Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
/29 mei
Mengemudi kendaraan bagi sebagian wanita sudah menjadi tuntutan dan kebutuhan apalagi di kota
besar. Inilah yang menjadi salah satu alasan bagi anda yang seringkali menggunakan kendaraan
pribadi saat bepergian.
Dengan menggunakan kendaraan pribadi anda lebih nyaman dan dapat lebih mudah dengan rute
sendiri sampai ke tempat tujuan. Meskipun demikian anda yang sering terjebak macet dan harus
berlama-lama di dalam mobil tidak dapat dihindari lagi. Sehingga beberapa jam anda harus berada
di dalam kendaraan dengan posisi duduk yang membuat anda pegal.
Bagi sebagian orang kondisi ini tidak akan menjadi masalah tetapi berbeda bagi ibu hamil. Ibu hamil
yang sudah di akhir trimester dua dan akan memasuki trimester tiga berada pada suatu posisi,
seperti duduk berlama-lama akan menambah risiko keluhan kehamilan. Bagaimana dengan ibu
hamil yang mengemudi kendaraaan, bolehkah wanita mengemudi saat hamil, apa risiko pada ibu
hamil yang mengemudi kendaraan sendiri? Berikut ini adalah penjelasan mengenai mengemudi saat
hamil.
Selama kehamilan ibu hamil memasuki dua fase rawan, yaitu pada awal kehamilan di trimester
pertama dan juga pada trimester akhir menjelang persalinan. Pada awal kehamilan ibu hamil, janin
belum begitu kuat sehingga meningkatan risiko keguguran sedangkan menjelang persalinan
dikhawatirkan air ketuban yang memiliki fungsis sebagai peredam benturan janin berkurang.
Begitu pula secara psikis, apabila ibu mengalami perubahan kondisi diantaranya faktor mood, stress
dan emosional sebaiknya jangan mengemudi dikarenakan akan berisiko mengalami kontraksi dan
ketika ibu mengemudi dikhawatirkan akan mules dan kejang-kejang.
Sehingga bagi anda yang akan mengemudi kembali lagi pada kesiapan fisik dan psikis anda saat
hamil. Masing-masing ibu hamil memiliki kondisi yang berbeda ketika hamil meskipun demikian
beberapa kondisi berikut ini harus diperhatikan ketika anda mengemudi saat hamil.
Pada awal kehamilan anda sering mengalami morning sickness sehingga pusing yang tidak
tertahankan sebainya anda tidak mengemudi apalagi dalam jarak tempuh yang jauh. Pada akhir
kehamilan ketika anda mengalami berat badan yang sudah meningkat dan perut membesar
kemudian dokter memprediksi kelahiran bayi sudah semakin dekat sebaiknya anda tidak
mengemudi sendiri.
Selanjutnya pada saat kaki bengkak, kebanyakan ibu hamil mengalami kaki bengkak atau varises
yang disebabkan volume darah di dalam tubuh meningkat. Kondisi ini akan menyebabkan ibu tidak
nyaman saat mengemudi. Begitupula dengan ibu hamil yang menderita tekanan darah rendah atau
tinggi sebaiknya tidak mengemudi. Sama halnya dengan ibu yang memiliki kehamilan berisiko tinggi
anda harus memberhentikan kebiasaan mengemudi saat hamil. Dengan demikian ibu hamil boleh
mengemudi apabila kondisi kesehatan fisik dan psikis ibu hamil mendukung dan tidak akan
menimbulkan gangguan pada janin.
Untuk anda yang akan mengemudi inilah tips yang dapat anda
lakukan untuk mengemudi saat hamil :
1. Hindari kaki yang menggantung karena akan membuat otot perut tertarik dan
menimbulkan kontraksi
4. Anda dapat memiliki sabuk pengaman dengan tiga titik sehingga dapat
mengikuti gerakan tubuh anda ketika sedang mengemudi
Ibu hamil seringkali mengalami gangguan dalam beraktivitas, faktor yang seringkali dialaminya
disebabkan karena perubahan fisik dan psikis ibu hamil. Contohnya Ibu hamil yang sudah memasuki
trimester akhir mengalami perubahan perut yang semakin membesar dan tidak dapat beraktivitas.
