Você está na página 1de 7

APDALIH PRO – Mengukur Kinerja Tim

Sukses Pemenangan Pilkada

manajemen-tim=sukses-kampanye-pilkada

Dalam setiap pertemuan dengan kandidat, ketua timses dan timnya, selalu menanyakan
bagaimana cara menang pilkada dengan kondisi ini itu bla bla. secara umum utk menang
menguasai 2 medan tempur, medan tempur hanya ada 2 memang yaitu medan darat dan medan
udara. setiap medan dibagi2 lagi beberapa tim.

untuk medan udara terbagi lagi 2 media yaitu:

 media konvensional dan


 media baru

media konvensional contohnya koran, radio, tv dsb dan media baru contohnya sosial media
facebook, twitter, instagram dan youtube dsb, namun pada blog kali ini tidak membahas media
baru.

untuk medan darat, pekerjaan intinya adalah :

1. pembentukan tim relawan dari berbagai jalur


2. tiap jalur membentuk lagi koordinator di tiap kecamatan (korcam) (utk pilkada) atau
koordinator kabupaten/kota (utk pilgub)
3. tiap korcam membentuk lagi koordinator kelurahan/desa (kordes)
4. tiap kordes mengangkat koordinator TPS atau bisa disebut AGEN atau Koordinator
Lapangan (Korlap).
5. korlap yg ditunjuk bertugas untuk melakukan pekerjaan di TPS nya dalam berbagai
bentuk, bisa survey bisa penggalangan atau keduanya
strutkur-tim-ditiap-jejaring-timses-pilkada

yang dimaksud dengan survey disini adalah mendatangi semua rumah di wilayah TPS nya dan
menanyakan siapa kandidat pilihannya, bila ingin mendapatkan jawaban yg sebenarnya maka
korlap tidak boleh menggunakan atribut partai atau atribut kandidat.

model lain adalah penggalangan atau kampanye, jadi disini tugasnya langsung to the poin utk
mengajak masyarakat memilih kandidat jagoannya, model ini juga ada kelemahannya salah
satunya akan mendapatkan jawaban yang belum tentu valid, karena kebanyakan masyarakat akan
jawab memilih kandidat pilihan korlap karena korlap didepannya menggunakan atribut partai
atau atribut kandidat.

agar mendapatkan jawaban yang lebih akurat, sebaiknya saat diawal survey menggunakan gaya
independen tanpa atribut, setelah mendapatkan jawaban maka baru mulai ajakan atau kampanye,
jadi dapet dua2nya. jawaban lebih akurat dapet dan kampanye dapet.

untuk beberapa daerah terutama didaerah bukan perkotaan maka wajib dan prioritas utk
mengamankan tokoh figur di desa atau TPS tersebut, mereka bisa:

1. Tokoh Pemuda
2. Tokoh Agama
3. Tokoh Adat
4. Tokoh Masyarakat
5. Tokoh milenial

poin 1 sampai 4 sudah jelas, utk poin 5 tokoh milenial adalah pemilh pemula umur maksimal 22
tahun yang mempunyai kelebihan dibanding pemilih lain di usia yang setara, mereka bisa dari
mahasiswa yg mempunyai prestasi menonjol, atau punya bakat di bidang seni/olahraga, atau
pebisnis muda yg dijadikan panutan masyarakat sekitar.

setelah tim dibuat, pekerjaan penting selanjutnya adalah menyusun database tim dan database
pemilih. ada banyak manfaat sistem database ini salah satunya adalah seperti ini:

1. DATA SEBARAN TIM


untuk melihat wilayah mana yang sudah ada tim-nya, wilayah ini ada berbagai level

 tingkat kabupaten
 kecamatan
 kelurahan/desa
 tps
jaringan pemenangan pilkada

dengan sistem terakumulasi bertingkat seperti ini maka dengan mudah diketahui mana kelurahan
yg belum ada kordes, atau mana TPS yang belum ada korlapnya. pada sistem database nanti akan
ditampilkan misalnya kecamatan A terdiri dari 12 kelurahan, tapi didata kelihatan baru terisi 9
kordes, berarti disini ada kurang 3 kordes, dan juga ditampilkan misalnya ada 30 TPS namun
baru ada 22 korlap, cukup klik detail maka akan tampil kelurahan mana saja yg belum ada
korlapnya, sistem seperti kalo misalnya hanya 300 tps kebawah bisa pakai excel, tapi bila sudah
mencapai misalnya sumsel ada 16 ribu TPS tentu akan menyulitkan kalo manual menggunakan
excel.

2. MONITORING KINERJA TIM


setelah dibuat pengolahan data tim, langkah selanjutnta bekerja dan wajib buat sistem data untuk
memonitoring kinerja korlap. pekerjaan korlap bisa disesuaikan dengan kebijakan sendiri atau
kondisi ditiap wilayah, salah satu contohnya tiap korlap wajib mendatangi 10 rumah setiap hari,
6 hari perminggu atau 25 hari perbulan. Jadi dalam sebulan bisa dapat 250 rumah, bila tiap
rumah ada 3 pemilih maka sudah didapat 750 pemilih potensial dalam 1 bulan, untuk 1 tps
dengan maksimal 800 pemilih sebenarnya cukup 1 bulan saja untuk mendata semuanya dan
dilakukan oleh 1 orang tiap tps.

untuk pekerjaan door to door ini diperlukan beberapa logistik ataupun sekedar suvenir yg bisa
ditinggalkan di tiap rumah, namun yg penting sekali adalah kelender dan stiker, untuk stiker
dibuat cetakan juga di kulit atau bagian belakang stiker, berupa formulir isian utk mengisi data
nama dan nomor hp isi rumah. setelah di isi stiker di tempel dan kulitnya berupa data ambil dan
dikumpulkan ke kordes, korcam sampai ke posko utama.
data-riset-pilkada-utk-bahan-kampanye

MODEL INPUT DATA

untuk input data kertas dari tim dilapangan dibutuhkan beberapa operator input data, sistemnya
bisa menggunakan 2 model, yaitu offline dan online.

