Você está na página 1de 8

Vol.18 No.

1 Februari 2016 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X

STUDI BIAYA MENGIKUTI PELELANGAN PEKERJAAN


KONSTRUKSI PEMERINTAH
Oleh:

Enni Supriyani1, Akhmad Suradji2, dan Benny Hidayat3


1
MahasiswaPascasarjanaJurusanTeknikSipilFakultasTeknik
2
Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
3
Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
UniversitasAndalas
ennisupriyani@gmail.com, akhmadsuradji@gmail.com, bennyhidayat@ft.unand.ac.id

Abstrak

In the implementation of government construction work, to get to the contractor (contractor) who is able to
carry out the work in accordance with the specified requirements at a reasonable price and can be justified
in terms of both quality and time of implementation, the project owner held the auction process. Contractors
who want to follow the auction costs, of this then do research on the type and amount of costs incurred by the
contractor during the auction. This research was conducted by looking at the relationship and influence
between the value of the work packages with the amount of expenses incurred during the auctions. This
research resulted in the type of expenses incurred during the auctions include Cost ATK, electricity, internet,
employee salaries and telephones, transportation, consumption, SKA, SKT, administration fees letter of
support, bank administration fees, administrative costs of insurance, and the cost of preparation of the
contract, marketing costs (the manager of the auction, the client, sponsors and money thugs). The type of cost
is the cost for the auction manager and the client. From the results of the regression analysis can predict the
costs incurred during the auctions is Y = 4059762.314 + 0.002 X, and Y = 10,227,390.399 + 0.015 X
respectively without taking into account the costs of marketing and marketing costs. Where X is the value of
the work packages that followed (Value Project) maximum up to 3 billion Rupiah.

Keywords: Cost, Auctions, Construction Works.

1. Pendahuluan. mengacu pada Kepress No. 80 Tahun 2003


mulai dari pengumuman sampai dengan
Dalam pelaksanaan pekerjaan penetapan pemenang.
konstruksi pemerintah, untuk mendapatkan Mengingat terdapat perubahan
pelaksana konstruksi (kontraktor) yang peraturan mengenai proses pelelangan yang
mampu melaksanakan pekerjaan sesuai beberapa tahun belakangan diberlakukan
dengan persyaratan yang ditentukan dengan yaitu Perpres No. 70 tahun 2012 dan
harga yang wajar dan dapat dipertanggung turunannya, diantaranya perubahan sistem
jawabkan baik dari segi mutu maupun waktu pengadaan barang dan jasa yang sebelumnya
pelaksanaannya, pemberi tugas atau pemilik secara konvensional (non e-procurement)
proyek mengadakan proses tender menjadi sistem elektronik (e-procurement),
(pelelangan). Kontraktor yang ingin kualifikasi kontraktor, jenis pelelangan dan
mengikuti kegiatan tersebut harus jumlah biaya, maka perlu dilakukan
menyesuaikannyadengan kemampuan. penelitian mengenai biaya yang dikeluarkan
Penelitian sejenis pernah dilakukan dalam mengikuti proses lelang pekerjaan
oleh Tangkeallo (2013) tentang “ Analisis konstruksi mulai dari pengumuman sampai
Biaya Lelang pada Pekerjaan Konstruksi di dengan penandatanganan kontrak termasuk
Lingkungan Pemda Kabupaten Morowali” didalamnya biaya-biaya lain yang mungkin
menunjukkan bahwa besarnya biaya yang dikeluarkan. Penelitian ini bertujuan untuk
dikeluarkan selama mengikuti pelelangan mengidentifikasi jenis dan besarnya biaya
pekerjaan konstruksi pembangunan jalan yang dikeluarkan oleh kontraktor dalam
dengan nilai pagu 100 juta sampai dengan 1 mengikuti proses lelang pekerjaan konstruksi
Milyar rupiah tidak tergantung pada nilai pemerintah.
pagu anggaran namun cenderung bervariasi.
Dalam penelitian ini proses pelelangan

