Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
N
DENGAN HERNIA
DI RUANG O.K RSUD SUKADANA
LAMPUNG TIMUR 2018/2019
OLEH
NAMA : CANDRIKA PUSPITA SARI
NISN : 0014935755
Ruangan : O.K
No. MR : 139395
Tanggal pengkajian : 28 Juni 2018
Pukul : 11.00 WIB
A. DATA DASAR
1. Data Demografi
a. Identitas Pasien
Nama : Tn.N
Umur : 70 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Suku : Jawa
Bahasa Yang Digunakan : Jawa
Alamat Rumah : Sukadana Selatan
Sumber Biaya : BPJS
Tanggal Masuk RS : 25 Juni 2018
Diagnosa Medis : Hernia
b. Sumber Informasi
Nama : Tn. A
Umur : 40 Tahun
Hubungan Dengan Klien : Anak
Jenis Kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Alamat Rumah : Sukadana selatan
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Masuk Rumah Sakit
Klien datang ke Rumah Sakit pada tanggal 25 Juni 2018 pukul 11.00 WIB,
dengan keluhan adanya Hernia.
Keterangan :
: Laki - laki
: Perempuan
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Klien
- Pola cairan
Sebelum sakit Saat sakit
Klien minum 8 gelas sehari Klien minum 2 gelas sehari dan
terpasang infus 20 tts/mnt
b.Pola Eliminasi
- BAB
Sebelum sakit Saat sakit
Klien BAB sehari 1 kali sehari Klien BAB saat sakit tidak mengalami
perubahan tetap 1 kali sehari setiap pagi.
- BAK
Sebelum sakit Saat sakit
Klien BAK 6-7 kali sehari Klien BAK 4-5 kali sehari
c. Pola personal hygiene
e. Pola aktivitas
Sebelum sakit Saat sakit
Klien mampu untuk melakukan Klien hanya berbaring di tempat tidur pada
aktivitas sehari-hari saat di rumah sakit.
5. Pengkajian Fisik
a. Pemeriksaan umum
Tingkat kesadaran : Compos Mentis
TD : 180 / 70 mmHg
Nadi : 93 x/menit
Suhu : 36,7 ‘C
RR : 21 x/menit
TB : 170 cm
BB : 68 kg
b. Pemeriksaan fisik / Head to toe
1) Kepala : Bentuk kepala oval, keadaan kulit kepala kering, dan tidak ada lesi.
2) Kulit : Warna sawo matang, tidak terdapat luka, hanya bekas luka waktu kecil
dan bersih.
3) Rambut : Berwarna putih, tidak rontok, tidak berketombe, dan tidak bercabang.
4) Wajah : Tidak berjerawat, berbentuk oval dan tidak ada lesi.
5) Mata : Bentuk mata simetris, konjung tiva ananemis, sclera ikterik, reflek pupil
isokor, dan penglihatan normal.
6) Telinga : Simetris, bersih, dan tidak ada lesi, serta pendengaran baik.
7) Hidung : Bentuk hidung sedang, bersih, tidak ada benjolan, tidak ada lesi, tidak
ada nyeri tekan, dan indra penciuman normal.
8) Mulut : Keadaan mulut bersih, dan tidak ada nyeri tekan.
9) Gigi : Terdapat caries, sedikit kotor, terdapat karang gigi, dan tidak ada lesi.
10) Lidah : Tidak ada stomatitis, sedikit kotor, fungsi pengecapan normal, dan
warna pucat.
11) Tenggorokan : Tidk ada pembesaran tonsil
12) Leher : Tidak terdapat pembesaran vena jugularis dan gondok, serta tidak ada
lesi.
13) Dada
a. Inspeksi : Simetris dan tidak ada lesi
b. Palpasi : Tidak ada benjolan
c. Auskultasi : Suara paru dan jantung vesikuler, HR : 88 x/menit
d. Perkusi : Sonor ( normal)
14) Abdomen
a. Inspeksi : Simetris, bentuk perut besar, warna sawo matang
b. Palpasi : Tidak ada benjolan
c. Auskultasi : Suara bising usus 15 x/menit
d. Perkusi : Timpani
15) Genetalia : bersih dan terdapat lesi.
