Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OLEH :
M INDRA ATPIANTO
RIKONO
ARDI KRISTANTO
MAHESA
STEVANO VANJAY
Kawasan Pantai Utara Jakarta yang mempunyai panjang
pantai sekitar 32 km merupakan kawasan strategis bagi
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Berdasarkan
Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun 2030 sebagaimana
diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012
telah ditetapkan bahwa Kawasan Pantai Utara Jakarta
sebagai Kawasan Strategis dan juga yang mencakup
konsep reklamasi pulau dan konsep revitalisasi pantai
lama yang dimuat di dalam Keputusan Presiden Nomor
52 Tahun 1995 tentang Reklamasi Kawasan Pantura
Jakarta telah diakomodasi ke dalam Peraturan Presiden
Nomor 54 tahun 2008 tentang Penataan Ruang.
1. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk
mewujudkan kota Jakarta sebagai kota pelayanan yang
strategis dan mewujudkan keseimbangan kepentingan
kesejahteraan
2. Terselenggarannya pemanfaatan ruang berwawasan
lingkungan dengan memperhatikan pemanfaatan ruang
kawasan lindung dan kawasan budidaya
3. Mengendalikan pertumbuhan kota dan melindungi daerah
resapan air Jakarta ke arah Selatan.
4. Mendukung Pemerintah DKI Jakarta dalam
mengembangkan program penyediaan dan penyiapan
lahan hasil reklamasi
5. Kontribusi dalam rangka perbaikan dan peningkatan
kualitas lingkungan (revitalisasi) sekitar
Bagi Pemerintah
1. Mendukung program Pemerintah Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
2. Mendorong kemajuan sikap, pengetahuan dan ketrampilan masyarakat;
3. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM)
Bagi Masyarakat
1. Membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar proyek
2. Memenuhi kebutuhan lahan reklamasi bagi masyarakat yang lebih
berkualitas
3. Memelihara kelestarian lingkungan pantai
Bagi Perusahaan (Pemrakarsa)
1. Kegiatan reklamasi sebagai lahan yang potensial sebagai sebuah
usaha/investasi (bisnis) jangka panjang;
2. Memberi kontribusi bagi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD)
3. Mendorong tumbuh dan berkembangnya partisipasi swasta
4. Hasilkan tata ruang terpadu yang berhasil guna dan berdaya guna, serta
meningkatkan fungsi sistem pengendalian banjir.
Nama Pemrakarsa : PT. Taman Harapan Indah
Pelaksana Studi AMDAL : PT. Geo Mitrasamaya
Terbukanya Kesempatan Kerja
Terbukanya Kesempatan Berusaha
Gangguan Estetika Lingkungan
Gangguan Sanitasi Lingkungan
Gangguan Kamtibmas
Perubahan Persepsi Masyarakat
Mobilisasi Alat dan Bahan Penurunan Kualitas Udara
Peningkatan Kebisingan
Gangguan Kamtibmas
Perubahan Persepsi Masyarakat
Gangguan Transportasi Darat
Gangguan Transportasi Laut
Reklamasi Penurunan Kualitas Air Laut
Gangguan Utilitas
Gangguan Biota Laut
Gangguan Aktivitas Nelayan
Gangguan Kamtibmas
Perubahan Persepsi Masyarakat
Gangguan Transportasi Laut
Pekerjaan Causeway Gangguan Aktivitas Nelayan
Perubahan Persepsi Masyarakat
Gangguan Transportasi Laut
Pasca Konstruksi Keberadaan Causeway Penurunan Kualitas Air Laut
Gangguan Biota Laut
Gangguan Aktivitas Nelayan
Keberadaan Lahan Reklamasi Peningkatan Kuantitas Air Permukaan (Banjir)
Perubahan Pola Arus
Perubahan Pola Gelombang
Abrasi dan Sedimentasi
Penurunan Muka Tanah (Land Subsidence)
Gangguan Aktivitas Nelayan
Matriks Interaksi Antara Komponen Kegiatan dan Komponen Lingkungan
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Tahap Pra
Tahap
Tahap
Pasca
Rekrutmen dan Aktivitas Tenaga Kerja
Komponen Kegiatan
Demobilisasi Peralatan
Keberadaan Causeway
Pekerjaan Causeway
Reklamasi
No.