139
Vol.18 No.1 Februari 2016 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X

2. LelangElektronikdanBiaya yang 4. Penunjukan Langsung


Dikeluarkan.
Penunjukan langsung adalah metode
Lelang secara elektronik adalah proses pemilihan penyedia barang atau jasa dengan
pengadaan barang atau jasa yang cara menunjuk langsung 1 (satu) penyedia
dilaksanakan dengan menggunakan teknologi barang atau jasa. Penunjukan langsung dapat
informasi dan transaksi elektronik sesuai dilakukan dalam hal :
dengan ketentuan perundang-undangan a. keadaan tertentu dan
(Perpres No.70 tahun 2012). Berdasarkan b. pengadaan barang khusus atau pekerjaan
Perpres No. 70 Tahun 2012 tentang konstruksi khusus atau jasa lainnya yang
pengadaan barang atau jasa pemerintah, bersifat khusus.
jenis–jenis pelelangan yang dapat dilakukan Penunjukan langsung dilakukan dengan
untuk pemilihan penyedia pekerjaan negosiasi baik teknis maupun harga sehingga
konstruksi dapat dikategorikan sebagai diperoleh harga yang sesuai dengan harga
berikut : pasar yang berlaku serta teknis yang dapat
dipertanggung jawabkan.
1. Pelelangan Umum
5. Pengadaan langsung.
Pelelangan umum adalah metode
pemilihan penyedia barang atau pekerjaan Pengadaan langsung adalah pengadaan
konstruksi atau jasa lainnya untuk semua barang atau jasa, tanpa melalui pelelangan
pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua atau seleksi atau penunjukan langsung.
penyedia barang atau pekerjaan konstruksi Pengadaan langsung dapat dilakukan
atau jasa lainnya yang memenuhi syarat. terhadap pengadaan barang atau pekerjaan
Pelaksanaan Pelelangan Umum dilakukan konstruksi atau jasa lainnya bernilai paling
untuk pekerjaan yang bernilai diatas tinggi Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta
5.000.000.000,- (lima milyar rupiah). Dalam rupiah).
pelelangan umum tidak ada negosiasi teknis Biaya adalah pengorbanan sumber
dan harga. Pemilihan penyedia barang atau ekonomis yang diukur dalam satuan uang,
pekerjaan konstruksi atau jasa lainnya pada yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang
prinsipnya dilakukan melalui metode kemungkinan akan terjadi untuk tujuan
pelelangan umum dengan pascakualifikasi. tertentu (mulyadi, 2002). Berdasarkan studi
literatur dan studi pendahuluan jenis biaya
2. Pelelangan Terbatas. dalam kegiatan pelelangan dikelompokkan
menjadi dua bagian yaitu:
Pelelangan terbatas adalah metode
pemilihan penyedia barang atau pekerjaan 1. Biaya Proses lelang
konstruksi dengan jumlah penyedia yang
mampu melaksanakan diyakini terbatas dan Biaya proses lelang yang dimaksud
untuk pekerjaan kompleks. Pekerjaan yang adalah biaya yang dikeluarkan pada setiap
memerlukan teknologi tinggi, mempunyai tahap mengikuti lelang mulai dari
resiko tinggi, menggunakan peralatan yang pengumuman sampai dengan
didesain khusus dan atau pekerjaan yang penandatanganan kontrak, diantaranya :
bernilai diatas Rp. 100.000.000.000,- (seratus Listrik, Internet, Gaji Pegawai, ATK, Telpon,
milyar rupiah). Transportasi, Konsumsi, Surat Keterangan
Ahli (SKA), Surat Keterangan Terampil
3. Pemilihan Langsung. (SKT), Administrasi Bank, Administrasi
Asuransi, dan Penyiapan Kontrak.
Pemilihan langsung adalah metode
pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi 2. Biaya marketing
untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi
Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah). Yang dimaksud dengan biaya
Pemilihan langsung dilakukan proses marketing pada penelitian ini adalah biaya-
pascakualifikasi, dalam pemilihan ini tidak biaya lain yang dikeluarkan diluar dari proses
ada negosiasi teknis dan harga. lelang yang sebenarnya, biaya-biaya tersebut

