Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh
NAMA: ANGGA ARI YUWONO
NRP: 183020245
Isolat rizo-bakteri diisolasi dari tanaman cabai sehat yang tumbuh diantara tanaman
terserang penyakit antraknosa. Dalam percobaan dievaluasi 16 isolat Bacillus sp. 5 isolat
Pseudomonas sp. Dan 4 Isolat Serrati sp. Pengujian dilakukan dengan beberapa metode untuk
melihat evaluasi. Diantaranya pengujian untuk melihat kemampuan masing masing isolat rizo
bakteri dalam memproduksi IAA (Produksi Asam Indol Asetat). Proses yang berlangsung
dengan metode Glickman dan Dessaux (1995) untuk inokulasi, kemudian benih cabai di
lakukan perendaman dengan masing masing isolat.
Metode berikutnya untuk melihat pengaruh perlakuan benih terhadap viabilitas dan vigor benih
cabai. Benih cabai yang telah diberi perlakuan rizo-bakteri dilakukan perkecambahan untuk
melihat potensi tumbuhnya.
Metode terakhir pengujian untuk melihat perngaruh perlakuan benih terhadap pertumbuhan
bibit cabai. Setelah dilakukan perkecambahan bibit dilakukan transplant dengan medium yang
lebih besar untuk ditumbuhakan dalam waktu tertentu.
Hasil dari 25 jenis isolat rizo-bakteri yang dievaluasi, terbukti dapat mampu
memproduksi IAA dalam media penambahan asam amino triptofan. Isolat P. fluorencens
mampu memproduksi IAA lebih banyak dibandingkan isolate Bacillus sp. atau Serratia sp.
Peningkatan potensi tumbuh kecambah oleh rizo-bakteri mampu meningkatakan Daya
Berkecambah (DB) 27%, potensi tumbuh maksimum (PTM) 11%, indeks vigor (IV) 31%,
spontanitas tumbuh 29%, kecepatan tumbuh relative 29%, dan menurunkan waktu yang
dibutuhkan untuk berkecambah (T50) 0.75%. Adanya peningkatan viabilitas dan vigor benih
serta pertumbuhan bibit tanaman cabai oleh isolat rizo-bakteri diduga diakibatkan oleh
kemampuan isolat rizo-bakteri ddalam produksi hormon tumbuh. Tetapi peningkatan
pertumbuhan bibit tidak selalu sejalan dengan konsentrasi IAA yang dihasilkan. Hal tersebut
ditunjukkan dengan adanya sampel Serratia liquefaciens SG01 menghasilakan bobot bibit yang
tinggi namun jumlah IAA lebih rendah dibandingkan P.fluorescens dan B. polymixa.
Semua rizo-bakteri yang diuji memiliki kemampuan memproduksi IAA dengan yang
tertinggi dihasilkan oleh P. fluorescens PG01. Perlakuan benih dengan berbagai isolate rizo-
bakteri memberikan dampak positif terhadap perkecambahan benih dan pertumbuhan bibit
cabai. Tidak terdapat hubungan dan korelasi antara produksi hormon tumbuh IAA oleh rizo
bakteri namun adanya faktor lain yang dapat mempengaruhi.