Você está na página 1de 9

HTTP://ELEARNING.FAQIH.

NET/2010/07/MAKALAH-BAHASA-INDONESIA-
PARAGRAF.HTML
JUMAT 16 SEPTEMBER 2011, 10.59
MAKALAH-BAHASA INDONESIA-PARAGRAF
SELASA, 06 JULI 2010

Makalah bahasa Indonesia ini membahas mengenai PARAGRAF.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Selama ini dalam membuat suatu paragraf sudah dilaksanakan dengan cukup baik.
Dalam membuat suatu paragraf kita harus mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhi
dalam sebuah paragraf. Paragraf yang akan dibuat harus dapat mempunyai kepaduan
antara paragraf yang lain. Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat
secara logis dan melalui ungkapan-ungkapan pengait antar kalimat. Disini kita di tuntut
agar mampu membuat suatu paragraph dengan baik dan benar sesuai dengan
kaedahnya.

1.2 Batasan Masalah


1. mengetahui pengertian paragraph
2. Syarat-syarat dalam membuat suatu paragraph
3.pembagian paragraph menurut jenisnya
4. mengembangkan suatu paragraph
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui syarat-syarat
yang harus diperhatikan dalam membuat suatu paragraph. Dapat mengetahui macam-
macam paragraf dan dapat mengembangkan suatu paragraph dengan baik dan
benar.Jadi dengan penulisan makalah ini kita dapat melatih kita dalam membuat suatu
paragraf yang baik sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam suatu paragraph.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENDAHULUAN

Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik.
Kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai
keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut.Sebuah paragraf mungkin
terdiri atas sebuah kalimat, mungkin terdiri atas dua buah kalimat, mungkin juga lebih
dari dua buah kalimat.
Contoh sebuah paragraf :
Sampah selamanya selalu memusingkan. Berkali-kali masalahnya diseminarkan dan
berkali-kali pula jalan pemecahannya dirancang. Namun, keterbatasan-keterbatasan
yang kita miliki tetap menjadikan sampah sebagai masalah yang pelik. Pada waktu
seminar-seminar itu berlangsung, penimbunan sampah terus terjadi. Hal ini
mengundang keprihatinan kita karena masalah sampah banyak sedikitnya mempunyai
kaitan dengan masalah pencemaran air dan banjir. Selama pengumpulan pengangkutan,
pembuangan akhir, dan pengolahan sampah itu belum dapat dilaksanakan dengan baik,
selama itu pula sampah menjadi masalah.
Paragraf ini terdiri atas enam kalimat. Semua kalimat itu membicarakan soal sampah.
Oleh sebab itu, paragraf itu mempunyai topik ”masalah sampah” karena pokok
permasalahan dalam paragraf itu adalah masalah sampah.
Dalam tulisan-tulisan lain mungkin kita menjumpai topik paragraf,
seperti:
a. peranan bahasa dalam kehidupan;
b. penyebab kebakaran hutan:
c. manfaat koperasi;
d. Tragedi Semanggi;
e. kehidupan di ruang angkasa;
f. Trisakti sebagai karnpus reformasi.
Topik paragraf adalah pikiran utama di dalam sebuah paragraf. Semua pembicaraan
dalam paragraf itu terpusat pada pikiran utama ini. Pikiran utama itulah yang menjadi
topik persoalan atau pokok pembicaraan. Oleh sebab itu, ia kadang-kadang disebut juga
gagasan pokok di dalam sebuah paragraf. Dengan demikian, apa yang menjadi pokok
pembicaraan dalam sebuah paragraf, itulah topik paragraf.

