Você está na página 1de 14

PENGARUH Programmable Logic Controller (PLC)

UNTUK DUNIA INDUSTRI

Dosen Pengampu :

Disusun Oleh :

Muchadi

1501617075

Pendidikan Vokasional Teknik Elektro

Fakultas Teknik

Universitas Negeri Jakarta

2018

i
Cover …………………………………………………………………………....……….. i

Daftar Isi ……………………………………………………………………….........….... iv

Kata Pengantar ………………………………………………………….........…………. 1

I Pendahuluan ………………………………………………………..…..........…..……. 2

I.I Latar Belakang …………………………………………………........…………3

I.II Rumusan Masalah ……………………………………........…………………3

I.III Tujuan Pembahasan ………………………………......…………………… 5

II. Isi …………………………………………………………………………..........……… 7

II.I Pengenalan Kelurahan Randusari, Semarang Selatan ………...…….. 7

Kebudayaan ……………………………………………….................….. 8

Jumlah penduduk dan statistik …………………..........…..………… 9

Kebudayaan patrilineal pada masyarakat Kelurahan Randusari

………………………………………………………....................………. 10

II.II Patrilineal dan Teori Kelas ………………………………....…………… 22

Kebudayaan Patrilineal ………………………………….............…... 25

Marxisme di budaya masyarakat Kelurahan Randusari …......... 29

II.III Analisis ………….……………………………..................……….………

35
ii

III. Kesimpulan ……………………………………………………...…….......…….…

42

Saran ……………………………………………………………………….........……… 45

Penutup ………………………………………………………………........…………... 46

Daftar Pustaka ………………………………………………………........…………… 48


iii

 KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah tentang kekerasan Guru terhadap
Siswa.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan


bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.

Saya berharap semoga makalah tentang kekerasan Guru terhadap


Murid, ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan terhadap
pembaca.
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan industri dewasa ini, khususnya dunia industri di negara kita,
berjalan amat pesat seiring dengan meluasnya jenis produk-produk industri, mulai dari yang
digolongkan sebagai industri hulu sampai dengan industri hilir. Kompleksitas pengolahan
bahan mentah menjadi bahan baku, yang berproses baik secara fisika maupun secara kimia,
telah memacu manusia untuk selalu meningkatkan dan memperbaiki unjuk kerja sistem yang
mendukung proses tersebut, agar semakin produktif dan efisien. Salah satu yang menjadi
perhatian utama dalam hal ini ialah penggunaan sistem pengendalian proses industri (sistem
kontrol industri).
Dalam era industri modern, sistem kontrol proses industri biasanya merujuk pada
otomatisasi sistem kontrol yang digunakan. Sistem kontrol industri dimana peranan manusia
masih amat dominan (misalnya dalam merespon besaran-besaran proses yang diukur oleh
sistem kontrol tersebut dengan serangkaian langkah berupa pengaturan panel dan saklar-
saklar yang relevan) telah banyak digeser dan digantikan oleh sistem kontrol otomatis.
Sebabnya jelas mengacu pada faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi dan
produktivitas industri itu sendiri, misalnya faktor human error dan tingkat keunggulan yang
ditawarkan sistem kontrol tersebut. Salah satu sistem kontrol yang amat luas pemakaiannya
ialah Programmable Logic Controller (PLC). Penerapannya meliputi berbagai jenis industri
mulai dari industri rokok, otomotif, petrokimia, kertas, bahkan sampai pada industri tambang,
misalnya pada pengendalian turbin gas dan unit industri lanjutan hasil pertambangan.
Kemudahan transisi dari sistem kontrol sebelumnya (misalnya dari sistem kontrol berbasis
relay mekanis) dan kemudahan trouble-shooting dalam konfigurasi sistem merupakan dua
faktor utama yang mendorong populernya PLC ini.
Perkembangan teknologi yang begitu pesat sangat berpengaruh
pada kemajuan di bidang industri otomatisasi. Saat ini banyak industri-industri yang
beralih pada mesin-mesin otomatis daripada menggunakancara-
cara konvensional. Dengan adanya alat-alat otomatis tersebut pekerjaan industri akan
semakin mudah presisi, efektif dan efisien, dan produksi akan semakin bertambah.

