Você está na página 1de 10

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH KALIMANTAN SELATAN


DIREKTORAT SABHARA

STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR


PENGAWALAN BARANG BERHARGA

I. PENDAHULUAN

1. Umum

a. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai bagian dari pemerintahan


mendapat amanat untuk mengambil bagian dalam mewujudkan
pelaksanaan Reformasi Birokrasi Nasional tersebut melalui pelaksanaan
Reformasi Birokrasi Polri, yang merupakan pedoman pelaksanaan 8
program area perubahan Reformasi Birokrasi Polri dalam rangka
terselenggaranya tugas Polri sesuai Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2002 sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat, pemelihara
keamanan dan ketertiban masyarakat, serta penegakan hukum;

b. Kesiapsiagaan Polri dalam menanggulangi setiap bentuk gangguan


Kamtibmas merupakan tuntutan tugas, perlu dipelihara oleh setiap jajaran
Polri dalam mewujudkan situasi Kamtibmas yang mantap dan dinamis;

c. Pengawalan merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam pelaksanaan


tugas pokok Polri yang bersifat pencegahan ( Preventif ) dalam rangka
memelihara Kamtibmas guna mewujudkan perlindungan, pengayoman,
pelayanan dan penegakan hukum;

d. Dalam rangka memelihara Kamtibmas, Sabhara Polri yang merupakan


salah satu bagian dari institusi Polri yang mengemban tugas Polisi tugas
umum yang merupakan backbone nya Polri melaksanakan kegiatan yang
sifatnya pencegahan (preventif) berupa kegiatan Pengawalan;

a. Guna memudahkan Tugas Pengawalan tersebut agar mendapatkan hasil


yang optimal maka dipandang perlu untuk membuat Standar Operasional
Prosedur (SOP) tentang Pengawalan khususnya Pengawalan Barang
Berharga pada Direktorat Sabhara Polda Kalsel.

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) ini dimaksudkan


sebagai pedoman bagi Pejabat dan Pengemban tugas
PengawalanBarang Berharga pada Direktorat Sabhara Polda Kalsel dan
Jajaran.

b. Tujuan .......
2

b. Tujuan

Pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) bertujuan untuk


memberikan pemahaman dan keseragaman bertindak dalam setiap
pelaksanaan tugas Pengawalan Barang Berharga padaDirektorat Sabhara
Polda Kalsel dan Jajaran.

3. Dasar

a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara


Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002
Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Negara Republik Indonesia
Nomor 4168);

b. Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi


dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Daerah;

c. Peraturan Kabaharkam Polri Nomor 03 Tahun 2011 tentang Pengawalan;

d. Rencana Kerja Dit Sabhara Polda Kalsel TA. 2016.

4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang


PengawalanBarang Berharga pada Direktorat Sabhara Polda Kalseldan Jajaran
ini mencakupsegala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan
Pengawalan terebut.

5. Tata Urut

Tata urut Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang


PengawalanBarang Berharga pada Direktorat Sabhara Polda Kalseldan Jajaran
meliputi :

I. PENDAHULUAN
II. PENGERTIAN, TUGAS, FUNGSI DAN PERANAN PENGAWALAN
III. BENTUK – BENTUK PENGAWALAN
IV. PELAKSANAAN
V. KOORDINASI DAN PENGENDALIAN
VI. PEMBIAYAAN
VII. PENUTUP

II. PENGERTIAN.....
3

II. PENGERTIAN, TUGAS, FUNGSI DAN PERANAN PENGAWALAN

1. Pengertian – pengertian

a. Pengawalan adalah salah satu bentuk kegiatan yang bersifat preventif


yang dilakukan oleh anggota Polri untuk menjaga keamanan, keselamatan
atas jiwa dan harta benda di tempat / dalam perjalanan yang memerlukan
pelayanan dari Pihak Kepolisian.
b. Pengawalan Barang Berharga adalah pengawalan yang dilaksanakan oleh
anggota Polri untuk mengamankan / melindungi barang berharga dan
orang yang ditunjuk sebagai pembawa dari tindak kejahatan / sabotase
dari pihak lain.

2. Tugas Pengawalan Barang Berharga

Tugas Pengawalan Berharga adalah untuk menyelenggarakan


penghantaran guna memberikan pengamanan dan perlindungan kepada objek
pengawalan yakni orang pembawa dan barang berharga dari segala bentuk
tindak kejahatan untuk diserahkan / dipindahkan dari suatu tempat ketempat
lain.