2.2. Syarat-Syarat Paragraf


Paragraf yang baik harus memiliki dua ketentuan, yaitu kesatuan paragraf dan kepaduan
paragraf.
a) Kesatuan Paragraf
Dalam sebuah paragraf terdapat hanya satu pokok pikiran. Oleh sebab itu, kalimat-
kalimat yang membentuk paragraf perlu ditata secara cermat agar tidak ada satu pun
kalimat yang menyimpang dari ide pokok paragraf itu. Kalau ada kalimat yang
menyimpang dari pokok pikiran paragraf itu, paragraf menjadi tidak berpautan, tidak
utuh. Kalimat yang menyimpang itu harus dikeluarkan dari paragraf. Perhatikan paragraf
di bawah ini.
Jateng sukses, Kata-kata ini meluncur gembira dari pelatih regu Jateng setelah selesai
pertandingan final Kejurnas TinjuAmatir, Minggu malam, di Gedung Olahraga Jateng,
Semarang. Kota Semarang terdapat di pantai utara Pulau Jawa, ibu kota Propinsi Jateng.
Pernyataan itu dianggap wajar karena yang diimpi-impikan selama ini dapat terwujud,
yaitu satu medali emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu. Hal itu ditambah
lagi oleh pilihan petinju terbaik yang jatuh ke tangan Jateng. Hasil yang diperoleh itu
adalah prestasi paling tinggi yang pemah diraih oleh Jateng dalam arena seperti itu.
Dalam paragraf itu kalimat ketiga tidak menunjukkan keutuhan paragraf. Oleh sebab itu,
kalimat tersebut harus dikeluarkan dari paragraf.
b) Kepaduan Paragraf
Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan secara logis dan melalui
ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait kalimat. Urutan yang logis akan terlihat dalam
susunan kalimat-kalimat dalam paragraf itu. Dalam paragraf itu tidak ada kalimat yang
sumbang atau keluar dari permasalahan yang dibicarakan

