Você está na página 1de 11

Jumlah curah hujan dalam 30 tahun dibagi dengan jumlah hari hujan diwakili oleh

indeks SDII. Berdasarkan Gambar 4.8, terlihat bahwa dalam kurun waktu 30 tahun, trend untuk
indeks ini mengalami peningkatan dengan p-value sebesar 0,208 namun tidak signifikan. Nilai
tertinggi terjadi pada tahun 1998, yakni 1400, sedangkan nilai terendah terjadi pada tahun
1980-1985 dan 2006-2010 sebesar 0.
Indeks RX5day merupakan indeks untuk mewakili curah hujan 5 harian tertinggi
dalam 30 tahun. Berdasarkan grafik terlihat bahwa umumnya curah hujan harian tertinggi
dalam setiap tahun memiliki jumlah yang berbeda-beda. Nilai tertinggi indeks ini terjadi pada
tahun 1998 dengan jumlah sebesar 2600 mm. Sedangkan nilai terendah terjadi pada
beberapa tahun yaitu tahun 1980-1985,1992-1994,2002,2003,2007-2010 sebesar 0mm.
Dalam kurun waktu 1981-2010, trend indeks ini mengalami peningkatan. Trend ini memiliki
nilai p-value sebesar 0,17. Nilai p-value tersebut menunjukkan bahwa peningkatan trend yang
terjadi pada indeks RX5day ini tidak signifikan, karena nilainya lebih besar dari 0,05.
Indeks RX1day merupakan indeks untuk mewakili curah hujan harian tertinggi dalam
30 tahun. Nilai tertinggi tersebut terjadi pada beberapa tahun,diantaranya : 1986-1991,1995-
2001,2004-2006 dengan jumlah sebesar >8000mm. Sedangkan nilai terendah terjadi pada
tahun 1980-1985,1992-1994,2002-2003,2007-2010 sebesar 0 mm. Trend indeks ini
mengalami peningkatan. Trend ini memiliki nilai p-value sebesar 0,877. Nilai p-value tersebut
menunjukkan bahwa peningkatan trend yang terjadi pada indeks RX1day ini tidak signifikan,
karena nilainya lebih besar dari 0,05
Hari sangat basah (very wet days) atau jumlah curah hujan tahunan di mana curah
hujan lebih besar daripada persentil ke-99 diwakili oleh indeks R99P. Berdasarkan Gambar
4.4, dapat diketahui bahwa besar nilai indeks R99P berada di nilai 0, dan p-value error.
Hari sangat basah (very wet days) atau jumlah curah hujan tahunan di mana curah
hujan lebih besar daripada persentil ke-95 diwakili oleh indeks R95P. Berdasarkan Gambar
4.4, dapat diketahui bahwa besar nilai indeks R95P yang terjadi selama 30 tahun berbeda-
beda, sehingga menyebabkan perubahan yang dimiliki indeks tersebut pada setiap tahun
memiliki pola yang tidak jelas. Berdasarkan gambar tersebut juga terlihat bahwa jumlah yang
tertinggi terjadi pada tahun 1998 yaitu > 200000 mm, sedangkan jumlah terendah terjadi
pada beberapa tahun,yaitu : 1980-1985,1992-1994,2002,2003,2007-2010 sebesar 0 mm.
Dilihat berdasarkan kemiringannya, terlihat bahwa trend indeks R95P mengalami
peningkatan akan tetapi tidak signifikan karena p-value > 0.05 sebesar sebesar 0.251
Gambar 4.3 merupakan grafik trend indeks R25mm. Indeks tersebut merupakan
jumlah hari ketika curah hujan di KALIANGET tidak kurang dari 25 mm selama 30 tahun.
Berdasarkan grafik tersebut dapat diketahui bahwa peningkatan atau penurunan yang terjadi
setiap tahun pada indeks ini tidak memiliki pola yang jelas. Hal tersebut disebabkan karena
besar peningkatan atau penurunan yang terjadi setiap tahun berbeda-beda. Berdasar pada
grafik tersebut juga terlihat bahwa jumlah hari terbanyak dengan curah hujan tidak kurang
dari 20 mm terjadi pada tahun 1998, yaitu sebanyak 41 hari, sedangkan jumlah hari dengan
curah hujan tidak kurang dari 20 mm paling sedikit terjadi pada tahun 1992 yaitu sebanyak 1
hari. Selain itu, berdasar pada grafik tersebut terdapat informasi bahwa trend jumlah hari
dengan curah hujan tidak kurang dari 20 mm mengalami peningkatan akan tetapi tidak
signifikan karena p-value > 0.05 yaitu sebesar 0.79
Gambar 4.3 merupakan grafik trend indeks R20mm. Indeks tersebut merupakan
jumlah hari ketika curah hujan di KALIANGET tidak kurang dari 20 mm selama 30tahun. Sama
