Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PADA
PRA PENELITIAN DAN REVIU RKA-K/L
KEMENTERIAN PUPR TAHUN 2018
Palembang, 4 Oktober 2017
1
Assalamu'alaikum Wr. Wb.,
Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita
semua,
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur
kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya pada hari ini kita bersama dapat
menghadiri kegiatan “Pra Penelitian dan Reviu RKA-K/L
Alokasi Anggaran TA. 2018 di Lingkungan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat”.
3
Ditjen Perbendaharaan, Kementerian Keuangan
memberikan penilaian atas Pengelolaan Anggaran.
Penilaian tersebut berdasarkan pada 11 indikator yaitu
Realisasi Anggaran, Kesalahan SPM, Penyampaian Data
Kontrak, Pengelolaan Uang Persediaan, Penyelesaian
Tagihan, Frekuensi Revisi DIPA, Penyampaian LPJ
Bendahara, Retur SP2D, Deviasi Realisasi Terhadap
Perencanaan, Dispensasi SPM dan Perencanaan Kas.
4
Bapak, Ibu yang saya hormati,
6
Bapak, Ibu yang saya hormati,
7
KEBIJAKAN PENYUSUNAN
PROGRAM DAN ANGGARAN TA.2018
KEMENTERIAN PUPR
2. Penajaman Program
a. Sesuai dengan Prioritas Nasional, Kewenangan Pusat dan
memiliki Readiness Criteria (Feasibility Study, LARAP, DED,
Komitmen Pemda); 4. Peningkatan Tata Kelola
b. Sesuai NAWACITA dan RPJMN, Program Strategis Nasional,
RENSTRA PUPR, Direktif Presiden/Wapres, Masukan DPR a. Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU)
dalam Rapat Kerja/RDP/Kunjungan Kerja, dan Arahan b. Code of Ethic dan Code of Conduct
Menteri PUPR; c. Pemanfaatan Hasil Penelitian dan Pengembangan
c. Sumber dana SBSN yang merupakan hutang dalam negeri, d. Manajemen Aset
diutamakan untuk mendukung Program dan Kegiatan e. Mendorong tumbuhnya Industri Konstruksi, serta
Prioritas; meningkatkan partisipasi dan penguatan Usaha Kecil –
Menengah dan Lokal.
d. Membangun komunikasi dan Kemitraan yang Baik dan
Produktif dengan DPR, K/L, Pemda, Media dan Stakeholders
lainnya.
5. Bekerja dengan Ritme Rock & Roll, jauh
Lebih Keras, Lebih Cepat dan Lebih Baik.
3. Percepatan Lelang Awal TA 2018
a. Readiness Criteria termasuk Sertifikasi Desain
b. Kesiapan Pokja ULP
6. Penyebarluasan informasi Program dan
c. Proses yang Akuntabel dan Pruden (No Conflict of Interest & Capaian Kementerian PUPR kepada
No Intervention) publik
PENDEKATAN DAN PRIORITAS
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUPR
TAHUN 2018
1 2
PEMBANGUNAN PELAKSANAAN PEKERJAAN YANG SUDAH
BERBASIS WILAYAH COMMITTED (MYC DAN PHLN), ROUNDING-
UP, PENYELESAIAN ASIAN GAMES XVIII, &
DUKUNGAN PENYELENGGARAAN ANNUAL
MEETING IMF-WB
5
6
PEMBANGUNAN BENDUNGAN PROGRAM KERAKYATAN
BARU, PENYELESAIAN (PISEW, PAMSIMAS, SANIMAS, P3TGAI,
PEMBANGUNAN BENDUNGAN Rumah Swadaya, Kredit Rumah MBR,
LANJUTAN & IRIGASI Jembatan Gantung)
5
TARGET PRIORITAS
PAGU
PAGU ANGGARAN TA 2018 ANGGARAN
Rp
SEKTOR JALAN 106,911 T
865 km 46.441 km
Pembangunan
jalan Preservasi Jalan
4.193 liter/detik SEKTOR
Pembangunan SPAM CIPTA KARYA
9.292 m 1.043 m
Pembangunan Pembangunan 1.991 ha
jembatan flyover/underpass/terowongan Penanganan Inf. Kawasan 860.836 KK
Permukiman Kumuh Pengolahan Air Limbah
Perkotaan
25 km 494.386 m
Pembangunan jalan tol Preservasi jembatan
1.300 ha 882.403 KK
(pemerintah) Penanganan Inf. Kawasan Pelayanan Sistem
Permukiman Perdesaan, Persampahan
Perbatasan, dan Rawan Bencana
47 54.000 ha 16
Bendungan (11 Pembangunan
Pembangunan jaringan
baru, 36 on-going)
irigasi baru Pengendali
Lahar/Sedimen
SEKTOR PERUMAHAN
106 km
SEKTOR Pembangunan 160.000 ha 54 13.405 unit 27.500 unit
SUMBER sarana &
prasarana
Rehabilitasi jaringan
irigasi
Pembangunan
Embung
Rumah Susun PSU Perumahan
DAYA pengendali
banjir
AIR 180.000 unit 3.800 unit
4,5 m3/detik Rumah Swadaya Rumah Khusus
11 km Pembangunan/ peningkatan sarana
Pembangunan dan & prasarana pengelolaan air baku
peningkatan sarana &
prasarana pengamanan
pantai 40 juta m3 lumpur slurry
Pengaliran lumpur ke Kali Porong
6
KRONOLOGIS ANGGARAN TA 2018
106,43 106,91
triliun triliun *)
Kesimpulan Raker DPR SB MENTERI PPN/
7 Juni 2017 dan RDP KA BAPPENAS &
Komisi V DPR MENTERI KEUANGAN
11 – 18 Juli 2017 Tanggal 8 Agustus 2017
106,41
triliun
SB Menteri PPN/
KaBappenas dan
Menteri Keuangan
Tanggal 25 Juli 2017
*) Tambahan Rp. 500 Milyar untuk Perumahan PNS dan Masyarakat Lainnya sesuai Surat Bersama Menteri
PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor S-629/MK.02/2017 dan B.348/M.PPN/D.8/KU.01.01/08/2017
Tanggal 8 Agustus 2017 Hal Pemutakhiran Pagu Anggaran K/L dan Penyelesaian RKA K/L TA. 2018.
7
KRONOLOGIS PAGU ANGGARAN TA. 2018
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Dalam Ribu Rupiah
TOTAL KEMENTERIAN PUPR 106,435,742,016 (26,270,312) (703,029) 2,548,193 433 106,411,317,301 106,911,317,301
Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
9
AGENDA PENYUSUNAN RENCANA KERJA TAHUNAN
S/D PENERBITAN RKP & PENETAPAN PAGU ANGGARAN
SURAT MENTERI PAGU INDIKATIF
KEBUTUHAN PUPR TA.2018 Surat Bersama Menkeu dan Ka. Bappenas Nomor S-398/MK.02/2017
Nomor KU.01.01-Mn/218 Hal dan B.193/M.PPN/D.8/KU.01.01/05/2017 Hal Pagu Indikatif Belanja K/L
Kebutuhan Pendanaan Kementerian dan Rancangan Awal RKP Tahun 2018,
Pagu Indikatif Kementerian PUPR sebesar Rp 106,029 triliun
PUPR TA.2018 sebesar Rp 147,9 triliun
Rakorbangpus
Musrenbangnas
Sidang Penyusunan
Pra Bilateral Kabinet Bilateral Renja K/L
Arahan Presiden Meeting RKP 2018 Meeting
Koordinasi dg Mitra K/L Multilateral
Meeting
10
AGENDA PENYUSUNAN RENCANA KERJA TAHUNAN
S/D PENERBITAN DIPA
PAGU ANGGARAN PEMUTAKHIRAN
Surat Bersama Menkeu dan Ka. Bappenas Nomor S ANGGARAN
593/MK.02/2017 dan B.291/M.PPN/D.8/KU.01.01/ Pemutakhiran Pagu Anggaran
07/2017 Hal Pagu Anggaran K/L dan Penyelesainan Kementerian PUPR menjadi sebesar
RKA-K/L TA 2018, Pagu Anggaran Kementerian PUPR Rp 106,911 triliun
sebesar Rp 106,411 triliun
Penyampaian RKA-
RKA-K/L Pagu Anggaran Penyampaian RKA-
RKA-K/L Alokasi Anggaran
Penelitian dan Penelitian dan
Reviu RKA-
RKA-K/L Reviu RKA-
RKA-K/L
11
JADWAL PENYUSUNAN RKA-K/L TA. 2018
(Jadwal Tentatif)
TAHUN 2017
PENANGGUNG
No URAIAN KEGIATAN SEPTEMBER OKTOBER JAWAB
M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4
1 Rapat Kerja Menteri PUPR dan Rapat Dengar Pendapat Unit Organisasi dengan Komisi V DPR-RI Seluruh Unit
Pembahasan RKA-K/L RAPBN TA. 2018 Organisasi
2 Konsolidasi Penyusunan dan Penelitian Awal RKA-K/L Alokasi Anggaran TA. 2018 oleh masing- Seluruh Unit
masing Organisasi
3 Rapat Panja Belanja Pemerintah Pusat RUU APBN 2018
Banggar DPR-RI
Pemerintah Pusat dengan Banggar DPR-RI
4 Raker Komisi dengan Kementerian PUPR (Tentatif)
Komisi V DPR-RI
Apabila ada Penyesuaian RKA-K/L sesuai hasil Pembahasan Banggar
5 Pra Penelitian dan Reviu Alokasi Anggaran TA. 2018 oleh
Tim Kementerian PUPR, untuk Satuan Kerja:
a Pusat, Balai Besar, Balai, dan Satker/NVT Pusat dan Wilayah P. Sumatera Sekretariat Jenderal
(Palembang, 4-6 Oktober 2017) - 239 Satker dan
b Balai Besar, Balai, dan Satker/NVT di Wilayah P. Jawa, Bali, dan Kalimantan Inspektorat Jenderal
(Pontianak, 11-13 Oktober 2017) - 229 Satker Kementerian PUPR
c Balai Besar, Balai, dan Satker/NVT di Wilayah P. Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
(Kendari, 17-19 Oktober 2017) - 205 Satker
6 Rapat Kerja Badan Anggaran dengan Pemerintah dan Gubernur BI
DPR-RI
9 Finalisasi Penyusunan dan Penelitian/Reviu RKA-K/L pada Unit Organisasi dan Satker yang Setjen dan Itjen
mengalami perubahan - Jakarta Kementerian PUPR
10 Persetujuan Komisi V DPR-RI terhadap APBN Kementerian PUPR TA 2018 (Fungsi dan Program) Sekretariat Jenderal
Kementerian PUPR
11 Penelaahan RKA-K/L Alokasi Anggaran TA 2018 (Tentatif) Kemenkeu dan
Bappenas
Materi Pra Penelitian dan Reviu RKA-K/L oleh Tim Kementerian PUPR
1. Kelengkapan Dokumen (Surat Pengantar RKA-K/L oleh Eselon I, Kertas Kerja RKA-K/L, TOR, RAB, dan Gender Budget Statement)
2. Kesesuaian Dokumen RKA-K/L dengan Ketentuan dan Kebijakan Penganggaran (Kebijakan RKP 2018, SBM, SBK, dan Pokok-pokok Kebijakan Belanja K/L Tahun 2018)
