Você está na página 1de 11

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian I/O
I/O adalah Suatu perangkat yg berhubungan dengan sistem komputer dengan cara
mengirim sinyal melalui suatu kabel atau bahkan melalui udara.

I/O merupakan salah satu komponen computer yang penting, I/O devices menjadikan
komputer berguna bagi manusia, Sebuah sistem kontrol I/O bertujuan untuk
memberikan bantuan kepada user untuk memungkinkan mereka mengakses berkas,
tanpa memperhatikan detail dari karakteristik dan waktu penyimpanan. Kontrol I/O
menyangkut manajemen berkas dan peralatan manajemen yang merupakan bagian
dari sistem operasi.

1. Pengetian Peripheral
Definisi: Peripheral adalah semua jenis “device” (=peralatan) yang berinteraksi dengan
CPU melalui Modul I/O.

Ada 3 jenis Peripheral

 Human Readable Peripheral Sifat2: – Berinteraksi dengan User (manusia) : monitor,


keyboard , mouse, microphone , loudspeaker (beeper), touchscreen.
 Machine Readable Peripheral
Sifat2: – Interaksi antar mesin berlangsung tanpa campur tangan user , contoh:
harddisk, sensor, actuator, CD-ROM drive.

 Communication Peripheral
Sifat2: – koneksi dengan device lain melalui jaringan atau saluran komunikasi lain,
seperi: infra red, bluetooth, modem dsb.

Diagram Dasar Sebuah Peripheral


1.Block Kontrol Logika

Terdiri dari 2 jenis signal, yaitu :

1. Control Signal , adalah sinyal yang berasal dari CPU , berfungsi untuk mengendalikan perangkat
perife Contoh : Signal Read , Write.
2. Status Signal , adalah signal yang berasal dari periferal untuk melaporkan kondisi periferal
kepada CPU contoh: Pada printer Kertas Habis, Tinta Habis , Paper Jam.
3. Block Buffer
Buffer adalah memori berukuran kecil berfungsi sebagai tempat singgah sementara
untuk data yang keluar-masuk Modul I/O.

Fungsi Buffer adalah sebagai sarana untuk “sinkronisasi” terhadap sistem bus, tujuanya
adalah agar data dapat keluar-masuk ke sistem bus sesuai dengan instruksi yang
diberikan CPU.

1. Teknik Penanganan I/O


2. Programmed I/O
3. Interrupt Driven I/O
4. DMA – I/O
5. Programmed I/O
Pada I/O terprogram, data saling dipertukarkan antara CPU dan modul I/O. CPU
mengeksekusi program yang memberikan operasi I/O kepada CPU secara langsung,
seperti pemindahan data, pengiriman perintah baca maupun tulis, dan monitoring
perangkat. Kelemahan teknik ini adalah CPU akan menunggu sampai operasi I/O
selesai dilakukan modul I/O sehingga akan membuang waktu, apalagi CPU lebih cepat
proses operasinya. Dalam teknik ini, modul I/O tidak dapat melakukan interupsi kepada
CPU terhadap proses – proses yang diinteruksikan padanya. Seluruh proses
merupakan tanggung jawab CPU sampai operasi lengkap dilaksanakan.

2. Interrupt Driven I/O


Teknik interrupt – driven I/O memungkinkan proses tidak membuang – buang waktu.
Prosesnya adalah CPU mengeluarkan perintah I/O pada modul I/O, bersamaan
perintah I/O dijalankan modul I/O maka CPU akan melakukan eksekusi perintah –
perintah lainnya. Apabila modul I/O telah selesai menjalankan instruksi yang diberikan
padanya akan melakukaninterupsi pada CPU bahwa tugasnya telah selesai. Dalam
teknik ini kendali perintah masih menjadi tanggung jawab CPU, baik pengambilan
perintah dari memori maupun pelaksanaan isi perintah tersebut. Terdapat selangkah
kemajuan dari tekniksebelumnya, yaitu CPU melakukan multitasking beberapa perintah
sekaligus sehingga tidak ada waktu tunggu bagi CPU.
Langkah-Langkah Penanganan Interrupt

1. Perangkat I/O akan mengirimkan sinyal interupsi ke CPU.


CPU menyelesaikan operasi yang sedang dijalankannya kemudian merespon interupsi.

