Você está na página 1de 10

KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah PERKEMBANGAN PEMIKIRAN DALAM
ISLAM Muhammad Ali Pasha ini tepat pada waktu nya. Shalawat dan salam
kami haturkan keharibaan junjungan alam Nabi besar kita Muhammad Saw.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah kami ini jauh dari
sempurna, baik dari segi penyusunan, pembahasan, ataupun penulisannya. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun,
khususnya PERKEMBANGAN PEMIKIRAN DALAM ISLAM Muhammad Ali
Pasha guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik
di masa yang akan datang.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, terutama bagi penulis dan pembaca amin.

Bulu, 26 Agustus 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................. 1
DAFTAR ISI........................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 3
A. Latar Belakang............................................................................ 3
B. Tujuan Penulisan......................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 4
A. Biografi........................................................................................ 4
B. Beberapa Pembaharuan Yang dilakukan Ali Pasha..................... 5
BAB III PENUTUP................................................................................. 9
a. Kesimpulan.................................................................................. 9
b. Saran............................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 10

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jatuhnya kota Bagdad pada tahun 1258 M ke tangan bangsa Mongol
bukan saja mengakhiri system kekhalifahan Abbasiyah di sana, tetapi juga
merupakan masa awal dari kemunduran politik dan peradaban Islam, karena
Bagdad sebagai pusat kebudayaan dan peradaban Islam yang sangat kaya
dengan khazanah ilmu pengetahuan itu ikut pula lenyap dibumihanguskan
oleh pasukan Mongol yang dipimpin Hulagu Khan.
Setelah itu seiring perjalanan waktu, maka dengan secara signifikan
bangsa Barat menjadi semakin maju dan modern. Hal ini disebabkan karena
mereka mengembangkan dan menguasai ilmu pengetahuan yang mereka
rampas dari kota Seribu Satu Malam itu sendiri. Semuanya ini telah membuka
mata hati kaum muslimin bahwa mereka telah mengalami kemunduran.
Dengan demikian kaum muslimin terutama di Mesir mulai bangkit
dan reparasi mulai dari bidang agama hingga bidang politik, sains, dan
teknologi. Menyadari kekalahan dan kelemahan dalam berbagai aspek
kehidupan dari bangsa-bangsa Barat, umat Islam mulai bangkit kembali untuk
mengejar ketertinggalan dan keterbelakangan.
Perjalanan sejarah Mesir tidaklah sesederhana kawasan Timur Tengah
lainnya. Ia dengan segudang kisah historisnya mampu menarik berjuta-juta
wisatawan asing dengan pendapatan devisa yang melimpah. Bukan tanpa
alasan Mesir dikatakan sebagai salah satukota terunik di dunia, karena sejarah
yang terukir di kota ini memiliki variasi yang sangat beragam. Berawal dari
masa Pharaonic, Hellenistic, Romawi, Islam sampai pada periode Mesir
Modern yang diusung oleh Muhammad Ali Pasha. Sebagai seorang
revolusioner tak ayal Muhammad Ali mempunyai keinginan untuk merubah
Mesir layaknya Paris di belahan bumi Eropa. Kemodernan sistem dan
administrasi negara mulai digalakkan. Sehingga jadilah Mesir ketika itu
sebagai sebuah negara maju dari segi ekonomi, politik dan sosial.

B. Tujuan Penulisan
a) Mengetahui secara jelas riwayat hidup Muhammad Ali Pasha
b) Pemikiran dan karya-karya Muhammad Ali Pasha

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi Muhammad Ali Pasha


Muhammad Ali Pasha lahir bulan Januari 1765 di Kavala Albania
Yunani dekat pantai Macedonia dan meninggal di Mesir pada tahun 1849.
Dialah pendiri dinasti Mesir yang keturunannya memerintah Mesir sampai
tahun 1952. Sejak kecil ia memiliki keterampilan dan kecerdasan luar biasa.
Dalam perjalanan kariernya, banyak usaha yang dilakukan untuk
memperbaharukan atau memodenisir keadaan umat islam yang telah jauh
tertinggal dari negara-negara Barat. Orang tuanya bekerja sebagai penjual
rokok, dari kecil ia sudah harus bekerja, dia tak pernah memperoleh
kesempatan sekolah, dengan demikian dia tidak bisa membaca dan menullis.
Setelah besar ia bekerja sebagai pemungut pajak, karena
kecakapannya dalam pekerjaannya ini ia menjadi kesayangan Gubernur
Usmani setempat, akhirnya ia diangkat sebagai menantu oleh gubernur
tersebut dan mulai dari waktu itu bintangnya semakin meningkat terus.
Setelah ia di angkat menjadi menantu Gubernur Usmani di tempatnya
bekerja. Ia masuk dalam dinas meliter dan dalam lapangan ini ia juga
menunjukkan kecakapan dan kesanggupan sehingga pangkatnya cepat menaik
menjadi perwira. ketika pergi ke Mesir ia mempunyai kedudukan wakil
perwira yang memimpin pasukan yang dikirim dari daerahnya. Setelah
tentara prancis keluar dari Mesir di tahun 1801. Muhammad Ali turut
memainkan peran penting dalam politik. Mesir mulai mengalami ketenangan
politik, khususnya setelah Muhammad Ali membantai sisa-sisa petinggi
Mamluk pada tahun 1811, menurut cerita dari 470 kaum mamluk hanya
seorang yang dapat melepaskan diri dengan melompat dari pagar istana
kejurang yang ada di bukit Mukattan, kudanya mati tetapi ia selamat dengan
pergi lari. kaum mamluk yang ada diluar Kairo kemudian diburu, mana yang

4
dapat dibunuh dan sebagian kecil dapat melarikan diri ke Sudan pada
akhirnya tahun 1811, kekuatan kaum mamluk di mesir telah habis.
Untuk memajukan Mesir, Muhammad Ali melakukan pembenahan
ekonomi dan militer. Atas saran para penasihatnya, ia juga melakukan
program pengiriman tentara untuk belajar di Eropa. Pemerinthan Muhammad
Ali pasya menandai permulan diferensiasi yang sebenarnya antara struktur
politik dan ke agamaan di Mesir. keputusan-keputusan dan program-
programnya ternyata sebagian besar telah menentukan jalannya sekulerisasi
yang berlangsung selama satu setengah abad di Mesir. Muhammad Ali
berkuasa penuh. Ia telah menjadi wakil Sultan dengan resmi di Mesir dan
rakyat sendiri tidak mempunyai organisasi dan kekuatan untuk menentang
kekuasannya, ia pun bertindak sebagai diktator.
Ia diberikan kepercayaan sebagai pemimpin militer pada era Turki
Utsmani dan menjadi seorang pemimpin tersohor kebanggaan negara Mesir,
terutama dalam merevolusi negara tersebut menjadi sebuah negara industri
dan modern. Bahkan, orang Mesir sendiri mengenalnya sebagai seorang
pahlawan. Walaupun tidak dilahirkan di Mesir dan tidak berbahasa Arab,
namun keinginannya untuk membangun dan meningkatkan sumber
penghasilan ekonomi bagi negara Mesir sangat besar. Inisiatif, visi dan
semangat yang dimilikinya tak mampu menandingi pahlawan-pahlawan lain
yang sezaman dengannya
Dialah pendiri dinasti Mesir yang keturunannya memerintah Mesir
sampai tahun 1952. dia muncul di Mesir tahun 1799 sebagai salah seorang
diantara 300 orang anggota pasukan yang dikirim Albania atas perintah
Sultan Utsmani untuk mengusir Perancis. Pada awalnya ia berkedudukan
sebagai penasehat komandan pasukan Albania, karena kecakapannya dalam
memimpin maka ia diangkat menjadi komandan penuh. Setelah berhasil
mengusir Napoleon dari Mesir, ia di angkat menjadi jendral tahun 1801. pada
bulan Nopember 1805 ia menjadi penguasa di Mesir dan bulan April 1806 ia
di angkat menjadi Wali Negara Mesir dengan gelar Pasya.

B. Beberapa Pembaharuan Yang Dilakukan Muhammad Ali Pasha


a. Dalam Bidang Militer
Jatuhnya Mesir ke tangan Napoleon Bonaparte menyadarkan
Muhammad Ali Pasha. Ia melihat kemajuan yang dicapai negara-negara
Barat, terutama Perancis, begitu hebat. Kemajuan dalam teknologi
peperangan membuat Perancis dengan mudah menguasai Mesir (1798-