3. Budget Tagging kegiatan Prioritas (Prioritas Nasional, Perpres/Inpres, dan Tematik)
4. Kesesuaian dengan Arahan Pimpinan Nasional
12
5. Penerapan Kaidah Penganggaran (Bagan Akun Standar, Jenis Belanja, Kesesuaian Output, dan Kodefikasi Anggaran)
POTRET MULTI YEARS CONTRACT
(MYC), ARAHAN SBSN dan PROGRES
LELANG
REKAPITULASI ALOKASI ANGGARAN MYC
KEMENTERIAN PUPR
Alokasi
No Unit Organisasi
TA. 2017 %* TA.2018 %*
1 Ditjen Sumber Daya Air 16.888.813,33 52,9 25.774.796,51 71,7
1. Paket Pekerjaan MYC perlu diantisipasi sejak tahap awal Perencanaan (n-1) dengan baik.
Merencanakan jumlah Pagu MYC yang akan dialokasikan secara cermat dengan memperhatikan
kebutuhan Pendanaan Prioritas lainnya.
2. Pagu MYC total harus sudah terinfomasi dari awal sebelum dilakukan lelang dini
14
KORIDOR PEMANFATAAN
SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA (SBSN) TA. 2018
1. Memenuhi cakupan dan persyaratan dalam PP No. 56 tahun 2011 tentang Pembiayaan Proyek
Melalui Penerbitan SBSN, meliputi:
a. pembangunan infrastruktur,
b. penyediaan pelayanan umum,
c. pemberdayaan industri dalam negeri, dan/atau
d. pembangunan lain sesuai kebijakan Pemerintah
2. Merupakan proyek strategis dan prioritas bagi K/L dalam rangka pencapaian sasaran
pembangunan nasional dalam RPJMN 2015-2019.
3. Untuk proyek multiyears, perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a. Rencana penyerapan proyek sampai dengan selesai
b. Memastikan alokasi yang akan diserap pada tahun 2018
4. Memiliki tingkat kesiapan proyek yang tinggi dan dapat dijalankan pada awal tahun 2018 yang
meliputi antara lain:
a. Ketersediaan lahan/tanah (termasuk penghapusan gedung/bangunan yang ada pada lokasi
proyek)
b. Ketersediaan dokumen perencanaan (seperti Dokumen Studi Kelayakan Proyek atau Detail
Engineering Design/DED jika memungkinkan)
5. Dapat dikerjakan dengan teknologi dalam negeri.
6. Kementerian/Lembaga memiliki kemampuan untuk melaksanakan (untuk proyek yang memiliki15
ketersebaran luas dan mempertimbangkan pelaksanaan proyek pada TA. 2018). 15
PEMANFAATAN DANA YANG BERSUMBER DARI
SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA (SBSN)
Pemanfaatan SBSN oleh Kementerian PUPR dalam juta rupiah
Alokasi
No Unit Organisasi TA. 2017 TA.2018
Pagu Realisasi Rencana
1 Ditjen Sumber Daya Air 2.724.608,47 1.370.599,80 5.280.000,00
• Paket Pekerjaan yang dibiayai melalui SBSN memiliki kepastian yang tinggi akan keberlanjutan
pendanaan.
• Namun dalam pelaksanaan proyek harus sesuai dengan jadwal dan mengikuti kebijakan yang
ketat karena akan terdapat konsekuensi pembayaran bunga (%) oleh Negara apabila
pelaksanaan proyek mengalami keterlambatan.
16
REKAPITULASI TINDAK LANJUT PAKET PROSES DAN BELUM LELANG TA. 2017
S TAT U S : 0 2 O k t o b e r 2 0 1 7 ; P U K U L 0 8 . 0 0 W I B
17
KEBIJAKAN BELANJA DAN
PENYUSUNAN RKA-K/L TA 2018
POKOK-POKOK KEBIJAKAN BELANJA 2018
Berdasarkan
Alokasi Anggaran K/L
2
1 Eselon I
Satker • Menghimpun KK Satker dan RKA Satker dlm lingkup unit
• Mengidentifikasi & meneliti perubahan eselon I berkenaan yg telah disesuaikan;
belanja sesuai dgn alokasi anggaran; • Menyesuaikan RKA-K/L unit Es. I berdasarkan KK Satker &
• Melakukan penyesuaian pd KK Satker & RKA Satker melalui aplikasi RKA-K/L-DIPA;
• Memvalidasi kinerja dan anggaran program;
RKA Satker sesuai dgn alokasi anggaran • Meneliti & menyaring relevansi komponen dgn output;
(jika berubah); • Menyampaikan RKA-K/L unit eselon I beserta data
• Mencetak & Menyampaikan KK Satker & dukung kpd Biro Perencanaan dan API K/L untuk diteliti.
RKA Satker beserta data dukung kpd Esl. I II.
Surat Pengantar Eselon I, Surat Pernyataan Pejabat Eselon I, Daftar
KK Satker, RKA Satker & Data Dukung Rincian Pagu Anggaran Per Satker, RKA-k/L Eselon I, RKA Satker, KK
Satker, TOR/RAB beserta data/dokumen pendukung.
4 3
APIP K/L Unit Perencanaan K/L
Reviu RKA-K/L difokuskan pada: 1. Meneliti RKA-K/L & dokumen pendukung yg
1. Kelayakan Anggaran utk menghasilkan mengalami perubahan/penyesuaian.
sebuah Keluaran; 2. Menghimpun RKA-K/L unit eselon I dan
2. kepatuhan dlm penerapan kaidah-kaidah dokumen pendukung lainnya;
perencanaan; 3. Menyampaikan RKA-K/L beserta dokumen
3. kelengkapan dokumen pendukung RKA-K/L; penelaahan lainnya kepada Komisi terkait
4. rincian anggaran yg digunakan utk DPR utk mendapat persetujuan.
mendanai inisiatif baru dan/atau rincian
anggaran angka dasar yg mengalami Surat Pengantar RKA-K/L, Surat Pernyataan Pejabat Eselon I,
perubahan pd level komponen. Persetujuan RKA-K/L oleh DPR, RKA-K/L Eselon I, Daftar rincian
Alokasi Anggaran Per Satker, RKA Satker, ADK RKA-K/L.
20
PENYUSUNAN RKA-K/L (2/6)
No. URAIAN
1 Kebutuhan anggaran untuk biaya operasional satker yang sifatnya mendasar, yaitu untuk
pembayaran gaji dan tunjangan (komponen 001) serta untuk operasional dan pemeliharaan kantor
(komponen 002). Pengalokasiannya dalam output Layanan Perkantoran;
2 Kebutuhan anggaran dalam rangka memenuhi tugas dan fungsi satuan kerja. Pengalokasiannya
dalam output teknis;
3 Kebutuhan dana pendamping untuk kegiatan-kegiatan yang anggarannya bersumber dari pinjaman
dan hibah luar negeri (apabila ada);
4 Kebutuhan anggaran untuk kegiatan lanjutan yang bersifat tahun jamak (apabila ada);
5 Program dan kegiatan yang mendukung pencapaian prioritas pembangunan nasional, prioritas
pembangunan bidang dan/atau prioritas pembangunan daerah yang tercantum dalam RKP (apabila
ada);
6 Penyediaan dana untuk mendukung pelaksanaan program/kegiatan yang sesuai dengan peraturan
perundangan (apabila ada). 2121
PENYUSUNAN RKA-K/L (3/6)
HAL-HAL YANG HARUS DIBATASI
No. URAIAN
1 Penyelenggaraan rapat, rapat dinas, seminar, pertemuan, lokakarya, peresmian kantor/proyek dan sejenisnya, dibatasi pada
hal-hal yang sangat penting dan dilakukan sesederhana mungkin.
