Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Dari beberapa pengertian di atas, dapat diartikan bahwa perilaku adalah sesuatu yang
ditampilkan seseorang baik lewat bahasa verbal maupun non verbal, dan juga semua tingkah
laku yang dapat diamati, dapat dilihat/tidak dan potensial untuk diamati. Perilaku setiap
individu berbeda antara satu dengan lainnya. Hal ini lebih dapat menjelaskan bahwa manusia
itu unik, tidak ada yang sama sekalipun mereka berasal dari satu keluarga.
2. Pengertian Perilaku Maladaptif.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Perilaku Maladaptif dapat diartikan
sebagai: Perilaku; tanggapan atau reaksi individu yang terwujud dalam gerakan (sikap), tidak
saja badan atau ucapan, Mal; buruk, dan Adaptif; mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungan. Jadi Perilaku Maladaptif dapat diartikan sebagai tanggapan atau reaksi seseorang
yang tidak sesuai (dapat) menyesuaikan diri dengan lingkungan baik badan maupun
ucapannya. Pengertian lain tentang perilaku maladaptif seperti jelaskan oleh Ullmann dan
Krasner dalam Joel Fischer dan Harvey L. Gochros (1979:6), Perilaku Maladaptif adalah:
A behavior, the perfomance of which produces aversive consequences for the individual or
people in his environment; the behavior of an individual who might not be fulfilling his
reguler role expectations; the behavior of someone who does not respond to the stimuli or
events in his environment, or have the skills to make an appropriate response; behavior
whereby an individual might respond to a given stimulus or event, but do it at the wrong time
or wrong place.
( Setiap perilaku yang mempunyai konsekuensi membahayakan bagi individu yang
bersangkutan dan atau bagi lingkungan sosialnya, yang dikarenakan ketidaktahuan,
ketidakmampuan, menanggapi atau merespon stimulus pada saat dan tempat yang tepat, atau
disfungsionalitas ).
Senada dengan pengertian di atas, Ajat Sudrajat dan Nono Sutisna (1999 : 5) menjelaskan
Perilaku Maladaptif sebagai :
Setiap perilaku yang mempunyai konsekuensi membahayakan bagi individu yang
bersangkutan dan atau bagi lingkungan sosialnya, yang dikarenakan ketidaktahuan,
ketidakmampuan, menanggapi atau merespon stimulus pada saat dan tempat yang tepat, atau
disfungsionalitas.
Dari ketiga pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku maladaptif adalah
perilaku buruk yang ditampilkan seseorang yang tidak sesuai dengan lingkungan atau yang
diinginkan oleh lingkungan masyarakat dimana orang tersebut tinggal. Hal ini dapat terjadi
karena ketidakmampuan seseorang dalam mengartikan sesuatu yang terjadi pada dirinya.
Perilaku maladaptif yang ditampilkan seseorang disamping merugikan diri sendiri, juga
merugikan orang lain.
3. Ciri-Ciri Perilaku Maladaptif :
Perilaku yang ditampilkan seseorang tidak semuanya maladaptif. Perilaku negatif
belum tentu dapat dikatakan maladaptif, hal ini terkait dengan tempat, waktu dan budaya
serta adat istiadat dimana perilaku itu ditampilkan. Diperlukan pemahaman tersendiri tentang
bagaimana ciri-ciri perilaku maladaptif itu sendiri, seperti dijelaskan oleh Ajat Sudrajat dan
Nono Sutisna (1999:5), perilaku maladaptif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Suatu perilaku yang penampilannya menimbulkan akibat yang tidak
menyenangkan bagi individu yang melakukannya, atau bagi orang lain yang berada
dilingkungannya. Misalnya : perokok, alkoholik, marah - marah, ceroboh.
b. Suatu perilaku yang tidak mampu memenuhi harapan-harapan yang terkandung
didalam tugas-tugas yang harus dilakukannya secara teratur, (tidak mampu
melaksanakan fungsi dan peranannya secara wajar). Misalnya ; seorang pelajar yang
harus pergi sekolah secara teratur, mengerjakan pekerjaan rumah dan tugas-tugas
sekolah, tetapi dia tidak melakukannya.