Pengait Paragraf
Agar paragraf menjadi padu digunakan pengait paragraf, berupa :
1) Ungkapan penghubung transisi,
2) Kata ganti, atau
3) Kata kunci (pengulangan kata yang dipentingkan).
Ungkapan pengait antar kalimat dapat berupa penghubung/transisi.
1.) Beberapa Kata Transisi
1. Hubungan tambahan : lebih lagi, selanjutnya, tambah pula, di samping itu,
lalu, berikutnya,demikian pula, begitu juga, di
samping itu, lagi pula.
2. Hubungan pertentangan : akan tetapi, namun, bagaimanapun, walaupun
demikian, sebaliknya, meskipun begitu, lain
halnya.
3. Hubungan perbandingan : sama dengan itu, dalam hal yang demikian, sehubungan
dengan Itu.
4. Hubungan akibat : oleh sebab itu, jadi, akibatnya, oleh karena itu, maka, oleh
sebab itu
5. Hubungan tujua : untuk itu, untuk maksud itu
6. Hubungan singkatan : singkatnya, pendeknya, akhirnya, pada umumnya, dengan
kata lain,Sebagai simpulan.
7. Hubungan waktu : sementara itu, segera setelah itu, beberapa saat kemudian
8. Hubungan tempat : berdekatan dengan itu
Paragraf di bawah ini memperlihatkan pemakaian ungkapan pengait antarkalimat yang
berupa ungkapan penghubung transisi.
Belum ada isyarat jelas bahwa masyarakat sudah menarik tabungan deposito mereka.
Sementara itu, bursa efek Indonesia mulai goncang dalam menampung serbuan para
pemburu saham. Pemilik-pemilik uang berusaha meraih sebanyak-banyaknya saham
yang dijual di bursa. Oleh karena itu, bursa efek berusaha menampung minat pemilik
uang yang menggebu-gebu. Akibatnya, indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam
tempo cepat melampaui angka 100 persen. Bahkan, kemarin IHSG itu meloncat ke
tingkat 101,828 persen,
Dengan dipasangnya pengait antarkalimat sementara itu, oleh karena itu, akibatnya, dan
bahkan dalam paragraf tersebut, kepaduan paragraf terasa sekali, serta urutan kalimat-
kalimat dalam paragraf itu logis dan kompak.
2) Kata Ganti
Ungkapan pengait paragraf dapat juga berupa kata ganti, baik kata ganti orang maupun
kata ganti yang lain.
(1) Kata Ganti Orang
Dalam usaha memadu kalimat-kalimat dalam suatu paragraf, kita banyak menggunakan
kata ganti orang. Pemakaian kata ganti ini berguna untuk menghindari penyebutan nama
orang berkali-kali. Kata ganti yang.dimaksud adalah saya, aku, ku, kita, kami (kata ganti
orang pertama), engau,kau, kamu, mu,kamu sekalian (kata ganti orang kedua),’ dia, ia,
beliau, mereka, dan nya (kata ganti orang ketiga). Hal ini dapat kita lihat pada contoh
berikut ini.
Rizal, Rustam, dan Cahyo adalah teman sekolah sejak SMA hingga perguruan tinggi. Kini
mereka sudah menyandang gelar dokter dari sebuah universitas negeri di Jakarta.
Mereka merencanakan mendirikan suatu poliklinik lengkap dengan apoteknya. Mereka
menghubungi saya dan mengajak bekerja sarna, yaitu saya diminta menyediakan
tempatnya karena kebetulan saya memiliki sebidang tanah yang letaknya strategis,
Saya menyetujui permintaan mereka.
Kata mereka dipakai sebagai pengganti kata Rizal, Rustam, dan Cahyo agar nama orang
tidak disebutkan berkali-kali dalam satu paragraf. Penyebutan nama orang yang berkali-
kali dalam satu Paragraf akan menimbulkan kebosanan serta menghilangkan keutuhan
paragraf. Hal ini dapat dilihat dalam kalimat di bawah ini.
Hajjah Utamiwati adalah ketua majelis taklim di desa ini. Rumah Hajjah Utamiwati
terletak dekat masjid Nurul Ittihad.
Pengulangan Hajjah Utamiwati akan menimbulkan kesan kekurang paduan dua kalimat
itu. Kesannya akan lain jika kalimat itu diubah sebagai berikut.
Hajjah Utamiwati adalah ketua majelis taklim di desa ini. Rumahnya terletak dekat
masjid Nurul Ittihad.
Bentuk -nya dalam kalimat di atas adalah bentuk singkat kata ganti orang ketiga, yaitu
Hajjah Utamiwati. Dengan demikian, kepadu kalimat-kalimat itu dapat kita rasakan.
Penggunaan kata ganti orang ketiga tunggal, beliau, dapat dilihat pada kalimat berikut
ini.
Ibu Sud adalah pencipta lagu empat zaman yang sangat produktif. Beliau telah
menciptakan tidak kurang dari dua ratus buah lagu.
Semua kata ganti orang hanya dapat menggantikan nama orang dan hal-hal yang
dipersonifikasikan. Kalirnat berikut itu memperlihatkan hal yang dipersonifikasikan dari
subjek kalimat. Oleh sebab itu, kalimat ini masih dibenarkan.
Pada tahun yang lalu India dilanda kelaparan. Ia mengharapkan uluran tangan negara
lain.
Sudah dikatakan bahwa kata ganti orang hanya dipakai untuk menggantikan nama orang
dan hal-hal yang dipersonifikasikan. Dalam hal ini, bentuk -nya merupakan pengecualian.
Bentuk -nya tidak hanya menggantikan nama orang dan hal yang dipersonifikasikan,
tetapi juga menggantikan benda-benda yang tidak bemyawa.Hal ini dapat dilihat pada
kalimat berikut :
Sepatu saya sudah rusak. Saya harus segera menggantinya.
Kain bahan celana ini pas-pasan. Si penjahit harus pandai memotongnya.
Dalam masalah pemakaian kata ganti orang ketiga, kata ganti itu harus digunakan pada
tempatnya yang tepat.
1)Buku Sutan Takdir Alisjahbana banyak sekali.Beliau adalah budayawan yang sangat
disegani.(Salah)
1 a) Sutan Takdir Alisjahbana mengarang buku banyak sekali. Beliau adalah budayawan
yang sangat disegani. (Betul)
2) Hutan-hutan di Indonesia habis ditebangi oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Mereka hanya mementingkan diri sendiri.(Salah)
2 a) Orang-orang yang tidak bertanggung jawab menebangi hutan-hutan di Indonesia
habis-habisan. Mereka hanya mementingkan diri sendiri. (Betul)
3) Di mana-mana pabrik didirikan oleh konglomerat. Dengan demikian, mereka