2. CPU memeriksa interupsi tersebu. kalau valid maka CPU akan mengirimkan
sinyal acknowledgment ke perangkat I/O untuk menghentikan interupsinya.
3. CPU mempersiapkan pengontrolan transfer ke routine interupsi. Hal yang dilakukan adalah
menyimpan informasi yang diperlukan untuk melanjutkan operasi yang tadi dijalankan sebelum
adanya interupsi. Informasi yang diperlukan berupa: Status prosesor, berisi register yang
dipanggil PSW (program status word).Lokasi intruksi berikutnya yang akan dieksekusi.
4. Informasi tersebut kemudian disimpan dalam stack pengontrol sistem. Kemudian CPU akan
menyimpan PC (program counter) eksekusi sebelum interupsi ke stack pengontrol bersama
informasi PSW.
5. Selanjutnya mempersiapkan PC untuk penanganan interupsi. Selanjutnya CPU memproses
interupsi sempai selesai.Apabila pengolahan interupsi selasai, CPU akan memanggil kembali
informasi yang telah disimpan pada stack pengontrol untuk meneruskan operasi sebelum
interupsi.
Metode Penanganan Interrupt

1. Multiple Interrupt Lines.


2. Software poll.
3. Daisy Chain.
4. Arbitrasi bus.
5. Multiple Interrupt Lines
Teknik yang paling sederhana adalah menggunakan saluran interupsi berjumlah
banyak (Multiple Interrupt Lines) antara CPU dan modul – modul I/O. Namun tidak
praktis untuk menggunakan sejumlah saluran bus atau pin CPU ke seluruh saluran
interupsi modul – modul I/O.
2. Software Poll
Alternatif lainnya adalah menggunakan software poll. Prosesnya, apabila CPU
mengetahui adanya sebuah interupsi, maka CPU akan menuju ke routine layanan
interupsi yang tugasnya melakukan poll seluruh modul I/O untuk menentukan modul
yang melakukan interupsi. Kerugian software poll adalah memerlukan waktu yang lama
karena harus mengidentifikasi seluruh modul untuk mengetahui modul I/O yang
melakukan interupsi.
3.Daisy Chain

Teknik yang lebih efisien adalah daisy chain, yang menggunakan hardware poll. Seluruh
modul I/O tersambung dalam saluran interupsi CPU secara melingkar (chain). Apabila
ada permintaan interupsi, maka CPU akan menjalankan sinyal acknowledge yang
berjalan pada saluran interupsi sampai menjumpai modul I/O yang mengirimkan
interupsi.
4. Arbitrasi Bus
Teknik berikutnya adalah arbitrasi bus. Dalam metode ini, pertama – tama modul I/O
memperoleh kontrol bus sebelum modul ini menggunakan saluran permintaan interupsi.
Dengan demikian hanya akan terdapat sebuah modul I/O yang dapat melakukan
interupsi.

3. Teknik Direct Memory Access (DMA)


Teknik yang dijelaskan sebelumnya yaitu I/O terprogram dan Interrupt-Driven I/O
memiliki kelemahan, yaitu proses yang terjadi pada modul I/O masih melibatkan CPU
secara langsung. Hal ini berimplikasi pada :
Kelajuan transfer I/O yang tergantung pada kecepatan operasi CPU. Kerja CPU
terganggu karena adanya interupsi secara langsung. Bertolak dari kelemahan di atas,
apalagi untuk menangani transfer data bervolume besar dikembangkan teknik yang
lebih baik, dikenal dengan Direct Memory Access (DMA).
Prinsip kerja DMA adalah CPU akan mendelegasikan kerja I/O kepada DMA, CPU
hanya akan terlibat pada awal proses untuk memberikan instruksi lengkap pada DMA
dan akhir proses saja. Dengan demikian CPU dapat menjalankan proses lainnya tanpa
banyak terganggu dengan interupsi

