pemecahan
yang dipikirkan. Kritik evaluasi atas semua pendapat tadi
dilakukan setelah semua anggota kelompok mencurahkan
pendapatnya. Metode ini cocok digunakan untuk
membangkitkan pikiran yang kreatif, merangsang, partisipasi,
mencari kemungkinan pemecahan masalah, mendahului metode
lainnya, mencari pendapat-pendapat baru dan menciptakan
suasana yang menyenangkan dalam kelompok.

c. Bola Salju (Snow Balling)


Metode ini dilakukan dengan membagi secara berpasangan
(satu pasang- dua pasang). Setelah pasangan terbentuk,
dilontarkan suatu pernyataan atau masalah, setelah kurang lebih
5 menit setiap 2 pasangan bergabung menjadi satu. Mereka tetap
mendiskusikan masalah yang sama dan mencari kesimpulannya.
Selanjutnya, setiap 2 pasang yang sudah beranggotakan 4 orang
ini bergabung lagi dengan pasangan lainnya, demikian
seterusnya akhirnya terjadi diskusi seluruh kelas.

d. Kelompok-kelompok Kecil (Buzz Group)


Kelompok dibagi menjadi kelompok kecil untuk
mendiskusikan masalah kemudian kesepakatan di kelompok
kecil disampaikan oleh tiap kelompok dan kemudian
didiskusikan untuk diambil kesimpulan.
e. Memainkan Peranan (Role Play)
Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk
sebagai pemegang peran tertentu untuk memainkan peranan.
f. Permainan Simulasi (Simulation Game)
Merupakan gabungan antara roleplay dan diskusi
kelompok. Pesan-pesan kesehatan disajikan dalam beberapa
bentuk permainan seperti permainan monopoli, menggunakan
dadu, petunjuk arah dan papan monopoli. Beberapa orang
menjadi pemain dan sebagian lainnya berperan sebagai
narasumber.

VI. Metode Pendidikan Masa


Metode ini untuk mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang
ditujukan kepada masyarakat. Sasaran pendidikan pada metode ini bersifat
umum tanpa membedakan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status
sosial, ekonomi dan sebagainya sehingga pesan-pesan kesehatan dirancang
sedemikian rupa agar dapat ditanggap oleh masa tersebut. Metode ini
bertujuan untuk menggugaj kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi.
Metode ini biasanya bersifat tidak langsung.
a. Ceramah umum (publik speaking)
b. Pidato / diskusi
c. Simulasi
d. Menggunakan media televisi
e. Menggunakan media surat kabar

VII. Metode Berdasarkan Indera Penerima


Metode melihat / memperhatikan. Dalam hal ini pesan diterima
sasaran melalui indera penglihatan, seperti: penempelan poster,
pemasangan gambar / photo, pemasangan koran dinding, pemutaran film.
a. Metode Pendengaran
Dalam hal ini pesan diterima oleh sasaran melalui indera
pendengar, umpamanya: penyuluhan lewat radio, pidato, ceramah,
dll.
b. Metode Kombinasi
Dalam hal ini termasuk: demonstrasi cara (dilihat, didengar,
dicium, diraba dan dicoba)

i. Kelebihan dan Kekurangan Masing-masing Metode


1) Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah adalah suatu hubungan langsung antara
penyuluh dengan masyarakat sasaran dan keluarganya dirumah ataupun
ditempat biasa mereka berkumpul. Biasanya kegiatan ini disebut anjang
sono, anjang karya, dan sebagainya. Cara melakukannya dengan
memperhatikan hal-hal seperti berikut:
a) Ada maksud dan tujuan tertentu

1
b) Tepat waktunya dan tidak membuang-buang waktu
c) Rencanakan beberapa kunjungan berurutan untuk menghemat waktu
d) Kunjungi pula sasaran yang jauh dan terpencil
e) Metode ini untuk memperkuat metode-metode lainnya atau bila
metode-metode lainnya tidak mungkin.
Selama berkunjung harus diingat hal-hal seperti:
 Membicarakan soal-soal yang menarik perhatian
 Biarkan keluarga sasaran berbicara sebanyak-banyaknya dan jangan
memotong pembicaraannya
 Bicara bila keluarga sasaran itu ingin mendengarkannya
 Bicara dalam gaya yang menarik sasaran
 Pergunakan bahasa umum yang mudah, bicara pelan-pelan dan suasana
menyenangkan
 Harus sungguh-sungguh dalam pernyataan
 Jangan memperpanjang mempersilat lidah
 Biarkan keluarga sasaran merasa sebagai pemrakarsa gagasan yang baik
 Harus jujur dalam mengajar maupun belajar
 Meninggalkan keluarga sasaran sebagai kawan
 Catat tanggal kunjungan, tujuan, hasil dan janji
 Membawa surat selebaran, brosur, dsb untuk diberikan kepada keluarga
sasaran. Ini akan menjalin persahabatan

