Você está na página 1de 10

Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (2): 25 - 34

ISSN : 0852-3681
E-ISSN : 2443-0765
©Fakultas Peternakan UB, http://jiip.ub.ac.id/

Molasses: dampak negatif pada ruminansia


Yanuartono, Alfarisa Nururrozi, Soedarmanto Indarjulianto, Hary Purnamaningsih, dan
Slamet Rahardjo
Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah
Mada. Jl. Fauna No.2, Karangmalang, Depok, Sleman. 55281 Yogyakarta
Tel: +62-274-560862, Fax +62-274-560861

Corresponden author : yanuartono20@yahoo.com

ABSTRACT: Molasses is a by-product or end product of sugar cane (Saccharum offic-


cinarum L.) or sugar-beet (Beta vulgaris L. var. Conditiva) resulting from the manufac-
ture of raw or refined sugar and consisting of structural sugars, hemicelluloses and min-
erals. It is mainly used to improve appetite of animals or add extra energy when prices
of molasses are lower than that of other energy sources. Molasses can be a key ingredi-
ent for cost effective management of feeds and pastures. Supplementing poor quality
feeds with molasses will increase feed intake and improve palatability. However, mo-
lasses can be toxic if fed at ad libitum or free for choice, therefore, it is recommended
that molasses should be supplemented in a restrictive form. These molasses poisoning
papers and the negative impacts arose from long-standing studies because the poisoning
is now rare. However, although this time is rare but did not close the possibility will ap-
pear again, Especially if given in an uncontrolled amount. Thus, this paper aims to re-
mind users of molasses in the livestock industry to be wiser in their use.

Key words: Key words: molasses, sugar cane, palatability, toxic

PENDAHULUAN um (K), magnesium (Mg), natrium


Molasses pada awalnya adalah (Na), klor (Cl), dan sulfur (S) yang
istilah yang digunakan untuk berbagai tinggi tetapi fosfor (P) serta protein
produk samping yang berasal dari kasar sangat rendah (Chapman et al.,
tanaman dengan kandungan gula yang 1965; Curtin, 1973, Senthilkumar et al.,
tinggi, berbentuk cairan kental serta 2016). Dengan demikian, meskipun
berwarna coklat gelap. Akan tetapi kekurangan P, molasses tetap merupa-
istilah tersebut saat ini lebih banyak kan sumber energi dan mineral yang
digunakan sebagai produk samping dari baik jika digunakan sebagai suplemen
tanaman tebu atau bit (Perez, 1983). Di pakan ternak. Selain itu, molases sering
Indonesia, Molasses hasil pengolahan ditambahkan ke dalam ransum untuk
gula tebu tersebut dikenal dengan nama meningkatkan palatabilitas (Verma,
tetes tebu. Molases mengandung 1997), aktivitas mikroba rumen, sintesis
sukrosa, glukosa, fruktosa dan rafinosa protein mikroba dan menurunkan
dalam jumlah yang besar serta sejumlah jumlah unsur debu dalam pakan kering
bahan organik non gula (Baker, 1981; (Perry et al., 1999; daCosta et al.,
Valli et al., 2012). Molasses memiliki 2015). Namun demikian, molasses akan
kandungan mineral kalsium (Ca), kali- berdampak negatif jika pemberiannya

DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.02.04 25
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (2):25 – 34