1. Tugas dari Sistem Kontrol I/O


1. Memelihara directori dari berkas dan lokasi informasi
2. Menentukan jalan bagi aliran data antara main memory dan alat penyimpanan sekunder
3. Mengkoordinasi komunimasi antara CPU dan alat penyimpanan sekunder
4. Menyiapkan berkas penggunaan input atau output telah selesai.
1. Konsep Perangkat Keras I/O

Dalam perangkat keras komputer terdapat 3 buah konsep perangkat keras , yaitu :

 Perangkat Input

 Perangkat Proses

 Perangkat Output

1. Perangkat Input
Perangkat input adalah perangkat yang digunakan untuk memasukkan data atau

perintah ke dalam komputer. Peralatan yang hanya berfungsi sebagai alat input dapat

digolongkan menjadi :

 Alat input langsung


 Alat input tidak langsung
1. Alat Input langsung
Yaitu alat input yang dimasukan dan langsung diproses oleh alat pemroses, contohnya
yaitu:

 Keyboard
merupakan peranti masukan yang terdiri dari kumpulan huruf, angka dan karakter
khusus. Keyboard juga memberikan kemudahan bagi user untuk memberikan perintah
yang diperlukan apabila menekan kombinasi antara karakter yang ada pada keyboard
dengan tombol-tombol tertentu.
 Mouse
Peranti masukan dengan bentuk seperti tikus ini berfungsi untuk memindahkan pointer
atau kursor secara cepat.

 Scanner

berfungsi untuk menyalin (copy) file atau dokumen baik berupa teks atau gambar
menjadi teks atau gambar digital.

 Barcode
berfungsi untuk membaca suatu kode yang berbentuk kotak atau garis-garis vertikal
tipis dan tebal yang selanjutnya diterjemahkan dalam bentuk angka-angka. Biasanya
kode barcode ini ditemukan pada kemasan makanan, minuman, buku, alat elektronik
serta produk-produk. Biasanya barcode ini memudahkan kasir yang ada di toko
swalayan atau departemen store untuk mengidentifikasi suatu barang yang dibeli.

1. Alat Input tidak langsung


Yaitu alat input yang dimasukan melalui media tertentu sebelum suatu input
diproses oleh alat pemroses. Contohnya yaitu:

1. Key To Card
Key to card atau keypunch adalah salah satu alat masuka paling tua, alat ini
memungkinkan operator memasukan data yang akan dipindah terlebih dahulu ke dalam
bentuk media punched card. Bila digunakan beberapa unit alat keypunch,maka dapat
dilakukan pembagian tugas merubah data dari sumber data ke dalam bentuk kartu
plong.kumpulan kartu plong selanjutnya dapat dibacakan ke komputer untuk diproses
melalui card reader

1. Key To Tape
Alat ini memungkinkan operator untuk merekamkan data ke media penyimpanan luar
pita magnetic sebelum diproses ke CPU. Data yang tersimpan di pita magnetic diproses
ke CPU dapat dibacakan ke computer lewat alat pembaca pita magnetic

1. Key To Disk
Seperti key to card, maka key to disk memungkinkan operator untuk merekam data
lebih dulu ke media simpanan luar, misalnya disket. Data yang disimpan dalam disket
dibaca di CPU lewat Flopy Disk Drive.

2. 2. Perangkat Proses
“Perangkat proses yaitu perangkat komputer yang berfungsi untuk memproses atau
mengelola data yang masuk sehingga menjadi suatu informasi yang diinginkan”.

1. Cpu (Central Procesing Unit)


merupakan tempat pemrosesan instruksi – instruksi program biasa disebut
microprocessor terdiri dari :

 Unit kendali (control unit)


 Unit aritmatika dan logika (aritmetic and logic unit) alu
 Simpanan (register)
1. Main Memory
2. Register
3. Main memory
4. Ram (random access memory) adalah memory yang dapat diakses dan bersifat volatile
5. Rom ( read only memory) adalah memory yang hanya dapat dibaca dan bersifat non volatile
6. Simpanan luar (external memory)
7. 3. Perangkat Output
“Output Device yaitu perangkat keras yang berfungsi untuk mengeluarkan data
yang telah diproses sehingga menjadi suatu informasi”.
Yang termasuk perangkat output diantaranya :