Keuntungan metode ini:


a) Mendapat keterangan langsung perihal masalah-masalah kesehatan
b) Membina persahabatan
c) Tumbhnya kepercayaan pada penyuluh bila anjuran-anjurannya diterima
d) Menemukan tokoh-tokoh masyarakat yang lebih baik
e) Rintangan-rintangan antara penyuluh dengan keluarga sasaran menjadi
kurang
f) Mencapai juga petani yang terpencil, yang terlewat oleh metode lainnya
g) Tingkat pengabdopsian terhadap perilaku kesehatan yang baru lebih tinggi

Kerugian:
a) Jumlah kunjungan yang mungkin dilakukan adalah terbatas
b) Kunjungan-kunjungan yang cocok bagi keluarga sasaran dan penyuluh
adalah terbatas sekali
c) Kunjungan yang terlalu sering pada satu keluarga sasaran akan
menimbulkan prasangka pada keluarga lainnya

2. Pertemuan Umum
Pertemuan umum adalah suatu pertemuan dengan peserta campuran dimana
disampaikan beberapa informasi tertentu tentang kesehatan untuk dilaksanakan
oleh masyarakat sasaran. Cara melakukannya dengan perencanaan dan persiapan
yang baik, seperti:
a) Rundingan dahulu dnegan orang-orang yang terkait
b) Konsultasi dengan tokoh-tokoh setempat dan buatlah aganda secara
sementara
c) Jaminan kedatangan para narasumber lainnya (bila diperlukan)
d) Usahakan ikut sertanya semua golongan ditempat itu.

Hal-hal perlu diperhatikan:


 Rapat diselenggarakan ditempat yang letaknya strategis, dengan
penerangan dan udara yang segar
 Waktu yang dipilih adalah luang masyarakat
 Pada siang hari, bila tempat-tempat tingga orang berjauhan
 Tepat memulai dan mengakhiri pertemuan
 Perhatikan ditujukan kepada tujuan pertemuan dengan memberikan
kesempatan untuk berdiskusi. Hindari pertengkaran pendapat
 Anjuran mempergunakan alat-alat peraga
 Usaha-usaha menarik perhatian, menggugah hai dan mendorong kegiatan
 Memberikan penghargaan kepada semua golongan yang hadir
 Libatkan tokoh-tokoh masyarakat setempat
 Usahakan kegiatan lanjutan (bila ada)
 Berikan selembaran-selembaran yang sesuai dengan materi yang
didiskusikan.

Keuntungan metode ini:


a) Banyak orang yang dicapai
b) Menjadi tahap persiapan untuk metode lainnya
c) Perkenalan pribadi dapat ditingkatkan
d) Segala macam topik / judul dapat diajukan
e) Adopsi suatua anjuran secara murah/sedikit biaya

Kerugian metode ini:

1
a) Tempat dan sarana pertemuan tidak selalu cukup
b) Waktu untuk diskusi biasanya terbatas sekali
c) Pembahasan topik sedikit lebih sulit karena peserta yang hadir adalah
campuran
d) Kejadian-kejadian diluar kekuasaan seperti cuaca buruk, dsb dapat
mengurangi jumlah kehadiran

