Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Sama halnya dengan keunikan tiap individu, tiap orang memiliki gaya belajar
sendiri. Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak dari satu keluarga, seperti beda
dengan kakak, adik atau saudara kembar sekalipun.
Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas, ada siswa yang begitu tekun
menyimak meski guru menyampaikan materi pelajaran tak ubahnya seperti ceramah
selama berjam-jam. Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu, meski
sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya. Namun jangan ditanya
berapa banyak siswa yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang
menempatkan siswa sebagai pendengar setia. Secara keseluruhan, ada siswa yang
lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek. Siswa seperti ini lebih suka
berkutat di laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang
mendengar penjelasan si guru. Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik
mengikuti pelajaran yang disertai berbagai aspek gerak. Contohnya, guru yang
menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk
tangan.
Tidak hanya itu. Ada siswa yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-
rapat supaya bisa konsentrasi belajar. Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru
terbuka pikirannya bila belajar sambil mendengarkan musik, entah yang mengalun merdu
atau malah ingar-bingar. Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah
materi pelajaran menjadi komik atau corat-coret yang gampang “dibaca”.
Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama, yaitu
agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya dan
memberi hasil optimal. Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh guru
yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula. Itulah mengapa, guru perlu
turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing siswa. Dengan memahami hal itu,
sebetulnya guru sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar siswanya
karena siswa menjadi mudah menangkap materi pelajaran. Buktinya, ketidakpahaman
guru terhadap gaya belajar siswa kerap menimbulkan kesalahpahaman. Ada guru yang
tidak senang melihat siswanya asyik bikin coretan-coretan selagi di kelas. Atau ada juga
guru yang langsung menegur siswa yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar.
Padahal, perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar. Bisa jadi, ia
justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-coretnya tadi.
Tidak sedikit siswa yang cepat mengerti kalau materi pelajarannya disampaikan
lewat gambar atau ilustrasi. Nah, karena guru tidak membuatnya, maka siswalah yang
tergerak menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya. Demikian pula
dengan siswa-siswa yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas. Siswa
seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan energi. Ia menyukai
aktivitas fisik dan mudah bosan pada omongan/penjelasan panjang lebar.
1. ( … ) Saya perlu satu ilustrasi dari apa yang diajarkan supaya bisa memahaminya.
2. ( … ) Saya tertarik pada obyek yang mencolok, berwarna, dan yang merangsang
mata.
3. ( … ) Saya lebih menyukai buku-buku yang menyertakan gambar atau ilustrasi.
4. ( … ) Saya terkesan sedang “melamun”, saat membayangkan apa yang sedang
saya dengar.
5. ( … ) Saya mudah mengingat apabila saya bisa melihat orang yang sedang
berbicara.
6. ( … ) Apa yang harus saya ingat harus saya ucapkan dulu.
7. ( … ) Saya harus membicarakan suatu masalah dengan suara keras untuk
memecahkannya.
8. ( … ) Saya akan mudah menghafal dengan mengucapkannya berkali-kali.
9. ( … ) Saya mudah mengingat sesuatu apabila itu didendangkan.
10. ( … ) Saya lebih suka mendengarkan rekamannya daripada duduk dan membaca
bukunya.
11. ( … ) Saya tidak bisa duduk diam berlama-lama.
12. ( … ) Saya lebih mudah belajar apablla ada keterlibatan sejumlah anggota tubuh.
13. ( … ) Saya hampir selalu melakukan gerakan tubuh.
14. ( … ) Saya lebih suka membaca buku atau mendengarkan cerita-cerita action.
Contoh Tes 2
Berilah tanda V pada jawaban yang sesuai dan jumlahkan nilainya
Jawaban
No Pertanyaan kadang-
sering jarang
kadang
A.1 Apakah anda rapi dan teratur ?
2 Apakah anda berbicara dengan cepat ?
Apakah anda perencana dan pengatur jangka
3
panjang yang baik ?
