Você está na página 1de 8

1

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jamur atau fungi makroskopis telah dikenal sejak

dahulu kala. Pada awalnya jamur yang dikonsumsi diperoleh langsung dari

alam.salah satunya adalah jamur tiram (Pleurotus). (Sri Listyowati, 2005)

Jamur merupakan sumber pangan nabati yang mengandung gizi tinggi.

Selain mengandung protein, lemak tidak jenuh, serat, dan asam amino

esensial,

dalam jamur juga terkandung sejumlah penting vitamin, mineral, hormon,

enzim

serta senyawa aktif. Jamur telah dikenal sebagai makanan yang lezat. (Jaelani

2008). Selain itu, jamur tiram (Pleurotus) mempunyai sifat utama berupa

kandungan kalori yang rendah. Kandungan lemaknya juga rendah, dan

kandungan

serat dan mineral yang tinggi. Beberapa jamur dianggap berkhasiat

menurunkan

kolesterol dan tekanan darah (Rubatzky 1999).

Setelah mengetahui asal-usul jamur tiram dan berbagai khasiat yang

terkandung di dalamnya, kita perlu menyosialisasikan jamur sebagai bahan

pangan yang harus dikembangkan di Indonesia.Jamur Tiram putih (Pleuratus

florida) merupakan salah satu jenis jamur yang saat ini menjadi alternatif

pilihan sebagai makanan sehat yang layak dikonsumsi. Spesies jamur tiram,

Pleurotus ostreatus selain dapat dikonsumsi juga bernilai ekonomi tinggi.


2

Selain itu, keunggulan lainnya, cara budidaya mudah dan dapat dilakukan

sepanjang tahun dan tidak memerlukan lahan yang luas. Jamur tiram cukup

toleran terhadap lingkungan dan dapat dijadikan sebagai pekerjaan pokok

maupun pekerjaan sampingan. Dalam budi daya jamur tiram di UPT Dinas

pengembangan agribisnis tanaman pangan dan hortikultura yang berlokasi di

lawang,adapun komonditi jamur tiram putih ini di kembangkan mulai dari

persiapan media,penanaman gingga panen. Semua kegiatan dilakukan di

dalam lab terpadu UPT.

B. Tujuan

Dalam praktek kerja lapangan ini bertujuan untuk menambah wawasan

masahiswa tentang ilmu budi daya jamur tiram seta melatih agar mahasiswa

lebim mendalami tantanang pertanian dan dapat terun langung ke lapangan.

C. manfaat

Mahasiswa dapat pengentahuan tentang budi daya dan pengembangan jamur

tiram serta dapat pengalaman turun langsung kelapangang,selain dapat materi

juga dapat praktek langsung.


3

2. TINJAUAN PUSTAKA

Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jamur kayu yang

sangat baik untuk dikonsumsi manusia. Selain karena memiliki cita rasa yang khas,

jamur tiram juga memiliki nilai gizi yang tinggi. Jamur tiram mengandung protein

sebanyak 19 – 35% dari berat kering jamur, dan karbohidrat sebanyak 46,6 – 81,8 %.

Selain itu jamur tiram mengandung tiamin atau vit. B1, riboflavin atau vit. B2, niasin,

biotin serta beberapa garam mineral dari unsur-unsur Ca, P, Fe, Na, dan K dalam

komposisi yang seimbang.

Jamur tiram bila dibandingkan dengan daging ayam yang kandungan

proteinnya 18,2 gram, lemaknya 25,0 gram, namun karbohidratnya 0,0 gram, maka

kandungan gizi jamur masih lebih lengkap sehingga tidak salah apabila dikatakan

jamur merupakan bahan pangan masa depan (Ratnasari 2000).

Jamur tiram juga bermanfaat dalam pengobatan, seperti :

1. Dapat menurunkan tingkat kolesterol dalam darah.

2. Memiliki kandungan serat mulai 7,4 % sampai 24,6% yang sangat baik bagi

pencernaan.

3. Antitumor, antioksidan, dll.

Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) mulai dibudidayakan pada tahun 1900 dan

jamur tiram kelabu (Pleurotus sajor caju) pada tahun 1974 (Gunawan 2009). Jamur

ini termasuk salah satu jamur kayu, sehingga jamur ini dapat dibudidayakan pada

media serbuk kayu maupun kayu gelondongan.


4

Budidaya jamur tiram sangat cocok untuk daerah beriklim tropis seperti

Indonesia. Investasi yang dibutuhkan untuk memulai udaha budidaya jamur tiram

cukup murah dan bisa dilakukan bertahap. Bagian tersulit adalah membuat baglog,

media tanam yang telah diinokulaikan dengan bibit jamur.

Nama latin jamur tiram adalah Pleurotus ostreatus, termasuk dalam

kelompok Basidiomycota. Disebut jamur tiram karena bentuk tajuknya menyerupai

kulit tiram. Berwarna putih berbentuk setengah lingkaran. Di alam bebas, jamur tiram

putih biasa ditemukan pada batang-batang kayu yang sudah lapuk. Mungkin karena

itu, jamur tiram sering disebut jamur kayu.