c. Suatu perilaku yang memberikan tanggapan terhadap rangsangan secara salah, baik waktu
maupun tempat. Misalnya ; Seseorang yang karena sakit oleh dokter disarankan memakai
pakaian tipis dan tetap dirumah, tetapi dia pergi keluar rumah dengan pakaian yang
disarankan dokter tersebut.
d. Suatu perilaku dalam bentuk ketidakmampuan memberikan tanggapan terhadap rangsangan
yang ada di lingkungannya, atau seseorang yang tidak memiliki keterampilan untuk
memberikan tanggapan secara tepat terhadap rangsangan atau peristiwa-peristiwa tertentu.
Misalnya ditanya X tetapi dia menjawab Z.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku maladaptif tidak hanya
berhubungan dengan individu itu sendiri, tetapi juga berhubungan dengan orang lain dan
masyarakat. Perilaku yang berhubungan dengan diri sendiri, seperti; perilaku depresi,
perilaku emosional, perilaku sekolah, perilaku kepedulian diri, dan sebagainya. Sedangkan
perilaku yang berhubungan dengan orang lain dan masyarakat, seperti; perilaku kejahatan,
perilaku penyalahgunaan obat, perilaku merusak diri sendiri/masyarakat.
Disamping faktor intern, terdapat juga faktor ekstern. Faktor ekstern penyebab perilaku
maladaptif tersebut adalah :
a. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan yang terdekat untuk membesarkan anak, mendewasakan dan
pendidikan. Menurut Ace Ratnawati dan Anwar Nurdin (2004 :17) mengemukakan bahwa : “
Ketidakserasian dan ketidakharmonisan hubungan ayah dan ibu, akan menimbulkan suasana
tertentu dalam keluarga. Apabila anak mengalami rasa tidak aman dalam keluarga, ia akan
mengalami gangguan perilaku”.
b. Lingkungan Sekolah
Selama mereka menempuh pendidikan formal di sekolah terjadi interaksi antar sesama teman,
juga dengan guru sebagai orang tua di sekolah. Interaksi yang mereka lakukan sering
berakibat negatif bagi perkembangan mental sehingga anak berperilaku maladaptif.
c. Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat merupakan tempat pembelajaran ke tiga
Tantangan terbesar yang dihadapi saat menerapkan analisis tingkah laku adalah
berkenaan dengan kompleksitas tingkah laku manusia, secara khusus dalam seting
penerapannya di laboratorium yang terkontrol adalah sangatlah tidak mungkin,
tidak praktis, dan tidak etis. Banyak sekali faktor yang memberikan kontribusi bagi
kompleksitas dari perilaku yang bersumber dari tiga faktor/unsur utama, yaitu:
kompleksitas repertoire manusia, kompleksitas dari variabel-variabel
pengmongrol, dan perbedaan individu yang satu dengan yang lainnya.
Skinner (1957) mencatat bahwa, “(1) kekuatan dari respon tunggal mungkin
terjadi, dan biasanya merupakan suatu akibat yang disebabkan oleh lebih dari satu
variabel saja dan (2) variabel tunggal biasanya menerima lebih dari satu respon
saja” (p. 227). Sekalipun Skinner telah mencatat dalam referensi tentang tingkah
laku verbal, banyak sekali sebab dan banyak sekali akibat yang merupakan
karakteristik dari hubungan linkungan – tingkah laku.
Banyak tingkah laku yang disebakan oleh banyak sebab. Dalam fenomena yang
dikenal dengan joint control (Lowenkron, 2004), dua siscriminative stimuli dapat
berkombinasi untuk menciptakan sejumlah response class. Faktor-faktor
berbarengan dapat juga menkombinasi munculnya suatu tingkah laku.
Konsekuensinya, sebagai analis tingkah laku, kita seharusnya mengakui bahwa
perubahan tingkah laku sangat berarti dan mungkin memerlukan banyak waktu dan
banyak percobaan dan kegagalan sebagai kerja keras kita dalam memahami
hubungan-interrelasi dan kompleksitas-kompleksitas dari variabel-variabel control
A. Pengertian Perilaku Maladaptif