Apakah anda pengeja yang baik dan dapatkah anda
4
melihat kata-kata dalam pikiran anda?
Apakah anda lebih ingat apa yang dilihat daripada
5
yang didengar?
6 Apakag anda menghafal hanya dengan melihat saja?
Apakah anda sulit mengingat perintah lisan kecuali
7 jika dituliskan, dan apakah anda sering menyuruh
orang mengulang ucapannya ?
Apakah anda lebih suka membaca daripada
8
dibacakan?
Apakah anda suka mencoret-coret saat
9
menelpon/rapat ?
Apakah anda lebih suka melakukan demonstrasi
10
daripada berpidato ?
11 Apakah anda lebih suka seni rupa daripada musik
Apakah anda tahu apa yang harus dikatakan tetapi
12
tidak terpikir kata yang tepat ?
Sub Total
x2 x1 x0
Total
Apakah anda berbicara pada diri sendiri saat bekerja
B.1
?
2 Apakah anda mudah terganggu keributan ?
3 Apakah anda menggerakkan bibir saat membaca ?
Apakah anda suka membaca keras-keras dan
4
mendengarkan ?
Dapatkah anda mengulang dan menirukan nada,
5
perubahan, dan warna suara ?
Apakah anda merasa menulis itu sulit, tetapi pandai
6
bercerita ?
7 Apakah anda berbicara dengan pola berirama ?
Apakah menurut anda, anda adalah pembicara yang
8
fasih ?
Apakah anda lebih menyuka musik daripada seni
9
rupa ?
Apakah anda belajar melalui mendengar dan
10 mengingat apa yang didiskusikan daripada yang
dilihat ?
Apakah anda banyak bicara, suka berdiskusi dan
11
menjelaskan panjang lebar ?
Apakah anda lebih baik mengeja keras-keras
12
daripada menuliskannya ?
Sub Total
x2 x1 x0
Total
C.1 Apakah anda berbicara dengan lambat ?
Apakah anda menyentuh orang untuk mendapatkan
2
perhatiannya ?
Apakah anda berdiri dekat-dekat saat berbicara
3
dengan orang ?
Apakah sering melakukan kegiatan fisik / banyak
4
bergerak ?
5 Apakah anda lebih bisa belajar dengan praktek ?
6 Apakah anda belajar dengan berjalan dan melihat ?
Apakah anda menggunakan jari untuk menunjuk saat
7
membaca ?
8 Apakah anda banyak menggunakan isyarat tubuh ?
Apakah anda tak bisa duduk tenang untuk waktu
9
yang lama ?
Apakah anda membuat keputusan berdasarkan
10
perasaan ?
Apakah anda mengetuk-ngetuk pena,
11
menggerakkkan jari atau kaki saat mendengarkan ?
Apakah anda meluangkan waktu untuk berolah raga
12
dan kegiatan fisik lainnya ?
Sub Total
x2 x1 x0
Total
TEMUAN LAIN
Biasanya tidak ada orang yang 100% berada dalam salah satu tipe itu. Biasanya
orang memiliki lebih dari 1 tipe belajar, hanya memang satu tipelah yang paling dominan.
Misalnya, ada siswa yang termasuk dalam tipe auditory dan kinesthetic.
Pertama, saat menghafal sesuatu (entah mengafal rumus atau sekadar
menghafal nama orang ketika berkenalan) siswa tersebut pasti akan bersuara. Kedua,
siswa tersebut sangat terganggu dengan suara-suara gaduh di sekitarnya, ketika
sedang mencoba berkonsentrasi. Ketiga, ketika belajar sesuatu senang mencorat-coret
kertas, membuat sketsa, menulis/mengetik ringkasan. Keempat, lebih cepat belajar
sesuatu ketika sudah mempraktekkan (mencoba melakukan) sendiri apa yang sedang
dipelajari. Dua bukti pertama tadi membuktikan kalau siswa tersebut termasuk orang
dengan tipe auditory. Dua bukti terakhir meyakinkan juga bahwa dia termasuk orang
dengan tipe belajar kinesthetic. Tetapi, diantara 2 tipe tadi, terlihat lebih dominan dalam
tipe auditory.