Ada dua kegiatan utama dalam budidaya jamur tiram. Tahap pertama adalah

membuat media tanam dan menginokulasikan bibit jamur ke dalam media tanam

tersebut. Sehingga media ditumbuhi miselium berwarna putih seperti kapas. Tahap

kedua adalah menumbuhkan miselium tersebut menjadi badan buah. Langkah

langkah dalam budidaya:

1. Menyiapkan kumbung

Kumbung atau rumah jamur adalah tempat untuk merawat baglog dan

menumbuhkan jamur. Kumbung biasanya berupa sebuah bangunan, yang diisi

rak-rak untuk meletakkan baglog. Bangunan tersebut harus memiliki

kemampuan untuk menjaga suhu dan kelembaban.

Kumbung biasanya dibuat dari bambu atau kayu. Dinding kumbung bisa

dibuat dari gedek atau papan. Atapnya dari genteng atau sirap. Jangan

menggunakan atap asbes atau seng, karena atap tersebut akan mendatangkan
5

panas. Sedangkan bagian lantainya sebaiknya tidak diplester. Agar air yang

digunakan untuk menyiram jamur bisa meresap.

Di dalam kumbung dilengkapi dengan rak berupa kisi-kisi yang dibuat

bertingkat. Rak tersebut berfungsi untuk menyusun baglog. Rangka rak bisa

dibuat dari bambu atau kayu. Rak diletakkan berjajar. Antara rak satu dengan

yang lain dipisahkan oleh lorong untuk perawatan.

2. Menyiapkan baglog

Baglog merupakan media tanam tempat meletakkan bibit jamur tiram.

Bahan utama baglog adalah serbuk gergaji, karena jamur tiram termasuk

jamur kayu. Baglog dibungkus plastik berbentuk silinder, dimana salah satu

ujungnya diberi lubang. Pada lubang tersebut jamur tiram akan tumbuh

menyembul keluar.

Pada usaha budidaya jamur tiram skala besar, petani jamur biasanya membuat

baglog sendiri. Namun bagi petani pemula, atau petani dengan modal terbatas

biasanya baglog dibeli dari pihak lain. Sehingga petani bisa fokus

menjalankan usaha budidaya.

3. Merawat baglog

Terdapat dua cara menyusun baglog dalam rak, yakni diletakkan

secara vertikal dimana lubang baglog menghadap ke atas. Dan secara

horizontal, lubang baglog menghadap ke samping.

Berikut cara-cara perawatan budidaya jamur tiram adalah sebagai berikut:


6

 Sebelum baglog disusun, buka terlebih dahulu cincin dan kertas penutup

baglog. Kemudian diamkan kurang lebih 5 hari. Bila lantai terbuat dari tanah

lakukan penyiraman untuk menambah kelembaban.

 Setelah itu, potong ujung baglog untuk memberikan ruang pertumbuhan lebih

lebar. Biarkan selama 3 hari jangan dulu disiram. Penyiraman cukup pada

lantai saja.

 Lakukan penyiraman dengan sprayer. Penyiraman sebaiknya membentuk

kabut, bukan tetesan-tetesan air. Semakin sempurna pengabutan semakin baik.

Frekuensi penyiraman 2-3 kali sehari, tergantung suhu dan kelembaban

kumbung. Jaga suhu pada kisaran 16-24oC.

4.Panen jamur tiram

Bila baglog yang digunakan permukaannya telah tertutup sempurna

dengan miselium, biasanya dalam 1-2 minggu sejak pembukaan tutup baglog,

jamur akan tumbuh dan sudah bisa dipanen. Baglog jamur bisa dipanen 5-

8 kali, bila perawatannya baik. Baglog yang memiliki bobot sekitar 1 kg akan

menghasilkan jamur sebanyak 0,7-0,8 kg. Setelah itu baglog dibuang atau bisa

dijadikan bahan kompos.

Pemanenan dilakukan terhadap jamur yang telah mekar dan membesar.

Tepatnya bila ujung-ujungnya telah terlihat meruncing. Namun tudungnya

belum pecah warnanya masih putih bersih. Bila masa panen lewat setengah

hari saja maka warna menjadi agak kuning kecoklatan dan tudungnya pecah.

Bila sudah seperti ini, jamur akan cepat layu dan tidak tahan lama. Jarak

panen pertama ke panen berikutnya berkisar 2-3 minggu.


7

3. METODE PELAKSANAAN

A. Tempat dan waktu pelaksanaan

Tempat Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di UPT Dinas

Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten

Lawang,Provinsi Jawa Timur.

Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan pada

tanggal 1 februari 2018, sampai 1 maret 2018.

B. Metode Pengambilan Data

1. mempersiap kan media tanam jamur tiram

2. inokulasi jamur

3. melakukan pengisian media pada baglog

4. sterilisasi media tanam

5. penanaman

6. perawatan meliputi :

- pemberian unsure hara pada jamur tiram

- pengaturan suhu dan kelembaban

7. penanganan pasca panen

C. Matrikulasi Rencna

Ada pun jadwal kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang silaksanakan di

UPT Dinas Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan Dan Hortikultura

dilakukan setiap hari jam kerja.

Adapun jadwal terlampir pada (table 1.1)


8

4. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Mengenal Jamur Tiram. http://bemfateta.ipb.ac.id/index

.php/artikel-pertanian mengenai jamur tiram. (18 januari 2018).

Anonim. 2014. Budidaya Jamur Tiram Putih. http://alamtani.com. (19 januari

2018)

Anonim. 2002. Jamur Tiram Indonesia. htpp://webnobe.com (19 januari 2018)

Anonim. 2011. Budidaya Jamur Tiram. http://kubunghortikultura.com (19

januari 2018)

Você também pode gostar