Você está na página 1de 2

M.

Khoiruddin
04011281621139
Alpha 2016

1B Apa penyebab progresivitas semakin lupa pada kasus?


Jawab:
Pada satu tahun yang lalu, pasien mengalami Mild Cognitive Impairment dengan muncul gejala lupa. Dua
bulan selanjutnya, pasien mengalami stroke sehingga sirkulasi pembuluh darah di otak mengalami
gangguan dan terjadi infark lakunar di lobus temporal kiri. Stroke mengakibatkan infark di daerah organ
limbik sehingga terjadi demensia vaskular dengan gejala lebih berat dan akan terus memburuk.

1E Apa faktor risiko yang dapat menyebabkan lupa pada kasus?


Jawab:
- Obat-obatan, seperti: anti-depresan, anti- - Trauma kepala, umumnya fungsi memori
histamin, anti-ansietas, obat tidur, dan lain- dapat kembali normal
lain - Stroke
- Alkohol, merokok (tembakau), atau - Demensia, dapat disebabkan oleh: penyakit
narkotika Alzheimer, penyakit pembuluh darah, dan
- Kurangnya kuantitas dan/atau kualitas tidur lain-lain
- Depresi, ansietas, dan stress - Lain-lain, seperti: hipertiroidisme dan infeksi
- Defisiensi nutrisi, khususnya vitamin B1 dan (HIV, tuberkulosis, sifilis) pada otak.
B12 yang dapat berdampak pada fungsi
memori

4C Apa interpretasi dan mekanisme hasil pemeriksaan laboratorium?


Jawab:
No. Hasil Interpretasi Mekanisme
1. GDS: 260 mg/dL Hiperglikemia Pada kasus ini, pasien menderita Diabetes Melitus
tipe II tidak terkontrol sejak 5 tahun lalu. Hal inilah
yang menyebabkan hormon insulin tidak adekuat
(resisten) untuk memasok gula ke dalam sel
sehingga gula tersebar di sirkulasi darah
khususnya saat beberapa waktu setelah
mengasup gula ke dalam tubuh (makan dan/atau
minum).
2. Kolesterol total: 230 mg% Dislipidemia Pada kasus dengan kondisi resistensi insulin,
3. Trigliserida 190 mg% terjadi aktivasi hormone sensitive lipase di
4. LDL: 210 mg% jaringan adipose sehingga lipolisis trigliserida
meningkat dan asam lemak bebas meningkat. Hal
ini akan menyebabkan kelainan profil lipid serum
yang khas.
TEMPLATE

1. Apa definisi dari demensia vaskular?


Demensia vaskular adalah suatu sindrom demensia dengan perjalanan deteriorasi atau kemunduran
bertahap yang disebabkan oleh penyakit degeneratif serebrovaskular

2. Bagaimana tatalaksana dari demensia vaskular?


Penatalaksanaan meliputi terapi farmakologis maupun non farmakologis sebagai berikut:
- Farmakoterapi
Tujuannya ialah mengontrol faktor risiko penyakit serebrovaskular dengan penggunaan:
a. Statin atau HMG-CoA reductase inhibitor sebagai neuroprotektan dan dapat mengatasi
hiperkolesterolemia, atherosklerosis, serta atherotrombosis.
b. Inhibitor Kolinesterase dalam mencegah penurunan fungsi eksekutif yang berat. Obat
golongan ini biasanya diberikan bersama dengan vitamin E dan memantine
c. Antioksidan untuk memperlambat onset demensia vaskular. Prinsipnya dengan pemberian
alpha-tocopherol (vitamin E)
d. Memantine adalah N-methyl-D-aspartate antagonis, diberikan bersama inhibitor
kolinesterase didapatkan perbaikan kognitif
e. Terapi gejala neuropsikiatri
- Non-farmakoterapi
Keterlibatan keluarga sangat diperlukan, kejelasan penyakit yang diderita pasien akan
mengurangi kecemasan dan ketegangan dalam keluarga. Intervensi lingkungan juga diperlukan
dengan menyesuaikan kebutuhan pasien sebab mereka tidak mampu beradaptasi lagi. Intervensi
lingkungan dapat berupa penyesuaian fisik, penyesuaian waktu, kesehatan tidur pasien,
pemberian nutrisi yang baik dan seimbang.

Você também pode gostar