140
Vol.18 No.1 Februari 2016 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X

diantaranya adalah : Biaya Marketing untuk Bank, Administrasi asuransi dan penyiapan
pengelola lelang, biaya marketing pihak kontrak. Sedangkan biaya marketing adalah
klient, biaya marketing sponsor dan uang biaya yang dikeluarkan untuk pengelola
preman. proyek, pihak klient, biaya sponsor dan biaya
preman.
3. Metodologi. Setelah diperoleh jumlah biaya
berdasarkan komponen kemudian
Metode yang digunakan dalam dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu
penelitian ini adalah metode deskriptif. pelelangan tanpa biaya marketing dan
Menurut Nasir (1988), penelitian deskriptif pelelangan dengan biaya marketing,
adalah penelitian yang bertujuan membuat selanjutnya jumlah tersebut ditabulasi
deskripsi, gambaran atau lukisan secara berdasarkan nilai paket pekerjaan dan jumlah
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta- biaya yang dikeluarkan selama mengikuti
fakta, sifat–sifat serta hubungan antar pelelangan tanpa memperhitungkan biaya
fenomena yang diselidiki. Dalam penelitian marketing atau dengan memperhitungkan
ini hal yang dimaksud adalah besarnya biaya biaya marketing.
yang dikeluarkan pada setiap tahapan proses Data yang diperoleh selanjutnya
lelang yang diikuti oleh kontraktor sampai dianalisis untuk mencari kekuatan hubungan
terkontrak. Penelitian ini dimulai dengan antara dua variabel, dengan analisis korelasi.
mengumpulkan bacaan, peraturan Analisa korelasi yang dilakukan adalah
perundang–undangan, literatur dan hasil variabel bebas (biaya yang dikeluarkan)
penelitian yang berkaitan dengan topik dikorelasikan dengan variabel terikat (nilai
permasalahan penelitian. Kemudian paket pekerjaan).
melakukan studi pendahuluanuntuk Analisis regresi dilakukan untuk
mengidentifikasi item–item biaya yang mencari model matematis antara variabel
dikeluarkan pada setiap tahapan dan untuk terikat dengan variabel bebas. Menurut
mengetahui besaran biaya yang dikeluarkan Sugiyono (2014) analisis regresi digunakan
pada setiap item dan tahapan dalam untuk memprediksikan seberapa jauh
mengikuti proses lelang, selanjutnya perubahan nilai variabel dependen, bila nilai
menyusun instrument penelitian dan variabel independen dimanipulasi atau
melakukan wawancara terstruktur dengan dirubah–rubah atau dinaik turunkan. Analisis
responden terpilih. Wawancara terstruktur regresi yang digunakan adalah analisis regresi
yaitu teknik pengumpulan data, bila peneliti linier sederhana, persamaan umumnya dapat
atau pengumpul data telah mengetahui dilihat sebagai berikut (Juanda, 2009) :
dengan pasti tentang informasi apa yang akan Y = a + bX
diperoleh (sugiyono,2014). Responden dalam Dimana :
penelitian ini adalah kontraktor dibidang Y= Variabel dependen
bangunan gedung, jalan, jembatan, dan a = Intersep atau perpotongan dengan
irigasi. sumbu tegak
Setelah dilakukan wawancara b= Kemiringan atau gradien garis lurus
terstruktur dengan responden maka diperoleh tersebut
data berupa biaya yang dikeluarkan pada X= Variabel Indenpenden
setiap tahapan proses lelang, data tersebut
kemudian diolah dengan cara menghitung Setelah mendapatkan model regresi,
jumlah biaya berdasarkan komponen biaya model tersebut harus diuji terlebih dahulu
yang dikeluarkan, pembagian komponen yaitu :
biaya dikelompokkan menjadi tiga yaitu 1. Coefficient of determination Test atau
biaya umum, biaya pelaksanaan dan biaya R2 Test
marketing. Biaya umum berupa biaya listrik, R2juga digunakan untuk mengukur seberapa
internet, gaji pegawai, telepon, dan biaya Alat dekat garis regresi terhadap data. Daerah nilai
Tulis Kantor (ATK). Biaya pelaksanaan yaitu R2 adalah dari nol sampai satu. Semakin
biaya yang dikeluarkan untuk transportasi, dekat nilai Y dari model regresi kepada titik–
konsumsi, Surat Keterangan Ahli (SKA), titik data, maka nilai R2 semakin tinggi.
Surat Keterangan Terampil (SKT), 2. Pengujian garis regresi linear
administrasi surat dukungan, administrasi sederhana dengan Uji F

