Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DISUSUN OLEH:
Putra Sebby Astira
M. Rizal Akbari
PENDAHULUAN
KAJIAN PUSTAKA
2) Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas sering juga disebut sebagai rasio rentabilitas, menurut
Moeljadi (2006:52) rasio profitabilitas adalah rasio yang berusaha mengukur
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba, baik dengan menggunakan seluruh
aktiva yang ada maupun dengan menggunakan modal sendiri. Rasio profitabilitas
adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam meningkatkan laba.
Perusahaan yang baik (sehat) mempunyai profitabilitas yang besar dan cenderung
memiliki laporan keuangan yang sewajarnya sehingga potensi untuk mendapatkan
opini yang baik akan lebih besar dibandingkan dengan jika profitabilitasnya rendah
(Petronela, 2004:48).
3) Rasio Solvabilitas
Menurut Moeljadi (2006:52) definisi rasio solvabilitas adalah kemampuan
perusahaan untuk memenuhi semua kewajiban keuangannya jika perusahaan
dilikuidasi. Rasio solvabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan untuk
membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila
perusahaan dibubarkan. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang
atau oleh pihak lain dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal. Jadi,
penggunaan jumlah utang perusahaan tergantung pada keberhasilan pendapatan dan
ketersediaan aktiva yang bisa digunakan sebagai jaminan utang. Semakin tinggi solvabilitas,
perusahaan harus semaksimal mungkin meningkatkan labanya agar mampu membiayai dan
membayar utang. Apabila tidak mampu menghasilkan laba, dengan demikian, perusahaan
tersebut akan bangkrut. Solvabilitas yang tinggi menjadi perhatian auditor karena solvabilitas
yang tinggi mengidentifikasikan bahwa perusahaan tidak dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya (Petronela, 2004:48).
4) Rasio Activitas
Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam
menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan
lainnya. Rasio ini menunjukan bagaimana sumber daya telah dimanfaatkan secara
optimal, kemudian dengan cara membandingkan rasio aktivitas dengan standar
industri, maka dapat diketahui tingkat efisiensi perusahaan dalam industri.
BAB III
PEMBAHASAN
Visi
Menjadi acuan dalam usaha meningkatkan kebebasan public untuk berpikir
dan berpendapat serta membangun peradaban yang menghargai kecerdasan dan
perbedaan.
Misi
Menghasilkan produk multimedia yang independen dan bebas dari segala tekanan
dengan menampung dan menyalurkan secara adil suara yang berbeda-beda
Menghasilkan produk multimedia bermutu tinggi dan berpegang pada kode etik
Menjadi tempat kerja yang sehat dan menyejahterakan serta mencerminkan
keragaman Indonesia
Memiliki proses kerja yang menghargai dan memberi nilai tambah kepada semua
pemangku kepentingan
Menjadi lahan kegiatan yang memperkaya khazanah artistik, intelektual dan dunia
bisnis melalui peningkatan ide-ide baru, bahasa, dan tampilan visual yang baik
Menjadi pemimpin pasar dalam bisnis multimedia dan pendukungnya
3.2 Struktur Organisasi PT Tempo Inti Media Tbk 2014
= 208, 37%
= 260, 95%
b) Quick Ratio
= 185,92%
= 237,73%
2. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas ini diklasifikasikan menjadi:
a) Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor)
= 35,82%
c) Return on Investment
d) Return on Equity
3. Solvabilitas
Rasio solvabilitas ini diklasifikasikan menjadi:
a) Debt Ratio
4. Activitas
Rasio aktivitas ini diklasifikasikan menjadi:
a) Inventory Turnover
Tahun
Rasio Keuangan Rata-Rata
2014 2013
CR 208,37% 260,95% 234,32%
Rasio Likuiditas
QR 185,92% 237,73% 211,82%
GPM 35,03% 47,03% 41,03%
NPM 5,02% 1,94% 3,48%
Rasio Profitabilitas
ROI 4,77% 2,06% 3,41%
ROE 11,49% 4,12% 7,80%
DR 57,12% 50,10% 53,61%
Rasio Solvabilitas
DER 133,20% 100,40% 116,8%
ITO 18,09 Kali 21,33 Kali 19,71 Kali
Rasio Aktivitas
TATO 0,98 Kali 1,06 Kali 1,02 Kali
3.5 Hasil Analisis
1) Rasio Likuiditas
Berdasarkan table di atas, dapat dilihat bahwa Rasio Likuiditas perusahaan tersebut
sudah maksimal. Hasil dapat dilihat pada rata-rata Current Ratio PT. Tempo inti media,
Tbk. Dalam dua tahun terakhir rata-rata Current Rationya sebesar 234,32% melebihi dari
standar yang ditetapkan yaitu sebesar 200%. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan
perusahaan dalam melunasi hutang lancarnya sudah maksimal. Rata-rata Quick Ratio PT.