menganggap bahwa masalah pengangguran telah teratasi. (Salah)
3 a) Di mana-mana konglomerat mendirikan pabrik. Dengan demikian, mereka
menganggap bahwa rnasalah pengangguran telah teratasi. (Betul)
(2) Kata Ganti yang Lain
Kata ganti lain yang digunakan dalam meneiptakan kepaduan paragraf ialah itu, ini, tadi,
begitu, demikian, di situ, ke situ, di atas, di sana, di sini dan sebagaia. Perhatikan contoh
berikut .
ltu asrama mereka. Mereka tinggal di situ sejak kuliah tingkat satu sampai dengan
meraih gelar sarjana. Orang tua mereka juga sering berkunjung ke situ.
(3) Kata Kunci
Di samping itu, ungkapan pengait dapat pula berupa pengulangan kata-kata kunci,
seperti kata sampah pada contoh paragraf yang pertama. Pengulangan kata-kata kunci
ini perlu dilakukan dengan hati-hati (tidak terlalu sering).
2.3 Pembagian Paragraf menurut Jenisnya
Dalam sebuah karangan (komposisi) biasanya terdapat tiga macam paragraf jika dilihat
dari segi jenisnya.
1) Paragraf Pembuka
Paragraf ini merupakan pembuka atau pengantar untuk sampai pada segala
pembicaraan yang akan menyusul kemudian. Oleh sebab itu, paragraf pembuka harus
dapat menarik minat dan perhatian pembaea, serta sanggup menghubungkan pikiran
pembaca kepada masalah yang akan disajikan selanjutnya. Salah satu cara untuk
menarik perhatian ini ialah dengan mengutip pernyataan yang memberikan rangsangan
dari para orang terkemuka atau orang yang terkenal.
2) Paragraf Pengembang
Paragraf pengembang ialah paragraf yang terletak antara paragraf pembuka dan
paragraf yang terakhir sekali di dalam bab atau anak bab itu. Paragraf ini
mengembangkan pokok pembicaraan yang dirancang. Dengan kata lain, paragraf
pengembang mengemukakan inti persoalan yang akan dikemukakan. Oleh sebab itu,
satu paragraf dan paragraf lain harus memperlihatkan hubungan yang serasi dan logis.
Paragraf itu dapat dikembangkan dengan eara ekspositoris, dengan eara deskriptif,
dengan eara naratif, atau dengan eara argumentatif yang akan dibiearakan pada
halaman-halaman selanjutnya.
3) Paragraf Penutup
Paragraf penutup adalah paragraf yang terdapat pada akhir karangan atau pada akhir
suatu kesatuan yang lebih kecil di dalam karangan itu. Biasanya, paragraf penutup
berupa simpulan semua pembicaraan yang telah dipaparkan pada bagian-bagian
sebelumnya.
2.4. Tanda Paragraf
Sebuah paragraf dapat ditandai dengan memulai kalimat pertama agak menjorok ke
dalam, kira-kira lima ketukan mesin ketik atau kira-kira dua sentirneter. Dengan
demikian, para pembaca mudah dapat melihat permulaan tiap paragraf sebab awal
paragraf ditandai oleh kalimat permulaannya yang tidak ditulis sejajar dengan garis
margin atau garis pias kiri. Selain itu, penulis dapat pula menambahkan tanda sebuah
paragraf itu dengan memberikan jarak agak renggang dari paragraf sebelumnya.
2.5. Rangka atau Struktur Sebuah Paragraf
Rangka atau struktur sebuah paragraf terdiri atas sebuah kalimat topik dan beberapa
kalimat penjelas. Dengan kata lain, apabila dalam sebuah paragraf terdapat lebih dari
sebuah kalimat topik, paragraf itu tidak termasuk paragraf yang baik. Kalimat-kalimar di
dalam paragraf itu harus saling mendukung, saling menunjang, kait-berkait satu
dengan yang lainnya.
Kalimat topik adalah kalimat yang berisi topik yang dibiearakan pengarang. Pengarang
meletakkan inti maksud pembicaraannya pada kalimat topik.
Karena topik paragraf adalah pikiran utama dalam sebuah paragraf, kalimat topik
merupakan kalimat utama dalam paragraf itu. Karena setiap paragraf hanya mempunyai
sebuah topik, paragraf itu tentu hanya mempunyai satu kalimat utama.
Kalimat utama bersifat umum. Ukuran keumuman sebuah kalimat terbatas pada
paragraf itu saja. Adakalanya sebuah kalimat yang kita anggap umum akan berubah
menjadi kalimat yang khusus apabila paragraf itu diperluas.
Perhatikan paragraf berikut
Penduduk Tegal, umpamanya, merasa tidak dapat hidup di daerahnya lagi karena bahan
makanan yang akan dimakan sehari-hari tidak mencukupi kebutuhan penduduk. Hal ini
disebabkan oleh ledakan penduduk Tegal terlalu besar sehingga daerah pertanian yang
relatif tidak bertambah hasilnya itu tidak dapat menampung perkembangan penduduk.
Pertumbuhan penduduk Tegal jauh lebih besar daripada perkembangan daerah
pertanian yang ada di situ.
Kalau kita lihat paragraf di atas, kalimat yang paling umum’ sifatnya ialah kalimat
pertama, yaitu “Penduduk Tegal, umpamanya, merasa tidak dapat hidup di daerahnya
lagi karena bahan makanan yang akan dimakan sehari-hari tidak mencukupi kebutuhan
penduduk.” Kalimat-kalimat selanjutnya adalah kalimat-kalimat penjelas yang fungsinya
menjelaskan gagasan utama yang terletak pada kalimat pertama.
Kalau kalimat dalam paragraf itu ditambah dengan sebuah kalimat lagi, sifat keumuman
kalimat pertama itu berubah menjadi khusus. Kalimat yang ditambahkan itu berbunyi
”tidak dapat dimungkiri bahwa pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi oleh
pertumbuhan produksi dapat menyebabkan tingkat kemakmuran berkurang.”
Kalimat yang terakhir ini bersifat lebih umum daripada kalimat pertama. Kalau kalimat
terakhir ini ditambahkan pada paragraf itu, kalimat terkahir ini akan menjadi kalimat
utama.
Kalau kita melihat perkembangan paragraf yang kita perbincangkan ini, dapat dikatakan
bahwa sebelum kalimat itu ditambahkan pada paragraf itu, kalimat utama paragraf itu
berada di awal paragraf, sedangkan setelah ditambahkan, kalimat utama (kalimat topik)
terletak di akhir paragraf.
2.6 PARAGRAF DEDUKTIF DAN INDUKTIF