141
Vol.18 No.1 Februari 2016 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X

Uji keragaman untuk menentukan garis Faktor ke-i berpengaruh nyata terhadap
regresi yang terbaik sering disebut dengan uji jumlah biaya yang dikeluarkan selama
F. Tahap untuk menguji apakah model regresi mengikuti pelelangan
tersebut dapat menjelaskan atau memprediksi b. Penentuan nilai kritis, misalnya dengan
jumlah biaya yang dikeluarkan adalah taraf nyata  = 5% karena pengujian dua
sebagai berikut (Juanda, 2009) : sisi (two-tailed test) maka pada
penentuan ttabel menggunakan /2. Untuk
a. Perumusan Hipotesis : tabel T, derajat bebas (degree of
Ho : 1 = … = 5 = 0Model tidak dapat freedom) adalah n-p-1. p menyatakan
menjelaskan atau memprediksi biaya yang banyaknya peubah bebas dan n adalah
dikeluarkan, Ho : Paling sedikit ada I  0 banyaknya kasus.
Model dapat menjelaskan atau memprediksi c. Nilai thitung masing-masing koefisien
biaya yang dikeluarkan selama mengikuti. regresi dapat diketahui dari hasil
b. Penentuan nilai kritis, misalnya dengan perhitungan komputer.
taraf nyata  = 5% pada uji ini digunakan d. Pengambilan keputusan (Decision Rule)
uji F (F test).
c. F hitung dapat diketahui dari hasil Terima Ho, jika  thitung < ttabel, artinya secara
perhitungan komputer dalam tabel statistik belum dapat dibuktikan bahwa faktor
analisis ragam (ANOVA). ke-i tersebut berpengaruh nyata terhadap
d. Kriteria pengambilan keputusan biaya yang dikeluarkan selama mengikuti
(Decision Rule) pelelangan. Terima H1(Tolak H0), jika  thitung
> ttabel, artinya secara statistik telah
Terima Ho, jika F hitung < F tabel, artinya dibuktikan bahwa faktor ke-i tersebut
secara statistik belum dapat dibuktikan bahwa berpengaruh nyata terhadap jumlah biaya
model tersebut bisa menjelaskan atau yang dikeluarkan selama mengikuti
memprediksi biaya yang dikeluakan; artinya pelelangan.
semua variabel bebas tidak berpengaruh Kriteria keputusan dapat dilakukan
terhadap nilai variabel tak bebas (Y). Terima dengan menggunakan angka probabilitas
H1 (Tolak Ho), Jika F hitung > F tabel , (P_value atau sign.) yang diperoleh dari
artinya secara statistik telah dibuktikan perhitungan komputer kemudian
bahwa model tersebut dapat menjelaskan atau diperbandingkan dengan taraf nyata
memprediksi biaya yang dikeluarkan selama pengujian yang digunakan (=5%). Jika
mengikuti pelelangan; artinya bahwa nilai probabilitas (sign.) lebih kecil dari taraf nyata
paket pekerjaan berpengaruh terhadap biaya (= 5%), maka keputusannya adalah menolak
yang dikeluarkan. H0 atau menerima hipotesis alternative (H1).
Kriteria keputusan dapat dilakukan Pvalueatau significance dapat
dengan menggunakan angka probabilitas diinterprestasikan sebagai peluang (risiko)
(P_value atau sign.) yang diperoleh dari kesalahan dalam menyimpulkan H1.
perhitungan komputer kemudian
dibandingkan dengan taraf nyata pengujian 4. AnalisisdanPembahasan
yang digunakan (=5%). Jika probabilitas
(sign) lebih kecil dari taraf nyata (=5%), Wawancaradilakukandengandelapan
maka keputusannya adalah menolak Ho atau orang responden, denganjumlahsampel 38
menerima hipotesis alternatif (H1) (tigapuluhdelapan)
3. Pengujian koefisien garis regresi linier nilaipaketpekerjaan.Kontribusimasingmasing
sederhana dengan uji T respondendapatdilihatpadagambar 1
Setelah dilakukan pengujian dengan uji F dibawahini .
maka selanjutnya, dilakukan pengujian
terhadap koefisien regresi. Tahap uji-t ini
adalah sebagai berikut (Juanda, 2009) :
a. Perumusan Hipotesis
Ho : I = 0 Faktor ke-i tidak berpengaruh
terhadap jumlah biaya yang dikeluarkan
selama mengikuti pelelangan, H1 : I  0

