Você está na página 1de 8

Aplikasi Vektor Dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Vektor dapat digunakan untuk menentukan posisi di permukaan bumi dengan GPS
a. Prinsip Kerja GPS

Dalam menentukan posisi, GPS mempunyai tiga komponen utama yang saling bekerja
sama untuk menghitung posisi pengguna. Ketiga komponen tersebut adalah GPS ground
control stations, GPS sattelites, dan GPS receivers. Ground control stations adalah stasiun-
stasiun yang terdapat di bumi. Stasiun-stasiun tersebut mengontrol kinerja satelit dan jam
atomnya. Mereka juga mengoreksi sinyal-sinyal yang diterima dari satelit, kemudian
mengembalikannya dan sinyal itulah yang akan dikirimkan ke pengguna. Saat ini control
stations berada di Falcon Air Force, Colorado Springs, Ascension Island, Hawaii, Diego
Garcia, dan Kwajalein. Komponen luar angkasa dari GPS memakai minimal 24 satelit yang
mengorbit bumi di ketinggian 11.000 nautical miles atau sekitar 20.372 km di atas permukaan
bumi. Satelit-satelit tersebut berada dalam enam orbit. Masing-masing orbit mempunyai 4
satelit yang terus-menerus berputar mengelilingi bumi. Satelit-satelittersebut membutuhkan
waktu sekitar 12 jam untuk mengorbit bumi yang berarti mereka dapat mengelilingi bumi 2
kali sehari. Kemiringan mereka terhadap ekuator bumi adalah 55 yang memungkinkan mereka
dapat bekerja optimal. Setiap satelit mengirimkan sinyal L1 dan L2 pada frekuensi masing-
masing 1575,42 MHz dan 1227,6 MHz. L1 mengirimkan kode C/A (Coarse Acquisition) dan
P (Precise). Sementara sinyal L2 hanya mengirimkan P. L1 dapat digunakan oleh masyarakat
umum sementara L2 hanya dapat dipakai untuk kebutuhan militer saja. Karena militer dapat
menggunakan sinyal L1 dan juga sinyal L2, maka akurasi posisi yang didapat akan lebih tinggi
dibanding masyarakat umum yang hanya menggunakan sinyal L1.

Komponen yang ketiga adalah GPS receiver atau penerima. Ini adalah alat yang
digunakan untuk menerima sinyal GPS. Receiver inilah yang biasa kita gunakan dalam
smartphone kita saat menyalakan fitur GPS. Receiver mempunyai antena dan processor
receiver yang menyediakan positioning, kecepatan, dan ketepatan waktu ke pengguna.
Receiver menerima data dari satelit-satelit setelah sebelumnya dikoreksi oleh stasiun
pengendali.[3] Saat mengirimkan sinyal, ada perbedaan waktu antara jam atom yang terdapat
pada satelit dengan jam yang terdapat di bumi atau yang terdapat pada receiver disebabkan
adanya relativitas waktu yang terjadi. Jam di bumi bergerak lebih lambat dikarenakan adanya
gravitasi.[4] Akan tetapi hal itu sudah diatasi oleh pengembang GPS tersebut. Untuk
mendapatkan data posisi yang cukup akurat, GPS receiver harus mendapat sinyal dari 3-4
satelit. Dengan mendapat sinyal dari 3 satelit kita bisa mengetahui latitude dan longitude atau
garis lintang dan garis bujur. Jika mendapat 4 sinyal, kita bisa mengetahui altitude atau
ketinggian juga. Akan tetapi sebenarnya dengan menggunakan 3 satelit kita bisa mengetahui
kemungkinan 2 titik, dan GPS bisa mengeliminasi salah satu karena salah satu titik tersebut
tidak ada di bumi.

b. Peran Vektor Dalam Menentukan Posisi


Cara GPS menentukan posisi didapat dengan menghitung data-data yang diterima dari
satelit-satelit. Pada penjelasan sebelumnya sudah dibahas bahwa receiver harus menerima
sinyal dari 3 satelit. Receiver menghitung jarak dari setiap satelit dan menentukan posisinya.
Metode ini disebut sebagai trilateration. Ilustrasi dari rilateration dapat dilihat sebagai berikut.
Gambar 1. Ilustrasi rilateration dari GPS

Sumber : http://www.buzzle.com/images/electronics/gps-trackingtechnology.jpg

Misalkan kita mempunyai kasus trilateration pada R2 sebagai berikut :

Gambar 2. Kasus trilateration

Sumber :
https://plus.maths.org/content/sites/plus.maths.org/files/news/2012/homeoffice/trilateration.jp
g