Faktanya, banyak guru yang tidak menyadari adanya beragam gaya belajar pada
siswa, sehingga mereka hanya menggunakan metode mengajar yang monoton.
Memang, sangat menyulitkan bagi guru untuk selalu mengikuti gaya belajar yang
ada pada setiap siswa dalam setiap pembelajaran. Dalam hal ini tidak memungkinkan
bagi guru untuk menggunakan metode yang berbeda dalam satu pembelajaran. Oleh
karena itu, sebagai guru dituntut untuk kreatif agar dalam penyampaian informasi materi
pada siswa tidak membosankan bagi salah satu tipe gaya belajar. Apabila guru yang
setiap harinya, mengajar dengan metode ceramah, dalam beberapa waktu dapat
menggunakan metode praktek atau putau audio, agar semua siswa dapat belajar dengan
cara yang menyenangkan, sesuai dengan gayanya.
KESIMPULAN
Setelah mengenal gaya belajar pada siswa, seorang guru menjadi tahu cara
mengidentifikasi dan mengajar siswa yang memiliki berbagai macam gaya belajar
dengan keunikannya masing-masing.
SARAN
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk membantu siswa memaksimalkan
gaya belajar mereka masing-masing.
1. Sadari tipe gaya belajar siswa, tipe kinestetik, visual, auditori atau
kombinasi.
2. Buatlah siswa menyadari gaya belajarnya masing-masing, sehingga dapat
menentukan cara belajar yang tepat dan efektif bagi mereka.
3. Jelaskan pada mereka bahwa orang belajar dengan cara yang berbeda-beda
dan semua cara sama baiknya.
4. Penuhi siswa dengan kesempatan agar dia berhasil dalam gaya belajar yang
dimilikinya.
5. Selalu melihat potensi terbaik yang dimiliki siswa untuk dikembangkan.
6. Bantulah siswa menggunakan strategi gaya belajar untuk menguasai
berbagai kesempatan dan konsep lainnya.
emirina.wordpress.com/2009/03/17/gaya-belajar-pada-anak/
diakses tgl 12 januari 2013
LAMPIRAN
- Skenario
Pendahuluan (10 menit)
1. Berdo’a (agama)
2. Absensi siswa
3. Menanyakan keadaaan siswa dan memberikan motivasi kepada siswa agar
mengikuti proses bimbingan dengan baik dan tenang.
4. Menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dari proses bimbingan.
Inti (25 menit)
1. Guru BK menanyakan kepada siswa apakah ada yang mengetahui tentang apa
itu gaya belajar?
2. Guru BK memberikan pemahaman melalaui ceramah kepada siswa tentang
gaya belajar
3. Guru BK membagikan angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk
mengetahui gaya belajar dari masing-masing siswa.
Penutup (10 menit)
1. Menutup proses bimbingan dengan memberikan arahan-arahan dan motivasi
2. Berdo’a
MATERI
Cara belajar seseorang adalah kombinasi dari bagaimana ia menyerap, mengatur dan
mengolah informasi. Ada sebagian orang yang cenderung lebih mudah menyerap,
mengatur dan mengolah informasi melalui indera penglihatan. Orang yang cenderung
seperti ini memiliki tipe belajar visual. Ada sebagian orang yang cenderung lebih mudah
menyerap, mengatur dan mengolah informasi melalui indera pendengaran
(audio/suara). Orang yang cenderung seperti ini memiliki tipe belajar audiotory. Ada
pula sebagaian orang yang cenderung lebih mudah menyerap, mengatur dan
mengolah informasi melalui gerakan tubuh atau demonstrasi.Orang yang cenderung
seperti ini memiliki tipe belajar kinestetik . Ada dua kenderungan lain yang mungkin
hanya dimiliki sebagian kecil orang, yaitu: 1. tipe olfactory (melalui indera penciuman)
dan 2. tipe gustatory (melalui indera perasa) Mengetahui karakteristik tipe belajar
visual, auditori dan kinestetik akan membantu anda menemukan strategi atau cara
terbaik Anda dalam belajar.