3. Fungsi Pengawalan Barang Berharga

Fungsi Pengawalan Barang Berharga adalah untuk melakukan


pencegahan dan penindakan terhadap kejahatan, memelihara keamanan serta
menjaga jiwa Orang Pembawa dan Barang Berharga dari segala bentuk
gangguan dan ancaman kejahatan.

4. Peran Pengawalan Barang Berharga

Peran Pengawalan Barang Berharga adalah sebagai bentuk pelayanan


kepolisian kepada warga masyarakat yang membutuhkan pengawalan terhadap
Barang Berharga yang akan dibawa / dipindahkan dari suatu tempat ke tempat
lainnya.

III. BENTUK – BENTUK PENGAWALAN BARANG BERHARGA

1. Pengawalan dengan Berjalan Kaki.


Pengawalan Barang Berharga dengan jalan kaki adalah pengawalan yang
dilaksanakan oleh anggota Polri dengan cara berjalan kaki dari suatu tempat
ketempat tujuanuntuk mengamankan / melindungi barang berharga dan orang
yang ditunjuk sebagai pembawa dari tindak kejahatan / sabotase dari pihak
lain.
2. Pengawalan dengan Sepeda Motor.
Pengawalan Barang Berharga dengan Sepeda Motor adalah pengawalan
yang dilaksanakan oleh anggota Polri dengan menggunakan sepeda motor dari
suatu tempat ketempat tujuan untuk mengamankan / melindungi barang
berharga dan orang yang ditunjuk sebagai pembawa dari tindak kejahatan /
sabotase dari pihak lain.
3. Pengawalan.......
4

3. Pengawalan dengan Mobil.


Pengawalan Barang Berharga dengan Mobil adalah pengawalan yang
dilaksanakan oleh anggota Polri dengan menggunakan Mobil suatu tempat
ketempat tujuan untuk mengamankan / melindungi barang berharga dan orang
yang ditunjuk sebagai pembawa dari tindak kejahatan / sabotase dari pihak lain.

IV. PELAKSANAAN

1. Persiapan Sebelum Melaksanakan Pengawalan Barang Berharga

a. Persiapan Petugas

1) Persiapkan fisik dan mental anggota yang akan mengawal;

2) Pemberian petunjuk dan pengarahan yang diwujudkan dalam bentuk


AAP;

3) Selalu memantau dan mengikuti perkembangan yang terjadi; dan

4) Persiapkan perlengkapan yang meliputi:

a) Perlengkapan Perorangan
(1) Pakaian PDL I Sabhara;
(2) Sabuk Besar Sabhara;
(3) Selempang Sabhara;
(4) Baret;
(5) Jas Hujan;
(6) Tongkat ” T ”;
(7) Borgol;
(8) Senter;
(9) Helm; dan
(10) Alat Tulis.

b) Perlengkapan Satuan

(1) Senjata laras panjang Sabhara V2 dan Peluru karet/tajam;


(2) Ranmor R2 / R4;
(3) Handy Talky / Alkom lainya; dan
(4) Kamera Digital.

b. Persiapan .......
5

b. Persiapan terhadap kekuatan dan fasilitas.

1) Kekuatan pasukan pengawalanbarang berharga minimal 2 anggota


Polri dan 2 orang security internal ( pemilik / penguasa barang ) serta
untuk penambahannya disesuaikan dengan objek yang dikawal dan
lokasi tujuan;

2) Pengecekan kesiapan perlengkapan petugas pengawalan barang


berharga seperti alat tulis, borgol, helm, tongkat T dan rompi anti
peluru sertapersenjataan; dan

3) Pengecekan kondisi alat angkutpetugas pengawal dan atau alat


angkut barang yang akan dikawal ( bila gunakan R2 / R4 ) yang
meliputi kondisi mesin, oli, bahan bakar minyak, ban, rem dan lain –
lain sehingga perjalanan lebih lancar;

4) Pengenalan dan penyesuaian SOP terkait kesertaan security internal


Obyek Vital / perusahaan yang akan dikawal.