3. Diskusi
Kelompok yang lebih sedikit atau lebih kecil pesertanya yaitu
berkisar 12-15 orang saja. Harus ada partisipasi yang baik dari peserta
yang hadir. Biasnya dipergunakan untuk menjelaskan suatu informasi yang
lebih rinci dan mendetail serta pertukaran pendapat mengenai perubahan
perilaku kesehatan. Kebersihan pertemuan FGD banyak tergantung dari
petugas penyuluh untuk:
1) Memperkenalkan soal yang dapat diperhatikan para peserta
2) Memelihara perhatian yang terus menerus dari para peserta
3) Memberi kesempatan kepada semua orang untuk mengemukakan
pendapatnya dan menghadiri dominasi beberapa orang saja
4) Membuat kesimpulan pembicaraan-pembicaraan dan menyusun saran-
saran yang diajukan
5) Berikan bahan-bahan informasi yang cukup agar peserta sampai pada
kesimpulan yang tepat
4. Demonstrasi
Demonstrasi adalah memperlihatkan secara singkat kepada suatu
kelompok bagaimana melakukan suatu perilak kesehatan baru. Metode ini
lebih menekankan pada bagaimana cara melakukannya suatu perilaku
kesehatan. Kegiatan ini bukanlah suatu percobaan atau pengujian tetapi
sebuah usaha pendidikan. Tujuannya adalah untuk meyakinkan peserta
bahwa suatu perilaku ksehatan tertentu yang dianjurkan itu adalah berguna
dan praktis sekali bagi masyarakat. Demonstrasi ini mengajarkan suat
keterampilan yang baru. Cara melakukannya dengan segala perencanaan
dan persiapan yang diperlukan, seperti:
1) Datang jauh sebelum kegiatan dimulai untuk memeriksa peralatan dan
bahan yang diperlukan
2) Mengatur tempat sebaik mungkin, sehingga semua peserta dapat
melihatnya dan ikut dalam diskusi
3) Demonstrasi dilakukan tahap demi tahap sambil membangkitkan
keinginan peserta untuk bertanya
4) Berikan kesempatan pada wakil peserta untuk mencoba keterampilan
perilaku yang baru
5) Berikan selembaran yang cepat (brosur, dll) yang bersangkutan dengan
demonstrasi itu
Anjuran:
 Pilihlah topik yang berdasarkan keperluan masyarakat
 Demonstrasi dilakukan tepat masanya
 Pengumuman yang luas sebelum waktunya untuk menarik banyak
perhatian dan peserta
 Pergunakan alat-alat yang mudah didapat orang
 Hilangkan keragu-raguan, tetapi hindarikan pertengkaran mulut
 Hargai cara-cara yang biasa dialkukan masyarakat

Kelebihan metode ini:


a) Cara mengajar keterampilan yang efektik
b) Merangsang kegiatan
c) Menumbuhkan kepercayaan pada diri sendiri

Kekurangan metode ini:


a) Memerlukan banyak persiapan, peralatan dan keterampilan
b) Merugikan bila demonstrasi dilaksanakan dengan kualitas yang buruk

C. Pengertian Media
Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan
sebagai alat bantu untuk promos kesehatan yang dapat dilihat, didengar,
diraba, dirasa atau dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebar-
luasan informasi. Seseorang belajar melalui panca inderanya. Setiap indera
ternyata berbeda pengaruhnya terhadap hasil belajar seseorang.
a. Jenis Media Promosi Kesehatan

1. Berdasarkan bentuk umum penggunaan (Notoadmojo, 2005)


1) Bahan bacaan : modul, buku rujukan/bacaan, folder, leaflet,
majalah, buletin, dsb
2) Bahan peragaan: poster tunggal, poster seri, plipchart, transparan
slide, film, dst

1
2. Berdasarkan cara produksinya, media promosi kesehatan
dikelompokkan menjadi
1) Media cetak, yaitu media statis dan mengutamakan pesan visual.
Media cetak umumnya terdiri dari gambaran sejumlah kata ,
gambar atau foto dalam tata warna. Fungsi utama media ini adalah
memberi informasi dan menghibur.
Contoh media cetak adalah:
 Leaflet, adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan
kalimat-kalimat yang singkat, padat, mudah dimengerti dan
gambar-gambar yang sederhana. Ada beberapa yang disajikan
secara berlipat.
 Poster, adalah sehelai kertas atau papan yang berisikan
gambar-gambar dengan sedikit kata-kata.
 Booklet, adalah media untuk menyampaikan pesan kesehatan
dalam bentuk buku, baik berupa tulisan maupun gambar.
 Flyer, adalah berbentuk seperti leaflet tapi tidak berlipat.
 Rubrik, adalah tulisan pada surat kabar yang membahas
masalah kesehatan

Kelebihan media cetak :

a) Tahan lama
b) Mencakup banyak orang
c) Biaya tidak tinggi
d) Tidak perlu listrik
e) Dapat dibawa kemana-mana
f) Dapat mengungkit rasa keindahan

Kelebihan media cetak :

a) Media ini tidak dapat menstimulir efek suara dan efek gerak
b) Mudah terlipat
c) Media elektronika, yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat dilihat
dan didengar dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu
elektronika.
Adapun macam-macam media tersebut adalah TV, radio, film, video film,
cassette, CD, VCD.