Tipe Belajar Visual
Apakah Anda suka mencorat-coret ketika berbicara ditelepon? Apakah Anda lebih suka
melihat peta dari pada mendengar penjelasan tentang rute jalan? Jika Anda cenderung
seperti ini, tipe belajar Anda adalah visual. Orang yang memiliki tipe belajar visual
cenderung lebih mudah menyerap, mengatur dan mengolah suatu informasi melalui
indera penglihatan (melihat).
Karakteristik Umum:
Lebih suka membaca daripada dibacakan;
Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada harus berpidato;
Mengingat dari apa yang dilihat daripada dari yang didengar;
Sulit untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis;
Sering lupa menyampaikan pesan yang sifatnya verbal (ucapan) kepada orang lain,
kecuali pesan tertulis;
Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik;
Teliti terhadap detail;
Lebih suka seni lukisan atau patung dari pada nasyid;
Membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeluruh dan bersikap waspada sebelum
yakin tentang suatu masalah atau proyek
Tips:
• Jangan ragu untuk selalu membawa buku catatan, catatlah segala bentuk informasi
yang ingin diketahui;
• Kuasailah keterampilan teknik mencatat cepat dan efektif
Tipe Belajar Auditory
Orang yang memiliki tipe belajar auditori cenderung lebih mudah menyerap, mengatur
dan mengolah suatu informasi melalui indera pendengaran (mendengar). Misalnya, ia
lebih suka berbicara sendiri, mengikuti ceramah/seminar daripada membaca buku, atau
lebih suka berbicara dari pada menulis.
Karakteristik Umum:
Mudah terganggu oleh keributan;
Senang membaca dengan keras dan mendengarkan;
Pembicara atau orator yang fasih;
Sulit untuk menulis, tapi hebat dalam bercerita;
Suka berdiskusi dan menjelaskan sesuatu dengan panjang lebar;
Lebih suka gurauan lisan dari pada membaca komik;
Lebih suka nasyid daripada lukisan, atau patung;
Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang
dilihat.
Tips:
• Buatlah kelompok diskusi;
• Tidak usah ragu untuk selalu membawa tape-recorder. Putar ulang
informasi/pelajaran yang telah Anda dapat;
• Jangan ragu untuk selalu bertanya atau meminta penjelasan verbal lebih jauh;
• Carilah suatu tempat belajar khusus yang bebas dari gangguan keributan
Tipe Belajar Kinestetik
Orang yang memiliki tipe belajar kinestetik cenderung lebih mudah menyerap,
mengatur dan mengolah suatu informasi melalui sentuhan dan gerakan tubuh.
Misalnya, ia lebih suka berpikir tentang sesuatu sambil berjalan (mondar-mandir),
menggerak-gerakan anggota tubuh sambul berbicara/menjelaskan, atau ia paling tidak
suka berlama-lama duduk dan diam.
Karakteristik Umum:
• Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian;
• Belajar melalui simulasi dan praktek;
• Menghafal dengan cara berjalan-jalan
• Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang;
• Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca;
• Banyak menggunakan isyarat tubuh ketika bicara atau menjelaskan sesuatu;
• Sulit mengingat tempat kecuali jika pernah ke tempat tersebut;
• Menyukai permainan yang menyibukan
Tips:
• Siapkan makanan kecil ketika belajar atau mengerjakan PR;
• Upayakan untuk mensimulasikan kembali segala sesuatu yang ingin dipelakari/kuasai;
• Jangan ragu untuk selalu meminta guru/Anda sendiri untuk mensimulasikan atau
mempraktekkan apa yang sedang dipelajari;
• Carilah suatu tempat belajar khusus yang luas sehingga Anda dapat bebas bergerak
Source materi : http://www.klinikhipnotis.com
dengan logika dan kebudayaan cara kerja kita, dan yang paling penting dari semua diatas
adalah suatu cara kerja otak kita yang mana dalam hal ini kita sebut dengan modalitas
belajar. Secara singkat modalitas belajar adalah, suatu cara bagaimana otak menyerap
informasi yang masuk melalui panca indera secara optimal. Menurut Howard Gardner
modalitas belajar tersebut dapat dikarakteristik menjadi gaya belajar Auditory, Visual,
Pengertian gaya belajar menurut DePorter (2008 :112), “ gaya belajar adalah
kombinasi dari bagaimana seseorang itu menyerap dan kemudian mengatur serta
mengolah informasi”. Jadi, setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-
masing dari kita belajar dengan menggunakan ketiga modalitas ini pada
tahapan tertentu, kebanyakan orang lebih cenderung pada salah satu di antara
ketiganya”.