Dalam bentuk vektor, dapat digambarkan trilateration tersebut sebagai berikut.:


Vektor pada trilateration

Kita mengetahui jarak setiap satelit ke receiver, yaitu norma dari vektor dari setiap
satelit ke receiver. Selain itu kita juga mengetahui koordinat dari setiap receiver. Dengan
mengetahui dua komponen tersebut kita dapat membuat persamaan sehingga tersisa variabel
bebas x, y, dan z.
‖𝑢‖ = √(𝑥 − 𝑥1 )2 + (𝑦 − 𝑦1 )2
‖𝑢‖2 = (𝑥 − 𝑥1 )2 + (𝑦 − 𝑦1 )2
‖𝑢‖2 = 𝑥 2 − 2𝑥𝑥1 + 𝑥12 + 𝑦 2 − 2𝑦𝑦1 + 𝑦12
‖𝑢‖2 + 𝑥 2 + 𝑥12 + 𝑦 2 + 𝑦12 = −2𝑥𝑥1 − 2𝑦𝑦1

Dengan melakukan hal yang sama pada vector v dan w didapatkan

‖𝐯‖2 + 𝑥 2 + 𝑥22 + 𝑦 2 + 𝑦22 = −2𝑥𝑥2 − 2𝑦𝑦2


‖𝐰‖2 + 𝑥 2 + 𝑥32 + 𝑦 2 + 𝑦32 = −2𝑥𝑥3 − 2𝑦𝑦3

Karena variabel yang mengandung kuadrat pada sebelah kiri identik, maka kita dapat
melakukan eliminasi pada persamaan 5 dan 6 dengan persamaan 4 sehinga didapat kedua
persamaan sebagai berikut:
−2𝑥2 𝑥 − 2𝑦2 𝑦 = ‖𝐯‖2 + 𝑥22 + 𝑦22
−2𝑥3 𝑥 − 2𝑦3 𝑦 = ‖𝐯‖2 + 𝑥32 + 𝑦32

Kedua persamaan yang akan diperoleh adalah 2 variabel x dan y yang menunjukkan
posisi hasil trilateration dapat ditemukan.

Penerapan Aljabar Vektor pada GPS


Sumber;

(Global Positioning System)


Kharis Isriyanto13514064
Program StudiInformatika
SekolahTeknikElektrodanInformatika
InstitutTeknologiBandung, Jl. Ganesha 10 Bandung40132, Indonesia
13514064@std.stei.itb.ac.id

2. Aplikasi Vektor dalam Teknik Sipil


a. Bouwplank
Blowpank adalah semacam pembatass yang dipakai untuk menentukan titik bidang
kerja pada sebuah poyek pendirian bangunan atau rumah. Bouwplank juga dapat befungsi
sebagai tempat penentuan titik membuat dan meletakkan ukuran bangunan yang akan didirikan
dan sebagai media bantu bagi proses pembuatan pondasi. Pada bouwplank ini nanti kita akan
meletakkan paku untuk menarik benang agar tercipta garis yang lurus dan selanjutnya bisa
membuat sudut siku 90 derajat dengan tepat. Benang ini nantinya akan menjadi pedoman
untuk pekerjaan pondasi, kolom, dan pemasangan dinding bata. Bouwplank bisa juga dibuat
dari bahan yang sangat sederhana sekali yaitu papan kayu kualitas rendah atau kelas c karena
hanya digunakan untuk sementara dan tidak butuh daya kekuatan yang begitu besar. Dan selain
papan kayu, pembuatan bouwplank juga membutuhkan kayu lain namun berbentuk panjang.
Pembuatan bouwplank harus bisaa menggunakan jarak tertentu dari titik atau lokasi yang akan
dijadikan sebagai tempat untuk membuat lubang galian pondasi.

Gambar 4. bouwplank

http://kontruksibangunan-kb1.blogspot.com/2012/07/fungsi-bouwplank-cara-memasang-
bouwplank-bangunan.html

Pekerjaan bouwplank tersebut menyesuaikan besarnya ruang bangunan. Untuk


bangunan yang besar dan memiliki banyak ruang, bouwplank dipasang mengelilingi seluruh
area calon bangunan. Adapun pada bangunan yang kecil, bouwplank cukup ditempatkan di
lokasi sudut atau pertemuan bangunan. Dengan demikian sudut pertemuan bouwplank harus
benar-benar membentuk segi tiga siku-siku karena ini sebagai acuan kesikuan dari pertemuan
antar dinding.

