Você está na página 1de 3

Analisa Modal Usaha Ternak Kambing

Bila dilihat dari segi harga, meskipun sama-sama hewan akikah atau qurban, tapi harga daging kambing
tetap saja lebih dari harga sapi. Harga juga menentukan perawatan tentunya. Perawatan ternak kambing
bisa dibilang lebih mudah dari usaha ternak sapi. Tentu saja hal ini membuat modal yang dibutuhkan
untuk pakan ternak, bibit, dan usaha kambing lebih kecil jika dibandingkan dengan usaha ternak sapi.
Sehingga banyak sekali pengusaha ternak kambing yang merasa merugi, sebaliknya seringkali mereka
justru menghasilkan banyak pundi-pundi dari hasil usaha ternak kambing.

Perlunya Anda menghitung secara rinci analisa usaha ternak kambing agar usahanya berjalan lancar,
terencana, dan tidak mengalami pembengkakan biaya di tengah jalan. Seorang pemula juga harus lebih
disiplin untuk melihat acuan catatan perencanaan agar tidak mengalami kerugian nantinya. Perhitungan
modal usaha ternak kambing dapat dihitung dengan dari kebutuhan kandang, bibit, pakan, dan
perawatan kesehatan kambing. Perawatan kambing bibit anakan sampai dapat dijual membutuhkan
waktu selama 9 bulan. Perhitungan tersebut dapat dianalisa modalnya sebagai berikut:

Bibit kambing anakan sebanyak 10 ekor = Rp 2.000.000

Pembuatan kandang sederhana dan peralatan tambahan = Rp. 3.000.000

Jenis pakan tumbuhan hijauan per bulan = Rp 60.000 x 9 = Rp 540.000,00

Pemberian pakan tambahan konsentrat per bulan= Rp. 120.000 x 9 = Rp 1.080.000

Total pengeluaran = Rp 6.620.000

Perkiraan Untung dari Usaha Ternak Kambing

Keuntungan usaha ternak kambing sangat menjanjikan dan sangat mencengangkan serta menggiurkan
lho ! Analisanya sebagai berikut:

Harga penjualan kambing = Rp. 1.300.000 x 10 = Rp.13.000.000,00

Untung = Rp 13.000.000 – Rp 6.620.000 = Rp 6.380.000,00


Asumsinya selama 1 periode perawatan ternak kambing selama 9 bulan Anda akan mendapatkan
keuntungan sebesar Rp 6.380.000,00. Ini masih perkiraan kasar belum dihitung jika kambing betina
melahirkan anak, sebab selama 1 tahun sekali pada umumnya kambing betina akan melahirkan anak.
Tentu pendapatan atau keuntungannya akan bertambah. Tentu keuntungan yang bisa dinikmati setelah
balik modal seutuhnya. Sehingga Anda dapat mengelola pendapatan dengan baik.

Tips Mengelola Ternak Kambing dan Menjalankan Usahanya

1. Tentukan Tujuan Anda Beternak Kambing

Sebelum Anda memutuskan diri untuk beternak kambing, ada baiknya Anda menentukan tujuan
mengapa Anda memilih ternak kambing. Jenis kambing apa yang akan Anda pilih bergantung dengan
tujuan beternak. Misalnya Anda akan menjual susu kambing berarti Anda perlu membeli kambing
dengan jenis Kaligesing sebagai kategori kambing perah. Apabila Anda berniat untuk menjual kambing
yang dimanfaatkan dagingnya berarti Anda dapat memilih kambing jenis gibas, a Garut, boer, merino,
jawa randu, dan etawa pedaging. Setiap kambing dengan jenis kambing tertentu memiliki harga berbeda.
Jadi perkiraan analisa usaha ternak kambing tersebut ialah yang pada umumnya untuk kambing daging.

2. Pembuatan dan Perawatan Kambing

Pastikan kandang sesuai dengan lahan. Apabila luas ya buat yang besar tapi jika luas tanah terbatas ya
buat saja secara efektif. Material kandang kambing yang paling sederhana bisa menggunakan bambu.
Tapi jika Anda berani menambah modal dari modal tersebut bisa menggunakan kayu dan baja ringan.
Ukuran kandang harus nyaman untuk gerak kambing. Bersihkan kambing secara rutin dari kotoran yang
menumpuk. Meskpun sederhana tapi pastikan kandangnya mengandung unsur estetika agar ketika
difoto dan dipasarkan kambing yang dirawat dalam kandang yang baik tentunya memiliki nilai jual yang
lebih.

3. Perhatikan Pakan Kambing


Berikan kambing dengan pakan hijauan yang memiliki nutrisi baik dengan menggunakan tumbuhan
hijauan baik rumput, ampas tahu, dan makanan tambahan lainnya yang dapat meningkatkan
pertumbuhan kambing. Berikan obat atau vitamin agar kambing juga terhindar dari berbagai penyakit.

Serius Mau Usaha Ternak Kambing?

Bagaimana sobat? Tertarik untuk menjalankan usaha ternak kambing? Setidaknya perkiraan tersebut
ialah hitungan kasar ya. Bisa berubah jika Anda memilih jenis kambing yang berbeda jenis dan apabila
kambing menghasilkan keturunan atau anakan tentu hasil jual juga akan bertambah. Jika Anda tidak mau
merawat sendiri kambingnya melainkan membayar pekerja juga tentunya akan menambah modal yang
harus Anda keluarkan.

Setiap harga yang kami utarakan tersebut ialah harga perkiraan yang bisa saja berbeda. Hanya saja kami
ingin memberikan saran pada Anda bahwa memang menjadi pebinis kambing pun perlu analisa atau
perhitungan perencanaan yang matang sehingga Anda dapat mengelola usaha dengan baik. Perkiraan
juga memberikan gambaran bagi Anda bagaimana menjadi pebisnis yang lebih siap.

Mengingat banyak sekali pengusaha yang akhirnya gulung tikar karena tidak ada analisa perencanaan
yang baik sebelumnya. Simpulannya ialah modal Anda dapat kembali selama 1 periode perawatan
kambing selama 9 bulan. Kalau mau serius usaha kambing harus tahan dengan baunya ya! (hehe).

Você também pode gostar