Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Duktus Arteriosus adalah saluran yang berasal dari arkus aorta ke VI pada
janin yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta desendens. Pada bayi
normal duktus tersebut menutup secara fungsional 10 – 15 jam setelah lahir dan
secara anatomis menjadi ligamentum arteriosum pada usia 2 – 3 minggu. Bila tidak
menutup disebut Duktus Arteriosus Persisten (Persistent Ductus Arteriosus : PDA).
Angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah di Indonesia cenderung
meningkat dan dapat menyebabkan kecacatan dan kematian. Salah satu penyakit
jantung yang cukup banyak adalah penyakit jantung bawaan. Penyakit jantung
bawaan (PJB) merupakan bentuk kelainan jantung yang sudah didapatkan sejak bayi
baru lahir. Studi yang dilakukan oleh Hoffman dan Kaplan (1968) mengenai insiden
penyakit jantung bawaan menunjukkan insiden yang rendah, yaitu 4 – 5 per 1.000
kelahiran hidup. Tetapi hasil pada tahun 1995 menunjukkan bahwa insiden PJB
meningkat menjadi 12 – 14 per 1.000 kelahiran hidup.
Berdasarkan penelitian ini pasien pada kelompok usia 0-24 bulan merupakan
kelompok penderita dengan distribusi usia tertinggi, Menurut hasil penilitian di RSUP
Dr. M. Djamil Padang dari tahun 2008-2011, terjadi 98 kasus PJB dengan jenis PJB
non sianotik terbanyak yang didapatkan adalah VSD (35,4%), ASD (35,4%), dan
PDA (33%). PJB merupakan penyakit yang berbahaya. Bila tidak terdeteksi secara
dini dan tidak ditangani dengan baik, 50% kematiannya akan terjadi pada bulan
pertama kehidupan. Di negara maju hampir semua enis PJB telah dideteksi dalam
masa bayi bahkan pada usia kurang dari 1 bulan, sedangkan di negara berkembang
banyak yang baru terdeteksi setelah anak lebih besar, sehingga pada beberapa jenis
PJB yang berat mungkin telah meninggal sebelum terdeteksi.
B. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Defenisi
C. Etiologi
1. Faktor Prenatal :
2. Faktor Genetik :
E. Manifestasi Klinik
Manifestasi klinis PDA pada bayi prematur sering disamarkan oleh masalah-
masalah lain yang berhubungan dengan prematur (misalnya sindrom gawat nafas).
Tanda-tanda kelebihan beban ventrikel tidak terlihat selama 4 – 6 jam sesudah lahir.
Bayi dengan PDA kecil mungkin asimptomatik, bayi dengan PDA lebih besar dapat
menunjukkan tanda-tanda gagal jantung kongestif (CHF) diantaranya :
- Tekanan nadi besar (water hammer pulses) / Nadi menonjol dan meloncat-
loncat, Tekanan nadi yang lebar (lebih dari 25 mmHg).
- Hipoksemia
Jika PDA memiliki lubang yang besar, maka darah dalam jumlah yang besar akan
membanjiri paru-paru. Anak tampak sakit, dengan gejala berupa:
c. Berkeringat
d. kesulitan dalam bernafas
F. Pencegahan
Ada beberapa yang harus di hindari ibu hamil agar anak tidak mengalami penyakit
jantung bawaan :
Ibu hamil harus menghindari obat termasuk dalam obat teratogenik, sebut
Oktavia. Teratogenik adalah obat yang dapat mengganggu perkembangan janin
jika dikonsumsi pada saat hamil. Obat-obat yang biasanya termasuk ke dalam
jenis ini adalah beberapa jenis antibiotik dan obat anti alergi. Walau begitu,
sebenarnya, mayoritas obat memiliki efek teratogenik, yang tidak hanya
meningkatkan resiko PJB namun juga kelainan bawaan lain. Oleh karenanya, jika
ibu hamil memiliki obat yang dikonsumsi rutin sebelumnya atau memiliki keluhan
kesehatan yang biasanya ditangani dengan obat, konsultasikan terlebih dahulu
dengan dokter kandungan.
2. Lingkungan berpolusi
Menghindari lokasi yang berpolusi tidak hanya baik bagi kesehatan janin, namun
juga bagi kesehatan ibu hamil itu sendiri. Oleh karenanya, sebisa mungkin, ibu
hamil perlu menghindari wilayah-wilayah yang penuh polusi.
3. Radiasi
Radiasi juga dapat berpengaruh terhadap kualitas perkembangan janin saat di
dalam kandungan, Oleh karenanya, ibu hamil sebaiknya juga menghindari alat-
alat yang memancarkan radiasi. Walau begitu, perlu diingat bahwa radiasi yang
dimaksud adalah radiasi ionisasi. Mesin ultrasound dan scan MRI, misalnya, juga
menggunakan radiasi. Namun jenis radiasi yang digunakan kedua alat tersebut
adalah radiasi non-ionisasi.
G. Penatalaksanaan
H. Pemeriksaan Diagnostik
- Ekokardiografi, bervariasi sesuai tingkat keparahan, pada PDA kecil tidak ada
abnormalitas, hipertrofi ventrikel kiri pada PDA yang lebih besar. sangat
menentukan dalam diagnosis anatomik.
A. Anamnesa
PDA sering ditemukan pada neonatus, tapi secara fungsional menutup pada
24 jam pertama setelah kelahiran. Sedangkan secara anatomic menutup
dalam 4 minggu pertama. PDA ( Patent Ductus Arteriosus) lebih sering
insidens pada bayi perempuan 2 x lebih banyak dari bayi laki-laki. Sedangkan
pada bayi prematur diperkirakan sebesar 15 %. PDA juga bisa diturunkan
secara genetik dari orang tua yang menderita jantung bawaan atau juga bisa
karena kelainan kromosom.
2. Keluhan Utama
Perlu ditanyakan apakah pasien lahir prematur atau ibu menderita infeksi dari
rubella.
6. Riwayat Psikososial
a. Pernafasan B1 (Breath)
Nafas cepat, sesak nafas ,bunyi tambahan ( marchinery murmur ),adanyan otot
bantu nafas saat inspirasi, retraksi.
b. Kardiovaskuler B2 ( Blood)
c. Persyarafan B3 ( Brain)
d. Perkemihan B4 (Bladder)
e. Pencernaan B5 (Bowel)
f. Muskuloskeletal/integument B6 (Bone)
2. Diagnosa keperawatan
2. Gangguan tumbuh kembang b.d tidak adekuatnya suplai oksigen dan zat
nutrisi ke jaringan
3. Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
pemakaian oksigen oleh tubuh dan suplai oksigen ke sel.
4. Gangguan inteke nutrisi kurang dari kebutuhan b.d sulit makan dan minum
5. Defisit koping orang tua berhubungan dengan kurang pengetahuan orang tua
3. Intervensi
Kriteria hasil :
Intervensi :
5. Defisit koping orang tua berhubungan dengan kurang pengetahuan orang tua.
Tujuan : kecemasan menurun
Kriteria hasil : Orang tua tampak tenang ,orang tua tidak bertanya-tanya
lagi,orangtua berpartisipasi dalam proses perawatan.
Intervensi :
Berikan support dan reinforcement atas apa yang dapat dicapai oleh orang
tua.
Latih orang tua tentang cara-cara perawatan bayi dirumah sebelum bayi
pulang.
Intervensi :
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran