Você está na página 1de 10

BAB III

Metodologi Penelitian

3.1 Desain Penelitian


Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan
pendekatan Cross Sectional yang berjudul hubungan antara lingkar pinggang dengan
kadar guladarah puasa pada pasien Puskesmas Kelurahan Sukabumi Selatan pada
tanggal 5 Desember 2018 sampai 21 Desember 2018.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kelurahan Sukabumi Selatan pada
tanggal 5 Desember 2018 sampai 21 Desember 2018.

3.3 Populasi Penelitian


3.3.1 Populasi Target
Semua pasien yang berobat ke Puskesmas Kelurahan Sukabumi
Selatan.
3.3.2 Populasi Terjangkau :
Semua pasien yang berobat di Poli Rawat Jalan Penyakit Tidak
Menular Puskesmas Kelurahan Sukabumi Selatan pada tanggal 5
Desember 2018 sampai 21 Desember 2018.

Universitas Kristen Krida Wacana


3.4 Subjek Penelitian

Semua pasien yang berobat di Poli Rawat Jalan Penyakit Tidak Menular
Puskesmas Kelurahan Sukabumi Selatan pada bulan Desember 2018
3.4.1 Kriteria Inklusi
1. Pasien yang berobat di Poli Penyakit Tidak Menular Puskesmas
Kelurahan Sukabumi Selatan pada bulan Desember 2018.
2. Pasien yang berobat di Poli Penyakit Tidak Menular Puskesmas
Kelurahan Sukabumi Selatan sedang berpuasa selama 8 jam.
3. Pasien yang berobat di Poli Penyakit Tidak Menular Puskesmas
Kelurahan Sukabumi Selatan yang berusia > 18 tahun.
4. Bersedia menjadi responden penelitian dengan menandatangani
informed-consent.
3.4.2 Kriteria Eksklusi
1. Pasien wanita yang sedang hamil.
2. Pasien yang tidak menjalani puasa.
3. Pasien yang belum pernah minum obat diabetes melitus.
4. Pasien yang dalam perjalanan penelitian mengundurkan diri.

3.5 Sampling
3.5.1 Besar Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti. Penelitian ini
dilakukan pada seluruh penduduk yang berobat ke poli Penyakit Tidak Menular di
Puskesmas Keluran Sukabumi Selatan Jakarta Barat pada tanggal 5 Desember 2018
sampai 21 Desember 2018. Penelitian dilakukan terhadap Besar Sampel ditentukan
melalui rumus perhitungan sampel untuk data deskriptif analitik. Rumus sampel yang
akan digunakan adalah seperti berikut :
Z ∝ 2 P (1 − P)
n=
d2

Universitas Kristen Krida Wacana


Tabel 3.1 Keterangan Rumus Besar Sampel

n Besar sampel

Zα Simpangan rata-rata distribusi normal standar pada derajat kemaknaan α


(standar variasi), untuk α = 0,05, maka Zα bernilai 1,96 atau derajat
kepercayaan, CI 95%= 1,96, α = 5% (two tail)

p Proporsi variable tidak diketahui.prevalensi penelitian yang diambil adalah


50%

q 1 – p (0,938)

d Kesalahan sampling yang masih dapat ditoleransi, dalam hal ini diambil 10
% = 0,1

Berdasarkan rumus di atas didapatkan jumlah sampel minimal yang dibutuhkan


adalah :

Z ∝ 2 P (1 − P)
n=
d2

(1,96) 2 x 0.5 ( 1 − 0.5)


n=
(0,1)2
n = (3,841) x 0,5 (0,5)
0, 01
n = 96 orang

Universitas Kristen Krida Wacana


sesuai dengan perhitungan proporsi variable independen dan dependen dipilih jumlah
sampel minimal dari penelitian yaitu variable dengan hasil N1 96, N2 adalah
N1+10%=106

3.5.2 Teknik Sampling


Teknik sampling yang digunakan adalah teknik non probability sampling
dengan menggunakan cara purposive sampling adalah teknik untuk menentukan
sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data
yang diperoleh nantinya bisa lebih representative.