pada ternak tidak terkontrol atau ber- ber mineral dan energi bentuk cair (Zaid
lebihan. Dampak negatif tersebut antara et al., 2013). Molasses juga sangat ber-
lain adalah bersifat toksik jika diberikan manfaat untuk digunakan sebagai
secara ad libitum sehingga pemberiann- suplemen diet ruminansia karena mem-
ya harus dibatasi. Keracunan molasses iliki palatabilitas yang tinggi dan har-
untuk pertama kalinya tercatat di Kuba ganya murah serta dapat diberikan
pada saat diberikan dalam jumlah yang kepada ternak dalam berbagai bentuk
berlebihan di peternakan sapi (Preston dan proporsi (Senthilkumar et al.,
and Willis 1974). Selain bersifat toksik, 2016). Penggunaan molasses pada
dampak pemberian molasses dalam usaha peternakan telah dilakukan dalam
jumlah yang berlebihan dapat men- kurun waktu yang lama karena mampu
imbulkan berbagai penyakit antara lain meningkatkan performa ternak secara
ketosis subklinis (Losada and Preston, umum. Menurut Sano et al. (1999) dan
1974), penurunan produksi susu (Ghe- Reyed and El-Diwany (2007) penamba-
dini et al., 2016), gangguan reproduksi han molasses pada pakan ternak mampu
dan diare (Yan et al., 1997). Sampai meningkatkan kecernaan serat dan
saat ini, di Indonesia jarang sekali atau asupan pakan namun sebaliknya
bahkan sama sekali tidak ada laporan menurunkan urea nitrogen. Secara garis
tentang keracunan molasses. Kejadian besar, sampai saat ini molasses di-
tersebut bukan tidak ada akan tetapi manfaatkan sebagai sumber energi ben-
kemungkinan karena kurangnya tuk cair yang sangat efektif dan efisien
pengamatan atau pengalaman dalam pada ruminansia. Menurut Preston
mendiagnosa kasus tersebut sehingga (1987), penambahan molasses pada
terabaikan. Tulisan ini bertujuan untuk tingkat rendah (<20% bahan kering pa-
mengulas dampak negatif dari molasses kan) ke dalam pakan basal memiliki
karena molasses sampai saat ini peran saling melengkapi sebagai sub-
digunakan secara luas sebagai bagian strat untuk mikroorganisme dalam ru-
dari pakan ternak. men, namun demikian, jika konsentrasi
molasses melampaui 20% maka akan
PENGGUNAAN MOLASSES DA- terjadi kompetisi dengan pakan basal
LAM USAHA PETERNAKAN dalam penyediaan substrat bagi
Molasses sebenarnya memiliki mikroorganisme rumen.
manfaat yang besar dan dapat Hasil berbagai penelitian
digunakan untuk berbagai macam menunjukkan bahwa molasses dapat
tujuan. Molasses digunakan secara luas digunakan sebagai tambahan pada pa-
sebagai sumber karbon untuk denitrifi- kan ternak dalam berbagai cara. Molas-
kasi, fermentasi anaerobik (Pazouki et ses dapat digunakan sebagai pakan ter-
al., 2000), pengolahan limbah aerobik nak secara langsung dengan cara
(Gouda et al., 2001), dan diaplikasikan dicampurkan pada pakan konsentrat
pada pelestarian lingkungan perairan (Hunter, 2012; Assefa et al., 2013), hi-
(Thakare et al., 2013; Tansengco et al., jauan (Nayigihugu et al., 1995; Broder-
2016). Selain pemanfaatan tersebut di- ick and Radloff, 2004), limbah per-
atas, molasses juga digunakan dalam tanian/jerami (Biswas et al., 2010; Kab-
industri makanan manusia (Bakhiet and iru et al., 2015; Alam et al., 2016),
Al-Mokhtar, 2015) maupun industri pe- ataupun melalui proses fermentasi pada
ternakan dari jumlah yang kecil untuk pembuatan pembuatan silase (Baurhoo
mengurangi partikel debu dalam pakan and Mustafa, 2014; Trivedi and Shah,
sampai jumlah yang besar sebagai sum- 2014) dan bahan dasar pembuatan

DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.02.04 26
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (2):25 – 34