Alat keluaran juga dapat berbentuk :

1. Hard copy device


2. Soft copy device
3. Hard Copy Device
Merupakan alat keluaran yang digunakan untuk mencetak tulisan, grafik, atau gambar
pada media pencetak. Alat hard copy device yang umum diperguanakan adalah printer.
Selain itu juga dikenal plotter, yaitu alat cetak yang mempunyai kemampuan mencetak
grafik atau gambar dengan baik, biasanya menggunakan pen plotter.
1. Printer, peralatan dari komputer yang dapat mencetak teks atau gambar ke media kertas atau
media lainnya seperti kertas transparansi
2. Plotter, adalah alat yang digunakan untuk mencetak gambar dengan ukauran besar
3. Soft Copy Device
Merupakan alat yang digunakan untuk menampilkan tulisan, image, dan suara pada
media soft (lunak) yang berupa sinyal elektronik. Contoh soft copy device adalah video
display (monitor), flat panel display (Liquid Crystal Display), dan speaker.

1. Monitor, merupakan unit keluaran yang memberikan informasi kepada pengguna computer dari
hasil peoses dan masih dalam bentuk softcopy.
 Speaker, merupakan peralatan yang memberkan keluaran dalam bentuk suara.

1. Prinsip Perangkat Keras I/O


Batasan : bagaimana hardware tersebut di program`

Manajemen perangkat I/O mempunyai beragam fungsi, diantaranya :

– mengirimkan perintah ke perangkat I/O agar menyediakan layanan

– menangani interupsi perangkat I/O

– menangani kesalahan pada perangkat I/O

– menyediakan interface ke pemakai

1. Jenis-jenis Perangkat I/O


Secara umum, terdapat beberapa jenis perangkat I/O, seperti :

 perangkat penyimpanan (disk, tape)


 perangkat transmisi (network card, modem) dan
 perangkat antarmuka dengan pengguna (screen, keyboard, mouse).
Perangkat tersebut dikendalikan oleh instruksi I/O. Alamat-alamat yang dimiliki oleh
perangkat akan digunakan oleh direct I/O instruction dan memory-mapped I/O.
Beberapa konsep yang umum digunakan ialah port, bus (daisy chain/shared direct
access), dan pengendali (host adapter). Port ialah koneksi yang digunakan oleh
perangkat untuk berkomunikasi dengan mesin. Bus ialah koneksi yang menghubungkan
beberapa perangkat menggunakan kabel-kabel. Pengendali ialah alat-alat elektronik
yang berfungsi untuk mengoperasikan port, bus, dan perangkat. Langkah yang
ditentukan untuk perangkat ialah command-ready, busy, dan error. Host mengeset
command-ready ketika perintah telah siap untuk dieksekusi oleh pengendali.
Pengendali mengeset busy ketika sedang mengerjakan sesuatu, dan men-clear busy
ketika telah siap untuk menerima perintah selanjutnya. Error diset ketika terjadi
kesalahan.
1. Modul I/O
Modul I/O adalah suatu komponen dalam sistem komputer yang bertanggung jawab
atas
pengontrolan sebuah perangkat luar atau lebih dan bertanggung jawab pula dalam
pertukaran data antara perangkat luar tersebut dengan memori utama ataupun dengan
register – register CPU.
Dalam mewujudkan hal ini, diperlukan antarmuka internal dengan komputer (CPU dan
memori utama) dan antarmuka dengan perangkat eksternalnya untuk menjalankan
fungsi – fungsi
pengontrolan.
Fungsi dalam menjalankan tugas bagi modul I/O dapat dibagi menjadi beberapa
katagori, yaitu:
• Kontrol dan pewaktuan.
• Komunikasi CPU.
• Komunikasi perangkat eksternal.
• Pem-buffer-an data.
• Deteksi kesalahan.
Fungsi kontrol dan pewaktuan (control & timing) merupakan hal yang penting untuk
mensinkronkan kerja masing – masing komponen penyusun komputer. Dalam sekali
waktu CPU berkomunikasi dengan satu atau lebih perangkat dengan pola tidak
menentu dan kecepatan transfer komunikasi data yang beragam, baik dengan
perangkat internal seperti register – register, memori utama, memori sekunder,
perangkat peripheral. Proses tersebut bisa berjalan apabila ada fungsi kontrol dan
pewaktuan yang mengatur sistem secara keseluruhan. Contoh kontrol pemindahan
data dari peripheral ke CPU melalui sebuah modul I/O dapat meliputi langkah – langkah
berikut ini :