16) Ekstremitas : Kekuatan otot 5, bentuk simetris, serta tidak terdapat nyeri.
6. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan radiologi :
Pada daerah inguinal dengan pasien dalam posisi supine dan posisi manuver vaisafa
dilaporkan memiliki sensivitas diagnosa mendekati 90%.
Pemeriksaan Laboratorium :
No. Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
1 Hb 13,9 g/dl 13,0 – 18,0 g/dl
2 trombosit 271.000 dl 150.000 – 400.000 dl
3 Leukosit 7900 5.000 – 10.000
4 Eritrosit 4,99 juta/dl 44 - 55 juta/dl
5 Hematokrit 44 % 40 - 45 %
6 SGOT 18 u/i 10 – 50 u/i
7 SGPT 14 u/i 10 – 50 u/i
8 Ureum 27 mg/dl 20 – 45 mg/dl
9 Creatinin 1,4 mg/dl 0,6 – 1,1 mg/dl
7. Penatalaksanaan
1) Program pengobatan
No. Nama Obat Terapi Dosis
1 Ceftriaxone Injeksi 2 x 4 ml (1 gr)
2 Ketorolac Injeksi 3 x 30 mg
3 Amlodiphine Oral 1 x 10 mg
4 Ranitidine Injeksi 3 x 2 ml
5 Tramesaum Injeksi 2 x 5 ml
2) Penatalaksanaan Keperawatan
o Kaji skala nyeri
o Monitor ttv
o Beri posisi nyaman
o Tindakan operasi
B. Data Fokus
Data Subjektif
Klien mengatakan nyeri pada bagian abdomen
Klien mengatakan tidak nafsu makan
Klien mengatakan lemas dan lesu
Data Objektif
Nyeri dengan skala 5
Klien makan 3 kali sehari
Klien hanya terbaring
C. Analisa Data
No Data Masalah Etiologi
1 Ds: Klien mengatakan nyeri pada Gangguan rasa aman Hernia
abdomen nyaman nyeri
Do : nyeri dengan skala 5
2 Ds : Klien mengatakan tidak nafsu Nutrisi kurang dari Intake tidak adekuat
makan kebutuhan
Do : Klien makan 3 kali
3 Ds : Klien mengatakan lemas dan lesu Intoleransi aktivitas Kelemahan fisik
Do : Klien hanya terbaring
D. Diagnosa Keperawatan
Dx.1 : Gangguan Rasa Aman Nyaman Nyeri b.d Hernia
Dx.2 : Nutrisi kurang dari kebutuhan b.d Intake tidak adekuat
Dx.3 : Intoleransi Aktivitas b.d Kelemahan fisik
E. Rencana Keperawatan
Tujuan dan
No. Hari/tgl dx. Keperawatan Intervensi Rasional
kriteria
1. Kamis, 28 Gangguan rasa aman Setelah 1. Monitor 1. Untuk
juni 2018 nyaman nyeri b.d diberikan TTV memantau
Hernia asuhan 2. Kaji skala kondisi pasien
Ds: Klien keperawatan 1 nyeri 2. Mengetahui
mengatakan nyeri kali 24 jam, 3. Beri posisi seberapa besar
pada bagian Gangguan rasa nyaman intensitas nyeri
abdomen aman nyaman 4. Berikan pasien
Do : nyeri dengan nyeri teratasi. teknik 3. untuk
skala 5 Dengan kriteria relaksasi mengurangi
: 5. Kolaborasi nyeri
Nyeri hilang dengan dokter 4. Untuk
Skala nyeri 0 untuk proses mengurangi
pembedahan nyeri dan
ketidaknyamanan
pasien
5. Membantu
dalam
meredakan nyeri
2. Kamis, 28 Nutrisi kurang dari Setelah 1. Monitor 1. Untuk
juni 2018 kebutuhan b.d intake diberikan TTV memantau
tidak adekuat. asuhan 2. Berikan diet kondisi pasien
Ds : Klien keperawatan 1 nutrisi 2. Agar
mengatakan tidak kali 24 jam, seimbang kebutuhan nutrisi
nafsu makan nutrisi kurang 3. Selingi pasien terpenuhi
Do : Klien makan 3 dari kebutuhan makan dengan 3. Agar
kali teratasi. Dengan minum mempermudah
kriteria : 4. Berikan makanan masu
BB Normal makan sedikit 4. Untuk
Makan 3 x tapi sering meningkatkan
sehari 5. kolaborasi intake makanan
dengan dengan ahli pasien
porsi sedang gizi untuk 5. Memberikan
Nafsu pemberian diit asupan diit yang
makan tepat.