UMMB (Mubi et al., 2013; Hatungima- Gejala keracunan molasses yang lain
na and Ndolisha 2015; Yanuartono et adalah gangguan syaraf dan kebutaan
al., 2016). akibat dari nekrosis pada otak (Edwin et
al., 1979). Nekrosis pada otak tersebut
TOKSISITAS MOLASSES kemungkinan disebabkan oleh pasokan
energi ke otak yang terganggu akibat
Kejadian keracunan molasses
defisiensi enzim transketolase pirofosfat
yang kemudian dilanjutkan dengan
yang berfungsi untuk metabolisme glu-
penelitian difokuskan pada keracunan
kosa lebih lanjut (Losada and Preston
molasses banyak dilakukan pada peri-
1973; Rowe et al., 1977). Penelitian
ode tahun 1960-1980, sehingga saat ini
yang lain menyatakan bahwa penyebab
jarang muncul penelitian dengan tema
terjadinya nekrosis otak pada keracunan
tersebut diatas. Hal tersebut kemung-
molasses disebabkan oleh defisiensi thi-
kinan disebabkan oleh sedikitnya kasus
amin (Edwin and Jackman 1982; Gould
yang muncul karena sistem pemberian
1998), asupan sulfat yang berlebihan
pakan dengan penambahan molasses
dan rendahnya asupan air sehingga
yang lebih terukur. Penelitian-penelitian
mengakibatkan keracunan Na (Gould
setelah tahun tahun tersebut lebih ban-
1998), tingginya konsentrasi asam le-
yak difokuskan pada dampak negatif
mak volatil rantai panjang (Dunlop and
molasses tanpa menunjukkan gejala
Bueno 1979) dan terjadinya hambatan
klinis, seperti pengaruh terhadap pen-
oksidasi piruvat (Mella et al., 1976).
ampilan reproduksi dan produksi susu.
Namun demikian, dugaan akibat
Keracunan molasses biasanya
defisiensi vitamin pada keracunan mo-
terjadi pada peternakan dengan sistem
lasses bertentangan dengan hasil
pemberian serat yang terbatas tetapi
penelitian sebelumnya oleh Losada et
memperoleh molasses ad libitum se-
al. (1971) yang memberikan sejumlah
hingga menunjukkan gejala-gejala atau
besar thiamin intra muskuler maupun
sindrom yang disebut sebagai keracunan
intra ruminal ternyata tidak mampu
molasses (Rowe et al., 1977). Namun
melindungi dari nekrosis otak. Menurut
demikian, menurut Senthilkumar et al.
Gould (1988), bila lesi pada otak dapat
(2016), istilah keracunan molasses han-
diidentifikasi, maka sejumlah kemung-
ya digunakan pada ternak yang men-
kian penyebab perlu menjadi pertim-
gonsumsi molasses dalam jumlah yang
bangan. Identifikasi tersebut perlu
sangat besar. Contoh klasik dari kera-
didukung dengan pemeriksaan labora-
cunan molasses yang berdampak sangat
toris dan studi epidemiologi secara
buruk pada ternak adalah yang terjadi di
lengkap.
Kuba (Preston and Willis 1974). Losa-
Campuran molasses dengan urea
da and Preston (1973) dan Borroto
juga dapat mengakibatkan keracunan
(2015) menyatakan bahwa toksisitas
jika diberikan secara ad libitum sehing-
molasses kemungkinan disebabkan oleh
ga asupan mencapai 300 g/hari (misal-
perubahan pola fermentasi rumen, se-
nya pada sapi perah 500 bobot kg yang
bagai konsekuensi dari penurunan
mengkonsumsi 10 kg /hari campuran
asupan pakan dan kurangnya hijauan
molase/urea). Meskipun sebenarnya ja-
dalam diet. Gejala klinis yang muncul
rang ada risiko toksisitas urea karena
akibat keracunan molasses tersebut
kandungan gula dalam molasses dan
meliputi penurunan suhu tubuh, kele-
amonia dari urea dengan cepat
lahan, air liur berlebihan, peningkatan
digunakan untuk pertumbuhan mikroba
respirasi dan hewan terlihat seperti ma-
dalam rumen. Toksisitas hanya akan
buk (Pate, 1983; Rowe et al., 1977).

DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.02.04 27
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (2):25 – 34

terjadi jika urea tidak tercampur secara Penurunan produksi susu tersebut
merata atau jika campuran tersebut diduga akibat dari pemberian jumlah
memiliki kadar air yang tinggi sehingga molasses yang tinggi. Tingginya kadar
mendorong hewan untuk meminum da- gula dalam molasses mengakibatkan
ripada menjilat campuran tersebut penurunan kapasitas pencernaan serat
(Preston, 1987). dan selanjutnya merubah pemanfaatan
nitrogen dan pola sintesis mikroba ru-
DAMPAK MOLASSES PADA men yang bertanggung jawab terhadap
PRODUKSI SUSU perubahan dalam produksi susu (Trivedi
Hasil penelitian Trivedi and and Shah, 2014).
Shah (2014) menunjukan bahwa Sebaliknya, hasil penelitian oleh
penambahan molasses dengan konsen- Broderick and Radloff (2004) menun-
trasi 0,5-0,6 kg pada pakan basal berupa jukkan penambahan molasses pada si-
silase, konsentrat dan premiks mineral lase alfalfa tidak menunjukkan peru-
selama 108 hari mengakibatkan bahan, namun jika pemberian molasses
penurunan produksi susu dan penampi- melampaui 6% akan menurunkan
lan sapi perah secara umum. Hasil produksi susu. Namun demikian hasil
penelitian tersebut didukung oleh Wood penelitian Baurhoo and Mustafa (2014)
(1990) dan Martel et al. (2011) yang menyatakan bahwa penambahan molas-
menyatakan bahwa pemberian molasses ses pada silase alfalfa tidak menunjuk-
sampai dengan 5% dari jumlah pakan kan perubahan produksi susu pada sapi
menyebabkan penurunan produksi susu. perah. Penelitian oleh Morales et al.
Hasil penelitian Ghedini et al. (2016) (1989) menunjukkan bahwa penamba-
juga menunjukkan penurunan produksi han molasses pada diet 35% haylase
susu secara linier. Pemberian molasses alfalfa akan menurunkan produksi susu,
bertingkat mengakibatkan penurunan tetapi penambahan pada diet 65%
produksi susu mulai dari 0% haylase alfalfa tidak berpengaruh ter-
(18.9/kg/hari), 4% (18.0/kg/hari), 8% hadap produksi.
(17.8kg/hari), dan 12% (16.8 kg/hari). Sebuah studi kasus yang dil-
Dampak negatif molasses dari akukan oleh Soder et al. (2012) di
penelitian tersebut kemungkinan Amerika Serikat menunjukkan bahwa
disebabkan oleh jumlah pemberian gula pemberian molasses cair sebagai satu-
yang mendekati batas ambang yang satunya sumber tambahan energi pada
direkomendasikan untuk sapi perah fase sapi perah dengan pakan basal hijauan
menyusui, terutama pada tingkat suple- memperlihatkan hasil yang tidak konsis-
mentasi molasses sebesar 12%. ten dalam produksi susu dan perfor-
Hasil penelitian yang sedikit manya. Hasil penelitian dan studi kasus
berbeda ditunjukkan oleh Huhtanen diatas menunjukkan bahwa pengaruh
(1987), pemberian pakan 9 kg/hari si- penambahan molasses tinggi pada
lase rumput dan 6 kg/hari konsentrat produksi susu tidak konsisten. Hasil
yang ditambah dengan molasses yang tidak konsisten tersebut kemung-
1kg/hari molasses dari bahan kering kinan terkait dengan perbedaan kompo-
akan mengakibatkan peningkatan sisi bahan pakan basal, stadium me-
produksi susu dari 23.3kg/hari menjadi nyusui, dan rasio pemberian antara hi-
24.0 kg/hari. Namun demikian, jauan dengan konsentrat. Dengan
produksi susu akan menurun dibanding- demikian masih diperlukan penelitian
kan dengan kontrol jika penambahan penelitian terhadap konsekuensi pem-
molasses ditingkatkan menjadi 2kg/hari. berian pakan ternak dengan penamba-

DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.02.04 28
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (2):25 – 34

han molasses dalam jangka waktu yang Hasil peneltitian Yan et al. (1997)
panjang guna mengetahui dampak menunjukkan bahwa sapi perah laktasi
sesungguhnya pada ternak. mampu mengonsumsi molasses sampai
6-9 kg/ dari bahan kering per hari (375
DAMPAK NEGATIF MOLASSES g/kg bahan kering molasses dalam pa-
LAIN PADA TERNAK kan) meskipun kemudian dapat
Pada awalnya, sekitar tahun mengakibatkan diare. Molasses diduga
1960, molasses hanya diketahui dapat juga dapat mengakibatkan kejadian
menyebabkan keracunan yang dikenal bloat pada ruminansia. Kandungan mo-
dengan istilah molasses toxicity tetapi lasses yang tinggi dalam pakan diduga
dampak lain yang merugikan pada saat menyebabkan pertumbuhan yang ber-
itu tidak pernah teramati. Selama lebihan dari mikroba dalam rumen se-
pertengahan tahun 1990an, insiden sin- hingga mengakibatkan peningkatan
drom keracunan kronis dilaporkan ter- sekresi mucilaginous (Jarrige and
jadi pada sapi potong dan sapi perah Beranger, 1992). Harris et al. (1981)
yang dikelola dengan baik dari berbagai menyatakan bahwa molasses merupa-
daerah di Afrika Selatan. Manifestasi kan bahan pakan yang mudah difermen-
klinis dari sindrom tersebut adalah tasi dalam rumen. Pemberian dalam
penurunan produksi, penurunan keke- jumlah besar akan mengakibatkan pen-
balan, peningkatan gangguan repro- ingkatan fermentasi mikroba sehingga
duksi, gangguan ketidak seimbangan mengakibatkan produksi gas yang ber-
mineral yang ditandai dengan pem- lebihan. Produksi gas yang berlebihan
besaran kelenjar tiroid. Sindrom terse- tersebut diduga dapat mengakibatkan
but diduga terkait dengan penggunaan bloat pada ternak ruminansia. Sebuah
molasses dan produk asal molasses penelitian telah dilakukan untuk mem-
yang digunakan pada peternakan terse- bandingkan efek 2 sumber karbohidrat
but dan sindrom tersebut mirip dengan tambahan pada kejadian bloat sapi
endocrine disruptive syndrome (EDCs) dengan alfalfa sebagai pakan basal.
(Masgoret et al., 2009). Istilah EDCs Hasil penelitian tersebut menunjukkan
sendiri adalah substansi eksogen atau bahwa kejadian bloat meningkat lebih
campurannya yang mampu merubah dari 2 kali lipat pada sapi yang diberi
fungsi sistem endokrin sehingga dapat tambahan molasses dibandingkan
mengakibatkan dampak merugikan bagi dengan penambahan barley. Hasil terse-
kesehatan manusia maupun hewan but kemungkinan disebabkan karena
(Frische et al., 2013). Masgoret et al. barley berbentuk bijian sehingga akan
(2009) mengamati potensi molasses da- difermentasi lebih lambat jika
lam mengakibatkan gangguan endokrin. dibandingkan dengan molasses (Majak
Dalam penelitiannya, meskipun molas- et al., 2001).
ses menunjukkan kemungkinan Pemberian molasses yang ber-
gangguan endokrin in vitro, data in vivo lebihan menurut Mamak et al. (2015)
menunjukkan bahwa molasses tidak dapat mengakibatkan dermatitis pada
berdampak negatif pada endokrin sapi. sapi perah. Hasil penelitiannya menun-
Penelitian dengan hewan coba oleh jukkan bahwa pemberian molasses yang
Rahiman and Pool (2016) menunjukkan berlebihan dapat mengakibatkan peru-
bahwa pemberian molasses pada mencit bahan perubahan pada parameter bio-
BALB/c dalam jangka panjang kemung- kimiawi seperti penurunan glukosa, na-
kinan berdampak imunosupresif karena trium, kalsium, magnesium dan asam
menurunkan respon imun humoral. urat. Perubahan biokimiawi tersebut

DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.02.04 29
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (2):25 – 34

kemungkinan berperan dalam perkem- Feed Manufacturers Assoc. Ar-


bangan dermatitis. Hasil penelitian ter- lington, VA.
sebut didukung penelitian penelitian
sebelumnya oleh Thoefner et al. (2004) Bakhiet, S.E.A., and Al-Mokhtar, E.A.I.
dan Yeruham et al. (1999) yang menya- 2015. Production of Citric Acid
takan bahwa pemberian berlebihan oli- by Aspergillus niger Using Sug-
gofruktose ataupun karbohidrat yang arcane Molasses as Substrate.
mudah dicerna dapat mengakibatkan Jordan Journal of Biological
laminitis maupun dermatitis pada sapi. Sciences. 8 (3): 211- 215. ISSN
1995-6673
KESIMPULAN
Baurhoo, B., and A. Mustafa. 2014.
Saat ini keracunan akibat penggunaan
Short communication: Effects of
molases sebagai tambahan pakan pada
molasses supplementation on
ternak ruminansia sudah tidak pernah
performance of lactating cows
terjadi atau terdeteksi. Namun demikian
fed high-alfalfa silage diets. J.
masih ada kemungkinan terjadinya
Dairy Sci. 97:1072–1076. doi:
keracunan molasses jika dicampur
10.3168/jds.2013-6989.
dengan urea dan jumlahnya melampaui
batas yang dianjurkan pada Biswas, M.A.A., Hoque, M.N., Kibria,
penggunaannya sebagai pakan tamba- M.G., Rashid, M.H., and Akhter,
han pada ruminansia. Perlu dilakukan M.M. 2010. Field trial and
penelitian lebih lanjut yang menyangkut demonstration of urea molasses
dampak molasses jika diberikan bersa- straw technology of feeding lac-
ma sama dengan pakan basal yang tating animals. Bangladesh Re-
sangat bervariasi. search Publications Journal.
3(4): 1129-1132. ISSN: 1998-
DAFTAR PUSTAKA 2003
Alam, M.K., Ogata, Y., Sato, Y., and
Sano, H. 2016. Effects of Rice Borroto, O.G. 2015.Ruminant digestive
Straw Supplemented with Urea physiology as research subject at
and Molasses on Intermediary the Instituto de Ciencia Animal
Metabolism of Plasma Glucose for fifty years. Cuban Journal of
and Leucine in Sheep. Asian Agriculltural Science 49 (2):
Australas. J. Anim. Sci. 29 (4): 179-188. ISSN:2079-3480
523-529. doi:
10.5713/ajas.15.0358. Broderick, G. A., and Radloff, W. J.
2004. Effect of Molasses Sup-
Assefa, D., Nurfeta, A., and Banerjee, plementation on the Production
S. 2013. Effects of molasses lev- of Lactating Dairy Cows Fed
el in a concentrate mixture on Diets Based on Alfalfa and Corn
performances of crossbred heifer Silage. J. Dairy Sci. 87
calves fed a basal diet of maize (9):2997–3009. DOI:
stover. Journal of Cell and Ani- 10.3168/jds.S0022-
mal Biology. 7(1): 1-8. DOI: 0302(04)73431-1
10.5897/JCAB12.054
Chapman, H.L., Kidder, R.W., Koger,
Baker, P. 1981. Proc. AFMA Eleventh M., Crockett, J.R., and Mepher-
Ann. Liquid Feed Symp. Amer. son, W.K. 1965. Black Strap
molasses for beef cows. Fla.

DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.02.04 30
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (2):25 – 34

Agr. Eep. Sta. Bull. 701. 309.


19681405936 doi.org/10.1016/j.toxlet.2013.03.
004
Curtin, L.V. 1973. Effect of processing
on the nutritional value of mo- Ghedini, C.P., Brito, A.F., Reis, S.F.,
lasses. in: Effect of processing Moura, D.C., Oliveira, A.S.,
on the nutritional value of feeds. Santana, R.A.V., and Pereira,
NationalAcademy of science. A.B.D. 2016. Liquid Molasses
Washington, D.C. Decreases Production Linearly
and Changes Enterolactone
da Costa, D.A., de Souza, C.L., Saliba, Concentrations as a Corn Meal
E.O.S., and Carneiro, J.D. 2015. Substitute in Organic Dairy
By-products of sugar cane indus- Cows Fed Flaxseed Meal. Pro-
try in ruminant nutrition. Int. J. ceedings of the Organic Agricul-
Adv. Agric. Res. 3: 1-9. ISSN ture Research Symposium Pacif-
2053-1265 ic Grove, CA, January 20, 2016.
Dunlop, R.H., and Bueno, L. 1979. Mo- Gouda, M.K., Swellam, A.E., and
lasses neuro-toxicity and higher Omar, S.H. 2001. Production of
volatile fatty acids in sheep. An- PHB by a Bacillus megaterium
nals of Veterinary Research 10 strain using sugarcane molasses
(2/3): 462–464. HAL Id: hal- and corn steep liquor as sole
00901214 carbon and nitrogen sources.
Microbiol. Res. 156 (3): 201–
Edwin, E.E., Makson, L.M., Shreeve, J.,
207. DOI:10.1078/0944-5013-
Jackman, R., and Carroll, P.J.
00104
1979. Diagnostic aspects of
cerebrocortical necrosis. Veteri- Gould, D.H. 1998. Polioencephalomali-
nary Record. 104 (1):4–8. cia. Journal of Animal Science
PMID:433105 76, 309–314.
doi:10.2527/1998.761309x
Edwin, E.E., and Jackman, R. 1982.
Ruminant thiamine requirement Harris, L.E., Kearl, L.C., and
in perspective. Veterinary Re- Fonnesbeck, P.V. 1981. A ra-
search Communications 5 (1): tionale for naming feeds. Bulle-
237–250. tin 501. Inter. Feedstuffs Inst.,
doi:10.1007/BF02214990 Utah Agr. Res. Sta., Utah State
Univ., Logan, Ut. 636 H241
Frische, T., Bachmann, J., Frein, D.,
Juffernholz, T., Kehrer, A., Hatungimana, E., and Ndolisha, P.
Klein, A., Maack, G., Stock, F., 2015. Effect of Urea Molasse
Stolzenberg, H.C., Thierbach, Block Supplementation on
C., Walter-Rohde, S. 2013. Iden- Growth Performance of Sheep.
tification, assessment and man- International Journal of Novel
agement of “endocrine disrup- Research in Life Sciences. 2 (3):
tors” in wildlife in the EU sub- 38-43. ISSN 2394-966X
stance legislation Discussion pa-
per from the German Federal Huhtanen, P. 1987. The effect of dietary
Environment Agency (UBA). inclusion of barley, unmolassed
Toxicology Letters. 223(3): 306- sugar beet pulp and molasses on

DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.02.04 31
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (2):25 – 34