Seiring dengan perubahan fisik dan psikis ibu hamil maka penting dalam menjaga kesehatan dan
kebugaran selama kehamilan. Salah satu aktivitas yang dapat anda lakukan adalah dengan istirahat
cukup yang dapat dilakukan dengan tidur siang. Betulkah dengan tidur siang ibu hamil dapat
mengembalikan kebugaran dan menjaga kesehatan?
Pentingnya tidur siang dikarenakan ibu hamil seringkali merasakan lelah, lesu dan lemah yang
disebabkan karena adanya perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan anda. Apabila anda
kurang beristirahat maka kondisi anda semakin memburuk dan berdampak pada perkembangan
janin anda.
Ibu hamil sangat disarankan untuk tidur malam yang cukup dan juga dapat menyempurnakannya
dengan menyempatkan diri untuk tidur siang. Dengan tidur siang yang cukup maka dapat membantu
anda dalam mengembalikan energi yang hilang bahkan dapat bermanfaat bagi kesehatan dan
kebugaran tubuh. Manfaat yang dapat anda lakukan dengan tidur siang secara teratur maka dapat
mempertajam memori dan lebih kosentrasi.
Dianjurkan ibu hamil menyempatkan tidur siang terutama pada usia kehamillan trimester pertama
dan terakhir. Hal yang harus anda ketahui bahwa ibu hamil yang tidur siang tidak
mempermasalahkan durasi waktu karena masing masing memiliki aktivitas yang berbeda.
Terpenting bagi anda memiliki kualitas tidur yang baik.
Ibu hamil dapat tidur selama 2 hingga 3 jam, hal ini tergantung usia ibu hamil.Penting untuk anda
ingat, ibu hamil sebaiknya dapat mengatur tidur siang dengan baik sehingga tidak dapat menggangu
waktu tidur malam. Apabila telat terjadi waktu tidur siang maka dapat mempengaruhi dan
menggangu jam tidur malam anda sehingga tidak berpengaruh pada ibu hamil ketika tidur malam
hari. Bagi anda ibu hamil yang memiliki aktivitas di luar rumah dapat mengatur tidur siang sesuai
dengan kebutuhan anda. Misalnya ketika tubuh anda mengalami kelelahan dan lesu maka
merupakan tanda bahwa ibu hamil membutuhkan tidur siang.
Sehingga banyak ibu hamil yang bertanya-tanya pentingkah tidur siang bagi ibu hamil? Penting atau
tidaknya tidur siang tergantung dengan kebutuhan ibu hamil . Bagi ibu hamil yang sudah terbiasa
dengan aktivitas di siang hari maka kemungkinan kebutuhan tidur siang lebih kecil dan dapat anda
lengkapi dengan kecukupan tidur di malam hari.
Dengan demikian menjaga kesehatan dapat anda jaga dengan pola makan dan gaya hidup sehat
salah satunya dengan tidur yang cukup di malam hari. Anda dapat pula menambahkan tidur di siang
hari tetapi dalam waktu yang terjadwal dan tidak terlalu lama dikhawatirkan akan mengganggu
kebiasaan tidur anda di malam hari.
Sudahkah Anda Melakukan Antenatal Care?/28
mei
Memiliki kehamilan yang sehat didukung oleh kesehatan ibu dari persiapan kehamilan hingga
menjelang persalinan dan mampu memberikan perawatan yang optimal untuk tumbuh kembang
janin selama kehamilan merupakan idaman setiap ibu hamil.
Beberapa kondisi seperti penyakit bawaan sebelum kehamilan, kurangnya daya tahan tubuh ibu
hamil hingga penyakit turunan dapat berpengaruh pada kehamilan. Kondisi seperti ini dapat
dilakukan pencegahan sehingga ibu dapat meminimalisir pengaruh negatif pada tumbuh kembang
janin.
