Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Metodologi Penelitian
Semua pasien yang berobat di Poli Rawat Jalan Penyakit Tidak Menular
Puskesmas Kelurahan Sukabumi Selatan pada bulan Desember 2018
3.4.1 Kriteria Inklusi
1. Pasien yang berobat di Poli Penyakit Tidak Menular Puskesmas
Kelurahan Sukabumi Selatan pada bulan Desember 2018.
2. Pasien yang berobat di Poli Penyakit Tidak Menular Puskesmas
Kelurahan Sukabumi Selatan sedang berpuasa selama 8 jam.
3. Pasien yang berobat di Poli Penyakit Tidak Menular Puskesmas
Kelurahan Sukabumi Selatan yang berusia > 18 tahun.
4. Bersedia menjadi responden penelitian dengan menandatangani
informed-consent.
3.4.2 Kriteria Eksklusi
1. Pasien wanita yang sedang hamil.
2. Pasien yang tidak menjalani puasa.
3. Pasien yang belum pernah minum obat diabetes melitus.
4. Pasien yang dalam perjalanan penelitian mengundurkan diri.
3.5 Sampling
3.5.1 Besar Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti. Penelitian ini
dilakukan pada seluruh penduduk yang berobat ke poli Penyakit Tidak Menular di
Puskesmas Keluran Sukabumi Selatan Jakarta Barat pada tanggal 5 Desember 2018
sampai 21 Desember 2018. Penelitian dilakukan terhadap Besar Sampel ditentukan
melalui rumus perhitungan sampel untuk data deskriptif analitik. Rumus sampel yang
akan digunakan adalah seperti berikut :
Z ∝ 2 P (1 − P)
n=
d2
n Besar sampel
q 1 – p (0,938)
d Kesalahan sampling yang masih dapat ditoleransi, dalam hal ini diambil 10
% = 0,1
Z ∝ 2 P (1 − P)
n=
d2
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, pita ukur,
microtoise, timbangan injak manual.
3.8 Cara Penelitian
Pada penelitian ini, seluruh data diambil menggunakan data primer meliputi:
a. Menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada responden dan meminta
persetujuan dengan menandatangani informed concent
b. Alat ukur
Metline atau pita ukur.
c. Cara ukur
Siapkan pita ukur yang keras tapi feksibel, pengukuran dilakukan pada
posisi antropometri, untuk mengukur lingkar pinggang, lilitan pita
pengukur pada bagian paling kecil antara crista iliaca dan tulang rusuk.
Lalu baca hasil pada ketelitian 0,1 cm.
d. Hasil pengukuran
WHO merekomendasikan cu-off point untuk Asia yaitu ≥90 cm untuk
laki-laki dan ≥ 80 cm untuk perempuan.
e. Skala ukur
Kategorik
b. Alat Ukur
Metline atau pita ukur.
d. Hasil pengukuran
Laki-laki < 0,90 dan perempuan < 0,85
e. Skala Pengukuran
Kategorik
b. Alat ukur
Metline atau pita ukur dan microtoise.
c. Cara ukur
Siapkan pita ukur yang keras tapi feksibel, pengukuran dilakukan pada
posisi antropometri, untuk mengukur lingkar pinggang, lilitan pita
pengukur pada bagian paling kecil antara crista iliaca dan tulang rusuk.
Lalu baca hasil pada ketelitian 0,1 cm. sedangkan untuk pengukuran
tinggi badan pertama pastikan alas kaki dan topi dilepas. Posisikan
pasien berdiri tegak lurus dibawah microtoise membelakangi dinding.
Pastikan kepala pasien berada dibawah alat geser microtoise, serta
pandangan lurus kedepan. Lalu pastikan bagian belakang kepala,
tulang belikat, pantat dan tumit menempel ke dinding, karena posisi ini
sulit dilakukan untuk yang obesitas tidak perlu keempat titik tersebut
menempel ke dinding, asalkan tulang belakang dan pinggang tidak
membungkuk. Posisikan kedua lutut dan tumit rapat. Setelah psien
diposisikan dengan benar tarik kepala microtoise sampai puncak
kepala (vertex) pasien. Baca angka pada jendela baca pada saat pasien
menarik napas (inspirasi) dan mata pemeriksa harus sejajar dengan
d. Hasil pengukuran
Perhitungan lingkar pinggang/tinggi badan tidak membedakan jenis
kelamin dan cut off point LP/TB dikategorikan beresiko jika nilai ≥
0,59.
e. Skala ukur
Kategorik
b. Alat Ukur
Timbangan injak detecto.
c. Cara Pengukuran
Letakan timbangan ditempat datar, serta pastikan posisi penunjuk
pengukuran pada angka nol. Kemudian pasien berdiri tegak diatas
timbangan, dan lihat jurum penunjuk berhenti pada angka
berapa.sedangkan untuk pengukuran tinggi badan pertama pastikan
alas kaki dan topi dilepas. Posisikan pasien berdiri tegak lurus
dibawah microtoise membelakangi dinding. Pastikan kepala pasien
berada dibawah alat geser microtoise, serta pandangan lurus kedepan.
Lalu pastikan bagian belakang kepala, tulang belikat, pantat dan tumit
menempel ke dinding, karena posisi ini sulit dilakukan untuk yang
obesitas tidak perlu keempat titik tersebut menempel ke dinding,
asalkan tulang belakang dan pinggang tidak membungkuk. Posisikan
kedua lutut dan tumit rapat. Setelah psien diposisikan dengan benar
tarik kepala microtoise sampai puncak kepala (vertex) pasien. Baca
angka pada jendela baca pada saat pasien menarik napas (inspirasi)
dan mata pemeriksa harus sejajar dengan garis merah. Angka yang
dibaca adalah yang berada pada garis merah dari angka kecil ke angka
d. Hasil Pengukuran
< 18,5 : berat kurang
18,5-22,9 : berat normal
>23 : preobes
23-24,9 : obes ringan
25-29,9 : obes sedang
≥30 : obes berat
e. Skala Ukuran
Kategorik
b. Alat Ukur
Wawancara
c. Cara Ukur
Dengan melihat bentuk fisik dan melihat identitas responden.
d. Hasil Pengukuran
Laki-laki dan Perempuan
e. Skala Ukur
Kategorik
3.9.7 Usia
a. Definisi
Terhitung dari mulai lahir sampai pada hari penelitian.
b. Alat Ukur
Wawancara
d. Hasil Pengukuran
Usia < 18 tahun - <45 tahun, dan usia ≥ 45 tahun.
e. Skala Pengukuran
Kategorik
Analisis Data
Data skor dari kuesioner dimasukkan kedalam Microsoft Excel dan dianalisis
menggunakan SPSS versi 16.0 software statistik. Penelitian ini menggunakan
analisa data univariat dan bivariate