1. Permintaan dan pemeriksaan status perangkat dari CPU ke modul I/O.


2. Modul I/O memberi jawaban atas permintaan CPU.
3. Apabila perangkat eksternal telah siap untuk transfer data, maka CPU akan
mengirimkan perintah ke modul I/O.
4. Modul I/O akan menerima paket data dengan panjang tertentu dari peripheral.
5. Selanjutnya data dikirim ke CPU setelah diadakan sinkronisasi panjang data dan
kecepatan transfer oleh modul I/O sehingga paket – paket data dapat diterima CPU
dengan baik.
Transfer data tidak akan lepas dari penggunaan sistem bus, maka interaksi CPU dan
modul I/O akan melibatkan kontrol dan pewaktuan sebuah arbitrasi bus atau lebih.
Adapun fungsi komunikasi antara CPU dan modul I/O meliputi proses – proses berikut :
• Command Decoding, yaitu modul I/O menerima perintah – perintah dari CPU yang
dikirimkan sebagai sinyal bagi bus kontrol. Misalnya, sebuah modul I/O untuk disk
dapat menerima perintah: Read sector, Scan record ID, Format disk.
• Data, pertukaran data antara CPU dan modul I/O melalui bus data.
• Status Reporting, yaitu pelaporan kondisi status modul I/O maupun perangkat
peripheral, umumnya berupa status kondisi Busy atau Ready. Juga status bermacam –
macam kondisi kesalahan (error).
• Address Recognition, bahwa peralatan atau komponen penyusun komputer dapat
dihubungi atau dipanggil maka harus memiliki alamat yang unik, begitu pula pada
perangkat peripheral, sehingga setiap modul I/O harus mengetahui alamat peripheral
yang dikontrolnya.
Pada sisi modul I/O ke perangkat peripheral juga terdapat komunikasi yang meliputi
komunikasi data, kontrol maupun status.
Fungsi selanjutnya adalah buffering. Tujuan utama buffering adalah mendapatkan
penyesuaian data sehubungan perbedaan laju transfer data dari perangkat peripheral
dengan
kecepatan pengolahan pada CPU. Umumnya laju transfer data dari perangkat
peripheral lebih
lambat dari kecepatan CPU maupun media penyimpan.
Fungsi terakhir adalah deteksi kesalahan. Apabila pada perangkat peripheral terdapat
masalah sehingga proses tidak dapat dijalankan, maka modul I/O akan melaporkan
kesalahan
tersebut. Misal informasi kesalahan pada peripheral printer seperti: kertas tergulung,
tinta habis, kertas habis, dan lain – lain. Teknik yang umum untuk deteksi kesalahan
adalah penggunaan bit paritas.

1. Fungsi Modul I/O


 Control & Timing
Fungsi kontrol dan pewaktuan (control & timing) merupakan hal yang penting untuk
mensinkronkan kerja masing – masing komponen penyusun komputer. Dalam sekali
waktu CPU berkomunikasi dengan satu atau lebih perangkat dengan pola tidak
menentu dan kecepatan transfer komunikasi data yang beragam, baik dengan
perangkat internal seperti register – register, memori utama, memori sekunder,
perangkat peripheral. Proses tersebut bisa berjalan apabila ada
fungsi kontrol dan pewaktuan yang mengatur sistem secara keseluruhan.