menurun
No. Dx
No Hari /tgl Implementasi Paraf Evaluasi (SOAP)
Kep
Kamis, 1. Memonitor TTV S : Klien mengatakan
28 juni 2. Mengkaji skala nyeri nyeri berkurang
2018 3. Memberikan posisi nyaman O : Skala nyeri 5
Pukul : 4. Memberikan teknik A : Gangguan rasa aman
11.00 relaksasi nyaman nyeri teratasi
WIB 5. Mengkolaborasi dengan sebagian
dokter untuk proses P : Lanjutkan intervensi
pembedahan 1. Memonitor TTV
1 1 2. Mengkaji skala nyeri
3. Memberikan posisi
nyaman
4. Memberikan teknik
relaksasi
5. Mengkolaborasi
dengan dokter untuk
proses pembedahan
OLEH
NISN : 0014935755
1. Definisi
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah sistolik lebih besar atau sama
dengan 160mmHg dan tekanan sistolik sama atau lebih sama besar 95mmHg.
(tcodim Nasrin,2003).
Hipertensi di definisikan sebagai tekanan darah paristen dimana tekanan
sistoliknya di atas 140mmHg dan diastoliknya diatas 90mmHg. Pada populasi lansia
hipertensi di definisikan tekanan sistolik 160mmHg dan tekanan diastolik 90mmHg.
(Smeltler,2001).
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik >140mmHg dan tekanan darah diastolik
>90mmHg atau bila pasien memakai obat antihipertensi, di definisikan oleh
(Joint National Commite Ovi Detelition)
2. Etiologi
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang sepesifik. Hipertensi
terjadi sebagai peningkatan cardiae outeut atau peningkatan tekanan penfer. Namaun
ada beberapa faktor yang mempengaruhi hipertnsi :
Genetic : respon neurologi terhadap stres atau kelainan ektrensi atau traspot Na.
Obesitas : terkait dengan insulin yang tinggi mengakibatkan tekanan dara
meningkat.
Stres lingkungan.
Hilangnya elistishas jaringan dan asterostelekosis pada orang tua petebaran
pembulu darah.
Berdasarkan etiologi hipertensi di bagi menjadi 2 golongan yaitu:
Hipertensi esensial (primer)
Penyebab tidak di ketahui namun banyak faktor yang banyak mempengaruhi
seperti gentic.
Hipertensi sekunder
Dapat diakibatkan karena penyakit parenteim renal/vesekuler renal penggunaan
kontrasepsi oral yaitu pil.
Klasifikasi hipertensi:
No kategori Sistle diastole
3. Patofisiologi
renin
angiotensi 1
angiotensi 2
Urine sedikit
pekat dan Ekstiresi nacl (garam)
osmolaritas dengan mereabsorsi di
tubulus ginjal
mengontai
Kosenterasi Naci di
pembulu darah
Menarik cairan
intraseluler etisira
seluler Volume darah
Tekanan darah
4. Manifestasi klinis
Meningkatnya teknan darah >140-190mmHg
Sakit kepala
Pusing atau migeren
Ras berat di tengkuk
Penyempitan pembulu darah
Susah tidur
Lemes dan lelah
Notutoria
Azotemia
Sulit bernafas
5. Komplikasi
Stroke
Stroke merupakan suatu penyakit yang sering di jumapai masyarakat.