a. Auditory
tertentu, yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu. Mereka yang memiliki
gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk
Beberapa ciri seorang Auditory antara lain : a). Mampu mengingat dengan baik
materi yang didiskusikan dalam kelompok, b). Mengenal banyak sekali lagu / iklan TV,
c). Suka berbicara, d). Pada umumnya bukanlah pembaca yang baik, d). Kurang dapat
mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya, e). Kurang baik dalam
lingkungan sekitarnya.
b. Visual
agar mereka paham. Ciri-ciri orang yang memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan
yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum mereka
lewat materi bergambar. Selain itu, mereka memiliki kepekaan yang kuat terhadap
warna, disamping mempunyai pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik. Hanya
saja biasanya mereka memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu
reaktif terhadap suara, sehingga sulit mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah
bibir seseorang yang berbicara kepadanya, b). Cenderung menggunakan gerakan tubuh
saat mengungkapkan sesuatu, c). Kurang menyukai berbicara di depan kelompok, dan
kurang menyukai untuk mendengarkan orang lain, d). Biasanya tidak dapat mengingat
informasi yang diberikan secara lisan, e). Lebih menyukai peragaan daripada penjelasan
lisan, f). Biasanya orang yang Visual dapat duduk tenang di tengah situasi yang
c. Kinestetik
mengingatnya. Tentu saja ada beberapa karakteristik model belajar seperti ini yang tak
sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya. Hanya dengan
memegangnya saja, seseorang yang memiliki gaya belajar ini bisa menyerap informasi
yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian informasi. Tak
heran kalau individu yang memiliki gaya belajar ini merasa bisa belajar lebih baik kalau
(athletic ability).
Tidak jarang, orang yang cenderung memiliki karakter ini lebih mudah menyerap
dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian
berbagai model peraga, semisal bekerja di lab atau belajar yang membolehkannya
bermain. Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala
yang memiliki gaya belajar Kinestetik biasanya memiliki karakteristik adalah a). Suka
menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya, b). Sulit untuk berdiam diri, c). Suka
mengerjakan segala sesuatu dengan menggunakan tangan, d). Biasanya memiliki
koordinasi tubuh yang baik, e). Suka menggunakan objek yang nyata sebagai alat bantu
belajar, f). Mempelajari hal-hal yang abstrak merupakan hal yang sangat sulit. Dalam
penelitian ini, gaya belajar yang diteliti pada siswa dibatasi pada gaya belajar visual dan
class="MsoNormal">
5.4. Sulit mengingat perintah lisan daripada tulisan
6. Hobi
6.1. Menyukai seni daripada musik.
2
Kinestetik
1. Penampilan
1.1. Tak bisa duduk dengan tenang untuk waktu yang lama
2. Berbicara
2.1.Berbicara dengan lambat dan pelan
3. Membaca
3.1. Menggunakan jari atau mencerminkan aksi saat membaca
4. Pemahaman
4.1.Menyentuh sesuatu yang dijumpainya
5. Hobi
5.1. Meluangkan waktu untuk berolahraga dan berkegiatan fisik lainnya