2 Pembangunan gedung baru yang sifatnya tidak langsung menunjang untuk pelaksanaan tugas dan fungsi satker (antara lain:
mess, wisma, rumah dinas/rumah jabatan, gedung pertemuan).
a. Untuk gedung yang bersifat pelayanan umum khususnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, penegakan hukum, dan
gedung/ bangunan khusus dalam bidang ilmu pengetahuan, serta penanggulangan narkotika (antara lain: laboratorium),
dikecualikan dari ketentuan ini.
b. Jika dimungkinkan, rencana untuk pembangunan gedung baru agar ditunda/tidak dianggarkan dulu. Gedung kantor yang
sudah ada agar dimanfaatkan secara optimal.
3 Pengadaan kendaraan bermotor dibatasi, kecuali:
a. Kendaraan fungsional,seperti: Ambulan, Cell wagon, dan Kendaraan roda dua untuk petugas lapangan;
b. Pengadaan kendaraan bermotor untuk:
Satker baru yang sudah ada ketetapan/persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
dan/atau peraturan perundang-undangan pembentukan satker baru tersebut, atau
Satker yang mendapat penambahan tugas/atau fungsi. (Pengadaan dilakukan secara bertahap sesuai dengan dana
yang tersedia).
Penggantian kendaraan operasional yang benar-benar rusak berat sehingga secara teknis tidak dapat dimanfaatkan
lagi.
c. Kendaraan roda 4 dan atau roda 6 untuk keperluan antar jemput pegawai dapat dialokasikan secara sangat selektif.
d. Dalam rangka efisiensi biaya pemeliharaan kendaraan bermotor, K/L dapat menyewa kendaraan untuk keperluan dinas
atau operasional. 22 22
PENYUSUNAN RKA-K/L (4/6)
No. URAIAN
1 Dasar perhitungan alokasi anggarannya dalam RKA-K/L Untuk pekerjaan
pembangunan (baru) bangunan/gedung negara atau pekerjaan renovasi
bangunan/gedung negara yang berlokasi di dalam negeri, dasar alokasinya adalah
perhitungan kebutuhan biaya pembangunan/renovasi bangunan/gedung negara atau
yang sejenis dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau Dinas
Pekerjaan Umum setempat;
2 Dalam hal satker mengusulkan pembangunan/renovasi bangunan/ gedung, besaran
volumenya harus mendapatkan persetujuan pejabat eselon I.
1. K/L telah menyampaikan perencanaan kebutuhan BMN ke Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian
Keuangan sesuai dengan Standar Barang dan Standar Kebutuhan (SBSK)-nya (untuk K/L yang sudah
diwajibkan menyusun SBSK);
2. Untuk kendaraan bermotor yang tidak ada SBSK-nya, kondisi kendaraan bermotor dikategorikan rusak berat
dalam laporan penatausahaan BMN (SIMAK-BMN).
Catatan:
Pengalokasian anggaran untuk penggantian kendaraan dinas yang secara teknis tidak dapat dimanfaatkan lagi
atau yang memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi dalam RKA-K/L dilakukan tanpa menunggu selesainya
proses penghapusan/lelang kendaraan dinas yang sudah tidak dapat dipergunakan lagi (dapat dilakukan
bersamaan). 24
PENYUSUNAN RKA-K/L (6/6)
PENANDAAN ANGGARAN (BUDGET TAGGING)
1. Proses Penandaan Anggaran (Budget Tagging) dilakukan oleh Unit Eselon I untuk
setiap Output/Keluaran pada Kegiatan;
2. Penandaan Anggaran (Budget Tagging) dilakukan berbarengan dengan penyusunan
informasi kinerja dalam Renja K/L;
3. Penandaan anggaran yang dilakukan adalah Nawa Cita, Prioritas, Janji Presiden, dan
Tematik APBN (Detail kategori Penandaan Anggaran dapat dilihat pada Lampiran I
PMK Nomor 94 Tahun 2017 Juksunlah RKA-K/L);
4. Untuk setiap Keluaran/Output dapat memiliki lebih dari satu Penandaan Anggaran
(Budget Tagging) sesuai dengan kondisi output tersebut;
5. Setiap Unit Eselon I diminta menyampaikan Tabel Rekap Penandaan Anggaran, yang
akan menjadi bahan penelaahan.
25
25
TERIMA KASIH
ARAHAN TEKNIS
PRA PENELITIAN DAN REVIU RKA-
K/L ALOKASI ANGGARAN TA 2018
1
TEKNIS ACARA PENELITIAN DAN REVIU
Pusat
1. Pusat 1 (Itjen, BPSDM, Balitbang)
5 Kerinci 1 (Lt. 3)
2. Pusat 2 (BM, SDA, PbP)
3. Pusat 3 (CK, BPIW, PnP, Setjen)
6 Bisnis Center (Lt. 3) Sekeretariat
3
LAYOUT DESK PENELITIAN DAN REVIU
(Palembang)
: Satker
: Peneliti/Pereviu
4
TIM PENELITI
(Palembang)
9 Balai 5 Balai 10 Randal 10 SNVT 3 Unit Eselon II 3 Unit Eselon II 4 Unit Eselon II Paparan
Penelitian dan
41 Satker 37 Satker 50 Satker 10 Satker 62 Satker 31 Satker 44 Satker
Reviu
Staf Unor Staf Unor Staf Unor Staf Unor Staf Unor Staf Unor Staf Unor Anggota
5
TIM REVIU APIP
(Palembang)
Satker Pusat
Satker Pusat CK + PNP Satker Pusat CK,
SDA Sumatera SDA+ BM Sumatera
BM+BLB+BPIW Sumatera PnP, PbP, BPIW
Setjen+Itjen+BK
6
FOKUS PENELITIAN DAN REVIU RKA-K/L
• Fokus Penelitian RKA-K/L:
1. Konsistensi mencantumkan sasaran Kinerja meliputi volume Keluaran dan indikator Kinerja
kegiatan dalam RKA-K/L sesuai dengan sasaran Kinerja dalam Renja K/L dan RKP;
2. Kesesuaian total pagu dalam RKA-K/L sesuai dengan Pagu/Alokasi Anggaran K/L;
3. Kesesuaian rincian sumber dana sesuai dalam Pagu/Alokasi Anggaran K/L;
4. Kepatuhan dan ketepatan dalam penandaan anggaran (Budget Tagging) pada level Keluaran
(Output) Kegiatan sesuai dengan Nawa Cita, Prioritas Nasional, Janji Presiden, dan Tematik APBN;
5. Kelengkapan dokumen pendukung RKA-K/L, antara lain RKA Satker, TOR/RAB, dan dokumen
pendukung terkait lainnya.
6. Memastiakan Paket-paket MYC, SBSN, Prioritas Nasional dll
Unit Eselon I:
1. Rencana Kerja K/L (Renja K/L) dan RKP 2018 (Perpres No 79 tahun 2017)
2. Hasil kesepakatan trilateral meeting;
3. Daftar rincian Pagu per satker/eselon I (Pagu Anggaran K/L atau Alokasi
Anggaran K/L);
4. Rekap penandaan anggaran (budget tagging);
5. RKA-K/L unit eselon I (RKA-K/L formulir II/III);
6. Hasil reviu Angka Dasar (baseline) dan hasil pembahasan IB jika ada.
Satker:
1. Kertas Kerja (KK) satker, RKA satker
2. ADK RKA-K/L (Backup RKAKL “z….”);
3. Target dan pagu PNBP jika ada;
4. Dokumen teknis lainnya yang disusun oleh satker seperti RBA BLU,
perhitungan kebutuhan biaya pembangunan renovasi bangunan gedung
negara atau yang sejenis, serta data dukung teknis lainnya.
Sumber : Lampiran IV PMK Juksunlah RKAKL 9
DOKUMEN REVIU RKA-K/L
Dokumen-dokumen untuk direviu oleh APIP, meliputi:
Unit Eselon I:
1. Surat pengantar yang ditandatangani oleh pejabat eselon I
/penanggung jawab portofolio (Kepada Direktur Jenderal Anggaran);
2. Daftar rincian Pagu per satker/eselon I (Pagu Anggaran K/L
atau Alokasi Anggaran K/L);
3. RKA-K/L unit eselon I (RKA-K/L formulir II/III);
4. Rekap Penandaan Anggaran / Budget tagging (pada level Keluaran
(Output) Kegiatan);
Satker:
