Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Affet Opat
Amallia Ramadhana
Anisya Maidina
Anius Wandik
Desi Wulandari
Ekasari Agusminta
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah,
Makalah tentang Angina Pectoris ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya. Adapun tujuan penulisan Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Keperawatan Dewasa 1
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala urusan kita. Aamiin.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
a. ANATOMI DAN FISIOLOGI JANTUNG
1. Anatomi Jantung.
Jantung adalah organ berotot dengan
empat ruang yang terletak dirongga
dada, dibawah perlindungan tulang
iga, sedikit kesebelah kiri sternum.
Jantung terdapat didalam sebuah
kantung longgar berisi cairan yang
disebut pericardium.
2. Fisiologi jantung
a. Fisiologi otot jantung : Terdiri dari tiga otot jantung yang utama
yaitu otot atrium, otot ventrikel dan serat otot khusus pengantar
rangsangan, sebagai pencetus rangsangan.
b. Elektrofisiologi sel otot jantung : Aktifitas listrik jantung merupakan
akibat dari perubahan permeabilitas membrane sel yang
memungkinkan pergerakan ion-ion melalui membrane tersebut.
c. Siklus jantung : Jantung mempunyai 4 popa yang terpisah. Dua
pompa primer atrium dan dua pompa tenaga ventrikel. Periode akhir
kontraksi jantung sampai akhir kontraksi berikutnya dinamakan
silkus jantung
B. TUJUAN
Untuk mengetahui lebih dalam tentang manajemen tenaga
keperawatan.Dapat memberikan pengetahuan yang luas terutama dalam
bidang manajemen tenaga keperawatan.
BAB 2
TEORITIS
A. DEFENISI
Angina pektoris adalah kumpulan gejala klinis berupa serangan nyeri dada
yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa berat di dada yang sering
menjalar ke lengan kiri. Nyeri dada tersebut biasanya timbul pada saat
melakukan aktivitas dan segera hilang bila aktivitas dihentikan. Nyeri
angina dapat menyebar ke lengan kiri, ke punggung, ke rahang atau ke
daerah perut, yang bisa disalahartikan sebagai gejala maag. (Diagnosis dan
terapi Kedokteran, 2001)
B. ETIOLOGI
Penyebab angina pektoris adalah
a. Suplai oksigen yang tidak mencukupi ke sel-sel otot-otot jantung
dibandingkan kebutuhan.
b. Ketika beraktivitas, terutama aktivitas yang berat, beban kerja jantung
meningkat. Otot jantung memompa lebih kuat.
c. Jika beban kerja suatu jaringan meningkat maka kebutuhan oksigen juga
meningkat; Oksigen ini dibutuhkan untuk menghasilkan energi kerja.
d. Jantung mendapatkan suplai oksigen dan nutrisi terutama dari pembuluh
darah koroner.
e. Saat beban jantung meningkat, pembuluh darah koroner akan melebar
untuk memberikan aliran darah yang adekuat bagi kebutuhan otot
jantung.
f. Namun jika pembuluh darah koroner mengalami kekakuan atau
menyempit, otot jantung tidak mendapatkan suplai oksigen yang
memadai bagi kerja jantung.
g. Otot jantung akan memproduksi jalur energy lain yang tidak
menggunakan oksigen. Jalur energy ini menghasilkan asam laktat yang
bersifat asam. Derajat keasaman otot jantung akan meningkat. Hal inilah
yang menimbulkan rasa nyeri.
h. Apabila kebutuhan energi jantung berkurang, ketika aktivitas
dihentikan, maka suplai oksigen menjadi adekuat dan otot kembali ke
proses wajar untuk membentuk energi. Proses ini tidak menghasilkan
asam laktat. Dengan hilangnya penimbunan asam laktat, maka nyeri
angina mereda. Dengan demikian, angina pektoris merupakan suatu
keadaan yang berlangsung singkat.
C. PATOFISIOLOGI
Angina pectoris merupakan sindrom klinis yang disebabkan oleh aliran
darah ke arteri miokard berkurang sehingga ketidakseimbangan terjadi
antara suplay O2 ke miokardium yang dapat menimbulkan iskemia yang
dapat mennimbulkan nyeri yang kemungkinan akibat dari perubahan
metabolisme aerobik menjadi anaerob yang menghasilkan asam laktat yang
merangsang timbulnya nyeri.
D. PATHWAY
Latihan Fisik
Kebutuhan O2 Jantung
Jantung Kekurangan O2
Nyeri
Kurang Pengetahuan
E. JENIS-JENIS ANGINA
Terdapat tiga jenis angina, yaitu :
1. Angina Stabil
Disebut juga angina klasik, terjadi jika pembuluh darah koroner
yang tidak dapat melebar untuk meningkatkan alirannya sewaktu
kebutuhan oksigen meningkat. Peningkatan kerja jantung dapat
menyertai aktivitas misalnya berolah raga atau naik tangga.