2. Persiapan Administarasi

a. Pengawalan barang berharga yang dilaksanakan Dit Sabhara Polda


Kalsel dan Jajaran berdasarkan atas permintaan dari fungsi kepolisian
lainnya, dinas jawatan / instansi lain dan atau masyarakat yang
permintaan pengawalannya diajukan secara tertulis kepada Dir Sabhara
Polda Kalsel dan atau Kapolres/ta jajaran;

b. Permintaan bantuan yang bersifat insidentil / dalam keadaan tertentu pada


sasaran terbatas dan dapat dilaksanakan sewaktu – waktu dapat diajukan
dengan pemberitahuan terlebih dahulu; dan

c. Permintaan bantuan pengawalan yang rutin dan berlanjut kepada


perusahaan/instansi harus didasari dengan MOU

d. Membuat Surat Perintah Tugas Pengawalan Barang Berharga

1) Format surat perintah tugas pengawalan sesuai dengan jukmin yang


berlaku;

2) Isi surat perintah menjelaskan :

a) Prinsip bantuan pengawalan terhadap barang berharga sampai


ketempat tujuan menjadi tanggung jawab pemilik / penguasa
barang;
b) Dasar dan maksud pengawalan barang berharga tersebut;
c) Personil Polri yang dilibatkan dan senpi yang digunakan serta
kendaraan yang dipakai;
d) tempat tujuan dan route yang dilalui; dan
e ) sebutkan......
e) Sebutkan daftar barang yang dikawal baik nama, Jumlah maupun
kondisi barang serta alat angkut barang;
6

f) Perintah untuk melapor oleh pimpinan pengawalan kepada


kesatuan wilayah pada tempat kdatangan;
g) Tanda tangan Direktur / Kapolres/ta atau pejabat yang ditunjuk;
h) Mengirim tembusan surat perintah kepada kesatuan atasan dan
kesatuan kedatangan.

3 Pelaksanaan Pengawalan Barang Berharga

Cara bertindak bagi petugas yang akan melaksanakan pengawalan barang


berharga meliputi :

1) Pengawalan dengan Berjalan Kaki

a)Periksa barang – barang yang akan dikawal antara lain: jumlah barang,
pembungkus, label / lak apakah masih utuh;

b) Melakukan pembagian tugas dengan jelas siapa yang berada di depan, di


samping, di belakang dan menentukan siapa pembawa barang – barang
dari instansi pengguna ( orang yang ditunjuk );

c) Pelajari dan Pahami wilayah / route yang akan dilalui ( kondisi dan jarak )
dan Mengatur kecepatan langkah selama dalam perjalanan;

d) Hindari jalan yang sulit dan cari jalan yang terdekat;

e) Tentukan jalan / jalur eskipe / tempat aman jika diperlukan untuk


penyelamatan, tempat istirahat, bila harus dilakukan karena jauh ;

f) Melaporkan situasi dan posisi setiap saat pada kesatuan melalui Alkom;

g) Selama perjalanan sikap petugas harus selalu waspada dan humanis;

h) Sesampainya di tempat tujuan kumpulkan seluruh petugas dan pembawa


barang lalu periksa keadaan barang yang dikawal, jika terjadi kerusakan,
sobek, pecah atau jumlahnya berkurang / mengalami penyusutan agar
dituangkan dalam Berita Acara Penyerahan Barang; dan

i) Melaksanakan serah terima kepada petugas yang berhak menerima dan


membuat Berita Acara Penyerahan Barang;

2) Pengawalan dengan Sepeda Motor

a) Formasi pada saat berjalan, satu sepeda motor sebagai pembuka jalan
sedangkan posisi barang dan pembawa berada ditengah serta
pengawal lainnya berada di belakang ( Formasi dan Jumlah R2 yang
digunakan disesuaikan dengan situasi dan kondisi );

b) Pelajari dan pahami wilayah / route yang akan dilewati dan Mengatur
kecepatan sesuai situasi lalulintas dan jaga jarak aman kendaraan;

c ) Menggunakan .......
7

c) Menggunakan sirine / lampu rotator;

d) Melaporkan posisi setiap saat melalui Alkom;

e) Mengendarai sepeda motor dengan cara yang benar; dan

f) Malaporkan situasi dan posisi kepada kesatuan setiap saat, terutama


apabila ada perubahan route.

g) Sesampainya di tempat tujuan kumpulkan seluruh petugas dan


pembawa barang lalu periksa keadaan barang yang dikawal, jika terjadi
kerusakan, sobek, pecah atau jumlahnya berkurang / mengalami
penyusutan agar dituangkan dalam Berita Acara Penyerahan Barang;
dan
h) Melaksanakan serah terima kepada petugas yang berhak menerima
dan membuat Berita Acara Penyerahan Barang.