1) Photo, Sebagai bahan untuk alat peraga, photo digunakan dalam


bentuk :
 Album, yaitu merupakan foto-foto yang isinya berurutan,
menggambarkan suatu cerita, kegiatan dan lain-lain. Dikumpulkan
dalam sebuah album. Album ini bisa dibawa dan ditunjukan kepada
masyarakat sesuai dengan topik yang sedang di diskusikan. Misalnya
album photo yang berisi kegiatan-kegiatan suatu desa untuk merubah
kebiasaan BABnya menjadi di jamban dengan CLTS sampai mendapat
pengakuan resmi dari Bupati.
 Dokumentasi lepasan, yaitu photo-photo yang berdiri sendiri dan tidak
disimpan dalam bentuk album. Menggambarkan satu pokok persoalan
atau titik perhatian. Photo ini digunakan biasanya untuk bahan brosur,
leaflet, dll.
 Slide, pada umumnya digunakan dengan sasaran kelompok atau grup.
Slide ini sangat effektif untuk membahas suatu topic tertentu, dan
peserta dapat mencermati setiap materi dengan cara seksama, karena
slide sifatnya dapat diulang-ulang.
 Film. Film lebih kearah sasaran secara masal, sifatnya menghibur
namun bernuansa edukatif.

Kelebihan media elektronika diantaranya :

a) Sudah dikenal masyarakat


b) Mengikutsertakan semua panca indera
c) Lebih mudah dipahami
d) Lebih menarik karena ada suara dan gambar
e) Bertatap muka
f) Penyajian dapat dikendalikan

Kelemahan media elektronika :

1
a) Biaya lebih tinggi
b) Sedikit rumit
c) Perlu listrik
d) Perlu alat canggih untuk produksinya
e) Peralatan selalu berkembang dan berubah
f) Perlu terampil dalam pengoperasia
g) Media luar ruang, yaitu media yang menyampaikan pesannya di luar
ruangan secara umum melalui media cetak dan elektronika secara statis,
misalnya: papan reklame, spanduk, pameran, banner, dan tv layar lebar.

Kelebihan media luar ruang diantaranya :

 Sebagai informasi umum dan hiburan


 Mengikutsertakan semua panca indera
 Lebih mudah dipahami
 Jangkauan relatif besar
 Kekurangan media luar ruangan diantaranya:
 Biaya lebih tinggi
 Sedikit rumit
 Ada yang memerlukan listrik
 Ada yang memerlukan alat canggih untuk produksinya
 Manfaat penggunaan media dalam promosi kesehatan
 Membantu dalam mengatasi banyak hambatan dalam pemahaman
 Mencapai sasaran
 Merangsang sasaran untuk meneruskan pesan yang diterima kepada
orang lain
 Mempermudah penyampaian informasi
 Menimbulkan minat sasaran pendidikan

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Proses belajar mengajar dan efisiensi dan efektif yang dilakukan
dipengaruhi oleh metode dan media yang digunakan. Pemilihan metode
dan media dalam pelaksanaan promosi kesehatan harus dipertimbangkan
secara cermat dengan memperhatikan materi atau informasi yang akan
disampaikan, keadaan penerima informasi (termasuk sosial budaya) atau
sasaran, dan hal-hal lain yang merupakan lingkungan komunikasi seperti
ruang dan waktu. Masing-masing metode dan media memiliki keunggulan
dan kelemahan, sehingga penggunaan gabungan beberapa metode dan
media sering dilakukan untuk memaksimalkan hasil.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat dimanfaatkan dalam melaksanakan
promosi kesehatan dan penulis berharap makalah ini mendapatkan kritik
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

http://kazusassi.blogspot.co.id/2014/11/metode-promosi-kesehatan.html

https://radtnhamidwifery.wordpress.com/2012/05/27/makalah-media-promosi-
kesehatan-matkul_promosi-kesehatan-2/

Você também pode gostar