142
Vol.18 No.1 Februari 2016 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X

Dari hasilwawancaradiperoleh data


berupanilaipaketpekerjaandanjumlahbiaya
yang dikeluarkandalammengikuti proses
pelelangan (tanpamemperhitungkanbiaya
marketing dandenganmemperhitungkanbiaya
marketing) dari data
tersebutdidapatgrafikhubunganantaranilaipak
etpekerjaandenganjumlahbiaya yang
dikeluarkanadalahsepertigambar 2
dibawahini.

Gambar
1.KontribusiRespondenPadapenelitian

Gambar 2.NilaiPaketpekerjaankonstruksidanbiaya yang dikeluarkan

HubunganantaraNilaiPaketPekerjaanKon Tabel
struksidenganBiaya yang Dikeluarkan. 1.PedomanUntukMemberikanInterpretasiTer
hadapKoefisienKorelasi
Untukmencarihubunganantaraduavari Interval
Tingkat Hubungan
abelataulebihdilakukandenganmenghitungkor Koefisien
elasiantarvariabel yang 0,00 – 0,199 SangatRendah
akandicarihubungannya. 0,20 – 0,399 Rendah
Untukdapatmemberikanpenafsiranterhadapko 0,40 – 0,599 Sedang
efisienkorelasi yang 0,60 – 0,799 Kuat
ditemukantersebutbesarataukecil, 0,80 – 1,000 SangatKuat
makadapatberpedomanpadaketentuan yang
terterapadatabel 1 dibawahini (sugiyono, Dari
2014) : hasilperhitungandenganmenggunakan SPSS
diperoleh besarnya hubungan antara nilai
paket pekerjaan dengan biaya yang
dikeluarkan tanpamemperhitungkanbiaya
marketing adalah 0,534 hal ini berarti terjadi
hubungan yang sedangantara nilai paket
pekerjaan dengan biaya yang dikeluarkan