5
1802 M). Setelah Perancis dapat diusir Inggris pada tahun 1802 M,
Muhammad Ali Pasha mengundang Save, seorang perwira tinggi
Perancis untuk melatih tentara Mesir.
Sama hanya dengan raja-raja Islam lainnya, Ali Pasha juga
mementingkan hal-hal yang berkaitan dengan kemeliteran, karena ia
yakin bahwa kekuasaanyan dapat dipertahankan dan diperbesar dengan
kekuatan militer. Muhammad Ali Pasha juga mengundang para ahli
militer barat untuk melatih angkatan bersenjata Mesir dan juga mengirim
misi ke luar negeri (Eropa) guna mempelajari ilmu kemiliteran. Pada
tahun 1815 M untuk pertama kalinya Mesir mendirikan Sekolah Militer
yang sebagian besar instrukturnya didatangkan dari Eropa. Tidak hanya
itu, namun ia juga banyak mengimpor persenjataan buatan Eropa seperti
buatan Jerman atau Inggris. Terinspirasi oleh pelatihan militer bangsa
Eropa, Muhammad Ali kemudian melatih bala tentaranya berdasarkan “
Nidzam al-Jadid “ atau bisa disebut dengan peraturan baru. Ia mengatur
tentara-tentara Mesir dan mulai memperkuatkannya dengan menjadikan
para petani luar daerah untuk mengikuti wajib militer. Upaya itu ternyata
cukup berhasil untuk menjadikan kekuatan militer Mesir semakin
berkembang.
b. Bidang Ekonomi dan Sosial
Muhammad Ali Pasha sangat memahami bahwa di belakang
kekuatan militer mesti harus ada kekuatan ekonomi yang sanggup
membelanjai pembaharuan di bidang militer dan bidang-bidang yang
bersangkutan dengan militer. Jadi dua hal yang penting baginya,
kemajuan ekonomi dan kekuatan militer, dan dua hal ini menghendaki
pengetahuan atau ilmu-ilmu modern.
Salah satu dampak perkembangan ekonomi tersebut adalah
ekspor kapas ke negara Eropa. Hal itu sangat menguntungkan, karena
adanya angsuran terhadap para petugas administrasi yang dijadikan
sebagai salah satu titik poin keuntungan bagi Mesir. Selain itu wisatawan
asing juga turut menyumbangkan pendapatan bagi devisa
negara. Pengambil alihan pemilikan tanah oleh negara dan hasilnya
dipergunakan untuk kepentingan pembangunan negara. Harta kaum
Mamluk yang telah dimusnahkannya dirampas, demikian pula dengan
harta-harta orang kaya di Mesir berada di bawah kekuasaannya.
Untuk meningkatkan perkembangan ekonomi Muhammad Ali
Pasha juga membangun sistem irigasi, sehingga hasil pertanian menjadi

6
lebih baik. Karena Mesir adalah negara pertanian, di samping
memperbaiki irigasi lama ia juga mengandalkan irigasin baru,
memasukkan penanaman kapas dari India dan Sudan dan mendatangkan
ahli pertanian dari Eropa untuk memimpin pertanian.
Dalam tatanan sosial Muhammad Ali Pasha mengubah
pengaturan administrasi bagi penduduk desa dan kota dengan sistem
yang lebih modern. Pembangunan prasarana masyarakat umum mulia
digalakkan, seperti pembangunan Rumah Sakit, sekaligus mendatangkan
beberapa dokter spesialis untuk menangani problematika penduduk
setempat. Hal itu tidak lain adalah sebagai bentuk kekhawatiran Ali
Pasha terhadap kesejahteraan penduduk desa yang mengikuti wajib
militer.
Terutama ketika virus cacar mulai melanda sebagian penduduk
Mesir ketika itu. Usaha terhebat lainnya adalah dengan terselesaikannya
pembangunan sebuah terusan kuno yang menghubungkan
antara Alexandria dengan sungai nil. Menurut beberapa laporan, upaya
tersebut diawali dengan penggalian yang mengerahkan kurang lebih
100.000 petani Mesir. Dari hal tersebut meningkat pulalah pusat irigasi
dari tahun 1813-1830 M hingga 18%, yang sebelumnya proyek irigasi ini
sangat lemah dan kurang menguntungkan terlebih ketika masa awal
kepemimpinannya.
c. Dalam Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan walaupun ia buta huruf, namun ia
menaruh perhatian besar pada perkembangan ilmu. Hal ini terbukti
dengan dibentuknya kementrian pendidikan. Setelah itu didirikan
Sekolah Militer tahun 1815 M, Sekolah Teknik tahun 1816 M, Sekolah
Kedokteran tahun 1827 M, Sekolah Pertanian dan Apoteker tahun 1829
M, Sekolah Pertambangan tahun 1834 M dan Sekolah Penerjemah tahun
1839 M. Selain itu, ia juga banyak mengirim pelajar ke Perancis untuk
belajar pengetahuan berupa sains dan teknologi Barat di Perancis.
Menurut catatan sejarah ia mengirim 311 pelajar Mesir ke Italia,
Perancis, Inggris dan Austria dengan mengambil disiplin keilmuan yang
beragam seperti kemiliteran, ilmu administrasi, arsitek, kedokteran dan
obat-obatan.
Selain mendirikan beberapa sekolah dan mengirim pelajar ke luar
ia juga melakukan penerjemahan buku-buku terbitan Eropa dalam skala
yang besar. Di samping mendelegasikan pelajar Mesir ke Eropa ia juga