2
1.2 RUMUSAN MASALAH

Penulis telah menyusun beberapa yang akan dibahas dalam makalah ini
antaralain
 Apa itu plc ?
 Pengertian Plc secara umum dan secara khusu ?
 Pemanfaatan plc dalam dunia industri ?

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN

1. Memahami lebih jauh tentang plc


2. Mampu mengetahui keunggulan tentang plc
3. Manfaat plc untuk dunia industri
3

A. Apa itu PLC dan Apa Fungsinya

Kata Programmable Logic Controller atau yang sering disingkat


dengan PLC seringkali kita temui beberapa tahun terakhir. Pada mulanya
alat ini digunakan untuk menggantikan sistem kontrol berbasis relay yang
tidak fleksibel dan mahal. Namun, apa sih sebenarnya yang dimaksud
dengan PLC, atau sekedar perangkat pengendali saja? Lalu apa fungsi
sebenarnya dari suatu Programmable Logic Controller itu? Nah, di dalam
topik ini akan kita ulas mengenai definisi dan fungsi dari PLC tersebut dari
berbagai sumber yang dapat dipercaya.
a. Apa itu PLC?
Berdasarkan namanya, konsep Programmable Logic Controller adalah sebagai
berikut:
1. Programmable, menunjukkan kemampuan untuk menyimpan program yang
telah dibuat ke dalam memory, yang dengan mudah dapat diubah-ubah fungsi
atau kegunaannya.
2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik
dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan,
mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur
proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.

menurut National Electrical Manufacturing Assosiation (NEMA), PLC


vrediprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi yang menjalankan fungsi-fungsi
spesifik seperti: logika, sekuen, timing, counting, dan aritmatika untuk mengontrol
suatu mesin industri atau proses industri sesuai dengan yang diinginkan.
PLC mampu mengerjakan suatu proses terus menerus sesuai variabel masukan dan
memberikan keputusan sesuai keinginan pemrograman sehingga nilai keluaran
tetap terkontrol.
Definisi lain menurut forumsains.com, PLC merupakan “komputer khusus”
untuk aplikasi dalam industri, untuk memonitor proses, dan untuk
menggantikan hard wiring control dan memiliki bahasa pemrograman sendiri.

Akan tetapi PLC berbeda dengan perangkat komputer karena dirancang untuk

instalasi dan perawatan oleh teknisi dan ahli listrik di industri yang tidak harus
mempunyai kemampuan elektronika tinggi dan memberikan kendali yang fleksibel
berdasarkan eksekusi instruksi logika.

Sedangkan menurut Capiel (1982), PLC adalah sistem elektronik yang


beroperasi secara digital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri,
dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan
secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik
seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk
mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O digital maupun analog
b. Kegunaan dan Fungsi PLC

Fungsi dan kegunaan dari PLC dapat dikatakan hampir tidak terbatas. Tapi dalam
prakteknya dapat dibagi secara umum dan khusus.

c. Fungsi Umum

Secara umum fungsi dari PLC adalah sebagai berikut :


1. Kontrol Sekuensial
Memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan
pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar
semua step / langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang
tepat.
2. Monitoring Plant
Memonitor suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan
mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol
(misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut ke
operator.
d. Fungsi Khusus

Sedangkan secara khusus, PLC mempunyai fungsi sebagai pemberi masukan


(input) ke CNC (Computerized Numerical Control) untuk kepentingan pemrosesan
lebih lanjut.
CNC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya jika
dibandingkan dengan PLC.

Perangkat ini, biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja,
moulding dan sebagainya.