Tempo Inti Media, Tbk. Sebesar 211,82% melibihi dari standar yang ditetapkan yaitu
100%. Hal ini mengindikasikan bahwa kemamampuan perusahaan dalam membayar
hutang cukup baik, karena setiap hutang lancer 100% dijamin dengan Quick Assets
211,82%.
2) Rasio Profitabilitas
Nilai dari rasio profitabilitas akan menggambarkan tingkat kemampuan PT. Tempo
Inti Media, Tbk. dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Tingkat profitabilitas
perusahaan PT. Tempo Inti Media, Tbk. dalam penelitian ini akan dilihat dari empat jenis
rasio profitabilitas yang terdiri dari: Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM),
Return On Investment (ROI), dan Return On Equity (ROE). Hasil perhitungan dari rasio–
rasio profitabilitas PT. Tempo Inti Media, Tbk. akan diuraikan lebih lanjut pada bagian
dibawah ini.
Gross profit margin PT. Tempo Inti Media pada tahun 2014 sebesar 35,03%,
sedangkan pada tahun 2013 sebesar 47,03%. hal ini menunjukkan penurunan laba kotor
yang diperoleh dari setiap rupiah penjualan. Meskipun demikian, Gross profit margin PT.
Tempo Inti Media mengindikasikan bahwa sangat efektif. Semakin besar Gross profit
margin semakin baik keadaan operasi perusahaan,hal ini menunjukkan bahwa harga pokok
penjualan relative lebih rendah di bandingkan dengan penjualan.
Net Profit Margin PT. Tempo Inti Media pada tahun 2014 sebesar 5,02% sedangkan
pada tahun 2013 sebesar 1,94%. Hal ini menunjukkan bahwa laba bersih setelah pajak yang
dicapai perusahaan pada tahun 2014 lebih meningkat, mengindikasikan bahwa laba bersih
dari setiap rupiah yang diperoleh dari penjualannya semakin meningkat, sehingga kinerja
keuangan perusahaan semakin baik.
Return on Investmen PT. Tempo Inti Media pada tahun 2014 sebesar 4,77%
sedangkan pada tahun 2013 sebesar 3,41%. Nilai ROI perusahaan yang senantiasa
mengalami kenaikan tersebut mengindikasikan bahwa PT. Tempo Inti Media dalam
mengelola total aktiva yang diinvestasikan dalam perusahaan untuk mendapatkan
keuntungan mulai optimal. Meskipun, jika melihat hasil persentase masih kurang optimal.
Semakin tinggi ROI, maka semakin baik pula keadaan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan.
Return on Equity PT. Tempo Inti Media pada tahun 2014 sebesar 11,49% sedangkan
pada tahun 2013 sebesar 4,12%. Nilai ROE perusahaan yang semakin meningkat
mengindikasikan bahwa tingkat penghasilan bersih yang diperoleh pemilik saham atas
modal yang diinvestasikan semakin meningkat.
3) Rasio Solvabilitas
Pada Rasio solvabilitas dapat dilihat bahwa Debt Ratio perusahaan pada tahun 2014
sebesar 57,12% sedangkan pada tahun 2013 sebesar 50,10%. Nilai Debt Rasio pada tahun 2014
mengalami kenaikan, bahkan melebihi standar umum maksimal yaitu 50%. Hal ini
mengindikasikan bahwa, kondisi perusahaan tergolong dalam tingkat rasio hutang yang
kurang sehat. Sedangkan nilai Debt Equity Ratio PT. Tempo Inti Media, Tbk. Pada tahun
2014 yaitu 133,20 dan pada tahun 2013 sebesar 100,40%. Tingginya nilai Debt Ratio
bahkan melebihi 50% (standar umum) yaitu mengindikasikan bahwa pembiayaan operasi
perusahaan lebih menekankan pada penggunaan modal dari luar yang jauh lebih besar
dibandingkan modal yang dimiliki perusahaan. Hal itu berarti bahwa resiko keuangan yang
ditanggung perusahaan cukup besar.
4) Rasio Aktivitas
Rasio Aktivitas pada tahun 2014 sebesar 18,09 Kali sedangkan pada tahun 2013 sebesar
21,33 Kali. Hal ini mengalami penurunan pada hasil Inventory Turnover, mengindikasikan
bahwa efektivitas manajemen perusahaan mengalami penurunan dalam mengelola
persediaan. Nilai Total Assets Turnover pun mengalami penurunan. Pada tahun 2013 nilai
TATO sebesar 1,06 Kali sedangkan pada tahun 2014 sebesar 0,95 Kali. Hal ini,
mengindikasikan bahwa manajemen perusahaan masih kurang baik dalam menggunakan
seluruh aktiva untuk menciptakan penjualan. Karena semakin tinggi nilai TATO maka
semakin efisiensi perusahaan dalam menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki untuk
menghasilkan laba. Sedangkan, melihat dari hasil presentase pada PT. Tempo mengalami
penurunan.