Cara pencegahan dengan mengetahui kesehatan ibu secara umum, mendeteksi penyakit yang
menyertai ibu hamil, komplikasi kehamilan hingga risiko yang berhubungan kehamilan adalah
dengan antenatal care. Dengan melakukan antenatal care maka diharapkan akan mengurangi risiko
kehamilan bagi ibu dan janin.
Pada artikel kali ini, tim kami akan memberikan informasi seberapa besar pengaruh antenatal care
dan bagaimana tahapan yang dilakukan untuk mewujudkan kehamilan yang sehat hingga hari
persalinan berlangsung.
Berikut adalah tujuan dari pemeriksaan antenatal care pada masing masing usia kehamilan :
1. Trimester pertama
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui risiko bahaya jiwa dan juga mencegah terjadinya
anemia. Sehingga kondisi ibu hamil mendukung melanjutkan kehamilan di trimester selanjutnya.
2. Trimester kedua
Informasi yang didapat dari pemeriksaan antenatal care adalah unuk memberikan tingkat
kewaspadaan ibu terhadap beberapa penyakit kehamilan yang sering kali terjadi. Beberapa
diantaranya adalah gejala preeklamsia, tekanan darah atau pembengkakan.
3. Trimester Ketiga
Ibu hamil dapat diperiksa untuk mengetahui kondisi ibu dan juga tumbuh kembang janin
mempersiapkan persalinan. Kondisi mental ibu hamil sangat berperan penting untuk membantu
melancarkan proses persalinan.
5. Pencegahan Anemia
Pencegahan anemia diberikan dengan memberikan tablet zat besi. Apalagi ibu hamil sangat rentan
terkena anemia. Dengan melakukan pemeriksaan kehamilan maka dapat diketahui ibu berisiko
mengalami anemia dan juga pencegahan yang dapat dilakukan apalagi bila ibu hamil mendekati
usia persalinan. Kekurangan darah akan membahayakan nyawa ibu hamil.
Ibu hamil mengeluhkan kondisi dimana seringkali merasakan kehamilan semakin membuatnya tidak
nyaman. Beberapa keluhan kehamilan yang seringkali dikeluhkan pada usia kehamilan yang
semakin membesar yaitu kejang pada bagian otot perut, pada bagian kemaluan dan bagian pangkal
paha kanan dan kiri. Normalkah kondisi ini ?
Keluhan yang seringkali dialami oleh ibu hamil yang berhubungan dengan perut yang nyeri atau
tegang tidak semuanya berbahaya , untuk itu sebaiknya ibu mengenali terlebih dahulu ragam nyeri,
kram dan tegang perut yang umum dialami oleh ibu hamil.
Berikut adalah keluhan yang berhubungan denga rasa nyeri/tegang pada perut ibu hamil yang
dibedakan berdasarkan usia kehamilan :
Trimester pertama
Sedikit ibu hamil di trimester pertama yang mengeluhkan rasa nyeri atau tegang pada bagian
perut.Hanya saja beberapa diantaranya ada yang mengeluhkan seperti sedikit sakit menyerupai
rasa sakit perut menjelang menstruasi. Anda tidak perlu khawatir rasa nyeri ini ditimbulkan karena
meningkatkan hormon progesteron dan juga relaksin sehingga sambungan tulang pada bagian
rahim merenggang.Meskipun tidak membahayakan akan tetapi anda harus melakukan konsultasi
dengan dokter anda apabila rasa nyeri pada bagian perut terus berlangsung hingga usia kehamilan
10-12 minggu.
Masih berhubungan dengan usia kehamilan yang masih muda, perut kembung seringkali menjadi
salah satu penyebab ibu hamil merasakan nyeri walaupun tergolong normal akan tetapi apabila
disertai dengan kondisi kram pada bagian sisi perut bawah dan disertai dengan adanya pendarahan
dan efek warna coklat akan menjadi salah satu masalah yang membahayakan anda dan janin.
Nyeri pada bagian perut yang terbilang lama sebaiknya anda waspadai, apalagi bila sudah keluar
dari trimester pertama kehamilan. Hal ini dikhawatirkan sebagai pertanda kehamilan ektopik yaitu
kehamilan di luar rahim sehingga sel telur tidak berada pada tempatnya dan menyebabkan berada
di luar rahim.