Stroke atau penyakit scra bavaskuler adalah kematian jaringan otak (infark
serebal) atau yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak.
Stroke bisa berupa iskemik maupun pendrahan.
Gagal ginjal
Gagal ginjal adalah kelainan ginjal yang tidak berfungsi sebagaimana
mestinya (sebagai alat penyaring darah) apabila hanya 10% dari ginjal yang
berfungsi penderita di katakan sudah sampai pada penyakit gagal ginjal end
stregetenal disease (ESRO) atau penyakit gagal ginjal yaitu gagal ginjal
sementara atau gagal ginjal tetap.
Gagal jantung
Gagal jantung adalah keadan patofisiolgik dimana jantung sebagi pompa
tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan.
Sindrom kinis (sekumpulan tanda dan gejala). Yang di tandai dengan
sesak nafas dan fatik (saat istirahat atau aktifitas) yang disebabkan oleh kelainan
struktur atau fungsi jarntung.
6. Pencegahan
Dilarang merokok atau berhenti merokok
Makan makan yang rendah garam
Olahraga yang teratur
Pergi ke layanan kesehatan agar penyakit di ketahui sejak dini.
7. Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan penunjang di lakukan dua cara yaitu:
Pemeriksaan segera seperti:
Darah rutin: untuk mengetahui hubungan dan sel-sel terhadap volume
cairan (vistonitas) dan dapat mengaktifkan faktor resiko seperti
hipotoagualitas anemia.
Hipeglikemia: (DM) dapat didilibatkan oleh pengeluran kadar
kelokolamia (peningkatan hipertensi)
EKG: melihat tanda iskemi untuk melihat adanya hipertensi vesitrel
kiri ataupun gangguan koroner dangan menunjukan pada rengangan
diaman luas peningkatan rengangan
Foto dada: apakah dada edema paru, (dapat di tunggu setelah
pengobatan terlaksanaan) untuk menunjukan desdruksiklasifikasi pada
area tertutup, pembesaran jantung.
Pemeriksaan lanjutan (tergantung dari keadaan klinis dan hasil
pemeriksaan yang pertama)
IVP: dapat mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti penyakit
parenkim ginjal, batu ginjal, ureter.
CT SCAN: mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati.
IUP: mengkaji penyebab hipertensi seperti batu ginjal
Menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi spinal tab.
USG: untuk melihat struktur gimai
8. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan medis
Pengobatan di tujukan untuk menurunkan tekanan darah menjadi normal
pengobatan jantung karena hipertensi, mengurang morobolitas dan moralitas
terhadap penyakit teardiovaskuler dan menurunkan faktor resiko terhadap
penyakit kardioveskuler semaksimal mungkin obat anti hipertensi:
Dioverika, pelancaran kencing yang diterapkan kurangi volume input
Beta blocker, jantung akan berdetak lebih lambat dan denagn tenaga
lebih sedikit sehingga menurunkan tekana darah.
Cakium channel blokers, mengendurkan arteri dan menurukan tekanan
darah
Angiotensin- converting enzime (ACE), membuat dinding pembuluh
darah menjadi rileks sehingga dapat menurunkan tekanan darah
Penatalaksanan keperawatan
Monitor TTV
Monitor bunyi jantung
Monitor adanya dyipnea
Monitorabdomen sehingga indikator penurunan perkusi
Obserpasi adanyapembatasan klien dalam melakukan aktifitas
Kolaborasi dengan tenaga renabilitas, medik dalam merencanakan
progeram terapi yang tepat
Anjukan kelurga klien untuk mengelap 2X sehari
Mandikan klien
Daftarpustaka
Brunner dan suddart,2002, buku ajar keperawatan medikal bedah vol 2, EGC,
jakarta.