MODEL OFFLINE
offline maksudnya aplikasi hanya bisa diakses dari pc2 yang berada didalam wifi/hotspot yang
sama di dalam kantor/posko, dan tidak bisa diakses dari luar kantor karena memang tidak di-
online-kan. sistem ini cocok utk pilkada kabupaten/kota yg posisi tim relawan tidak terlalu
jauh. Sistem seperti tidak dibutuhkan server internet dan tidak dibutuhkan internet

MODEL ONLINE

model online, aplikasi di instal di server online, sehingga bisa diakses secara terbatas hanya
operaor yang mengetaui alamat web aplikasi dan password, sistem ini cocok untuk pilgub atau
daerah yg jarak antar kecamatan jauh. jadi masing tim di tiap kecamatan atau tiap kabuapten bisa
input data dari poskonya masing2, tidak harus input data di posko utama.

GAMBARAN DATABASE TIM DAN PEMILIH

Pada sistem aplikasi terdapat 2 database utama yaitu database tim dan database pemilih

1. Database Tim

Database tim adalah data semua tingkatan relawan mulai dari ketua jaringan, korkab, korcam,
sampai ke koordinator TPS. yang dimaksud dengan jaringa disini adalah simpul atau tim yg
biasanya akan dibentuk saat timses dibentuk, misalnya di setiap timses nanti pasti ada
kelompok2 tim yg mereka membuat sendiri nama timnya, misalnya contohnya :

 TIM SRIKANDI yang berisi hanya kaum perempuan, dia bekerja khusus mencari
pemilih perempuan
 JALUR PARTAI A, TIM Partai B, ini pasti ada utk timses yg dibentuk dari koalisi, jadi
masing partai punya tim sendiri, katakanlah GOLKAR akan punya tim sendiri sampai
tingkatan TPS, maka dibuatlah JALUR GOLKAR, JALUR PDIP, JALUR
GENRINDRA,dll
 Tim dari sayap ormas, tiap ormas akan punya sayap organisasi dan ini sudah mempunyai
strutkur dan massa sendiri, ini bisa dipakai untuk membentuk tim sendiri dan melaporkan
hasil pekerjaan ke posko utama

Jadi tiap jalur atau jaringan tersebut mempunyai struktur sendiri, namun tetap ada aturan yaitu
mereka harus mempunyai ketua pastinya dan koordinator kecamatan sendiri, sampai ke level
TPS, disini tidak wajib ada koordinor di semua kecamatan, jadi hanya melaporkan di kecamatan
yg ada timnya saja.

Input data tim ini bisa bebas dan tidak harus ada dalam DPT KPU, dan juga tidak harus
beralamat di tempat dia kerja, misalnya alamat di kecamatan A bisa saja di bekerja di kecamatan
B.

2. Database Pemilih

Untuk data pemilih kami telah menetapkan beberapa aturan

1. harus ada NIK atau namanya dalam data DPT KPU


2. setiap input data harus ada nama korlap yg mendapatkan pemilih ini.
3. pada data pemilih akan ditambah lagi beberapa variabel yang tidak terdapat dalam data
DPT KPU yaitu :
1. agama
2. pekerjaan
3. nomor hp
4. suku

data nomor hp nanti digunakan utk pengiriman sms kampanye atau sekedar mengingatkan dan
juga bisa sebagai verifikasi untuk menguji kevalidan data yang dibawa oleh kordes.
rekap data tim dan pemilh per kecamatan

CEK VALID DATA PEMILIH

untuk verifikasi melalui sms kita lakukan 2 tahap:

1. sistem akan menghitung nomor yang aktif dan nomor mati, jadi bisa diketahui data yang
dibawa kordes ini berapa persen yg aktif dan yang nomor mati, bila yg aktif 90%
mungkin masih bisa ditolerir, tapi bila dibawah itu maka bisa dipertanyakan data yg
dibawa oleh korlap ini.
2. verifikasi jg bisa dari balasan sms, bila balasan sms mendukung berarti data yg dibawa
oleh kordes sudah benar tapi bila cacian atau menyampaikan sms tidak pernah merasa
mendukung berarti data yg dibawa korlap ini data palsu.

APDALIH PRO edisi pilkada dan integrasi dengan APDALIH PRO edisi PEMILU CALEG

Aplikasi ini didesain utk mengelola data timses dan data pemilih dan terintegrasi dengan data
DPT KPU, aplikasi ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan karena model kerja timses tiap daerah
bisa berbeda. kami memberikan support sampai pilkada selesai.

Karena aplikasi bisa di instal di laptop maka aplikasi masih bisa digunakan setelah pilkada
selesai, tapi kami tidak memberikan bantuan dukungan karena bantuan dukungan hanya sampai
pilkada selesai, dalam kasus ini sampai 27 juni 2018. aplikasi bisa digunakan untuk melihat
data2 lama dalam bentuk tabel angka, nama dan grafik.

Você também pode gostar