143
Vol.18 No.1 Februari 2016 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X

dengan tingkat signifikansi koefisien korelasi (3,626) > t tabel (2,03) maka Ho ditolak,
jauh dibawah 0,05 artinya bahwa nilai paket dengan probabilitas 0,001 lebih kecil dari
pekerjaan dengan jumlah biaya yang 0,05, dalam hal ini berarti variabel biaya
dikeluarkan berkorelasisecara signifikan. berpengaruh secara signifikan terhadap nilai
Sedangkan untuk pelelangan paket pekerjaan.
denganmemperhitungkanbiaya marketing
hubungan antara nilai paket pekerjaan biaya PengaruhNilaiPaketPekerjaandenganJuml
yang dikeluarkan adalah sebesar 0,695 hal ini ahBiaya yang
berarti terjadi hubungan yangkuat antara nilai DikeluarkandenganMemperhitungkanBia
paket pekerjaan dengan biaya yang ya Marketing.
dikeluarkan dengan tingkat signifikansi
koefisien korelasi jauh dibawah 0,05 artinya Setelahdilakukananalisisregresi linier
bahwa nilai paket pekerjaan dengan jumlah sederhanadiperolehpersamaandalammempred
biaya yang dikeluarkan berkorelasi secara iksijumlahbiaya yang
signifikan. dikeluarkanselamamengikutipelelangandenga
nmemperhitungkanbiaya marketing
PengaruhNilaiPaketPekerjaandenganJuml adalahsebagai berikut :
ahBiaya yang Y = 10.227.390,399 + 0,015 X
DikeluarkanTanpamemperhitungkanBiay Dari persamaandiatasInterpretasikoefisien b
a Marketing. (nilai slope) samadengan 0.015
berartiuntukkenaikan Rp.1.000.000,-dalam X,
Untukmengetahuiadatidaknyapengar diduga Y akanmeningkatsebesar Rp.15.000,-
uhantaranilaipaketpekerjaandenganjumlahbia Besarnya nilai R2 didapat dari nilaiR
ya yang Square adalah 0,483 hal ini berarti bahwa
dikeluarkanmakadilakukanujiregresisederhan 48,3% biaya yang
a. Dari hasil perhitungan diperolehpersamaan dikeluarkanditentukanolehnilaipaketpekerjaa
dalammemprediksijumlahbiaya yang nsedangkan sisanya sebesar 51,7%
dikeluarkanselamamengikutipelelangantanpa ditentukanolehfaktor-faktor lain yang
memperhitungkanbiaya marketing sebagai tidakdiikutsertakandalampenelitianini.
berikut : Setelah dilakukan Uji F diperoleh F
Y = 4.059.762,314 + 0,002 X hitung (30,855 > F tabel (4,149) maka Ho
Dari persamaandiatasInterpretasikoefisien b ditolak dengan probabilitas (0.0000) jauh
(nilai slope) samadengan 0.002 lebih kecil dari 0,05 maka model tersebut
berartiuntukkenaikan Rp.1.000.000,-dalam X, dapat menjelaskan atau memprediksi biaya
diduga Y akanmeningkatsebesar Rp.2.000,- yang dikeluarkan selama mengikuti
Besarnya nilai R2 didapat dari nilaiR Square pelelangan.
adalah 0,285 hal ini berarti bahwa 28,5% Hasil uji T untuk constandiperoleh
biaya yang nilai t hitung (2,82) > t tabel (2,03) maka Ho
dikeluarkanditentukanolehnilaipaketpekerjaa ditolak, dengan probabilitas 0,0000 jauh lebih
nsedangkan sisanya sebesar kecil dari 0,05, dalam hal ini berarti variabel
71,5%ditentukanolehfaktor-faktor lain yang biaya berpengaruh secara signifikan terhadap
tidakdiikutsertakandalampenelitianini. nilai paket pekerjaan. Sedangkan hasil uji T
Setelah dilakukan uji F diperoleh F untuk Nilai Paket diperoleh Nilai t hitung
hitung (13,151 > F tabel (4,14) maka Ho (8,633) > t tabel (2,03) maka Ho ditolak,
ditolak dengan probabilitas (0.001) lebih dengan probabilitas 0,008 lebih kecil dari
kecil dari 0,05 maka model tersebut dapat 0,05, dalam hal ini berarti variabel biaya
menjelaskan atau memprediksi biaya yang berpengaruh secara signifikan terhadap nilai
dikeluarkan selama mengikuti pelelangan. paket pekerjaan
Hasil uji T untuk constan diperoleh
nilai t hitung (6,645) > t tabel (2,03) maka Ho HasilAnalisis Data.
ditolak, dengan probabilitas 0,0000 jauh lebih
kecil dari 0,05, dalam hal ini berarti variabel Dari
biaya berpengaruh secara signifikan terhadap keduapersamaandiatasdilakukanperhitungant
nilai paket pekerjaan. Sedangkan hasil uji T erhadapjumlahbiaya yang
untuk Nilai Paket diperoleh Nilai t hitung dikeluarkanberdasarkannilaipaketpekerjaan

144
Vol.18 No.1 Februari 2016 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X

yang a nilai paket pekerjaan dengan biaya yang


diikutisehinggadiperolehgrafikhubunganantar dikeluarkan seperti gambar 3 dibawah ini.

