Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Jawab.
faktor resiko usia 1% pada usia <60 tahun, kurang lebih 10% pada usia diatas 80
tahun, faktor resiko dm diabetes melitus dan tekanan darah tinggi, nyeri dada,
merokok dan stress psikologi.
ambang batas sistolok >200 hingga 220 mmhg, sedangkan ambang batas diastolik
>110 hingga 120 mmhg. dimulainya dengan teapi anti hipertensi pada pasien yang
infark miokard, gagal jantung, gagal ginjal akut, atau ensefalopati hipertensif. dan
gunakan terapi trombolitik jika tekanan darah sistolik 180 mmhg atau lebih dan
tekanan darah diastolik 105 mmhg. pada pasien tersebut tekanan darah haruslah
diturunkan secara bertahap dan MAP tidak boleh turun dari 20 mmhg ( brott dan
bogusslavsky 2000)
manajement hipertensi dilakukan tanpa onat, kecuali MAP lebih dari 140 mmhg atau
tekanan darah sistolik lebih dari 220 mmhg, alasannya 1) ototregulasi sirkulasi
serebral di dalam dan di sekitar lesi iskemik terganggu dan aliran darahnya berubah
secara pasif seperti perubahan tekanan perfusi, 2) hampir semua kasus tekanan darah
turun dengan sendirinya dalam 1 atau 2 minggu, dan 3) bukti klinis yang
menunjukkan efek yang merugikan dari penurunan tekanan darah yaitu perluasan
infark.
evidance based medicine dalam pelayanan medik untuk prevensi stroke ulang pada hipertensi
bagi pasien storke yang sebelumnya memiliki riwayat minum obat secara teratur
belum ada kepastian untuk memulai kembali pengobatan hipertensinya. tetapi
guideline dari AHA/ASA memperbolehkan pasien-pasien dengan stroke ringan dan
sedang dengan resiko kenaikan tekanan intrakranial yang rendah untuk meminum
kembali obat-obatan antihipertensi 24 jam setelah onset.
penanganan hipertensi pada stroke hemmoragic pada perdarahan intera kranial
diberika Interavena nicardipine dan dalam waktu 24 jam tekanan darah pasien
haruslah dipertahankan di tingkat sedang (kurang dari 160/90)