1. Kertas Kerja (KK) satker, RKA satker
2. ADK RKA-K/L (Backup RKAKL “z….”);
3. Data SIMAK-BMN atau RKBMN Hasil Penelaahan; dan
4. TOR/RAB dan dokumen pendukung terkait lainnya.
Sumber : Lampiran IV PMK Juksunlah RKAKL (233)
10
TEKNIS SUBSTANSI PENELITIAN DAN REVIU RKA-K/L
HASIL
DOKUMEN DOKUMEN
NO TIM TARGET / OBYEK PERIKSA AKSI INDIKATOR PERTANYAAN PANDUAN
PERIKSA MEMENUHI
TIDAK INDIKATOR
MEMENUHI
A. TIM PENELITI
11
TEKNIS SUBSTANSI PENELITIAN DAN REVIU RKA-K/L
HASIL
DOKUMEN DOKUMEN
NO TIM TARGET / OBYEK PERIKSA AKSI INDIKATOR PERTANYAAN PANDUAN
PERIKSA TIDAK INDIKATOR
MEMENUHI
MEMENUHI
Memastikan Penerapan Kaidah Keuangan
Hasil Pembahasan Apakah sudah sesuai
Kesesuaian alokasi PNBP Memastikan alokasi PNBP satker RKA Satker dengan Kementerian dengan hasil Hasil Pembahasan
Biro
2 Keuangan pembahasan PNBP dan PMK BAS
Keuangan
Kesesuaian Penggunaan Memastikan sesuai dengan PMK Sesuai dengan PMK Apakah sudah sesuai
RKA Satker
Akun BAS BAS dengan PMK BAS
B. TIM REVIU
Memastikan Penerapan Kaidah Perencanaan Penganggaran
Kesesuaian SBM dalam Memeriksa kesesuaian SBM apakah sudah sesuai
RKA Satker PMK SBM
kertas kerja dengan PMK SBM dengan PMK SBM
Kesesuaian SBK dalam Memeriksa kesesuaian SBK dengan apakah sudah sesuai Dokumen Tor, RAB
1 Itjen RKA Satker PMK SBK
kertas kerja PMK SBK dengan PMK SBK dan RKA Satker
Kesesuaian Penggunaan Memeriksa penggunaan akun apakah sudah sesuai
RKA Satker PMK BAS
Akun dalam kertas kerja sesuai dengan PMK BAS dengan PMK BAS
apakah sudah sesuai
TOR dan RAB Memeriksa Tor dan RAB TOR / RAB Kaidah penganggaran
dengan PMK BAS
12
TERIMA KASIH
KE MENT ER IAN KEUA NGAN
DIR EK TO RAT JENDERAL ANGGARAN
POKOK-POKOK
PETUNJUK PENYUSUNAN DAN
PENELAAHAN RKA-KL DAN
PENGESAHAN DIPA
SIKLUS PENGANGGARAN
PENYUSUNAN RKA-K/L
PENELAAHAN RKA-K/L
PENGESAHAN DIPA
2
PENDAHULUAN
Dalam rangka perencanaan anggaran, setiap tahun Menteri/Pimpinan
Lembaga menyusun RKA-K/L, yang selanjutnya setelah ditelaah, menjadi
dasar penyusunan DIPA.
Pedoman penyusunan dan penelaahan RKA-K/L dan pengesahan DIPA,
diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan.
PMK tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-K/L dan
Pengesahan DIPA disusun berdasarkan amanat PP No. 90 Tahun 2010
tentang Penyusunan RKA-K/L.
Dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 tentang
Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
Nasional, hal tersebut membawa implikasi terhadap ketentuan
penganggaran ke depan.
Selain itu, terdapat kebijakan penganggaran terkini, yang perlu diakomodir
dalam Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-K/L dan Pengesahan
DIPA, sebagai panduan dalam penyusunan RKA-KL Pagu Anggaran dan
Alokasi Anggaran TA 2018.
SISTEMATIKA PENYAJIAN
PMK No. 94/PMK.02/2017
Renja
KL
ALUR PROSES BISNIS FUNGSI PENGANGGARAN (JAN – DES)
8 Pembahasan 9
5 RAPBN, RUU
Pembicaraan APBN, Nota
Pendahuluan Keuangan , Persetujuan
RAPBN (KEM, DHP RKA-K/L RUU APBN
Penetapan
PPKF dan RKP) dan DHP RDP- Perpres Rincian
BUN 13 APBN & DHP
1 RDP BUN
Arah Kebijakan
& Prioritas
Pembangunan
6 12
10 11 Penyusunan
4 Penyusunan Pembahasan Penetapan Perpres
2
RUU APBN RUU APBN Pengesahan Alokasi Rincian
Penyusunan dan Nota dan Nota UU APBN Anggaran APBN
3 Penyusunan Keuangan
Resource KEM, PPKF Keuangan K/L Penyusunan
Envelope & dan 7 &
usulan Rancangan
kebijakan Pengesahan
RKP DIPA
APBN Pelaksana 14
an
Trilateral
Meeting 5a 11
a
Penyusunan Penyesuaian
RKA-K/L RKA-K/L
Penelitian &
Reviu Angka Reviu RKA-
K/L Penyusunan
Dasar
KPJM
PROSES PENYUSUNAN RKA-K/L 2018
2
1 Eselon I
Satker • Menghimpun KK Satker dan RKA Satker dalam lingkup
• Login aplikasi RKA-K/L DIPA; unit eselon I berkenaan yang telah disesuaikan;
• Mengidentifikasi & meneliti perubahan • Menyesuaikan RKA-K/L unit Eselon I berdasarkan KK
Satker & RKA Satker melalui aplikasi RKA-K/L-DIPA;
belanja sesuai dgn alokasi anggaran;
• Memvalidasi kinerja dan anggaran program;
• Melakukan penyesuaian pd KK Satker & • Meneliti & menyaring relevansi komponen dgn output;
RKA Satker sesuai dgn alokasi anggaran • Menyampaikan RKA-K/L unit eselon I beserta data
(jika berubah); dukung kepada Biro Perencanaan dan APIP K/L untuk
• Mencetak & Menyampaikan KK Satker & diteliti.
RKA Satker beserta data dukung kpd es. I. Surat Pengantar Eselon I, Daftar Rincian Pagu Anggaran Per
Satker, RKA-k/L Eselon I, RKA Satker, KK Satker, TOR/RAB
KK Satker, RKA Satker & Data Dukung
beserta data/dokumen pendukung.
4
3
APIP K/L Unit Perencanaan K/L
Reviu RKA-K/L difokuskan pada: 1. Meneliti RKA-K/L & dokumen pendukung
1. Kelayakan Anggaran utk menghasilkan yang mengalami perubahan/penyesuaian.
sebuah Keluaran;
2. Menghimpun RKA-K/L unit eselon I dan
2. kepatuhan dlm penerapan kaidah-kaidah
perencanaan; dokumen pendukung lainnya;
3. kelengkapan dokumen pendukung RKA- 3. Menyampaikan RKA-K/L beserta dokumen
K/L; penelaahan lainnya kepada Komisi terkait
4. rincian anggaran yg digunakan utk DPR untuk mendapat persetujuan.
mendanai inisiatif baru dan/atau rincian
anggaran angka dasar yg mengalami Surat Pengantar RKA-K/L, Persetujuan RKA-K/L
perubahan pd level komponen. oleh DPR, RKA-K/L Eselon I, Daftar rincian Alokasi
Anggaran Per Satker, RKA Satker, ADK RKA-K/L.
PERBAIKAN KETENTUAN PENGANGGARAN…(1/2)
Perbaikan ketentuan dalam PMK Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-K/L dan
Pengesahan DIPA, antara lain:
a) Dilakukannya penggabungan aplikasi Renja (Bappenas) dan aplikasi ADIK (DJA)
menjadi aplikasi KRISNA dalam penyusunan Renja-K/L dan informasi kinerja
anggaran. Selanjutnya, referensi dalam aplikasi KRISNA akan digunakan sebagai
referensi dalam aplikasi RKA-K/L, dalam rangka sinkronisasi proses perencanaan
dan penganggaran (Pasal 3 ayat (2));
b) Dilakukan penyederhanaan penataan ADIK dengan melakukan penyeragaman
struktur data antara aplikasi KRISNA dengan aplikasi RKA-K/L, yaitu dengan
menghilangkan output strategis pada level K/L (Pasal 6 huruf b);
c) Adanya kewajiban penandaan anggaran terhadap Nawacita, prioritas nasional,
janji Presiden, dan anggaran tematik oleh unit Eselon I (Pasal 6 huruf f), yang
harus diteliti oleh Biro Perencanaan (Pasal 9 ayat (2) huruf d), direviu oleh APIP
K/L (Pasal 10 ayat (2)), ditelaah oleh mitra kerja K/L (Pasal 15 ayat (1));
PERBAIKAN KETENTUAN PENGANGGARAN…(2/2)
Menyusun Renja –K/L dan informasi kinerja anggaran dalam aplikasi KRISNA
Melakukan penandaan anggaran pada level Keluaran dalam aplikasi KRISNA
2 Eselon I
• Menghimpun KK Satker & RKA Satker dalam lingkup unit
eselon I berkenaan;
1 • Me-restore ADK yang disampaikan satker dalam aplikasi
Satker RKA-K/L DIPA;
• Menyusun Kertas Kerja • Memvalidasi kinerja & anggaran program;
Satker (KK Satker); • Meneliti & menyaring relevansi komponen dengan output;
• Menyusun RKA-Satker; dan • Mengisi informasi pada formulir 2 dan formulir 3 RKA-K/L;
• Menyusun dan melengkapi • Mencetak RKA-K/L unit eselon I (formulir 2 dan 3);
data/dokumen dukung. • Menyampaikan RKA-K/L unit eselon I beserta data dukung
KK Satker, RKA Satker & data dukung
kepada Biro Perencanaan/Unit Perencanaan K/L untuk
diteliti dan APIP K/L untuk direviu.
Surat Pengantar Eselon I, Daftar Rincian Pagu Anggaran Per
Satker, RKA-K/L Eselon I, RKA Satker, KK Satker, TOR/RAB
4 beserta data/dokumen pendukung.
Reviu RKA-KL oleh APIP K/L
3
Penelitian RKA-KL oleh Unit Perencanaan K/L
.
PENELAAHAN RKA-KL
SINKRONISASI PERENCANAAN DANPENGANGGARAN
PEMBANGUNANNASIONAL
Aplikasi Aplikasi
KRISNA RKA-K/L DIPA
Referensi
Informasi
Informasi Kinerja dan
Kinerja
Alokasi
PENYESUAIAN ‘”ADIK” DALAM APLIKASIKRISNA
Semula Menjadi
Perbandingan FORMAT RKA-K/L(2)
Semula Menjadi
Perbandingan FORMAT RKA-K/L(3)
Semula Menjadi
12
Dokumen PendukungPenandaan Anggaran
(Budget Tagging)
Informasi Penandaan Anggaran ditampilkan dalam formulir per Program dan
per Kegiatan sebagai laporan tambahan yang digunakan untuk proses
penelaahan RKA-K/L.