Paragraf adalah susuna dari beberapa kalimat yang terjalin utuh, mengandung sebuah
makna, dan didalamnya terdapat gagasan utama.
Paragaraf deduktif dan Induktif adalah salah satu contoh paragraph yang dilihat dari
letak gagasan utamanya.
1.Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragaraf dan
dilengkapi dengan kalimat penjelas sebagai pelengkapnya. Paragraf ini diawali dengan
pernyataan umum dan disusul dengan penjelasan umum.
Contoh:
Pada tahun 2008 kualitas masyarakat Indonesia semakin rendah. Hal ini dapat dilihat
dari semakin meningkatnya angka pengangguran di Indonesia.Yang tahun sebelumnya
hanya 30%, prosentase angka pengangguran dan tahun ini bertambah menjadi 40%.
Angka kriminalitas di Indonesia juga semakin membeludak.Dan yang paling parah
banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengikuti program pemerintah 9 tahun. Dilihat
dari dua realita ini kita suda bisa mengukur SDM masyarakat Indonesia
2.Paragraf Induktif
Pargaragraf Induktif adalah Paragraf yang kalimat utamanya terletak diakhir kalimat dan
kalimat penjelasnya terletak di awal paragraph. Paragraf ini diawali dengan urutan
pernyataan khusus dan disusul dengan pernyataan umum.
Contoh:
Setiap hari Abo selalu pulang malam. Sekitar jam 20.00. Sangat tak masuk akal jika
seorang pelajar pulang malam. Diapun tak pernah belajar. Hidupnya selalu di penuhi
dengan gemerlapnya dunia. Tak ada kata susah didalam pikirannya. Maka dari itu
sangart wajar sekali jika Abo tidak naik kelas.