3) Pengawalan dengan Mobil

a) Formasi pada saat berjalan, satu mobil sebagai pembuka jalan


sedangkan posisi barang dan pembawa berada ditengah serta
pengawal lainnya berada di belakang ( Formasi dan Jumlah R4 yang
digunakan disesuaikan dengan situasi dan kondisi ;

b) Pelajaridan pahami wilayah / route yang akan dilewati dan Mengatur


kecepatan sesuai situasi lalulintas

c) Bagi kendaraan penutup, cegah jangan ada kendaraan yang


mendahului;

d) Gunakan sirine / lampu rotator;

e) Menjaga jarak aman kendaraan;

f) Melaporkan situasi dan posisi kepada kesatuan saat, terutama apabila


ada perubahan route.

g) Sesampainya di tempat tujuan kumpulkan seluruh petugas dan


pembawa barang lalu periksa keadaan barang yang dikawal, jika terjadi
kerusakan, sobek, pecah atau jumlahnya berkurang / mengalami
penyusutan agar dituangkan dalam Berita Acara Penyerahan Barang;
dan

h) Melaksanakan serah terima kepada petugas yang berhak menerima


dan membuat Berita Acara Penyerahan Barang.

4. Tahap Pengakhiran

Setelah melaksanakan kegiatan pengawalan, petugas pengawalan


melakukan kegiatan yang meliputi:
a.. Apel ..........
8

a. Apel konsolidasi dan melakukan pengecekan peralatan / perlengkapan


serta mengecek kesehatan, keselamatan orang / petugas kawal;

b. Mengecek keamanan dan keutuhan objek yang dikawal;

c. Pembuatan Laporan Tugas Pengawalan yang dituangkan dalam bentuk


laporan dengan baik dan rapi sesuai dengan bentuk Laporan Polisi yang
isinya menjelaskan tentang:

1) Uraian pelaksanaan tugas pengawalan sebaik–baiknya, dimulaidari


pemberangkatan, selama dalam perjalanan, setelah tiba di tempat
dan kondisi terakhir terhadap objek yang dikawal;

2) Kronologis hal–hal yang dilihat, didengar dan dialami selama dalam


perjalanan dan beri garis bawah pada kalimat yang penting.

V. KOORDINASI DAN PENGENDALIAN

1. Pimpinan kesatuan/pimpinan lapangan dalam pelaksanaan tugas Pengawalan


dapat melakukan koordinasi dengan satuan fungsi kepolisian maupun instansi
terkait lainnya.

2. Pejabat Penanggung Jawab pelaksanaan tugas Pengawalan ini dijabat oleh


Direktur Sabhara Polda Kalsel yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh Wadir
Sabhara selaku Wakil Penanggung Jawabpada Ditsabhara Polda Kalsel dan
atau Kapolres/ta yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh waka polres / ta
selaku wakil penanggung jawab pada Jajaran.

3. Untuk pengawasan dan pengendalian sehari-hari dijabat oleh Kasubdit Gasum


Direktorat Sabhara Polda Kalsel yang pelaksanaanya dibantu oleh Kasi
Turjawali Direktorat Sabhara Polda Kalsel selaku Pa Pelaksana di lapangan
pada Ditsabhara Polda Kalsel dan atau Kasat sabhara yang pelaksanaannya
dibantu oleh Kanit Turjawali selaku Pa Pelaksana pada Jajaran.

4. Personil yang telah melaksanakan tugas pengawalan wajib segera melapor


kepada Kasubdit Gasum pada Ditsabhara dan kepada Kasat sabhara pada
Res/ta jajaran, tentang pelaksanaan tugas tersebut dengan disertai pembuatan
laporan pelaksanaan tugas pengawalan;

VI. PEMBIAYAAN

Anggaran pelaksanaan tugas pengawalan dibebankan kepada anggaran yang


terdapat dalam DIPA Direktorat Sabhara Polda Kalsel dan apabila pengawalan
tersebut atas permintaan dari pihak masyarakat / pemerintah,anggaran akan diatur
secara proporsional antara Dit Sabhara Polda Kalsel / Res/ta jajaran dengan pihak
peminta pengawalan ( User ).

VII. PENUTUP ........


9

VII. PENUTUP

Demikian Standar Operasional Prosedur (SOP)Pengawalan Barang Berharga


ini dibuat untuk dapat digunakan sebagai pedoman petugas Direktorat Sabhara Polda
Kalsel dan jajaran dalam melaksanakan tugas pengawalan barang berharga.

Banjarmasin, Januari 2016


DIREKTUR SABHARA POLDA KALSEL

TTD

BUDI PRASETYO, SH. MH


KOMBES POL NRP 64040831
10

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


DAERAH KALIMANTAN SELATAN
DIREKTORAT SABHARA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENGAWALAN BARANG BERHARGA

Banjarmasin, Januari 2016

Você também pode gostar