PERBAIKAN PEDOMAN UMUMPENYUSUNAN RKA-
KL
Untuk kendaraan dinas yang secara teknis tidak dapat dimanfaatkan lagi atau yang
memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi dapat dilakukan penggantian dengan
ketentuan bahwa pengadaan kendaraan yang merupakan penggantian kendaraan harus
sama jenis (misal: kendaraan roda dua, kendaraan roda empat) dan fungsinya (misal:
kendaraan operasional, mobil dinas pejabat) dengan kendaraan yang digantikan.
Alokasinya dapat dimasukkan ke dalam RKA-K/L dengan syarat:
1. K/L telah menyampaikan perencanaan kebutuhan BMN ke Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan sesuai dengan Standar Barang dan Standar
Kebutuhan (SBSK)-nya (untuk K/L yang sudah diwajibkan menyusun SBSK),
2. Untuk kendaraan bermotor yang tidak ada SBSK-nya, kondisi kendaraan bermotor
dikategorikan rusak berat dalam laporan penatausahaan BMN (SIMAK-BMN);
3. Untuk kendaraan bermotor pada Perwakilan RI di luar negeri disesuaikan dengan
ketentuan yang berlaku di negara setempat.
Catatan:
Pengalokasian anggaran untuk penggantian kendaraan dinas yang secara teknis tidak dapat
dimanfaatkan lagi atau yang memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi dalam RKA-K/L
dilakukan tanpa menunggu selesainya proses penghapusan/lelang kendaraan dinas yang sudah
tidak dapat dipergunakan lagi (dapat dilakukan bersamaan).
KETENTUAN UMUM DALAM
PENGALOKASIAN ANGGARAN
BELANJA PEGAWAI (1/2)
• Kompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk uang maupun dalam bentuk barang,
yang harus dibayarkan kepada pegawai pemerintah dalam dan luar negeri, baik kepada
Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai yang dipekerjakan oleh
pemerintah yang belum berstatus PNS dan/atau non-PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan dalam rangka mendukung tugas fungsi unit organisasi
pemerintah.
• Belanja pegawai dipergunakan untuk:
1) belanja gaji dan tunjangan PNS dan TNI/Polri termasuk uang makan dan tunjangan lauk
pauk yang melekat pada pembayaran gaji;
2) belanja gaji dan tunjangan yang melekat pada pembayaran gaji Pejabat Negara;
3) belanja gaji dan tunjangan dokter/bidan pegawai tidak tetap;
4) belanja honorarium dalam rangka pembayaran honor tetap, termasuk honor pegawai
honorer yang akan diangkat menjadi pegawai dalam rangka mendukung tugas pokok
dan fungsi unit organisasi yang bersangkutan;
5) belanja gaji dan tunjangan pegawai non-PNS, termasuk tunjangan tenaga pendidik dan
tenaga penyuluh non-PNS;
6) belanja lembur dalam rangka pembayaran uang lembur termasuk uang makan yang
dibayarkan dalam rangka lembur;
BELANJA PEGAWAI (2/2)
7) pembayaran tunjangan khusus, yaitu:
pembayaran kompensasi kepada Pegawai Negeri yang besarannya ditetapkan oleh
Presiden/Menteri Keuangan;
belanja pegawai transito merupakan alokasi anggaran belanja pegawai yang
direncanakan akan ditarik/dicairkan namun database pegawai pada kementerian
negara/lembaga berkenaan menurut peraturan perundang-undangan belum dapat
direkam pada Aplikasi Belanja Pegawai Satuan Kerja (Satker) karena belum
ditetapkan sebagai Pegawai Negeri pada Satker berkenaan, termasuk dalam rangka
pengeluaran sebagian belanja pegawai di lingkungan kementerian negara/lembaga
yang dialihkan ke daerah dan kantor-kantor di lingkungan kementerian
negara/lembaga yang dilikuidasi;
pembayaran uang kompensasi atas pemberhentian sebagai dampak reformasi
birokrasi, digunakan untuk pembayaran uang kompensasi bagi PNS yang
diberhentikan sebelum batas usia pensiun yang telah ditetapkan berdasarkan
peraturan kepegawaian, sebagai dampak pelaksanaan reformasi birokrasi.
7) belanja pensiun dan uang tunggu PNS/Pejabat Negara/TNI/Polri, termasuk belanja
tunjangan hari tua; dan
8) pembayaran program jaminan sosial pegawai meliputi belanja jaminan kesehatan,
jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian.
• Dikecualikan dari belanja pegawai : pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan
modal dan/atau kegiatan yang mempunPPaayggaeei33o5ut/11p77u00tdalam kategori belanja barang.
BELANJA BARANG DAN JASA (1/3)
Pengeluaran untuk menampung pembelian barang dan/atau jasa yang habis pakai
untuk memproduksi barang dan/atau jasa yang dipasarkan maupun yang tidak
dipasarkan dan pengadaan barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau dijual
kepada masyarakat/Pemerintah Daerah (Pemda) dan belanja perjalanan.
Belanja barang dan jasa dipergunakan untuk:
1) belanja barang meliputi:
a. belanja barang untuk kegiatan operasional, meliputi belanja keperluan
perkantoran, belanja pengadaan bahan makanan, belanja penambah daya
tahan tubuh, belanja pengiriman surat dinas, belanja honor operasional satuan
kerja, dan belanja barang operasional lainnya yang diperlukan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan dasar lainnya;
b. belanja barang untuk kegiatan non operasional, meliputi belanja bahan, belanja
barang transito, belanja honor output kegiatan, belanja rugi selisih kurs uang
persediaan untuk Satker Perwakilan RI di luar negeri dan atase teknis, belanja
pencairan dana bantuan operasional perguruan tinggi negeri badan hukum,
belanja denda keterlambatan pembayaran tagihan kepada negara, belanja
dalam rangka refund dana Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN), dan belanja
barang non operasional lainnya terkait dengan penetapan target kinerja tahun
yang direncanakan;
BELANJA BARANG DAN JASA (2/3)
d. belanja barang pengganti pajak dalam rangka hibah Millennium Challenge
Corporation (MCC);
e. belanja kontribusi pada organisasi internasional dan trust fund, serta belanja
kontribusi dukungan pemerintah berupa dana dukungan kelayakan dan fasilitas
penyiapan proyek; dan
f. belanja barang yang menghasilkan persediaan untuk kegiatan operasional
maupun non operasional.
2) belanja jasa seperti belanja langganan daya dan jasa, belanja jasa pos dan giro,
belanja jasa konsultan, belanja sewa, belanja jasa profesi, dan belanja jasa lainnya;
3) belanja pemeliharaan aset yang tidak menambah umur ekonomis/masa manfaat atau
kapitalisasi kinerja aset tetap atau aset lainnya, dan/atau kemungkinan besar tidak
memberikan manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan
kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja;
4) belanja perjalanan dinas dalam negeri dan luar negeri;
5) belanja barang Badan Layanan Umum (BLU) merupakan pengeluaran anggaran
belanja operasional BLU termasuk pembayaran gaji dan tunjangan pegawai BLU;
BELANJA BARANG DAN JASA (3/3)
* Jika barang dan/atau jasa yang dihasilkan akan digunakan sendiri belanja modal
Jika barang dan/atau jasa yang dihasilkan akan diserahkan ke pihak ketiga belanja barang
BANTUAN SOSIAL
1. Layanan 1 Layanan a. Gaji dan Tunjangan a. Output ini ada di setiap satker;
Perkantoran (kode: 001); b. Output ini terdiri atas Komponen 001
(kode: 994) b. Operasional dan dan/atau Komponen 002;
pemeliharaan c. Output ini bersifat permanen.
kantor (kode: 002).
NO KOMPONEN DETAIL
1. Gaji dan (a). gaji pokok; (b) tunjangan yang melekat pada gaji; (c). tunjangan
tunjangan kinerja (remunerasi); (d). honorarium (antara lain honorarium: mengajar
(kode: 001) guru tidak tetap, kelebihan jam mengajar, ujian dinas, mengajar
(disediakan antara lain untuk tenaga pengajar luar biasa yang tarifnya
telah mendapat persetujuan Menteri Keuangan); (e). uang lembur; (f).
uang lauk pauk TNI/Polri; (g). uang makan PNS; (h). honor non PNS; (i).
tunjangan ikatan dinas; dan (j). tunjangan lain yang sah.
NO OUTPUT DETAIL
5. Dukungan a. Belanja barang pengadaan bahan makanan narapidana/tahanan;
penyelenggaraa b. Belanja jasa pelayanan dokter;
n tugas dan c. Belanja barang pengadaan obat-obatan;
fungsi unit d. Belanja barang pengadaan bahan medis habis pakai;
(kode 004) e. Belanja barang pengadaan bahan makanan pasien;
f. Belanja barang pengadaan bahan baku SIM;
g. Belanja barang pengadaan buku Paspor;
h. Belanja barang pengadaan buku Nikah;
i. Belanja barang pemeliharaan kapal;
j. Belanja barang pemeliharaan jaringan transmisi;
k. Belanja barang pemeliharan peralatan operasional meteorologi,
klimatologi, dan geofisika umum; dan
l. Belanja barang sejenis lainnya.
Komponen 001 dan 002 merupakan komponen belanja yg wajib dipenuhi pengalokasiannya
oleh seluruh K/L.