Selanjutnya nyeri yang hebat pada bagian perut selama kehamilan di trimester akhir dengan disertai
pendarahan dapat juga dikatakan keguguran. Nyeri dan rasa tegang yang semakin meninggi
harusnya segera di waspadai dan segera ditangani dengan segera.
Trimester Kedua
Memasuki trimester kedua kerap kali ibu mengalami nyeri pada bagian kanan dan kiri bagian perut
yang ditandai dengan berpindah dari bagian perut bawah kiri ataupun kanan. Kondisi ini
dikarenakan pada bagian struktur tali yang mempertahankan rahim pada dinding perut atau dikenal
dengan ligamentum mengalami nyeri akan tetapi tidak membahayakan. Ibu hamil hanya perlu untuk
beristirahat rileks dengan menggunakan bantal yang tinggi.
Selain itu ibu hamil harus hati-hati ketika mengalami rasa nyeri meskipun tidak membahayakan.
Anda dapat perlahan-lahan mengubah posisi. Hal ini untuk mengurangi tekanan perut sehingga
tidak menimbulkan rasa nyeri pada perut.
Keluhan rasa sakit pada perut tidak membahayakan hanya saja tetap anda harus berkonsultasi
dengan dokter anda apabila mengalami rasa sakit yang berkepanjangan terlebih pada trimester
kedua anda masih merasakan tidak nyaman (berkelanjutan) dari trimester pertama.
Trimester Akhir
Ibu hamil seringkali mengalami rasa nyeri pada bagian perut di trimester akhir. Hal ini dikarenakan
perut ibu yang semakin membesar dan mengakibatkan terjadinya tekanan pada kandung kemih
yang barada pada bagian bawah perut.
Hanya saja bagi ibu hamil, apabila mengalami infeksi pada saluran kemih maka kondisi akan
semakin membuatnya semakin mengalami rasa sakit. Beberapa gejala yang berhubungan dengan
infeksi saluran kemih maka sering kali mengalami nyeri pada bagian perut bagian bawah punggung
bahkan hingga menimbulkan kontraksi.
Tidak semua rasa sakit, nyeri dan kejang pada trimester akhir membahayakan. Pada beberapa
kondisi dapat juga disebabkan karena janin yang bergerak semakin membesar sehingga membuat
bagian badan, kepala dan tendangan bayi yang semakin kuat. Inilah yang menyebabkan kontraksi
ringan. Adapun yang perlu diwaspadai adalah ketika ibu hamil mengalami nyeri pada bagian perut
yang semakin tidak tertahankan meskipun sudah beristirahat.
Adapun untuk ibu hamil untuk mengenali rasa nyeri pada bagian perut saat hamil diantaranya
adalah ketika ibu mengalami kondisi sakit perut yang tidak tertahankan, berkepanjangan dan
mengalami nyeri seperti kram atau tegang pada bagian bawah perut. Untuk mengetahui nyeri yang
tidak tertahankan anda dapat mewaspadai kondisi-kondisi saat ibu hamil di bawah ini :
Ibu hamil mengalami kram hingga berlangsung beberapa hari, dimana nyeri yang dialaminya
bersifat ritmik dimana ibu hamil mengalami sakit pada bagian perut yang menjalar ke atas
kemaluan. Seringkali ini menjadi pertanda ibu hamil mengalami keguguran, apalagi bila ditandai
dengan pendarahan berwarna merah muda dan mengalami kontraksi yang kuat, dan terasa sakit.
Selanjutnya ibu hamil yang merasakan sakit pada bagian perut yang menjalar pada bagian ulu hati.
Kondisi ini umumnya dialami oleh ibu hamil disertai dengan rasa sakit dan pandangan mata yang
kabur. Penyebab lainnya adalah preeklampsia yang ditandai dengan naiknya tekanan darah pada
kaki sehingga menyebabkan bengkak.