3.6 Identifikasi Variabel


3.6.1 Variabel dependen :
Kadar glukosa puasa
3.6.2 Variabel independen :
1. Lingkar Pinggang
2. Indeks Massa Tubuh (IMT)
3. Usia
4. Jenis Kelamin
5. rasio Lingkar Pinggang/Lingkar pinggul
6. rasio linggar pinggang/ tinggi badan

3.7 Alat dan Bahan Penelitian

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, pita ukur,
microtoise, timbangan injak manual.
3.8 Cara Penelitian
Pada penelitian ini, seluruh data diambil menggunakan data primer meliputi:
a. Menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada responden dan meminta
persetujuan dengan menandatangani informed concent

Universitas Kristen Krida Wacana


b. Peneliti memberikan edukasi pada responden untuk berpuasa selama 8 jam
kemudian meminta responden datang pada keesokan harinya atau saat
kontrol (1 minggu selanjutnya) untuk dilakukan pengukuran lingkar
pinggang, berat badan, tinggi badan dan kadar glukosa puasa.
c. Peneliti menimbang BB dan mengukur TB,LP,RLPP,Ratio LP/TB
responden, lalu semua hasilnya dicatat ke dalam kuesioner.
d. Peneliti mengecek kadar gula darah puasa responden dengan
menggunakan Glucometer, Gluco Dr Strip, serta blood lancets AVICO
28G
e. Peneliti mencatat hasil kadar gula darah puasa responden
f. Peneliti melakukan input data (koding) di Ms. Excel.
g. Dilakukan pengolahan data dengan menggunakan SPSS versi 16.0

3.9 Definisi Operasional


Definisi Operasional adalah alat untuk membatasi ruang lingkup atau
pengertian variabel-variabel yang diteliti, juga bermanfaat untuk
mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-
variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrument/ alat ukur

3.9.1 Kadar gula darah Puasa


a. Definisi
Kadar glukosa dalam darah di dapat dari pemeriksaan GDP ( Gula
darah pasien tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam)
responden di bandingkan dengan standar yang di tetapkan oleh
PERKENI
b Alat ukur
Glucometer, Gluco Dr Strip, serta blood lancets AVICO 28G
c. Cara ukur
membandingkan hasil pemeriksaan gula darah pasien dengan
standar normal

Universitas Kristen Krida Wacana


d. Hasil ukur
Normal : < 126 mg/dL (7,0 mmol/L)
Tinggi : > 126 mg/dL (7,0 mmol/L)
e. Skala ukur
kategorik
3.9.2 Lingkar Pinggang
a. Definisi
Pengukuran yang dilakukan dengan melilitkan pita pengukur pada
bagian paling kecil antara crista iliaca dan tulang rusuk pasien.

b. Alat ukur
Metline atau pita ukur.

c. Cara ukur
Siapkan pita ukur yang keras tapi feksibel, pengukuran dilakukan pada
posisi antropometri, untuk mengukur lingkar pinggang, lilitan pita
pengukur pada bagian paling kecil antara crista iliaca dan tulang rusuk.
Lalu baca hasil pada ketelitian 0,1 cm.

d. Hasil pengukuran
WHO merekomendasikan cu-off point untuk Asia yaitu ≥90 cm untuk
laki-laki dan ≥ 80 cm untuk perempuan.

e. Skala ukur
Kategorik

3.9.3 Rasio Lingkar Pinggang/Lingkar Panggul


a. Definisi
Rasio lingkar pinggang-panggul dihitung dengan membagi ukuran
lingkar pinggang dengan lingkar panggul pada pasien yang dijadikan
subjek penelitian.

b. Alat Ukur
Metline atau pita ukur.

Universitas Kristen Krida Wacana


c. Cara ukur
Siapkan pita ukur yang keras tapi feksibel, pengukuran dilakukan pada
posisi antropometri, untuk mengukur lingkar pinggang, lilitan pita
pengukur pada bagian paling kecil antara crista iliaca dan tulang rusuk.
kemudian untuk lingkar panggul lilitkan pita pengukur pada bagian
atas simphisis pubis dan bagian maksimum pantat. Lalu baca hasil
pada ketelitian 0,1 cm.

d. Hasil pengukuran
Laki-laki < 0,90 dan perempuan < 0,85

e. Skala Pengukuran
Kategorik

3.9.4 Rasio Lingkar Pinggang/Tinggi badan


a. Definisi
Rasio lingkar pinggang/Tinggi Badan dihitung dengan membagi
ukuran lingkar pinggang dengan Tinggi badan pada pasien yang
dijadikan subjek penelitian.

b. Alat ukur
Metline atau pita ukur dan microtoise.

c. Cara ukur
Siapkan pita ukur yang keras tapi feksibel, pengukuran dilakukan pada
posisi antropometri, untuk mengukur lingkar pinggang, lilitan pita
pengukur pada bagian paling kecil antara crista iliaca dan tulang rusuk.
Lalu baca hasil pada ketelitian 0,1 cm. sedangkan untuk pengukuran
tinggi badan pertama pastikan alas kaki dan topi dilepas. Posisikan
pasien berdiri tegak lurus dibawah microtoise membelakangi dinding.
Pastikan kepala pasien berada dibawah alat geser microtoise, serta
pandangan lurus kedepan. Lalu pastikan bagian belakang kepala,
tulang belikat, pantat dan tumit menempel ke dinding, karena posisi ini
sulit dilakukan untuk yang obesitas tidak perlu keempat titik tersebut
menempel ke dinding, asalkan tulang belakang dan pinggang tidak
membungkuk. Posisikan kedua lutut dan tumit rapat. Setelah psien
diposisikan dengan benar tarik kepala microtoise sampai puncak
kepala (vertex) pasien. Baca angka pada jendela baca pada saat pasien
menarik napas (inspirasi) dan mata pemeriksa harus sejajar dengan