2.7 Pengembangan paragraf


Pengembangan paragraf mencakup dua hal:

1. Kemampuan memerinci secara maksimal gagasan utama alinea ke dalam


gagasan-gagasan bawahan;

2. Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam suatu


urutan yang teratur.
Argumentasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang
ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujuk pembaca. Dalam penulisan
argumentasi isi dapat berupa pembuktian, alasan, maupun ulasan obyektif dimana
disertakan contoh, analogi, dan sebab akibat
Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana
isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan
gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat
Contoh-contoh tulisan eksposisi adalah berita di koran dan petunjuk penggunaan
Narasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah tulisan dimana
rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah, dan
akhir.
Narasi:
Kubuka peralatan kerjaku di bagian sortir, dan mulailah aku bekerja hingga istirahat
pukul 12.00. Lima jam bekerja membuat pinggangku selalu terasa pegal. Satu jam
istirahat aku gunakan untuk makan, salat, dan berbaring sejenak. Pukul empat, aku
menyudahi pekerjaanku untuk memburu bus yang akan membawaku pulang.
Eksposisi:
Sampai hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum merata. Hal ini
terlihat di beberapa wilayah Bantul dan Jetis. Misalnya, di Desa Piyungan. Sampai saat
ini, warga Desa Piyungan hanya makan singkong. Mereka mengambilnya dari beberapa
kebun warga. Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka
kumpulkan di balik reruntuhan bangunan. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa
bantuan pemerintah kurang merata.
Argumentasi
Mempertahankan kesuburan tanah merupakan syarat mutlak bagi tiap-tiap usaha
pertanian. Selama tanaman dalam proses menghasilkan, kesuburan tanah ini akan
berkurang. Padahal kesuburan tanah wajib diperbaiki kembali dengan pemupukan dan
penggunaan tanah itu sebaik-baiknya. Teladan terbaik tentang cara menggunakan tanah
dan menjaga kesuburannya dapat kita peroleh pada hutan yang belum digarap petani.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Karangan yang pendek / singkat yang berisi sebuah pikiran dan didukung himpunan
kalimat yang saling berhubungan untuk membentuk satu gagasan disebut paragraph /
alinea. Untuk dapat membuat suatu paragraph yang baik harus memiliki dua ketentuan
yakni kesatuan paragraph dan kepaduan paragraph.
Pengembangan paragraf mencakup dua hal:

1. Kemampuan memerinci secara maksimal gagasan utama alinea ke dalam


gagasan-gagasan bawahan;

2. Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam suatu


urutan yang teratur.
Saran
Mahasiswa di tuntut untuk lebih dalam mempelajari pelajaran Bahasa Indonesia.Karena
dengan itu dapat menambah wawasan kita. Misalnya dalam pembuatan suatu paragraf,
kita tidak keliru lagi. Lebih memahami unsur-unsur yang menyangkut suatu paragraf.

DAFTAR PUSTAKA
Arifin, E. Zaenal dan Tasai, S.Amran. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia.Jakarta:
Akademi Pressindo.

Source: umisulastri.ngeblogs.com

Você também pode gostar