DISUSUN OLEH :
NAMA : CANDRIKA PUSPITA SARI
NISN : 0014935755
A. DATA DASAR
1. Data Demografi
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 60 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Suku : Madura
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Alamat rumah : Way Bungur
Sumber biaya : Umum
Tanggal Masuk Klinik : 20 Desember 2018
Diagnosa Medis : Hipertensi
b. Sumber Informasi
Nama : Ny. S
Umur : 55 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Hubungan dengan klien : Istri
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Alamat Rumah : Way bungur
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Masuk Rumah Sakit
Klien datang ke klinik pada tanggal 20 Desember 2018 Pukul 09.00 WIB dengan
keluhan nyeri kepala selama 2 hari, mual muntah, dan nafsu makan menurun.
Dilakukan pemeriksaaan TTU :
TD : 200/ 110 mmHg
Nadi : 75 x/ menit
Suhu : 35,60C
RR : 24 x/ menit
b. Riwayat kesehatan saat pengkajian
darah, dengan nyeri yang dirasakan seperti tertekan dengan skala 5 dirasakan 2
Klien mengatakan sakit kepala bertambah saat duduk dan berkurang saat minum
obat.
2) Keluhan Penyerta
Klien juga mengalami mual dan muntah, kenbung serta nafsu makan menurun.
c. Riwayat kesehatan Masa lalu
Klien mengatakan ia tidak pernah/ menderita penyakit yang dialami saat ini dan tidak
Klien mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit keturunan
seperti DM dan Hipertensi, dan tidak ada yang menderita penyakit menular seperti
e. Genogram
Genogram
Keterangan : Keterangan Genogram :
: Laki-laki
Klien mempunyai adik 2 orang. Klien
: Perempuan
dan adik-adiknya tinggal serumah
: Laki-laki Meninggal
dengan ayah ibunya. Didalam keluarga
tersebut tidak mempunyai atau pernah
: Perempuan meninggal
menderita penyakit yang sama dengan
klien dan tidak ada penyakit keturunan
: Klien
maupun menular.
Pola cairan
Sebelum Sakit Saat Sakit
Klien minum 8 gelas sehari Klien minum 5-6 gelas sehari
b. Pola eliminasi
BAK
Sebelum Sakit Saat Sakit
Klien BAK 5-6 kali sehari Klien BAK dengan alat bantu
cateter
BAB
Sebelum Sakit Saat Sakit
Klien BAB 1 kali sehari Klien belum BAB selama di klinik
c. Personel Higiene
Sebelum Sakit Saat Sakit
Klien mandi 2 kali sehari, keramas Klien mandi pada pagi hari, tetapi
1 kali 2 hari dan menggosok gigi 2 tidak keramas dan tidak
kali sehari menggosok gigi.
e. Pola aktivitas
Sebelum Sakit Saat Sakit
Klien mampu melakukan aktivitas Klien hanya mampu berbaring di
sehari-hari tempat tidur
5. Pengkajian Fisik
a. Pemeriksaan Umum
Tingkat Kesadaran : Compas Mentis
TD : 200/110 mmHg
Nadi : 75 x/ menit
Suhu : 35,60C
RR : 24 x/ menit
TB : 160 cm
BB : 58 kg
6. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan radiologi : -
Pemeriksaan laboratorium : -
7. Penatalaksanaan
a. Program pengobatan
No Nama Obat Terapi Dosis
1 Ranitidine Infeksi 2 ml/12 j/ IV
2 Ketorolac Infeksi 30 mg/12 j/ Iv
3 Nifedipine Oral 10 mg/12 j
4 Donperidone Sg Oral 10 ml/8 jam
b. Penatalaksanaan Keperawatan
1. Monitor Tanda-tanda vital
2. Kaji skala nyeri
3. Ajarkan teknik relaksasi
4. Anjurkan makan sedikit tapi sering
