Você está na página 1de 4

1. apakah persamaan HS dan NHS ?

Jawab.

- Kelainan syaraf yang terjadi sifatnya mendadak


- terdapat gangguan fungsional otak fokal maupun global
- disebabkan oleh gangguan vaskular di otak.
- gangguannya dapat fokal maupun global.

faktor resiko usia 1% pada usia <60 tahun, kurang lebih 10% pada usia diatas 80
tahun, faktor resiko dm diabetes melitus dan tekanan darah tinggi, nyeri dada,
merokok dan stress psikologi.

2. bagaimana penanganan HIPERTENSI PADA YANG STROKE NON


HEMORAGGIC?

ambang batas sistolok >200 hingga 220 mmhg, sedangkan ambang batas diastolik
>110 hingga 120 mmhg. dimulainya dengan teapi anti hipertensi pada pasien yang
infark miokard, gagal jantung, gagal ginjal akut, atau ensefalopati hipertensif. dan
gunakan terapi trombolitik jika tekanan darah sistolik 180 mmhg atau lebih dan
tekanan darah diastolik 105 mmhg. pada pasien tersebut tekanan darah haruslah
diturunkan secara bertahap dan MAP tidak boleh turun dari 20 mmhg ( brott dan
bogusslavsky 2000)

manajement hipertensi dilakukan tanpa onat, kecuali MAP lebih dari 140 mmhg atau
tekanan darah sistolik lebih dari 220 mmhg, alasannya 1) ototregulasi sirkulasi
serebral di dalam dan di sekitar lesi iskemik terganggu dan aliran darahnya berubah
secara pasif seperti perubahan tekanan perfusi, 2) hampir semua kasus tekanan darah
turun dengan sendirinya dalam 1 atau 2 minggu, dan 3) bukti klinis yang
menunjukkan efek yang merugikan dari penurunan tekanan darah yaitu perluasan
infark.

pendekatan terhadap peningkatan tekanan darah dalam stroke iskemik akut


Tekanan darah
a. tidak memenuhi syarat untuk
terapi thrombolitik
Sistol <220 atau diastol <120 Lakukan pengamatan kecuali ada
keterlibatan organ akhir, seperti diseksi
aorta, AMI,edema pulmoner ,
ensefalopati hipertensif, tangani gejala
stoke seperti nyeri kepala, agitasi, mual
dan muntah

Tangani komplikasi stroke lain,


termaksud hipoksia, peningkatan TIK,
bangkitan atau hipoglikemia
Sistol >220 atau diastol <121-140 LABETOLOL 10-20 Mg IV selama 1-2
menit
Dapat mengulang atau menggandakan
setiap 10 menit (dosis maksimum 300
mg) atau
Nicardipine 5 mg/ jam IV sebagai dosis
awal, titrasi hingga efek yang diinginkan
tingkatan 2,5 mg/jam setiap 5 menit
hingga maksimum 15 mg/hari
Tujuannya adalah penurunan tekanan
darah 10-15%

Diastolik >140 Nitroprusside 0,5Ug/KG IV sebagai dosis


awal dengan monitoring tekanan darah
kontinyu.
Tujuan adalah penurunan tekanan darah
10-15%

Memenuhi syarat untuk terapi thrombolitik


pretreatment
Sistol >185 atau diastol >110 LABETOLOL 10-20 Mg IV selama 1-2
menit
Dapat mengulang satu kali lagi 1 atau
nitropaste 1-2 inci. atau infuse
nicardipine 5 mg/jam dititrasi 2,5 mg per
jam dengan interval 15 menit, dosis
maxsimum 15 mg/jam. jika tekanan darah
yang diinginkan telah tercapat kurangi
hingga 3mg/jam.
Jika tekanan darah tidak berkurang dan
dipertahankan pada tingkat yang
diinginkan (sistolik <185 dan diastolik
<110) jangan berikan rtPA
Monitor tekanan darah Periksa tekanan darah setiap 15 menit
selama 2 jam, kemudian tiap 30 menit
selama 6 jam, dan kemudian tiap 1 jam
selama 16 jam.

evidance based medicine dalam pelayanan medik untuk prevensi stroke ulang pada hipertensi

Faktor resiko Pernyataan Rekomendasi


Terapi antihipertensi CLASS I
direkomendasikan untuk mencegah LEVEL OF
stroke rekuren dan kejadian vaskuler EVIDENCE A
lainnya pada pasien yang pernah
HIPERTENSI
mengalami stroke iskemik atau TIA
diluar periode hiperakut (>24 jam)
Mengingat manfaat yang meluas pada CLASS I
pasien yang dengan aatau tanpa LEVEL OF
riwatay hipertensi, rekomendasi ini EVIDENCE B
harus dipertimbangkan untuk semua
pasien storeke iskemik dan TIA yang
akan dilakukan terapi penurunan
tekanan darah
Target dan penurunan tekanan darah CLASS I Ia
absolut tidak pasti dan bersifat LEVEL OF
individual, tetapi ada manfaat dengan EVIDENCE B
penurunan rata-rata ~10/5 mmHg
dan tingkat tekanan darah normal
telah didefenisikan <120/80 oleh JNC
VII
Beberapa modigikasi gaya hidup Class IIB
dihubungkan dengan penurunan Level of
tekanan darah dan harus dimasukkan evidence C
sebagai bagian dari pendekatan terapi
komperhesif antihipertensi,
modifikasi itu berupa restriksi garam,
penurunan BB, konsumsi buah-
buahan, sayur mayur dan diet rendah
lemak, olahraga aerobik dan
pembatasan alkohol
Regimen obat yang optimal masih
belum diketahui dengan pasti, tetapi
bukti yang ada mendukung
penggunaan diuretik dan kombinasi
diuretik dengan ACE-I
Pilihan obat dan target spesifik harus
dibuat secara individual berdasarkan
pada data klinis dan pertimbangan
yang ada serta karakteristik pasien
yang spesifik (seperti penyakit oklusif
serebrovaskuler ekstrakranial,
gangguan ginjal, penyakit jantung dan
DM
JNC-7 merekomendasikan penggunaan ACEI dan atau diuretik thiazde untuk prevensi
sekunder pada pasien yang pernah mengalami TIA atau stroke. juga menggunakan
golongan obat yang diberikan angiotensin receptor blocker/ARB (derivate sartan) atau
calcium channel blocker (CCB).

bagi pasien storke yang sebelumnya memiliki riwayat minum obat secara teratur
belum ada kepastian untuk memulai kembali pengobatan hipertensinya. tetapi
guideline dari AHA/ASA memperbolehkan pasien-pasien dengan stroke ringan dan
sedang dengan resiko kenaikan tekanan intrakranial yang rendah untuk meminum
kembali obat-obatan antihipertensi 24 jam setelah onset.
penanganan hipertensi pada stroke hemmoragic pada perdarahan intera kranial
diberika Interavena nicardipine dan dalam waktu 24 jam tekanan darah pasien
haruslah dipertahankan di tingkat sedang (kurang dari 160/90)

Você também pode gostar