Catatn:
4. Layanan 1 Layanan a. Rekrutmen dan pengangkatan (a)Output ini hanya dimiliki oleh
manajemen pegawai; unit eselon II atau III yang
Sumber b. Administrasi kepegawaian; melaksanakan fungsi manajemen
Daya c. Pembinaan kepegawaian; SDM tingkat K/L;
Manusia d. Pengembangan pegawai; (b)Output ini bersifat permanen.
(kode: 954) e. Pemantauan dan penilaian
kinerja pegawai;
f. Penempatan/ mutasi pegawai;
g. Pemberhentian pegawai;
h. Penyusunan lap. kepegawaian.
5. Layanan 1 Layanan a. Penyusunan rencana (a). Output ini hanya dimiliki oleh
manajemen anggaran; unit esl. II atau III yang
keuangan b. Pengelolaan perbendaharaan; melaksanakan fungsi manajemen
(kode: 955) c. Penyusunan laporan keuangan tingkat K/L; (b). Output
keuangan. ini bersifat permanen.
STANDARDISASI OUTPUT KEGIATAN (GENERIK)
- (3/8)
NO OUTPUT VOLUME KOMPONEN KETERANGAN
6. Layanan 1 Layanan a. Penatausahaan BMN; a. Output ini hanya dimiliki oleh
manajemen b. Penilaian BMN; unit eselon II atau III yang
Barang Milik c. Pengalihan BMN; melaksanakan fungsi
Negara/BMN d. Penghapusan BMN; manajemen BMN tingkat K/L;
(kode: 956) e. Monitoring BMN; b. Output ini bersifat permanen.
f. Penyusunan laporan BMN.
7. Layanan 1 Layanan a. Koordinasi penyusunan a. Output ini hanya dimiliki oleh
hukum produk hukum; unit eselon II atau III yang
(kode: 957) b. Penyusunan laporan. melaksanakan fungsi
manajemen produk hukum
tingkat K/L;
b. Output ini bersifat permanen.
8. Layanan 1 Layanan a. Hubungan masyarakat; Output ini hanya dimiliki oleh unit
hubungan b. Kampanye/ edukasi publik; eselon II atau III yang
masyarakat c. Penyediaan informasi publik; melaksanakan fungsi humas dan
dan informasi d. Penyusunan laporan. publikasi tingkat K/L;
(kode: 958)
PPaaggee5533// 117700
STANDARDISASI OUTPUT KEGIATAN (GENERIK)
- (4/8)
NO OUTPUT VOLUME KOMPONEN KETERANGAN
9. Layanan 1 Layanan a. Koordinasi keprotokoleran; Output ini bersifat permanen.
protokoler b. Pelaksanaan
(kode: 959) keprotokoleran;
c. Keamanan keprotokoleran.
10. Layanan 1 Layanan a. Pengelolaan kelembagaan; Output ini hanya dimiliki oleh unit
manajemen b. Tatalaksana organisasi; eselon II atau III yang
organisasi c. Koordinasi kelembagaan. melaksanakan fungsi manajemen
(kode: 960) organisasi dan tata laksana
tingkat K/L;
13. Layanan 1 Layanan a. Administrasi proyek yang a. Output ini hanya dimiliki oleh
kerjasama didanai hibah; unit esl. II atau III yang
internasional b. Penyusunan laporan. melaksanakan fungsi
(kode: 964) manajemen kerjasama
internasional tingkat K/L;
b. Output ini bersifat permanen.
STANDARDISASI OUTPUT KEGIATAN (GENERIK)
- (6/8)
NO OUTPUT VOLUME KOMPONEN KETERANGAN
14. Layanan 1 Layanan a. Administrasi proyek yang a. Output ini hanya dimiliki oleh unit
kerjasama didanai hibah; esl. II atau III yang melaksanakan
internasional b. Penyusunan laporan. fungsi manajemen kerjasama
(kode: 964) internasional tingkat K/L;
b. Output ini bersifat permanen.
15. Layanan audit 1 Layanan a. Penyusunan kebijakan dan a. Output ini hanya dimiliki oleh unit
internal SOP pengawasan internal; esl. II atau III yang melaksanakan
(kode: 965) b. Pelaksanaan audit fungsi pengawasan dan
internal; kepatuhan internal tingkat K/L;
c. Pelaksanaan audit khusus; b. Output ini bersifat permanen.
d. Tindak lanjut hasil LHP;
e. Reviu perencanaan
anggaran;
f. Pembinaan pengawasan
kinerja dan keuangan;
g. Penyusunan
laporan.
STANDARDISASI OUTPUT KEGIATAN (GENERIK)
- (7/8)
NO OUTPUT VOLUME KOMPONEN KETERANGAN
16. Layanan 1 Layanan a. Standardisasi dan a. Output ini hanya dimiliki oleh unit
pendidikan dan sertifikasi; esl. II/III yg melaksanakan fungsi
pelatihan (kode: b. Pengembangan pendidikan dan pelatihan tingkat
966) kompetensi. K/L;
b. Output ini bersifat permanen.
17. Layanan 1 Layanan a. Pelaksanaan penelitian; a. Output ini hanya dimiliki oleh unit
penelitian dan b. Pelaksanaan pengkajian; esl. II atau III yang
pengembangan c. Pelaksanaan melaksanakan fungsi penelitian
(kode: 967) pengembangan; dan pengembangan tingkat K/L;
d. Penerapan hasil litbang; b. Output ini bersifat permanen.
e. Penyusunan laporan.
18. Layanan 1 Layanan a. Perencanaan a. Output ini hanya dimiliki oleh unit
pendidikan pendidikan; esl. II atau III yang
kedinasan b. Pelaksanaan pendidikan; melaksanakan fungsi pendidikan
(kode: 968) c. Pemantauan dan kedinasan;
evaluasi; b. Output ini bersifat permanen.
d. Penyusunan laporan.
STANDARDISASI OUTPUT KEGIATAN (GENERIK)
- (8/8)
NO OUTPUT VOLUME KOMPONEN KETERANGAN
19. Layanan 1 Layanan a. Perencanaan bantuan a. Output ini hanya dimiliki oleh unit
Bantuan hukum; esl. II atau III yang
hukum b. Pelaksanaan bantuan melaksanakan fungsi
(kode: 969) hukum; manajemen bantuan hukum
c. Pemantauan dan evaluasi; tingkat K/L;
d. Penyusunan laporan b. Output ini bersifat permanen.
Catatan:
Pengalokasian anggaran untuk penggantian kendaraan dinas yang secara teknis tidak dapat dimanfaatkan lagi
atau yang memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi dalam RKA-K/L dilakukan tanpa menunggu selesainya
proses penghapusan/lelang kendaraan dinas yang sudah tidak dapat dipergunakan lagi (dapat dilakukan
bersamaan).
PENGALOKASIAN ANGGARAN SUMBER DANA PHLN
(PINJAMAN HIBAH LUAR NEGERI)…1/2
1. Mengacu pada Peraturan Pemerintah tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan
Penerimaan Hibah dan ketentuan yang tercantum dalam Naskah Perjanjian Pinjaman Hibah
Luar Negeri (NPPHLN).
2. Hal-hal yang harus diperhatikan :
a) Rupiah Murni Pendamping(RMP): Rupiah murni yang harus dianggarkan sesuai porsi
yang diatur dalam Loan Agreement atau Minutes of Negotiation.
b) Local Cost atau sharing kegiatan: alokasi anggaran yang mendukung tercapainya nilai
ekonomis/manfaat proyek/kegiatan yang dibiayai dengan Pinjaman Luar Negeri
(PLN) yang tercantum dalam dokumen perencanaan (DRPLN/blue book, DRPPLN/green
book dan daftar kegiatan),tidak dikategorikan sebagai RMP.
c) Mencantumkan akun belanja sesuai dengan transaksi dan kategori yang disetujui
Lender.
d) Mencantumkan kode kantor bayar sesuai lokasi dan tata cara penarikannya.
e) Mencantumkan sumber dana sesuai dengan NPPHLN.
f) Mencantumkan tata cara penarikan PHLN (Reksus,Direct Payment,L/C).
g) Mencantumkan kode register PHLN.
h) Mencantumkan persentase/porsi pembiayaan yang dibiayai lender.
i) Mencantumkan cara menghitung besarnya porsi PHLN yang dibiayai oleh lender.
PENGALOKASIAN ANGGARAN SUMBER DANA PHLN
(PINJAMAN HIBAH LUAR NEGERI)…2/2
*) Catatan: dalam pengalokasian anggaran yang dibiayai dari PHLN tidak mensyaratkan
adanya annual work plan yang ditandatangani oleh lender.
PENELITIAN & REVIU RKA-K/L
2 Eselon I
1
Satker
KK Satker, RKA Satker & data dukung Surat Pengantar Eselon I, Daftar Rincian Pagu Anggaran Per
Satker, RKA-K/L Eselon I, RKA Satker, KK Satker, TOR/RAB
beserta data/dokumen pendukung.
4
APIP K/L
3
Reviu RKA-K/L difokuskan pada: Unit Perencanaan K/L
1. Kelayakan Anggaran utk 1. Melakukan penelitian RKA-K/L
menghasilkan sebuah • konsistensi pencantuman sasaran Kinerja meliputi volume Keluaran dan
Keluaran; indikator Kinerja kegiatan dalam RKA-K/L sesuai dengan sasaran Kinerja
2. kepatuhan dlm penerapan dalam Renja K/L & RKP;
kaidah-kaidah perencanaan; • kesesuaian total pagu dalam RKA-K/L dengan Pagu Anggaran K/L;
3. kelengkapan dokumen • kesesuaian sumber dana dalam RKA-K/L dengan sumber dana yang
pendukung RKA-K/L; ditetapkan dalam Pagu Anggaran K/L;
4. rincian anggaran yang • kepatuhan dalam pencantuman penandaaan anggaran pada level
digunakan untuk mendanai Keluaran; dan
inisiatif baru dan/atau • kelengkapan dokumen pendukung RKA-K/L
rincian anggaran angka dasar
yg mengalami perubahan pd 2. Menghimpun RKA-K/L unit eselon I & dokumen penelaahan lainnya;
level komponen. 3. Menyampaikan RKA-K/L beserta dokumen penelaahan lainnya kepada DJA
dan Bappenas untuk ditelaah.