Gambar 3.NilaiPaketpekerjaankonstruksidanbiaya yang dikeluarkan


yang terbesar adalah biaya untuk
Berdasarkankeduapersamaandiatasdiperol pengelola lelang dan pihak klient.
ehbahwa rata-rata biaya yang 3. Berdasarkan analisis korelasi antara nilai
dikeluarkanselamamengikutilelangpekerjaank paket pekerjaan dengan jumlah biaya yang
onstruksipemerintahadalah 2.5% dikeluarkan pada saat pelelangan tanpa
darinilaipaketpekerjaantermasukdidalamnyab memperhitungkan biaya marketing,
iaya marketing, besarnyabiaya marketing diperoleh angka koefisien korelasi 0,534.
padasaatpelelanganadalah 1.82% Hal ini berati tingkat korelasi sedang.
darinilaipaketpekerjaankonstruksi. Hasil perhitungan tersebut juga
menunjukkan bahwa 28,5% biaya yang
5. KESIMPULAN dikeluarkan ditentukan oleh nilai paket
pekerjaan, sedangkan 71.5% ditentukan
Dari uraian Analisis dan Pembahasan oleh faktor – faktor lain tidak diikut
diatas dapat penulis simpulkan bahwa : sertakan dalam penelitian ini.
1. Berdasarkan hasil penelitian dapat 4. Berdasarkan analisis korelasi antara nilai
diidentifikasi jenis-jenis biaya yang paket pekerjaan dengan jumlah biaya yang
dikeluarkan selama mengikuti pelelangan dikeluarkan pada saat pelelangan dengan
pekerjaan konstruksi pemerintah meliputi : memperhitungkan biaya marketing,
a. Biaya Umum terdiri dari biaya ATK, diperoleh angka koefisien korelasi 0,695.
listrik, internet, gaji pegawai, dan Hal ini berati tingkat korelasi kuat. Hasil
telepon perhitungan tersebut juga menunjukkan
b. Biaya Pelaksanaan terdiri dari biaya bahwa 48,3% biaya yang dikeluarkan
transportasi, konsumsi, SKA, SKT, ditentukan oleh nilai paket pekerjaan,
Biaya Administrasi surat dukungan, sedangkan 51,7% ditentukan oleh faktor –
Administrasi Bank, Administrasi faktor lain tidak diikut sertakan dalam
Asuransi, dan biaya penyiapan penelitian ini.
kontrak. 5. Berdasarkan point 3 dan 4 diatas,
c. Biaya Marketing terdiri dari biaya diperoleh bahwa faktor marketing
untuk pengelola lelang, pihak klient, mempengaruhi persentase biaya
sponsor, dan uang preman. pengeluaran dalam proses pelelangan
2. Dari jenis-jenis biaya yang dikeluarkan terhadap nilai paket pekerjaan.
sebagaimana point 1 (satu) diatas, biaya

145
Vol.18 No.1 Februari 2016 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X

6. Dari analisis regresi dapat dipredikksi


besanya biaya yang dikeluarkan selama
mengikuti pelelangan pekerjaan konstruksi
pemerintah dengan persamaan :
(1) Y = 4.059.762,314 + 0,002 X, dan(2)Y
= 10.227.390,399 + 0,015 , masing-
masing untuk tanpa memperhitungkan
biaya marketing dan dengan
memperhitungkan biaya marketing.
Dimana X adalah nilai paket pekerjaan
yang diikuti (Nilai Proyek) maksimum
sampai dengan 3 Milyar Rupiah.
7. Berdasarkan point 6 (enam) diatas, untuk
pelelangan tanpa memperhitungkan biaya
marketing diperoleh bahwa setiap
kenaikan nilai paket pekerjaan
Rp.1.000.000,- akan menaikkan jumlah
biaya yang dikeluarkan sebesar Rp.2.000,-
,sedangkan untuk pelelangan dengan
memperhitungkan biaya marketing bahwa
setiap kenaikan Rp.1.000.000,- akan
menaikkan jumlah biaya yang dikeluarkan
sebesar Rp.15.000,-

DaftarPustaka.

Juanda, Bambang, 2009. Ekonometrika


Pemodelan dan Pendugaan. Bogor :
IPB Press.
Mulyadi. 2002. Sistem Akuntansi. Jakarta :
Selemba Empat.
Nazir, Mohammad.1988. Metode Penelitian.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Peraturan Presiden N0. 70 Tahun 2012.
Tentang Perubahan kedua atas
peraturan presiden No. 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/ Jasa
Pemerintah. Jakarta: PT. Tamita
Utama.
Sugiyono. 2014. Statistika Untuk Penelitian.
Bandung : Alfabeta.
Tangkeallo,M Marten. 2013. Analisis Biaya
lelang pada pekerjaan konstruksi di
Lingkungan Pemda Kabupaten
Morowali.jurnal-maroso-vol-1-edisi-
juni-2013/6

146

Você também pode gostar