7
mendatangkan guru-guru agung Eropa untuk mengajar di sekolah-
sekolah yang telah ia bangun. Muhammad Ali juga menerbitkan majalah
berbahasa Arab pertama kalinya yang diterbitkan tahun 1828 M, ia
menamainya dengan majalah " al-Waqa'i al-Mishriyah" (Berita Mesir).
Majalah ini digunakan rezim Muhammad Ali sebagai organ resmi
pemerintah.
Inilah pembahasan singkat mengenai Muhammad Ali pasha,
begitu banyak peninggalan termegah Muhammad Ali yang bisa kita lihat
di perbukitan Jabal Muqatam, ia dengan mengerahkan desainer Yunani
bernama Yusuf Bushnak akhirnya berhasil membuat Masjid indah dengan
corak menara Turki yang berwarna putih perak. Jika kita amati, masjid
ini terbuat dari bahan marmer yang menawan, maka tidak heran jika
mayoritas penduduk Mesir menamainnya sebagai masjid Alabaster. Di
dalam masjid inilah jasad Muhammad Ali dikuburkan, meskipun ia
meninggal di Alexandria. Jasa lain Muhammad Ali adalah melakukan
renovasi benteng Sholahuddin yang dibangun pertama kali oleh
pahlawan Perang Salib muslim, Sholahuddin al-Ayyubi. Dalam hal ini, ia
banyak melakukan perbaikan tembok-tembok yang sudah runtuh baik
yang berada didalam maupun diluar. Kemudian, ia juga membangun
sebuah istana keluarga yang dapat kita nikmati jika kita melewati Babal-
Qullah. Pada tahun 1949 istana ini dijadikan museum oleh Raja Faruq.
Dalam sejarahnya Mesir dibagi menjadi dua bagian; Kuno dan
Modern. Dengan peradabannya yang telah dimulai sejak 7000 tahun yang
silam, ia termasuk salah satu diantara negara yang menempati urutan
papan atas, tujuan wisata dunia. Maka tidak heran jika setiap jengkal
tanahnya yang kita pijak merupakan saksi sejarah yang memberikan
cerita sendiri. Begitulah kira-kira diskripsi sejarahnya.
Muhammad Ali Pasha yang dianggap sebagai pendiri Mesir
Modern, kekuasaannya saat itu meliputi Sudan dan Syiria. Bahkan
pasukannya pun ikut berperang bersama ke Sultanan Usmani di Yunani,
Asia Kecil, hingga ke Eropa Timur.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai seorang revolusioner tak ayal Muhammad Ali mempunyai
keinginan untuk merubah Mesir layaknya Paris di belahan bumi Eropa.
Kemodernan sistem dan administrasi negara mulai digalakkan. Sehingga
jadilah Mesir ketika itu sebagai sebuah negara maju dari segi ekonomi,
pendidikan, dan sosial.
Muhammad Ali memperkuat kekuatannya dengan memajukan negara
dari segala lini kehidupan. Kepercayaan yang dimilikinya sebagai seorang
Sultan Utsman mampu menggerakkan pemerintahan Mesir untuk
memodernisasikan kekuatan dan administrasi militer.

B. Penutup
Demikianlah penyusunan makalah ini, kami sadar bahwa dalam
penyusunan makalah masih banyak kekurangan, Karena keterbatasan
kemampuan kami atapun kurangnya referensi. Maka dari itu kritik dan saran
yang bersifat membangun dari para pembaca sangat kami harapkan untuk
perbaikan dalam pembuatan makalah kami selanjutnya. Semoga makalah inni
berguna bagi para pembacanya dan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi
kita semua. Amiiin

9
DAFTAR PUSTAKA

o Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam, Sejarah Pemikiran Dan


Gerakan”. PT. Bulan Bintang, Jakarta,1975.
o Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam, PT.Karya Toha Putra, Semarang,
1997

10

Você também pode gostar