halnya dengan indeks R10mm, berdasarkan grafik tersebut dapat diketahui bahwa
peningkatan atau penurunan yang terjadi setiap tahun pada indeks ini tidak memiliki pola
yang jelas. Hal tersebut disebabkan karena besar peningkatan atau penurunan yang terjadi
setiap tahun berbeda-beda. Berdasar pada grafik tersebut juga terlihat bahwa jumlah hari
terbanyak dengan curah hujan tidak kurang dari 20 mm terjadi pada tahun 1998, yaitu
sebanyak 55 hari, sedangkan jumlah hari dengan curah hujan tidak kurang dari 20 mm paling
sedikit terjadi pada tahun 1981 dan2003 yaitu sebanyak 1 hari. Selain itu, berdasar pada grafik
tersebut terdapat informasi bahwa trend jumlah hari dengan curah hujan tidak kurang dari
20 mm mengalami peningkatan akan tetapi tidak signifikan karena p-value > 0.05 sebesar
sebesar 0.98.
Gambar 4.2 merupakan grafik trend indeks R10mm. Indeks tersebut merupakan jumlah hari
ketika curah hujan di KALIANGET tidak kurang dari 10 mm selama 30 tahun. Berdasarkan
grafik tersebut, dapat diketahui bahwa pola peningkatan atau penurunan indeks R10mm
tidak beraturan, karena besar peningkatan atau penurunan yang terjadi setiap tahun
berbeda-beda. Berdasar pada Gambar 4.2, terlihat bahwa jumlah hari terbanyak dengan
curah hujan tidak kurang dari 10 mm terjadi pada tahun 1998, yaitu sebanyak 85 hari.
Sedangkan, jumlah hari dengan curah hujan tidak kurang dari 10 mm paling sedikit terjadi
pada tahun 1981, yaitu sebanyak 1 hari. Berdasar pada grafik tersebut, terlihat bahwa trend
jumlah hari dengan curah hujan tidak kurang dari 10 mm mengalami penurunan namun tidak
signifikan, karena memiliki nilai p-value 0.999 (lebih besar dari 0,05).
Gambar 4.1 merupakan grafik trend indeks PRCPTOT di Kalianget periode tahun 1981-
2010. Indeks tersebut mewakili kondisi total curah hujan tahunan yang terjadi pada suatu
wilayah. Berdasar pada grafik tersebut, diketahui bahwa total curah hujan tahunan di
Kalianget mengalami peningkatan atau penurunan setiap tahun. Pola peningkatan atau
penurunan yang terjadi tidak beraturan karena jumlah perubahan total curah hujan yang
terjadi setiap tahun berbeda-beda. Berdasarkan Gambar 4.1, terlihat bahwa total curah hujan
tahunan tertinggi terjadi pada tahun 1998, yakni sebesar >200000 mm. Sedangkan, total
curah hujan tahunan terendah terjadi di beberapa tahun, yaitu : 1980-1985,1992-
1994,2002,2003,2006-2010 dengan jumlah sebesar 0 mm. Ditinjau berdasarkan nilai p-value,
terlihat bahwa trend total curah hujan di Kalianget mengalami peningkatan namun tidak
signifikan karena nilai p-value tersebut lebih besar dari 0,05 (0.255).
Jumlah hari hujan berturut-turut tertinggi dengan curah hujan tidak kurang dari 1 mm
selama 30 tahun diwakili oleh indeks CWD. Berdasarkan Gambar 4.7, Jumlah hari hujan
terbanyak terjadi pada tahun 1992, yakni sebanyak 14 hari, sedangkan jumlah hari hujan yang
paling sedikit terjadi pada tahun sebelumnya yaitu 1985 sebesar 1 hari. Berdasar pada grafik
tersebut juga terlihat bahwa trend untuk indeks ini mengalami peningkatan dengan p-value
sebesar 0,076. Nilai p-value tersebut menunjukkan bahwa peningkatan pada indeks ini tidak
termasuk signifikan, karena memiliki nilai lebih besar dari 0,05.
Jumlah hari hujan berturut-turut tertinggi dengan curah hujan kurang dari 1 mm
selama 30 tahun diwakili oleh indeks CDD. Berdasarkan Gambar 4.7, Jumlah hari hujan <1 mm
terbanyak terjadi pada tahun 1991 yakni sebanyak 190 hari, sedangkan keajadian jumlah hari
hujan < 1mm paling sedikit terjadi pada tahun 1992 dan 1998 yaitu sebesar 1 hari. Berdasar
pada grafik tersebut juga terlihat bahwa trend untuk indeks ini mengalami peningkatan
dengan p-value sebesar 0,314. Nilai p-value tersebut menunjukkan bahwa peningkatan pada
indeks ini tidak termasuk signifikan, karena memiliki nilai lebih besar dari 0,05.

Você também pode gostar