FISIK KIMIA
1. Penurunan Kualitas Udara X
2. Peningkatan Kebisingan X
3. Penurunan Kualitas Air Laut X X X
4. Peningkatan Kuantitas Air Permukaan (Banjir) X
5. Perubahan
KomponenPola Arus
Lingkungan X
6. Perubahan Pola Gelombang X
7. Abrasi dan Sedimentasi X
8. Peningkatan Volume Sampah Padat X
9. Gangguan Utilitas X
10. Penurunan Muka Tanah (Land Subsidence) X
BIOLOGI
1. Gangguan Fauna X
2. Gangguan Biota Laut X X X
SOSEKBUD – KESEHATAN MASYARAKAT
1. Terbukanya Kesempatan Kerja X
2. Terbukanya Kesempatan Berusaha X
3. Gangguan Estetika Lingkungan X
4. Gangguan Sanitasi Lingkungan X
5. Gangguan Aktivitas Nelayan X X X X X
6. Gangguan Kamtibmas X X X X
7. Perubahan Persepsi Masyarakat X X X X X X X
TATA RUANG
1. Gangguan Transportasi Darat X X
2. Gangguan Transportasi Laut X X X X
Operasional Skor Dampak Penting Hipotetik :
(Block, 1999)
Peluang Dampak
Skor Keseriusan Dampak Frekuensi Dampak
Terdeteksi
1 Tidak serius ≤ 10 % (sangat kecil) Jarang, 1x per 6 bulan
2 Kurang serius 11 – 30 % (kecil) Kadang-kadang, 1x per 3 bulan
3 Sedang, dapat dipulihkan 31 – 69 % (sedang) Berulang, 1x per bulan
4 Serius, sulit dipulihkan 70 – 89 % (besar) Sering, 1x per minggu
5 Sangat Serius/Katastrofik ≥ 90 % (sangat besar) Kontinyu, > 1x per minggu
Kelurahan Pluit terdiri dari 19 Rukun Warga (RW), 233 Rukun Tangga (RT) dan 19 Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK). Jumlah penduduk di Kelurahan Pluit, Kecamatan
Penjaringan, Jakarta Utara pada tahun 2013 sebanyak 3.664 jiwa yang terdiri dari 24.230 jiwa laki-laki dan 24.683 jiwa perempuan. Jumlah Kepala Keluarga di Kelurahan Pluit sebanyak
14.499 KK. Dengan luas wilayah Kelurahan Pluit sebesar 7,719 km2, maka kepadatan penduduk di Kelurahan Pluit sebesar 6.342 jiwa/km2.
2. Sarana Jalan
3. Sarana Angkutan Jalan
4. Sarana Kepentingan Umum
5. Bangunan Vital
6. Sarana Peribadatan
7. Bidang Sosial
8. Bidang Pendidikan
2.3.4. Kebersihan
1. Sarana dan Petugas Kebersihan
Banyaknya Sarana dan Petugas Kebersihan di wilayah Kelurahan Pluit terdiri dari
kontainer 12 buah, truk 10 buah, gerobak 40 dan petugas 159 orang.
2. Kegiatan Kebersihan
Kegiatan Kebersihan bulan ini di wilayah Kelurahan Pluit adalah sebagai berikut:
1. Setiap minggu dalam sebulan Kerja Bakti kebersihan lingkungan Wilayah Kelurahan Pluit
2. Setiap Jum’at dalam sebulan PSN Wilayah Kelurahan Pluit
Sumber: Laporan Hasil Pembinaan dan Kegiatan Pemerintah Kelurahan Pluit, Februari 2013
2.3.5. Kamtibmas
1. Polsek Metro Penjaringan : 150 Personil
2. Pos Polisi Pluit Indah : 10 Personil
3. Pos Polisi Muara Karang : 10 Personil
4. Sub Pos Polisi : 10 Personil
5. Pos Mitra Babinsa : 10 Personil
Jumlah : 190 Personil
2.3.6. Persepsi Masyarakat
Sikap dan Persepsi responden (masyarakat) terhadap rencana kegiatan Reklamasi
Pulau H yang berada pada wilayah Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan
ditanggapi beragam oleh masyarakat sekitar dengan berbagai macam pendapat
dan tanggapan. Namun, pada umumnya masyarakat belum memberikan respon
yang positif terhadap rencana kegiatan ini, karena belum memahami tujuan dari
kegiatan reklamasi, begitupula teknis pelaksanaan kegiatan reklamasi serta
manfaat yang akan diperoleh oleh masyarakat dari kegiatan Reklamasi Pulau H.
