Você está na página 1de 4

Analisis Sintesis Tindakan Kompres Hangat/Water Tepid Sponge

Pada An. A Di Ruang Anggrek


RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen

Hari : Kamis
Tanggal : 8 November 2018
Jam : 12.55 WIB
A. Keluhan Utama
Anak A berusia 19 bulan mengeluh demam
B. Diagnosa Medis
Pneumonia
C. Diagnosa Keperawatan
Hipertermi b.d proses penyakit
D. Data Fokus
DS: Ibu pasien mengatakan anak demam, batuk pilek 3 hari yang
lalu, 2 hari yang lalu diberikan obat bodrexin
DO:
- Suhu 380C
- Badan teraba panas
- Akral hangat
- Mukosa kering

E. Dasar Pemikiran
Dengan diberikan kompres hangat diharapkan pembuluh darah di
sekitar lokasi kompres dapat dilatasi dan melancarkan sirkulasi
darah, sehingga nyeri dapat berkrang dan panas tubuh dapat
berevaporasi dengan lebih cepat.
Pemberian tindakan kompres hangat dimaksudkan untuk
memberikan sinyal ke hipothalamus melalui sumsum tulang
belakang. Ketika reseptor yang peka terhadap panas di
hipothalamus dirangsang, maka sistem efektor mengeluarkan

1
sinyal yang memulai berkeringat dan vasodilatasi perifer.
Perubahan ukuran pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor
pada medulla oblongata dari tangkai otak, dibawah pengaruh
hipothalamik bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi.
Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan pembuangan / kehilangan
energi panas melalui kulit meningkat (berkeringat), diharapkan akan
terjadi penurunan suhu tubuh sehingga mencapai keadaan normal
kembali (Asmadi. 2008).

F. Prinsip Tindakan Keperawatan


Fase Orientasi
1. Memberi salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan langkah prosedur
5. Menanyakan kesiapan pada keluarga

Fase Kerja
Peralatan
1. Waslap atau handuk kecil
2. Perlak
3. Kom berisi air hangat 40-60°c
4. Sarung tangan

Prosedur pelaksanaan

1. Mencuci tangan
2. Menutup sampiran
3. Memakai handscone
4. Memasang pengalas dibawah tubuh
5. Mencelupkan waslap dan mengusapkan ke seluruh tubuh

2
6. Melakukan tindakan tersebut beberapa kali
7. Mengkaji perubahan suhu tubuh setiap 15-20 menit
8. Menghentikan prosedur bila suhu tubuh mendekati normal
9. Mengeringkan dengan handuk
10. Merapikan kembali peralatan dan membuang sampah
11. Melepaskan sarung tangan
12. Merapikan pasien
13. Menanyakan kenyamanan pasien
14. Mencuci tangan
Fase Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan
2. Merapikan pasien
3. Merapikan alat
4. Berpamitan
G. Analisis Tindakan
Dengan diberikannya kompres hangat ini, panas tubuh dan rasa
nyeri pasien dapat berkurang. Kompres hangat berefek dilatasi
pembuluh darah di sekirat lokasi kompres, hal ini dapat
memperlancar sirkulasi darah dan meningkatkan evaporasi, juga
memberikan rasa nyaman dan mengurangi nyeri.

H. Bahaya Dilakukannya Tindakan


Tindakan ini akan bahaya apabila di lakukan pada kulit yang terlalu
tipis, mudah iritasi, dan memiliki alergi terhadap kompres hangat.
Jangan lakukan kompres hangat pada daerah luka karena akan
memperlama proses pengerigan luka.

I. Tindakan Keperawatan Lain yang Dilakukan


1. Mengukur TTV
2. Mengkaji tanda-tanda infeksi
3. Kolaborasi pemberian antipiretik

3
J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan
S: Ibu pasein mengatakan panas tubuh anaknya berkurang
O:
- Suhu 37,50C
- Badan teraba hangat
- Akral hangat
A: masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi

K. Evaluasi diri
Saya sudah melakukannya sesuai standar operasional yang ada.

L. Daftar pustaka

Asmadi. 2008. Tehnik Prosedural Keperawatan : Konsep Aplikasi


Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta : Salemba Medika
Nurarif.A.H.2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA NIC NOC. Jogjakarta : MediAction

Mengetahui,
Mahasiswa Praktikan, Pembimbing Klinik/CI

Jannatun Nikmah H.N.


NIM. P27220018239

Você também pode gostar