Contoh kontrol pemindahan data dari peripheral ke CPU melalui sebuah modul I/O
dapat meliputi langkah-langkah penanganan I/O sbb :

1. Permintaan dan pemeriksaan status perangkat dari CPU ke modul I/O.


2. Modul I/O memberi jawaban atas permintaan CPU.
3. Apabila perangkat eksternal telah siap untuk transfer data, maka CPU akan mengirimkan
perintah ke modul I/O.
4. Modul I/O akan menerima paket data dengan panjang tertentu dari peripheral.
5. Selanjutnya data dikirim ke CPU setelah diadakan sinkronisasi panjang data dan kecepatan
transfer oleh modul I/O sehingga paket – paket data dapat diterima CPU dengan baik.
Transfer data tidak akan lepas dari penggunaan sistem bus, maka interaksi CPU dan
modul I/O akan melibatkan kontrol dan pewaktuan sebuah arbitrasi bus atau lebih.

 Komunikasi CPU
Adapun fungsi komunikasi antara CPU dan modul I/O meliputi proses – proses berikut :
1. Command Decoding, yaitu modul I/O menerima perintah – perintah dari CPU yang dikirimkan
sebagai sinyal bagi bus kontrol. Misalnya, sebuah modul I/O untuk disk dapat menerima
perintah: Read sector, Scan record ID, Format disk.
2. Data, pertukaran data antara CPU dan modul I/O melalui bus data.
3. Status Reporting, yaitu pelaporan kondisi status modul I/O maupun perangkat peripheral,
umumnya berupa status kondisi Busy atau Ready. Juga status bermacam macam kondisi
kesalahan (error).
4. Address Recognition, bahwa peralatan atau komponen penyusun komputer dapat dihubungi
atau dipanggil maka harus memiliki alamat yang unik, begitu pula pada perangkat peripheral,
sehingga setiap modul I/O harus mengetahui alamat peripheral yang dikontrolnya.
 Komunikasi Perangkat (device communication)
Meliputi perintah, informasi status dan data.

 Data Buffering
Tujuan utama buffering adalah mendapatkan penyesuaian data sehubungan
perbedaan laju transfer data dari perangkat peripheral dengan kecepatan pengolahan
pada CPU. Umumnya laju transfer data dari perangkat peripheral lebih lambat dari
kecepatan CPU maupun media penyimpan.

 Deteksi Error
Apabila pada perangkat peripheral terdapat masalah sehingga proses tidak dapat
dijalankan, maka modul I/O akan melaporkan kesalahan tersebut. Misal informasi
kesalahan pada peripheral printer seperti: kertas tergulung, pinta habis, kertas habis,
dan lain – lain. Teknik yang umum untuk deteksi kesalahan adalah penggunaan bit
paritas.

BAB III

KESIMPULAN DAN PENUTUP

1. KESIMPULAN
Unit Input/Output (I/O) adalah (masukan) / (keluaran) bagian dari
sistem mikroprosesor yang digunakan oleh mikroprosesor itu untuk berhubungan dengan
dunia luar.
Unit input adalah (masukan) unit luar yang digunakan untuk memasukkan datadari luar
ke dalam mikroprosesor ini, contohnya data yang berasal dari keyboard atau mouse.
Sementara unit output (keluaran) biasanya digunakan untuk menampilkan data, atau
dengan kata lain untuk menangkap data yang dikirimkan oleh mikroprosesor, contohnya
data yang akan ditampilkan pada layar monitor atau printer.
Bagian input (masukan) dan juga keluaran (output) ini juga memerlukan sinyal kontrol,
antara lain untuk baca I/O (Input/Ouput Read [IOR]) dan untuk tulis I/O (Input/Output
Write [IOW]).

1. PENUTUP
Demikianlah akhir dari sebuah makalah yang saya buat ini dan terimakasih kepada
pihak yang terkaid dalam membantu saya menyelesaikan makalah ini,
dan semoga makalah ini bisa bermanfaat dan berkembang untuk kedepannya serta
semoga makalah ini bisa menambah wawasan bagi penulis juga pembaca lain
yang baru saja memasuki dunia kerja atau sebagai
pelajar untuk bisa mengembangkan ilmunya kedepan dengan lebih baik lagi.

Você também pode gostar