b. Membuat Sudut Siku-Siku Di Lapangan


Banyak masalah-masalah yang dijumpai dilapangan dalam melakukan pengukuran,
misalnya saja kesulitan dalam menentukan dan menempatkan titik-titik ataupun kesulitan
membuat perpanjangan atau pengukuran jarak dari dua buah titik dan sebagainya. Kesulitan-
kesulitan tersebut mungkin disebabkan adanya halangan-halangan atau rintangan-rintangan,
misalnya adanya pohon-pohon, bukit-bukit, perbedaan kemiringan tanah, sungai atau bagian
gedung-gedung dan lain-lain sebagainya. Untuk mengatasi hal tersebut di atas ada beberapa
cara untuk menanggulanginya, yaitu dengan membuat segi tiga siku-siku di lapangan atau
dengan menggunakan beberapa alat sederhana.
c. Vektor digunakan untuk menentukan komponen-komponen dasar di dalam bangunan

Gambar 5. Komponen-komponen rumah


Sumber : https://www.slideshare.net/RizkyIslami/materi-vektor-dalam-aplikasi-teknik-sipil

d. Perhitungan pasti dari rangka bangunan

Gambar 6. Rangka bangunan


Sumber : https://www.slideshare.net/RizkyIslami/materi-vektor-dalam-aplikasi-teknik-sipil

e. Vektor digunakan untuk menentukan kekuatan gaya yang bekerja pada struktur
bangunan diatas tanah, perhitungan arah vector gaya dimaksudka untuk mencegah
terjadinya keruntuhan bangunan.
Gambar 7. Struktur bangunan 1 Gambar 8. Struktur bangunan 2

https://berandaarsitek.blogspot.com/2015/10/penerapan-struktur-bangunantinggi.html

f. Vektor Sebagai dasaruntuk menghitung momen balok

Gambar 9. Momen balok Gambar 10. Perhitungan momem


balok

Sumber : https://www.slideshare.net/RizkyIslami/materi-vektor-dalam-aplikasi-teknik-
sipil

g. Vektor sebagai dasar penentuan perhitungan kemiringan atap


Gambar 11. Kemiringan Atap
Sumber: https://www.slideshare.net/RizkyIslami/materi-vektor-dalam-aplikasi-teknik-
sipil

h. Vektor digunakan untuk mengukur tinggi gedung dan memperkirakan tinggi


pembangunan gedung dengan memperhitungkan sudut elevasi dan sudut pandang
bangunan

Gambar 12. Sudut Elevasi


Sumber : https://www.slideshare.net/RizkyIslami/materi-vektor-dalam-aplikasi-teknik-sipil

Dasar Aplikasi Vektor dalam Teknik Sipil Rizky Citra Islami, ST., MT., MSc.

3. Dalam sains komputer vektor digunakan untuk pembuatan grafis.


Grafis adalah gambar yang tersusun dari koordinat-koordinat. Dengan demikian sumber
gambar yang muncul pada layar monitor komputer terdiri atas titik-titik yang mempunyai nilai
koordinat. Layar Monitor berfungsi sebagai sumbu koordinat x dan y. Grafis vektor adalah
objek gambar yang dibentuk melalui kombinasi titik-titik dan garis dengan menggunakan
rumusan matematika tertentu. Contoh software yang menggunakan vektor adalah CorelDRAW
dan Adobe Illustrator. Dalam software komputer seperti AutoCAD, Google SketchUp dll,
terdapat penghitungan vektor yang terkomputerisasi. Program tersebut berfungsi sebagai
penggambar rancangan bangunan 3D sebelum membangun bangunan sebenarnya. Dalam
progeam tersebut terdapat tiga sumbu, sumbu X, sumbu Y dan sumbu Tegak (3 dimensional).

Gambar : pembuatan grafis


Sumber : makalah aplikasi vector dalam kehidupan sehari-hari oleh Fitria, Iwan Kusuma
wardana.

Aplikasi Vektor Satuan dalam Kehidupan Sehari-hari


Fungsi Vektor dalam Kehidupan Sehari-hari
Fitria , Iwan Kusuma Wardana
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Singaperbangsa Karawang

Daftar Pustaka
Isriyanto, kharir.2015.Penerapan Aljabar Vektor pada GPS(Global Positioning System).
Makalah.Bandung.Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung.

Fitria , Iwan Kusuma Wardana.2012. Aplikasi Vektor Satuan dalam Kehidupan Sehari-
har.makalah.karawang. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Singaperbangsa
Karawang

Rizky Citra Islami.2015. Dasar Aplikasi Vektor dalam Teknik Sipil.[internet].[diunduh 2018
november 15]. Tersedia pada: https://www.slideshare.net/RizkyIslami/materi-vektor-dalam-
aplikasi-teknik-sipil

Você também pode gostar