B. Pemanfaatan Programmable Logic Controller (PLC) dalam Dunia Industr i

Perkembangan industri dewasa ini, khususnya dunia industri di negara kita, berjalan
amat pesat seiring dengan meluasnya jenis produk-produk industri, mulai dari apa
yang digolongkan sebagai industri hulu sampai dengan industri hilir. Kompleksitas
pengolahan bahan mentah menjadi bahan baku, yang berproses baik secara fisika
maupun secara kimia, telah memacu manusia untuk selalu meningkatkan dan
memperbaiki unjuk kerja sistem yang mendukung proses tersebut, agar semakin
produktif dan efisien. Salah satu yang menjadi perhatian utama dalam hal ini ialah
penggunaan sistem pengendalian proses industri (sistem kontrol industri).

Dalam era industri modern, sistem kontrol proses industri biasanya merujuk pada
otomatisasi sistem kontrol yang digunakan. Sistem kontrol industri dimana peranan
manusia masih amat dominan (misalnya dalam merespon besaran-besaran proses
yang diukur oleh sistem kontrol tersebut dengan serangkaian langkah berupa
pengaturan panel dan saklar-saklar yang relevan) telah banyak digeser dan
digantikan oleh sistem kontrol otomatis.

Sebabnya jelas mengacu pada faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi dan


produktivitas industri itu sendiri, misalnya faktor human error dan tingkat keunggulan
yang ditawarkan sistem kontrol tersebut. Salah satu sistem kontrol yang amat luas
pemakaiannya ialah Programmable Logic Controller (PLC). Penerapannya meliputi
berbagai jenis industri mulai dari industri rokok, otomotif, petrokimia, kertas, bahkan
sampai pada industri tambang, misalnya pada pengendalian turbin gas dan unit
industri lanjutan hasil pertambangan. Kemudahan transisi dari sistem kontrol
sebelumnya (misalnya dari sistem kontrol berbasis relay mekanis) dan kemudahan
trouble-shooting dalam konfigurasi sistem merupakan dua faktor utama yang
mendorong populernya PLC ini.

Artikel ini mecoba memberikan gambaran ringkas tentang PLC ini dari sudut
pandang piranti penyusunnya. Apakah Sebenarnya PLC itu? NEMA (The National
electrical Manufacturers Association) mendefinisikan PLC sebagai piranti elektronika
digital yang menggunakan memori yang bisa diprogram sebagai penyimpan internal
dari sekumpulan instruksi dengan mengimplementasikan fungsi-fungsi tertentu,
seperti logika, sekuensial, pewaktuan, perhitungan, dan aritmetika, untuk
mengendalikan berbagai jenis mesin ataupun proses melalui modul I/O digital dan
atau analog.

6
PLC merupakan sistem yang dapat memanipulasi, mengeksekusi, dan atau
memonitor keadaan proses pada laju yang amat cepat, dengan dasar data yang
bisa diprogram dalam sistem berbasis mikroprosesor integral. PLC menerima
masukan dan menghasilkan keluaran sinyal-sinyal listrik untuk mengendalikan suatu
sistem. Dengan demikian besaran-besaran fisika dan kimia yang dikendalikan,
sebelum diolah oleh PLC, akan diubah menjadi sinyal listrik baik analog maupun
digital,yang merupakan data dasarnya.. Karakter proses yang dikendalikan oleh
PLC sendiri merupakan proses yang sifatnya bertahap, yakni proses itu berjalan urut
untuk mencapai kondisi akhir yang diharapkan. Dengan kata lain proses itu terdiri
beberapa subproses, dimana subproses tertentu akan berjalan sesudah subproses
sebelumnya terjadi. Istilah umum yang digunakan untuk proses yang berwatak
demikian ialah proses sekuensial (sequential process). Sebagai perbandingan,
sistem kontrol yang populer selain PLC, misalnya Distributed Control System (DCS),
mampu menangani proses-proses yang bersifat sekuensial dan juga kontinyu
(continuous process) serta mencakup loop kendali yang relatif banyak.

