Você está na página 1de 2

ANALISA PERCOBAAN

Pada percobaan dalam menganalisa grafik fari spektrofotometri infra merah dapat
diketahui bahwa analisa ini digunakan untuk mengidentifikasikan gugus fungsi yang berada
dalam suatu senyawa. Adapun prinsip kerja dari spektrum IR adalah dengan adanya
perbedaan energi transisi vibrasi dari setiap gugus fungsi atau ikatan kimia. Gugus fungsi ini
akan terukur bila gugus fungsi tersebut memiliki perbedaan momen dipol yang menyebabkan
atom-atom selalu bergeral rotasi atau vibrasi.

Senyawa yang dianalisa pada grafik dapat disimpulkan bahwa senyawa tersebut
adalah polistirena (C8H8)n dari data yang diperoleh kita dapat menganalisa senyawa tersebut
melalui beberapa tahapan. Salah satu tahapan dalam menganalisa grafik IR adalah dengan
melihat perak-perak tertinggi kemudian melihat panjang gelombangnya, apabila ada panjang
gelombang yang sesuai dengan kriteria perak maka hal tersebut dapat menentukan gugus
fungsi dari senyawa. Jika dilihat dari grafik polistirena ini kemungkinannya dapat dilihat
pada salah satu perak di daerah panjang gelombang 3000 nm-1 yang dibuktikan dengan
adanya perak C-H alifatik disebelah kanan dan C-H aromatik disebelah kiri, serta ditunjukkan
juga adanya serapan kuat pada darah 1650 – 1450 cm-1.

Setelah itu, untuk menjamin hasil analisa agar diperoleh data dengan presisi dan
akurasi yang tinggi maka percobaan ini seharusnya dilakukan kalibrasi karena dalam analisa
spektrum IR terdapat berbagai macam faktor yang memberikan kontribusi terhadap kesalahan
pembacaan panjang gelombang. Dengan mengetahui frekuensi dari baku pembanding
polistirena, maka dapat dibuat kurva kalibrasi yang merupakan grafik hubungan antara
frekuensi dengan kesalahan frekuensi.

KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa :

1. Prinsip kerja spektrum IR secara umum adalah interaksi antara materi berupa molekul
senyawa kompleks dengan energi berupa sinar IR mengakibatkan molekul bervibrasi
dimana besarnya energi vibrasi tiap molekul berbeda-beda tergantung pada atom-
atom dan kekuatan ikatan yang menghubungkan sehingga akan dihasilakan frekuensi
yang berbeda.
2. Massa frekuensi pada tiap-tiap atom menyebabkan adanya perbedaan serapan antara
komponen yang satu dengan yang lain, sehingga dihasilkan spektra yang memiliki
puncak (peak) berbeda-beda.
3. Senyawa yang dihasilkan adalah polistirena (C8H8)n dengan kemungkinan adanya
peak pada λ 1650 nm-1 (gugus C=C) , λ 3000 nm-1 (gugus C=H aromatik dan alifatik),
dan λ 750-500 nm-1 (gugus C=H).

DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet. 2018. Penuntun Praktikum Kimia Analitik Instrumen. Spektrofotometri Infra


Merah. Palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya

Você também pode gostar