Surat Pengantar RKA-K/L, RKA-K/L Es. I, Daftar
Di samping itu, pereviu dapat melakukan reviu untuk memastikan: rincian Pagu Anggaran Per Satker, RKA Satker, ADK
5) konsistensi pencantuman sasaran Kinerja meliputi volume Keluaran dan RKA-K/L. 24
indikator Kinerja kegiatan dalam RKA-K/L sesuai dengan sasaran Kinerja dalam
Renja K/L dan RKP;
6) kesesuaian total pagu dalam RKA-K/L dengan Pagu Anggaran/Alokasi Anggaran
K/L;
7) kesesuaian sumber dana dalam RKA-K/L dengan sumber dana yang ditetapkan
dalam Pagu Anggaran/Alokasi Anggaran K/L; dan
8) kepatuhan dalam pencantuman penandaan anggaran pada level Keluaran.
PENELAAHAN RKA-K/L
PERKEMBANGAN TERKINI
Sesuai dengan PP No. 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi
Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
Nasional, sebelum dilakukan penelaahan RKA-KL, terlebih
dahulu dilakukan penelaahan Renja K/L. Penelaahan Renja K/L
dilakukan terhadap rumusan Renja dan informasi kinerja
anggaran K/L yang disusun dengan aplikasi KRISNA.
Tahapan tersebut berimplikasi pada perubahan siklus
perencanaan dan penganggaran, dan juga substansi penelaahan
RKA-KL. Penelaahan RKA-K/L dilakukan terhadap usulan RKA-
K/L yang disusun dengan aplikasi RKA-K/L DIPA.
Sesuai dengan pasal 23 PP No. 17 Tahun 2017, penelaahan
RKA-KL dilakukan dalam rangka menjaga konsistensi antara
RKP, Renja K/L, dan RKA-K/L.
METODE PENELAAHAN
• Penelaahan Online
Penelaahan Online merupakan penelaahan secara virtual
dengan menggunakan perangkat komputer dan media internet,
dimana pihak-pihak terkait yang melaksanakan penelaahan
berada di tempat tugasnya masing-masing.
TUGAS & FUNGSI PIHAK YANG TERLIBAT DALAM
PENELAAHAN RKA-K/L
a. Menyusun jadwal dan menyampaikan undangan penelaahan.
Kemenkeu b. Mengunggah ADK RKA-K/L untuk divalidasi (by system).
c.q DJA c. Dalam proses penelaahan, DJA meneliti :
1) kelengkapan dokumen penelaahan;
2) kebijakan Efisiensi dan efektivitas belanja
Kementerian/Lembaga;
3) kesesuaian pencapaian sasaran RKA-KL dengan Renja
K/L dan RKP;
4) pencantuman penandaan anggaran (pada level Keluaran)
5) konsistensi pencantuman prakiraan maju untuk 3 (tiga)
tahun ke depan.
a. Menyiapkan dokumen yang diperlukan dalam penelaahan,
Kementerian b. Konsistensi sasaran Kinerja dalam RKP dan Renja K/L dengan
PPN/Bappenas RKA-K/L,
c. Meneliti ketepatan penandaan anggaran (pada level Keluaran),
d. Meneliti kualitas GBS (jika ada).
a. Mengikuti jadwal penelaahan.
K/L b. Menyiapkan dokumen yang dibutuhkan.
c. Memastikan petugas penelaah yang akan mengikuti
penelaahan.
DOKUMEN ACUAN BAGI PIHAK-PIHAK YANG
TERLIBAT DALAM PENELAAHAN RKA-K/L
Kementerian Keuangan c.q DJA Kementerian Kementerian/Lembaga
PPN/Bappenas
1. Surat Bersama Pagu Anggaran K/L 1. Renja K/L dan RKP tahun 1. Surat tugas penelaahan;
dan/atau Alokasi Anggaran K/L; yang direncanakan; 2. RKA-K/L yang telah diteliti
2. PMK mengenai Petunjuk 2. Hasil kesepakatan oleh Biro Perencanaan K/L
Penyusunan dan Penelaahan Trilateral Meeting dan direviu oleh APIP K/L;
RKA-K/L dan Pengesahan DIPA; berkenaan dengan 3. RKA Satker;
3. RKA-K/L yang disampaikan kegiatan prioritas 4. Daftar Rincian Pagu
K/L,termasuk Prakiraan Maju nasional dan prioritas Anggaran/Alokasi Anggaran
untuk 3 (tiga) tahun ke depan; bidang yang per satker/eselon I, Prakiraan
4. Hasil Reviu Angka Dasar menginformasikan Maju untuk 3 (tiga) tahun ke
5. Peraturan-peraturan terkait sasaran kinerja yang depan;
pengalokasian anggaran; akan dicapai; 5. Target dan pagu PNBP (jika
6. Renja K/L dan RKP tahun yang 3. Hasil pembahasan ada);
direncanakan; proposal anggaran 6. Gender Budget Statement
7. Hasil kesepakatan Trilateral Kebijakan Baru yang (jika ada)
Meeting; disetujui (jika ada); 7. Rekap Penandaan Anggaran
8. Standar Biaya Keluaran (SBK); 4. Gender Budget (pada level Keluaran);
dan Statement (jika ada); 8. ADK RKA-K/L; dan
9. Rekap Penandaan Anggaran 5. Rekap Penandaan 9. Persetujuan Komisi terkait di
(pada level Keluaran). Anggaran (pada level DPR-RI (jika ada).
Keluaran).
P0
KRITERIA PENELAAHAN RKA-K/L
Kriteria Substantif
Kriteria Administratif
Bertujuan untuk meneliti kesesuaian, relevansi, dan/atau konsistensi dari
setiap bagian RKA-K/L, meliputi:
Bertujuan untuk meneliti
kelengkapan dokumen yang Penelaahan/reviu terhadap kebijakan Efisiensi belanja K/L, yaitu:
a) Relevansi antara Kegiatan, Keluaran, dan Komponen dengan
digunakan dalam penelaahan
anggarannya
RKA-K/L, meliputi:
b) Komparasi antara anggaran Keluaran (output) tahun yang
1. Surat pengantar RKA-K/L; direncanakan dengan realisasi anggaran untuk keluaran yang sama
2. Surat pernyataan pejabat tahun sebelumnya. Untuk Keluaran baru, maka komparasi dilakukan
eselon I atau pejabat lain terhadap realisasi anggaran untuk Keluaran yang sejenis tahun
yang memiliki alokasi sebelumnya
anggaran (portofolio) c) Memastikan bahwa untuk Keluaran jasa layanan non-regulasi
selaku penanggung jawab besarnya biaya pendukung setinggi-tingginya sebesar 45%. Untuk
Keluaran jenis lain, besaran biaya pendukung dapat
program;
disesuaikan/dibandingkan dengan realisasi biaya pendukung tahun
3. RKA-K/L; sebelumnya
4. Daftar rincian pagu Penelaahan/reviu terhadap kebijakan Efektivitas belanja K/L, meliputi
anggaran per satker; a) Relevansi komponen/tahapan dengan Keluaran sesuai dengan
5. Arsip Data Komputer kerangka berpikir logis
b) Relevansi antara Keluaran Kegiatan dengan Sasaran Kegiatan dan
(ADK) RKA-K/L.
Sasaran Program
Kesesuaian pencapaian sasaran RKA-KL dengan Renja K/L dan RKP
Konsistensi pencantuman Prakiraan Maju untuk 3 (tiga) tahun ke depan.
Meneliti ketepatan penandaan anggaran (pada level Keluaran),
Meneliti kualitas GBS (jika ada).
PENELAAHAN RKA-KL
(PP No. 17Tahun 2017)
PENELAAHAN TERHADAP KEBIJAKAN EFISIENSI&
EFEKTIVITAS BELANJA K/L
3
Dokumen RKA-K/L yg Validasi ADK
telah Kemenkeu c.q DJA Instrumen
Penelaahan disetujui RKA-K/L Penelaahan
DPR
4
Forum Penelaahan
5 1. Memeriksa kelengkapan dokumen penelaahan.
Tindak Lanjut Penelaahan 2. Jika Alokasi Anggaran K/L tidak mengalami perubahan (sama
dengan Pagu Anggaran K/L) maka K/L tetap menyampaikan
RKA-K/L dan ADK utk ditelaah dan ditetapkan
Catatan 3. Jika Pagu Alokasi Anggaran K/L lebih besar dari Pagu
DHP RKA- Hasil
K/L Perpres Anggaran K/L maka penelaahan difokuskan pada
Penelaahan
Rincian penambahan:
APBN a. Jenis Keluaran (jenis dan volumenya bertambah);
b. Komponen yang relevan untuk menghasilkan Keluaran.
4. Jika Pagu Alokasi Anggaran K/L lebih kecil dari Pagu Anggaran
K/L maka penelahaan difokuskan pada pengurangan :
a. Keluaran (jenis dan volumenya berkurang) selain
Keluaran dalam rangka penugasan;
DIPA b. Komponen untuk menghasilkan Keluaran yang sudah ada
selain Komponen Gaji dan Operasional Perkantoran.