Piranti Penyususnan PLC


PLC yang diproduksi oleh berbagai perusahaan sistem kontrol terkemuka saat ini
biasanya mempunyai ciri-ciri sendiri yang menawarkan keunggulan sistemnya, baik
dari segi aplikasi (perangkat tambahan) maupun modul utama sistemnya. Meskipun
demikian pada umumnya setiap PLC (sebagaimana komputer pribadi Anda yang
cenderung mengalami standarisasi dan kompatibel satu sama lain) mengandung
empat bagian (piranti) berikut ini:

1. Modul Catu daya.


2. Modul CPU.
3. Modul Perangkat Lunak.
4. Modul I/O.

1. Modul Catu Daya (Power Supply: PS)


PS memberikan tegangan DC ke berbagai modul PLC lainnya selain modul
tambahan dengan kemampuan arus total sekitar 20A sampai 50A, yang sama
dengan battery lithium integral (yang digunakan sebagai memory backup).
Seandainya PS ini gagal atau tegangan bolak balik masukannya turun dari nilai
spesifiknya, isi memori akan tetap terjaga. PLC buatan Triconex, USA, yakni Trisen
TS3000 bahkan mempunyai double power supply yang berarti apabila satu PS-nya
gagal, PS kedua otomatis akan mengambil alih fungsi catu daya sistem.

2. Modul CPU
Modul CPU yang disebut juga modul kontroler atau prosesor terdiri dari dua bagian:

Prosesor berfungsi:
mengoperasikan dan mengkomunikasikan modul-modul PLC melalui bus-bus serial
atau paralel yang ada.
Mengeksekusi program kontrol.
7
Memori, yang berfungsi:
Menyimpan informasi digital yang bisa diubah dan berbentuk tabel data, register
citra, atau RLL (Relay Ladder Logic), yang merupakan program pengendali proses.

Pada PLC tertentu kadang kita jumpai pula beberapa prosesor sekaligus dalam satu
modul, yang ditujukan untuk mendukung keandalan sistem. Beberapa prosesor
tersebut bekerja sama dengan suatu prosedur tertentu untuk meningkatkan kinerja
pengendalian. Contoh PLC jenis ini ialah Trisen TS3000 mempunyai tiga buah
prosesor dengan sistem yang disebut Tripple Redundancy Modular.

Kapasitas memori pada PLC juga bervariasi. Trisen TS3000, misalnya, mempunyai
memori 384 Kbyte (SRAM) untuk program pengguna dan 256 Kbyte (EPROM) untuk
sistem operasinya. Simatic S5 buatan Siemens mempunyai memori EPROM
16Kbyte dan RAM 8 Kbyte. PLC FA-3S Series mempunyai memori total sekitar 16
Kbyte. Kapasitas memori ini tergantung penggunaannya dan seberapa jauh Anda
sebagai mengoptimalisasikan ruang memori PLC yang Anda miliki, yang berarti pula
tergantung seberapa banyak lokasi yang diperlukan program kontrol untuk
mengendalikan plant tertentu. Program kontrol untuk pengaliran bahan bakar dalam
turbin gas tentu membutuhkan lokasi memori yang lebih banyak dibandingkan
dengan program kontrol untuk menggerakkan putaran mekanik robot pemasang
bodi mobil pada industri otomotif. Suatu modul memori tambahan bisa juga
diberikan ke sistem utama apabila kebutuhan memori memang meningkat.

Modul Program Perangkat Lunak PLC mengenal berbagai macam perangkat lunak,
termasuk State Language, SFC, dan bahkan C. Yang paling populer digunakan ialah
RLL (Relay Ladder Logic). Semua bahasa pemrograman tersebut dibuat
berdasarkan proses sekuensial yang terjadi dalam plant (sistem yang dikendalikan).
Semua instruksi dalam program akan dieksekusi oleh modul CPU, dan penulisan
program itu bisa dilakukan pada keadan on line maupun off line. Jadi PLC dapat
bisa ditulisi program kontrol pada saat ia mengendalikan proses tanpa mengganggu
pengendalian yang sedang dilakukan. Eksekusi perangkat lunak tidak akan
mempengaruhi operasi I/O yang tengah berlangsung.