Adapula sakit perut yang ditandai dengan nyeri yang berasal pada bagian rahim sehingga
menyebabkan persalinan sebelum waktunya. Nyeri pada bagian perut yang melilit disertai dengan
nyeri pada bagian punggung dan kontraksi pada usia kehamilan 20-36 minggu. Kondisi ini seringkali
disalahartikan sehingga mengakibatkan plasenta previa yang menyebabkan plasenta tumbuh
menutupi jalan lahir.
Terakhir adalah nyeri pada bagian perut ibu hamil yang tidak mengalami kaitan dengan kondisi
kehamilan sendiri, salah satunya adalah rasa nyeri diantara pecahnya kista dan tekanan besar pada
rahim ataupun kasus peradangan usus buntu.
Kondisi ibu hamil yang mengalami gangguan saat hamil ditandai dengan nyeri perut tidak
selamanya membahayakan. Bahkan untuk ibu hamil yang mengalami nyeri perut harus diwaspadai
diantaranya adalah kehamilan ektopik yang berada di luar rahim, mengalami keguguran, mengalami
preeklamsia , mengalami sindorom Hemolysis, elevated liver enzymes, and low platelet count
sehingga mengalami pembekuan darah atau mengalami anemia.
Beberapa kondisi ibu hamil mengalalmi gangguan sakit perut yang tidak tertahankan karena
mengalami kontraksi Braxton Hick yang menyebabkan ibu hamil seringkali mengeluh di trimester
kedua dan ketiga kehamilan.Kondisi seperti itulah yang harus diwaspadai sebagai tanda terjadinya
keluhan kehamilan yang membahayakan untuk ibu hamil .
Tips Melancarkan Sirkulasi Darah Pada Kaki Ibu Hamil
Anda pasti setuju jika kehamilan adalah anugrah terindah yang tuhan berikan, rasa tidak sabar
menunggu kehadiran buah hati di keluarga anda semakin terasa memasuki usia kehamilan yang
semakin bertambah. Ibu hamil memang dituntut untuk ekstra terlebih menghadapi perubahan secara
hormonal.Inilah masa-masa dimana anda membutuhkan informasi lebih mengenai kehamilan
sehingga anda dapat menikmati masa hamil anda. Sayangnya hanya beberapa ibu hamil yang
dapat menikmati masa kehamilan.
Keluhan kehamilan yang ringan akan tetapi menggangu kenyamanan anda adalah kaki bengkak.
Kaki bengkak ini terjadi karena perubahan postur tubuh saat hamil membuat beban semakin besar
sehingga menyebabkan aliran darah kaki menjadi terambat. Meskipun dinilai sangat wajar terjadi
pada ibu hamil disebabkan karena asupan oksigen dan juga nutrisi akan ikut disuplai dari darah ibu
ke plasenta.
Dengan kata lain, selama hamil darah akan mengalir juga ke dalam tubuh janin yang menyebabkan
volume darah meningkatkan tekanan yang terjadi di pembuluh darah, khususnya area kaki. Kondisi
sirkulasi darah pada area kaki ini tidak dapat dihindari akan tetapi anda dapar melakukan beberapa
cara sehingga dapat mengurangi penghambatan sirkulasi darah pada area kaki.
Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat anda ikuti untuk melancarkan
sirkulasi darah pada kaki ibu hamil :
5. Kompres dengan air dingin apabila terjadi pembengkakan di area kaki. Ini akan
membantu kaki anda lebih rileks dan mampu mengurangi pembengkakan.
6. Perbanyak minum air putih sehingga dengan memperoleh cairan yang baik
dapat mengurangi pembengkakan di kaki. Air putih yang mengandung mineral
sangat baik dan dibutuhkan oleh tubuh.
7. Kurangi makanan yang mengandung kadar garam yang tinggi. Apalagi bagi
anda yang memiliki riwayat kesehatan hipertensi.
Dengan demikian bagi anda yang seringkali mengeluhkan sirkulasi yang terhambat di area kaki
yang mengakibatkan kaki bengkak. Maka anda dapat mengikuti tips di atas dan usahakan tidak
berlama lama dalam satu posisi, misalnya posisi duduk atau posisi berdiri.