MEKANISME PENELAAHAN RKA-K/L ONLINE
Unit Eselon I K/L Sistem Penelaahan Online Unit Teknis DJA (AI, AII, AIII) Bappenas
CreateForum
Penelaahan
Kirim e-mail notifikasi
MenelaahADK
Add User Satker MenelaahADK Analisa ADK
Analisa ADK MemberiCatatan
MemberiCatatan
PemberitahuanHasil
Analisa
Instruksi Perbaikan
N
Perbaiki Data RKAKL UploadScreenshoot CekData
Notes
N
CekData
Konfirmasi Hasil Y
Perbaikan ADK
Y
TanggapanHasil
Upload ADK
Analisa
RKAKLHasil
UploadScreenshoot
Perbaikan MemberiCatatan
Notes
Upload ke Aplikasi
DSWDJA
PersetujuanCatatan
Penelaahan, Limit
Tanggapan, Tombol
Upload Catatan SimpanCatatan
Approval oleh Unit
Penelaahan(pdf) Penelaahan
Eselon I K/L
Catlah OK
Y
Tutup ForumPenelaahan
Oleh Unit Teknis DJA
(Penelaah)
HAL-HAL KHUSUS DALAM PENELAAHAN RKA-K/L..(1/3)
Perubahan Akibat Penelaahan
AAAAA
A NIP.
PERBANDINGAN FORMAT DIPA(2/3)
Semula (DIPA Petikan Halaman 1A) Menjadi (DIPA Petikan Halaman 1A)
Tabel VI.9 DIPA Petikan Halaman IA Informasi Kinerja
DIPA Petikan Halaman IA Informasi Kinerja DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN
DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 20XX
TAHUN ANGGARAN 20XX NOMOR : DIPA- aaa.bb.c.dddddd/2XXX
NOMOR : DIPA- aaa.bb.c.dddddd/2XXX IA. INFORMASI KINERJA
IA. INFORMASI KINERJA
Kementerian Negara/Lembaga : (XXX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Kuasa Pengguna Anggaran
Unit Organisasi : (XX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Bendahara Pengeluaran
Kementerian Negara/Lembaga : (XXX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Kuasa Pengguna Anggaran
Provinsi : (XX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Pejabat Penandatangan SPM
UnitOrganisasi : (XX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Bendahara Pengeluaran
Kode/Nama Satker : (XXXXXX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Provinsi : (XX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Pejabat PenandatanganSPM
Kode/Nama Satker : (XXXXXX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Informasi BLU :
1. Status BLU : (Penuh)/(Bertahap) dengan persentase penggunaan langsung PNBP sebesar x x %
Informasi BLU : 2. Besaran Persentase Ambang Batas : xx % dari PNBP
1. Status BLU : (Penuh)/(Bertahap) dengan persentase penggunaan langsung PNBP sebesar xx%
2. Besaran Persentase Ambang Batas : xx % dari PNBP
1. Fungsi : xx x x x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx xx x x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x x Sub
Fungsi : xx.xx x x x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx xx x x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x x Sub
1. Fungsi : xx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Fungsi : xx.xx x x x x x x x x x x x x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx
Sub Fungsi : xx.xx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sub Fungsi : xx.xx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Fungsi : xx x x x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx xx x x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x x Sub
Fungsi : xx.xx x x x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx xx x x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x x Sub
Fungsi : xx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Fungsi : xx.xx x x x x x x x x x x x x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx
Sub Fungsi : xx.xx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sub Fungsi : xx.xx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx 2. Program : xxx.xx.xx x x x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx xx x x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x x
Sasaran Program : x x x x x x x x x x x x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx
2. Program : xxx.xx.xx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Hasil x x x x x x x x x x x x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx
Indikator Kinerja Program : 1. x x x x x x x x x x x x x x x x x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x
(Outcome) : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
2. x x x x x x x x x x x x x x x x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Output Program : x x x x x x x x x x x x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx
IKU Program xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Indikator Output Program : 1. x x x x x x x x x x x x x x x x x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx 2. x x x x x x x x x x x x x x x x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x
: 2.xxxx.xxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
: 3.xxxx.xxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Output Kegiatan : 1. xxxx.xxx x x x x x x x x x x x x x x x x x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x
: 2. xxxx.xxx x x x x x x x x x x x x x x x x x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x
: 3. xxxx.xxx x x x x x x x x x x x x x x x x x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x
Indikator Output Kegiatan : 1. x x x x x x x x x x x x x x x x x x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx
2. x x x x x x x x x x x x x x x x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x xx x x
PERBANDINGAN FORMAT DIPA(3/3)
Semula (DIPA Petikan Halaman 4 ) Menjadi (DIPA Petikan Halaman 4)
DIPA Petikan Halaman IV.A
DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN
Tabel VI.15
TAHUN ANGGARAN 20XX
DIPA Petikan Halaman IV
DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKA NOMOR : DIPA- aaa.bb.c.dddddd/2XXX
TAHUN ANGGARAN20XX IV.A BLOKIR
Kementerian Negara/Lembaga : (XXX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
NOMOR: DIPA-aaa.bb.c.dddddd/2XXX Unit Organisasi : (XX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
IV. C A T A T AN Provinsi : (XX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Kementerian Negara/Lembaga : (XXX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Kode/Nama Satker : (XXXXXX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Unit Organisasi : (XX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Provinsi : (XX) XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
KODE URAI AN KODE
Kode/Nama Satker : (XXXXXX)XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
KODE U RA I A N KODE
INSPEKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT
Dasar Hukum
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
94/PMK.02/2017 tentang PETUNJUK PENYUSUNAN
DAN PENELAAHAN RKA K/L
INMEN 03 THN 2013 TENTANG PENYUSUNAN DAN
PENELITIAN RKA
Tujuan Reviu
Tujuan reviu RKA-K/L oleh APIP K/L adalah untuk :
Memberi keyakinan terbatas (limited assurance)
bahwa informasi dalam RKA-K/L telah sesuai dengan
Pagu Anggaran K/L dan/atau Alokasi Anggaran K/L
yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, Renja K/L,
RKP hasil kesepakatan pemerintah dengan DPR
dalam pembicaraan pendahuluan rancangan APBN,
standar biaya, kebijakan pemerintah lainnya, dan
memenuhi kaidah perencanaan penganggaran serta
dilengkapi dokumen pendukung
DIAGRAM REVIU RKA-
RKA-K/L
SPT REVIU
1. CHR
2. SURAT HASIL
REVIU
1. Renja K/L dan RKP tahun anggaran yang direncanakan;
2. Hasil kesepakatan trilateral meetings;
3. Hasil reviu angka dasar (baseline) dan hasil pembahasan
proposal anggaran inisiatif baru (jika ada);
4. Daftar rincian Pagu Anggaran per Satker/Eselon I;
5. KK Satker, RKA Satker dan RKA-K/L formulir I/II/III;
6. ADK RKA-K/L;
7. Target dan pagu PNBP (jika ada);
8. Gender Budget Statement/GBS (jika ada);
9. Dokumen teknis lainnya yang disusun oleh Satker seperti
Rencana Bisnis dan Anggaran Badan Layanan Umum (RBA
BLU), perhitungan kebutuhan biaya pembangunan/renovasi
bangunan gedung negara atau yang sejenis, serta data
dukung teknis lainnya; dan
10.Peraturan-peraturan terkait dengan penganggaran.
PELAKSANA PENELITIAN DAN REVIU
1. BATAS TERTINGGI
2. ESTIMASI DENGAN PERTIMBANGAN :
HARGA PASAR
PROSES SESUAI KETENTUAN
KETERSEDIAAN ANGGARAN
PRINSIP EKONOMIS, EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI
b. Kesesuaian Penerapan Bagan Akun
Standar (BAS)
Contoh pengeluaran untuk belanja barang dan jasa
b. Kesesuaian Penerapan Bagan Akun
Standar (BAS) (lanjutan)
Contoh pengeluaran yang masuk kategori Belanja Modal:
KERANGKA ACUAN KERJA
ASPEK YANG DITELITI/DIREVIU :
◦ KAK MAMPU MENJELASKAN MAKSUD DAN TUJUAN
KEGIATAN DILAKSANAKAN (ASPEK STRATEGIS)
◦ OUTPUT/KELUARAN TERUKUR
◦ DAPAT DICAPAI
◦ BERJANGKA WAKTU TERTENTU
◦ DAPAT DIPANTAU
Kelengkapan Dokumen Pendukung
14
3. ALOKASI ANGGARAN PERJALANAN DINAS DAN RAPAT DI LUAR
KANTOR
Pengujian kelayakan anggaran berdasarkan azaz kepatutan
4. ALOKASI ANGGARAN PEMASANGAN TELEPON BARU
5. ALOKASI ANGGARAN PERAYAAN/PERINGATAN HARI BESAR/RAYA,
HARI ULANG TAHUN KEMENTERIAN/LEMBAGA
Alokasi anggaran perayaan atau peringatan hari besar, hari raya
dan hari ulang tahun Kementerian/Lembaga dalam jumlah yang
dibatasi menurut profesional judgement dan memperhatikan
azas kepatutan.
6. Pembangunan gedung baru yang sifatnya tidak langsung
menunjang untuk pelaksanaan tugas dan fungsi satuan kerja
(antara lain: mess, wisma, rumah dinas/ rumah jabatan, gedung
pertemuan), kecuali untuk gedung yang bersifat pelayanan umum
dan gedung/bangunan khusus (antara lain: laboratorium, gudang);
15