Modul I/O
Modul I/O merupakan modul masukan dan modul keluaran yang bertugas mengatur
hubungan PLC dengan piranti eksternal atau periferal yang bisa berupa suatu
komputer host, saklar-saklar, unit penggerak motor, dan berbagai macam sumber
sinyal yang terdapat dalam plant.

Modul masukan
Modul masukan berfungsi untuk menerima sinyal dari unit pengindera periferal, dan
memberikan pengaturan sinyal, terminasi, isolasi, maupun indikator keadaan sinyal
masukan. Sinyal-sinyal dari piranti periferal akan di-scan dan keadaannya akan
dikomunikasikan melalui modul antarmuka dalam PLC.

Beberapa jenis modul masukan di antaranya:

Tegangan masukan DC (110, 220, 14, 24, 48, 15-30V) atau arus C(4-
20mA).
Tegangan AC ((110, 240, 24, 48V) atau arus AC (4-20mA).
Masukan TTL (3-15V).
Masukan analog (12 bit).
Masukan word (16-bit/paralel).
Masukan termokopel.
Detektor suhu resistansi (RTD).
Relay arus tinggi.

Relay arus rendah.


Masukan latching (24VDC/110VAC).
Masukan terisolasi (24VDC/85-132VAC).
Masukan cerdas (mengandung mikroprosesor).
Masukan pemosisian (positioning).
Masukan PID (proporsional, turunan, dan integral).
Pulsa kecepatan tinggi.
Dll.
Modul keluaran
Modul keluaran mengaktivasi berbagai macam piranti seperti aktuator hidrolik,
pneumatik, solenoid, starter motor, dan tampilan status titik-titik periferal yang
terhubung dalam sistem. Fungsi modul keluaran lainnya mencakup conditioning,
terminasi dan juga pengisolasian sinyal-sinyal yang ada. Proses aktivasi itu tentu
saja dilakukan dengan pengiriman sinyal-sinyal diskret dan analog yang relevan,
berdasarkan watak PLC sendiri yang merupakan piranti digital. Beberapa modul
keluaran yang lazim saat ini di antaranya:

Tegangan DC (24, 48, 110V) atau arus DC (4-20mA)


Tegangan AC (110, 240V) atau arus AC (4-20mA).
Keluaran analog (12-bit).
Keluaran word (16-bit/paralel)
Keluaran cerdas.
Keluaran ASCII.
Port komunikasi ganda.
Dengan berbagai modul di atas PLC bekerja mengendalikan berbagai plant yang
kita miliki. Mengingat sinyal-sinyal yang ditanganinya bervariasi dan merupakan
informasi yang memerlukan pemrosesan saat itu juga, maka sistem yang kita miliki
tentu memiliki perangkat pendukung yang mampu mengolah secara real time dan
bersifat multi tasking,. Anda bayangkan bahwa pada suatu unit pembangkit tenaga
listrik misalnya, PLC Anda harus bekerja 24 jam untuk mengukur suhu buang dan
kecepatan turbin, dan kemudian mengatur bukaan katup yang menentukan aliran
bahan bakar berdasarkan informasi suhu buang dan kecepatan di atas., agar
didapatkan putaran generator yang diinginkan! Pada saat yang sama sistem
pelumasan turbin dan sistem alarm harus bekerja baik baik di bawah pengendalian

9
PLC! Suatu piranti sistem operasi dan komunikasi data yang andal tentu harus kita
gunakan. Teknologi cabling, pemanfaatan serat optik, sistem operasi berbasis real
time dan multi tasking semacam Unix, dan fasilitas ekspansi yang memadai untuk
jaringan komputer merupakan hal yang lazim dalam instalasi PLC saat ini.
10

Você também pode gostar