2. Angina prinzmetal (varian)
Terjadi tanpa peningkatan jelas beban kerja jantung dan pada
kenyataannya sering timbul pada waktu beristirahat atau tidur. Pada
angina prinzmetal terjadi spasme (penyempitan terus-menerus)
pembuluh darah koroner yang menimbulkan kekurangan oksigen
jantung di bagian hilir.
3. Angina tak stabil
Kombinasi angina stabil dengan angina prinzmetal ; dijumpai pada
individu dengan perburukan penyakit pembuluh darah koroner. Angina
ini biasanya menyertai peningkatan beban kerja jantung; hal ini
tampaknya terjadi akibat arterosklerosis koroner, yang ditandai oleh
plak yang tumbuh dan mudah mengalami penyempitan.
F. MANIFESTASI KLINIK
Gejala klinis :
Diagnosis seringkali berdasarkan keluhan nyeri dada yang mempunyai ciri
khas sebagai berikut :
a. Sering pasien merasakan nyeri dada di daerah sternum (tulang dada)
atau di bawah sternum (substernal), atau dada sebelah kiri dan kadang-
kadang menjalar ke lengan kiri, dapat menjalar ke punggung, rahang,
leher, atau ke lengan kanan. Nyeri dada juga dapat timbul di tempat lain
seperti di daerah ulu hati, leher, rahang, gigi, bahu.
b. Pada angina, nyeri dada biasanya seperti tertekan benda berat, atau
seperti di peras atau terasa panas, kadang-kadang hanya mengeluh
perasaan tidak enak di dada karena pasien tidak dapat menjelaskan
dengan baik, lebih-lebih jika pendidikan pasien kurang.
c. Nyeri dada pada angina biasanya timbul pada saat melakukan aktivitas,
misalnya sedang berjalan cepat, tergesa-gesa, atau sedang berjalan
mendaki atau naik tangga. Pada kasus yang berat, aktivitas ringan
seperti mandi atau menggosok gigi, makan terlalu kenyang, emosi,
sudah dapat menimbulkan nyeri dada. Nyeri dada tersebut segera hilang
bila pasien menghentikan aktivitasnya. Serangan angina dapat timbul
pada waktu istirahat atau pada waktu tidur malam.
d. Lamanya nyeri dada biasanya berlangsung 1-5 menit, kadang-kadang
perasaan tidak enak di dada masih terasa setelah nyeri hilang. Bila nyeri
dada berlangsung lebih dari 20 menit, mungkin pasien mendapat
serangan jantung dan bukan angina pektoris biasa.
e. Pada angina pektoris dapat timbul keluhan lain seperti sesak napas,
perasaan lelah, kadang-kadang nyeri dada disertai keringat dingin.
H. Penatalaksanaannya medik :
Pengobatan pada serangan akut, nitrogliserin sublingual 5 mg merupakan
obat pilihan yang bekerja sekitar 1-2 menit dan dapat diulang dengan
interval 3 - 5 menit.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a) Nyeri akut berhubungan dengan iskemik miokardium.
b) Ansietas berhubungan dengan respon patofisiologis dan ancaman
terhadap status kesehatan.
c) Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kodisi,
kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.
3. RENCANA KEPERAWATAN
4. EVALUASI
DIAGNOSA EVALUASI
Nyeri Akut Berhubungan Dengan S : Klien mengatakan sudah tidak
Iskemik Miokardium nyeri lagi.
O : Skala nyeri 1
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
Ansietas Berhubungan Dengan Respon S : Klien mengatakan perasaannya
Patofisiologis Dan Ancaman Terhadap sudah lebih baik, dan tidak
Status Kesehatan. merasakan cemas lagi.
O : Pasien terlihat rileks
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
Kurang Pengetahuan (Kebutuhan S : Klien mengatakan mengetahui
Belajar) Mengenai Kodisi, Kebutuhan tentang penyebab nyeri.
Pengobatan Berhubungan Dengan O : Klien dapat menjelaskan kembali
Kurangnya Informasi. tentang penyebab angina, hal – hal
yang harus di hindari untuk
mencegah serangan angina
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Angina pektoris adalah kumpulan gejala klinis berupa serangan nyeri dada
yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa berat di dada yang sering
menjalar ke lengan kiri. Nyeri dada tersebut biasanya timbul pada saat
melakukan aktivitas dan segera hilang bila aktivitas dihentikan. Nyeri
angina dapat menyebar ke lengan kiri, ke punggung, ke rahang atau ke
daerah perut, yang bisa disalahartikan sebagai gejala maag.