5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat-obatan analgetik
F. DATA FOKUS
Data Subjektif
1) Klien mengtakan sakit kepala seperti tertekan
2) Klien mengatakan mual dan muntah
3) Klien mengatakan tidak nafsu makan
Data Objektif
1) Nyeri dengan skala 5
2) Mual dan muntah 2 kali
3) Klien makan 2 kali sehari dengan pirsi sedikit BB : 58 kg
C. ANALISA DATA
No Data Masalah Etiologi
1. Ds : Klien mengatakan sakit kepala Resiko Tinggi Vasokonstriksi
seperti tertekan penurunan curah pembulu darah
Do : Nyeri dengan skala 5 TD : jantung jantung
200/110 mmHg
2. Ds : Klien mengatakan mual dan Devisit volume Mual dan muntah
muntah cairan kurang
Do : Mual dan muntah 2 kali
3. Ds : Klien mengatakan tidak nafsu Resiko nutrisi Tidak nafsu makan
makan kurang dari
Do : Klien makan 2 kali sehari kebutuhan tubuh
dengan pirsi sedikit BB : 58 kg
D. Diagnosa Keperawatan
E. Rencana Keperawatan
No Hari/Tanggal Dx. Keperawatan Tujuan dan Intervensi Rasional
Kriteria
1. Senin, 20 Resiko tinggi Setelah diberikan 1. Monitor 1. Untuk
Desember penurunan curah asuhan TTV membantu
2017 jantung b.d keperawatan 2 2. Auskultasi kondisi
Vasokonstriksi kali 24 jam nyeri suara pasien
pembulu darah teratasi dengan jantung dan 2. Untuk
jantung Ditandai kriteria: bunyi nafas mendengar
dengan : - Nyeri 3. Pantau pada pasien
Ds : Klien Hilang respon hipertensi
mengatakan sakit - Skala 0 terhadap atrium
kepala seperti obat untuk 3. Respon
tertekan mengontrol terhadap
Do : Do : Nyeri tekanan terapi obat
dengan skala 5 darah tergantung
TD : 200/110 4. Pertahankan pada
mmHg pembatasan individu dan
aktivitas efek
seperti sinengsi
istirhat di obat
tempat tidur 4. Untuk
5. Koloborasi menurunkan
dengan stes dan
dokter ketegangan
untuk yang
pemberian mempengar
obat-obatan uhi tekanan
Amlodipine darah
5. Agar nyeri
hilang
2. Senin, 20 Devisit volume Setelah diberikan 1. Monitor 1. Untuk
Desember cairan kurang dari asuhan TTV membantu
2017 kebutuhan b.d keperawatan 2 2. Anjurkan kondisi
mual dan muntah kali 24 jam pasien pasien
Ditandi dengan : Mual muntah minum air 2. Untuk
Ds : Klien teratasi dengan hangat mengurangi
mengatakan mual kriteria : 3. Kaji input n mual dan
dan muntah - mual dan out put muntah
Do : Mual dan muntah pasien 3. Memantau
muntah 2 kali hilang 4. Anjurkan cairan yang
banyak keluar dan
minum air masuk
putih 4. Untuk
5. Kaloborasi memenuhi
denagn cairan dan
dokter untuk elekterolit
pemberian 5. Agar mual
obat-obatan muntah
Antiemetik hilang
F. Catatan Perkembangan
No. MR :-
3. Kaloborasi
denagn dokter
untuk
pemberian obat-
obatan
2. Senin, 20 2 1. Meminitor TTV S : Klien
Desember 2. Menganjurkan pasien mengatakan mual
2017 minum air hangat dan muntah
3. Mengkaji input dan out berkurang
put pasien O : Mual 1x
4. Menganjurkan banyak muntah 0
minum air putih A : Devisit volume
5. Mengkoloborasi denagn cairan kurang dari
11.00 wib dokter untuk pemberian kebutuhan b.d mual
obat-obatan Antiemetik muntah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan
Intervensi
1. Memonitor
TTV
2. Menganjurkan
pasien
3. Mengkoloborasi
dengan dokter
untuk
pemberian obat-
obatan
Antiemetik