Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun Oleh:
Laga Erlangga C
LT-3E
3.39.16.1.14
PADA GI JAJAR
Pada GI Jajar, digunakan 1 buah Power Grid dengan 5 feeder. Masing-masing feeder
bertegangan 20 kV. Jaringan ini menggunakan sistem jaringan interkoneksi. Sistem jaringan
ini diperlukan untuk memudahkan manuver jaringan pada saat terjadi gangguan maupun
kondisi-kondisi pengurangan beban. Manuver jaringan pada sistem interkoneksi ini akan
menghubungkan beban dengan feeder lain apabila penyaluran dari feeder utama terganggu atau
terputus, sehingga jika sebuah feeder mengalami gangguan maka energi listrik masih dapat
disuplai dari feeder yang lain.
2. Manuver Jaringan
Gambar diatas merupakan gambar single line diagram dari feeder 2 yang mana pada feeder ini
akan dilakukan simulasi manuver jaringan dengan dimisalkan ada gangguan di PMT pertama
pada feeder 2, sehingga suplai energi listrik ke daerah Laweyan Tengah 1, Laweyan Selatan,
Laweyan Tengah Utara, dan seterusnya terputus. Karena sistem jaringan pada GI Jajar ini
merupakan sistem jaringan interkoneksi, maka dapat dilakukan manuver jaringan yaitu daerah
yang suplai energi listriknya terputus (feeder 2) akan disuplai oleh feeder 3. Sehingga tidak
terjadi pemadaman pada daerah di belakang gangguan
Gangguan
feeder 2
dari feeder 3
3. Presentase Tegangan
Persentase tegangan bus terjauh pada daerah Laweyan Tengah 2 sebelum dimanuver sebesar
97,29% atau mengalami drop tegangan sebesar 2,71% seperti terlihat pada gambar dibawah
ini.
Gambar 4. Presentase Tegangan Bus Terjauh pada Daerah Laweyan Tengah 2 Sebelum
Manuver
Persentase tegangan bus terjauh pada daerah Banjarsari Tengah sebelum dimanuver sebesar
97,5% atau mengalami drop tegangan sebesar 2,5% seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 5. Presentase Tegangan Bus Terjauh pada Daerah Banjarsari Tengah Sebelum
Manuver
Setelah dilakukan manuver pada feeder 2 dimana daerah-daerah pada feeder 2 yang energi
listriknya terputus, akan disuplai oleh feeder 3, maka didapatkan data tegangan pada titik
terjauh bus pada feeder 2 daerah Laweyan Tengah 2 sebesar 93,9% atau mengalami drop
tegangan sebesar 6,1%. Sedangkan data tegangan pada titik terjauh pada feeder 3 daerah
Banjarsari Tengah sebesar 94,72% atau mengalami drop tegangan sebesar 5,28%. Sehingga
keduanya masih memenuhi toleransi drop tegangan yang diperbolehkan pada saluran 20 kV
yaitu sebesar 5%. Kedua nilai ini dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 6. Presentase Tegangan Bus Terjauh pada Daerah Laweyan Tengah 2 Setelah
Manuver
Gambar 7. Presentase Tegangan Bus Terjauh pada Daerah Banjarsari Tengah Setelah
Manuver
4. Kesimpulan
Dari manuver yang telah dilakukan, dimana feeder 2 akan disuplai oleh feeder 3, maka
didapatkan data tegangan pada titik terjauh bus pada feeder 2 daerah Laweyan Tengah 2 sebesar
93,9% atau mengalami drop tegangan sebesar 6,1%. Sedangkan data tegangan pada titik terjauh
pada feeder 3 daerah Banjarsari Tengah sebesar 94,72% atau mengalami drop tegangan
sebesar 5,28%. Sehingga keduanya masih memenuhi toleransi drop tegangan yang
diperbolehkan pada saluran 20 kV yaitu sebesar 5%.