Universitas Kristen Krida Wacana


garis merah. Angka yang dibaca adalah yang berada pada garis merah
dari angka kecil ke angka besar. Kemudian catat hasil pengukuran,
lalu sebaiknya ulangi pengukuran sebanyak 3 kali untuk meningkatkan
akurasi pengukuran.

d. Hasil pengukuran
Perhitungan lingkar pinggang/tinggi badan tidak membedakan jenis
kelamin dan cut off point LP/TB dikategorikan beresiko jika nilai ≥
0,59.

e. Skala ukur
Kategorik

3.9.5 Indeks Massa Tubuh (IMT)


a. Definisi
Indeks Massa Tubuh (IMT) rasio antara berat badan dengan tinggi
badan kuadrat.

b. Alat Ukur
Timbangan injak detecto.

c. Cara Pengukuran
Letakan timbangan ditempat datar, serta pastikan posisi penunjuk
pengukuran pada angka nol. Kemudian pasien berdiri tegak diatas
timbangan, dan lihat jurum penunjuk berhenti pada angka
berapa.sedangkan untuk pengukuran tinggi badan pertama pastikan
alas kaki dan topi dilepas. Posisikan pasien berdiri tegak lurus
dibawah microtoise membelakangi dinding. Pastikan kepala pasien
berada dibawah alat geser microtoise, serta pandangan lurus kedepan.
Lalu pastikan bagian belakang kepala, tulang belikat, pantat dan tumit
menempel ke dinding, karena posisi ini sulit dilakukan untuk yang
obesitas tidak perlu keempat titik tersebut menempel ke dinding,
asalkan tulang belakang dan pinggang tidak membungkuk. Posisikan
kedua lutut dan tumit rapat. Setelah psien diposisikan dengan benar
tarik kepala microtoise sampai puncak kepala (vertex) pasien. Baca
angka pada jendela baca pada saat pasien menarik napas (inspirasi)
dan mata pemeriksa harus sejajar dengan garis merah. Angka yang
dibaca adalah yang berada pada garis merah dari angka kecil ke angka

Universitas Kristen Krida Wacana


besar. Kemudian catat hasil pengukuran. Lalu hasil pengukuran
masukan ke rumus IMT.

d. Hasil Pengukuran
< 18,5 : berat kurang
18,5-22,9 : berat normal
>23 : preobes
23-24,9 : obes ringan
25-29,9 : obes sedang
≥30 : obes berat

e. Skala Ukuran
Kategorik

3.9.6 Jenis Kelamin


a. Definisi
Jenis kelamin adalah bentuk perbedaan bentuk, sifat, dan fungsi
biologi laki-laki dan perempuan yang menentukan perbedaan peran
mereka dalam menyelenggarakan upaya meneruskan garis keturunan.

b. Alat Ukur
Wawancara

c. Cara Ukur
Dengan melihat bentuk fisik dan melihat identitas responden.

d. Hasil Pengukuran
Laki-laki dan Perempuan

e. Skala Ukur
Kategorik

3.9.7 Usia
a. Definisi
Terhitung dari mulai lahir sampai pada hari penelitian.

b. Alat Ukur
Wawancara

Universitas Kristen Krida Wacana


c. Cara Ukur
Wawancara dan melihat identitas responden.

d. Hasil Pengukuran
Usia < 18 tahun - <45 tahun, dan usia ≥ 45 tahun.

e. Skala Pengukuran
Kategorik

Analisis Data
Data skor dari kuesioner dimasukkan kedalam Microsoft Excel dan dianalisis
menggunakan SPSS versi 16.0 software statistik. Penelitian ini menggunakan
analisa data univariat dan bivariate

3.10.1 Analisa univariate

Analisa univariat digunakan untuk menghitung distribusi frekuensi Jenis


Kelamin, Usia, lingkar pinggang, lingkar pinggang/lingkar pinggul, rasio
lingkar pinggang/tinggi badan, dan Indek Massa Tubuh (IMT)

3.10.2 Analisa bivariate

Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui beberapa variable yang terkait


dengan penelitian. Variable independen yaitu Jenis Kelamin, Usia, lingkar
pinggang, lingkar pinggang/lingkar pinggul, rasio lingkar pinggang/tinggi
badan, Indek Massa Tubuh (IMT) dan variabel dependen yaitu kadar gula
darah puasa .

Universitas Kristen Krida Wacana

Você também pode gostar