Persepsi masyarakat di Wilayah Studi yang diwakili oleh responden
dapat dilihat pada Tabel 2.34 berikut
2.4. KESEHATAN MASYARAKAT
2.4.1. Banyaknya Sarana dan Prasarana Kesehatan
Sarana dan Prasarana Kesehatan yang ada di wilayah Kelurahan Pluit adalah sebagai
berikut:
2.4.2. Banyaknya Dokter Praktek
Dokter yang praktek di wilayah Kelurahan Pluit, adalah sebagai berikut:
Tabel 2.36. Data Dokter Praktek
Tahap Konstruksi
1. Penurunan kualitas udara yang bersumber dari mobilisasi alat dan bahan material
2. Peningkatan kebisingan yang bersumber dari mobilisasi alat dan bahan material
3. Penurunan kualitas air laut yang bersumber dari reklamasi, rekrutmen dan aktivitas tenaga kerja
4. Peningkatan volume sampah padat yang bersumber dari rekrutmen dan aktivitas tenaga kerja
5. Gangguan utilitas yang bersumber dari reklamasi
6. Terbukanya kesempatan kerja yang bersumber dari rekrutmen dan aktivitas tenaga kerja
7. Gangguan aktivitas nelayan yang bersumber dari reklamasi dan pekerjaan causeway
8. Gangguan kamtibmas yang bersumber dari mobilisasi alat dan bahan material, reklamasi,
rekrutmen dan aktivitas tenaga kerja
9. Perubahan persepsi masyarakat yang bersumber dari mobilisasi alat dan bahan material,
reklamasi , pekerjaan causeway, rekrutmen dan aktivitas tenaga kerja
10. Gangguan transportasi darat yang bersumber dari mobilisasi alat dan bahan material
11. Gangguan transportasi laut yang bersumber dari mobilisasi alat dan bahan material dan reklamasi
Tahap Pasca Konstruksi
1. Kualitas air laut dari keberadaan lahan reklamasi dan causeway
2. Perubahan pola arus yang bersumber dari keberadaan lahan reklamasi
3. Perubahan pola gelombang yang bersumber dari keberadaan lahan reklamasi
4. Penurunan muka tanah (land subsidence) yang bersumber dari keberadaan lahan reklamasi
5. Perubahan persepsi masyarakat yang bersumber dari keberadaan lahan reklamasi
3.2 Kriteria Penentu Dampak Penting
Dengan memperhatikan kriteria penentu dampak penting:
1. Jumlah manusia yang terkena dampak
2. Luas wilayah persebaran dampak
3. Intensitas dampak
4. Komponen lingkungan yang terkena dampak
5. Dampak bersifat kumulatif
6. Dampak terhadap perubahan persepsi
Tabel 3.1. Prakiraan Dampak Penting Reklamasi Pulau H
Pra Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Tahap
Tahap
Pasca
Tahap
Komponen Kegiatan
Demobilisasi Peralatan
Keberadaan Causeway
No.
Pekerjaan Causeway
Reklamasi
Komponen Lingkungan
FISIK KIMIA
1. Penurunan Kualitas Udara -b/p
2. Peningkatan Kebisingan -b/p
3. Penurunan Kualitas Air Laut -k/p -b/p +k/p
4. Perubahan Pola Arus -k/p
5. Perubahan Pola Gelombang -k/p
6. Abrasi dan Sedimentasi -k/p
7. Peningkatan Volume Sampah Padat -k/p
8. Gangguan Utilitas -b/p
9. Penurunan Muka Tanah (Land Subsidence) -b/p
SOSEKBUD – KESEHATAN MASYARAKAT
1. Terbukanya Kesempatan Kerja +k/p
2. Gangguan Aktivitas Nelayan -b/p -b/p
3. Gangguan Kamtibmas -b/p -k/p -k/p
4. Perubahan Persepsi Masyarakat -b/p -b/p -b/p -k/p -k/p -k/p
TATA RUANG
1. Gangguan Transportasi Darat -b/p
2. Gangguan Transportasi Laut -b/p -k/p -k/p
Keterangan:
- = negatif
+ = positif
k = kecil
b = besar
p = penting
tp = tidak penting
Tabel 3.2. Penentuan Dampak Penting Reklamasi Pulau H
terkena dampak
Kriteria Penentu Dampak Penting
yang
dampak
kegiatan lain
Lokasi
dampak
manusia
Penetapan
No.
Jumlah
TAHAPAN KEGIATAN
Tahap Pra-Konstruksi
Gangguan Kamtibmas
- Mengelola berbagai dampak yang akan muncul akibat kegiatan mobilisasi alat dan
bahan material Reklamasi Pulau H seperti penurunan kualitas udara, kebisingan dan
gangguan transportasi darat dan laut.
- kebisingan dan gangguan transportasi darat dan laut
- Melakukan koordinasi dengan aparat keamanan sekitar (Polisi Air, Linmas, Babinsa,
aparat Kel. Pluit, Lembaga Musyawarah Kelurahan dan lain-lain).
• Pengelolaan Reklamasi
- Mengelola berbagai dampak yang akan muncul akibat kegiatan Reklamasi Pulau H
seperti penurunan kualitas air laut, peningkatan kuantitas air permukaan, dan
gangguan transportasi darat dan laut
- Menempatkan satuan petugas pengaman di sekitar lokasi reklamasi.
- Melakukan koordinasi dengan aparat keamanan sekitar (Polisi Air, Pelabuhan
Samudra Nizam Zachman, Linmas, Babinsa, aparat Kel. Pluit, Lembaga
Musyawarah Kelurahan dan lain-lain)