milk production, digestibility Majak, W., Hall, J.W., And Mcallister,


and digesta passage in dairy T.A. 2001. Practical measures
cows given silage based diet. J. for reducing risk of alfalfa bloat
Agric. Sci. (Camb.) 59:101–120. in cattle. J. Range Manage. 54
(4): 490–493.
Hunter, R.A. 2012. High-molasses diets
for intensive feeding of cattle. Mamak, N., Balkan, B.M., Temizsoylu,
Animal Production Science, 52: M.D., and Sevgisunar, N.S.
787–794. 2015. Pathological and Bio-
doi.org/10.1071/AN11178 chemical Findings of the Cows
with Dermatitis Fed with Exces-
Jarrige, R., and Beranger, C. 1992. Beef sive Molasses. Acta Scientiae
cattle production. Amsterdam Veterinariae, 43. 1278: 1-6.
Netherlands: Elsevier Science ISSN 1679-9216
Publishers. 487.
Martel, C.A., Titgemeyer, E.C.,
Kabiru, M.M., Addah, W., and Lipaya Mamedova L. K., and Bradford,
N.P. 2015. Growth Response of B. J. 2011. Dietary molasses in-
Djallonké Sheep Supplemented creases ruminal pH and enhanc-
with Urea-Treated Rice Straw in es ruminal biohydrogenation
the Dry Season A short commu- during milk fat depression. J.
nique. Ghana Journal of Sci- Dairy Sci. 94 (8): 3995–4004.
ence, Technology and Develop- doi: 10.3168/jds.2011-4178.
ment 3 (1): 77-79. ISSN: 2343-
6727 Masgoret, M.S., Botha, C.J.,. Myburgh,
J.G., Naudé, T.W., Prozesky, L.,
Losada, H., Dixon, F., and Preston, T.R. Naidoo, V., Van Wyk, J.H.,
1971. Thiamine and molasses Pool, E.J., And Swan, G.E.
toxicity. 1. Effect with rough- 2009. Molasses as a possible
age-free diets. Revista. Cubana cause of an “endocrine disrup-
Ciencia Agricola (English Edi- tive syndrome” in calves.
tion).5(3):369-378. Record Onderstepoort Journal of Veter-
Number : 19721407589 inary Research, 76 (2): 209–225.
PMID: 20698441
Losada, H., and Preston, T.R. 1973. Ef-
fect of forage on performance, Mella, C.M., Perez-Oliva, O., and
content of the reticulo-rumen Loew, F.M. 1976. Induction of
and VFA in rumen and caecum bovine polioencephalomalacia
of calves fed diets based on mo- with a feeding system based on
lasses-urea. Canadian Journal of molasses and urea. Canadian
Agricultural Science 7: 185– Journal of Comparative Medi-
190. cine 40 (1): 104–110.
PMCID: PMC1277526
Losada, H., and Preston, T. R. 1974.
Effects of final or hightest mo- Mubi, A. A., Kibon, A. And Moham-
lasses on molasses toxicity. Cu- med, D. 2013. Formulation and
ban Journal of Agricultural Sci- production of multinutrient
ence 8:11-20. blocks for ruminants in the guin-
ea savanna region of nigeria.
Agric. Biol. J. N. Am., 4(3):205-

DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.02.04 32
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (2):25 – 34

215. tive systems using in vitro and in


doi:10.5251/abjna.2013.4.3.205. vivo methods. Iran J Basic Med
215 Sci; 19:1125-1130.
PMCID: PMC5110661
Nayigihugu, V., Kellogg, D.W., John-
son, Z.B., Scott, M. and An- Reyed, R.M., and El-Diwany, A. 2007.
schutz, K.S. 1995. Effects of Molasses as bifidus promoter on
Adding Levels of Molasses on bifidobacteria and lactic acid
Composition of Bermudagrass bacteria growing in skim milk.
(Cynodon dactylon) Silage. J. Internet J Microbiol, 5 (1):1-8.
Animal Sc., 73. Suppl.1: 200.
Rowe, J. B., Bobadilla, M., Angela Fer-
Pate, F.M. 1983. Molasses in beef nutri- nandez, A., Encarnacion, J. C.,
tion. Molasses in Animal Nutri- and Preston,T. R. 1977. Molas-
tion, National Feed Ingredients ses Toxicity In Cattle: Rumen
Association, West Des Moines, Fermentation And Blood Glu-
Iowa. cose Entry Rates Associated
With This Condition. Trop Anim
Pazouki, M., Felse, P., Sinha, J., and Prod 4(1): 78-89.
Panda, T. 2000. Comparative
studies on citric acid production Sano, H., Takebayashi, A., Kodama, Y.,
by Aspergillus niger and Can- Nakamura, K., Ito, H., Arino, Y.,
dida lipolytica using molasses Fujita, T., Takahashi, H., and
and glucose. Bioprocess Engi- Ambo, K. 1999. Effects of feed
neering, 22(4): 353-361. DOI: restriction and cold exposure on
10.1007/PL00009115 glucose metabolism in response
to feeding and insulin in sheep.
Perez, R. 1983. Molasses. Tropical J. Anim. Sci., 77(9): 564-2573.
Feeds and Feeding Systems.1-7 doi:10.2527/1999.7792564x
Perry, T.W., Cullison, A.E. and Low- Senthilkumar, S., Suganya, T., Deepa,
rey, R.S. 1999. Feeds and feed- K., Muralidharan, J., and
ing, 5th ed. Upper Saddle River, Sasikala, K. 2016. Supplementa-
N.J. Prentice Hall. tion Of Molasses In Livestock
Feed. International Journal of
Preston, T. R. and Willis, M. B. 1974.
Science, Environment and Tech-
Intensive beef production, sec-
nology, 5 (3): 1243 – 1250.
ond edition. Pergamon Press,
ISSN 2278-3687
Oxford, UK.
Soder, K. J., Hoffman, K., Chase, L.E.,
Preston, T.R. 1987. Molasses as animal
and Rubano, M.D. 2012. “Case
feed. An overview. In FAO Ex-
Study: Molasses as the primary
pert Consultation on Sugarcane
energy supplement on an organic
as Feed. (ed. R. Sansoucy, G.
grazing dairy farm”. The Profes-
Aarts and T.R. Preston). FAO
sional Animal Scientist: 28:234–
Rome. 198-213.
243.
Rahiman, F., and Pool, E.J. 2016. The
Tansengco, M.L., Herrera, D.L., and
effect of sugar cane molasses on
Tejano, J.C. 2016. Treatment of
the immune and male reproduc-
Molasses-Based Distillery

DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.02.04 33
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 27 (2):25 – 34

Wastewater in a PilotScale An- Wood, B. L. 1990. Dietary effects on


aerobic Sequencing Batch Reac- milk protein in dairy cows. Ph.D.
tor (ASBR). Electronic Journal thesis, University of Glasgow.
of Biology, 12(4): 367-377.
ISSN 1860-3122 Yan, T., Roberts, D. J., and Hig-
ginbotham, J. 1997. The effects
Thakare, P.B., Chaudhary, M.D., and. of feeding high concentrations of
Pokal, W.K. 2013. Physico- molasses and supplementing
Chemical Characterisation of with nitrogen and unprotected
Molasses and its Effects on the tallow on intake and perfor-
Growth of Abelmoschus esen- mance of dairy cows. Animal
lentus (Lady’s Finger). World Science, 64 (01): 17-24.
Applied Sciences Journal 21 (6): doi:10.1017/S135772980001551
869-872. DOI: 4
10.5829/idosi.wasj.2013.21.6.28
04 Yanuartono, Indarjulianto, S., Purna-
maningsih, H., and Raharjo, S.
Thoefner, M.B., Pollitt, C.C., Van Eps, 2015. Evaluasi Klinis dan La-
A.W., Milinovich, G.J., Trott, boratoris pada Kejadian Sapi
D.J., Wattle, O., and Andersen, Ambruk Tahun III. Laporan
P.H. 2004. Acute Bovine Lami- Penelitian. Penelitian Unggulan
nitis: A new induction model us- Perguruan Tinggi (PUPT), Ke-
ing alimentary oligofructose mentrian Riset, Teknologi, dan
overload. Journal of Dairy Sci- Pendidikan Tinggi.
ence. 87(9): 2932-2940.
DOI:10.3168/jds.S0022- Yeruham, I., Avidar, Y., Bargai, U.,
0302(04)73424-4 Adin, G., Frank, D., Perl, S. and
Bogin, E. 1999. Laminitis and
Trivedi, S., and Shah. S. 2014. The Ef- dermatitis in heifers associated
fect of Cane molasses on Cow with excessive carbohydrate in-
Milk Productivity. International take: skin lesions and biochemi-
Journal of Current Engineering cal findings. The Journal of the
and Technology, 4 (6): 2347- South African Veterinary Asso-
5161. E-ISSN 2277 – 4106, P- ciation. 70(4): 167-
ISSN 2347 – 5161 171. DOI 10.4102/jsava.v70i4.7
90
Valli,V., Gomez-Caravaca, ́A.M., DiN-
unzio, M., Danesi, F., Caboni, Zaid, A.A., Olasunkanmi, A.O., Bello,
M. F., and Bordoni, A. 2012. R.A 2013. Inclusion effect of
Sugar Cane and Sugar Beet Mo- graded levels of molases in the
lasses, Antioxidant-rich Alterna- diet of Clarias gariepinus juve-
tives to Refined Sugar. J. Agric. nile. Int. J. Fish. Aquaculture,
Food Chem. 60: 12508-12515. 5(7):172-176. DOI:
dx.doi.org/10.1021/jf304416d 10.5897/IJFA11.055
Verma, D.N., 1997. A Text Book of An-
imal Nutrition, 1st Ed. R. 814,
New Rajinder nagar, New Delhi.

DOI : 10.21776/ub.jiip.2017.027.02.04 34

Você também pode gostar