Você está na página 1de 25

LAPORAN PERJALANAN STUDY RISET DI YOGYAKARTA

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KOTA MAGELANG


TAHUN PELAJARAN 2018/2019
LAPORAN PERJALANAN STUDY RISET DI YOGYAKARTA

Disusun oleh :
1. Ahmad Imron H.F
2. Alfian Santri
3. Ali Said
4. Azimul Afkar
5. Catur Putra S.
6. Diah Nur Afifah

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KOTA MAGELANG


TAHUN PELAJARAN 2018/2019
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan study riset jurusan IIS kelas X MAN Kota Magelang Tahun pelajaran 2018/2019
tanggal 10 oktober 2018 dengan judul :
“kunjungan ke Pabrik Gula Madukismo dan BMKG Yogyakarta Tahun Pelajaran
2018/2019“ kami susun untuk memenuhi tugas tidak terstruktur siswa kelas X MAN Kota
Magelang dan menjadi dokumen perpustakaan MAN Kota Magelang.
Laporan ini telah di setujui dan disahkan pada :

Hari :.......................................
Tanggal :........................................

Mengesahkan Pembimbing
Waka Kurikulum Kota Magelang

Drs. Martono Hj. Jamaliyah, S.Pd


NIP. 19640315 199103 1 005 NIP. 19780907 200501 2 005
MOTTO

1. Jadilah seperti karang di lautan yang selalu kuat meskipun terus di hantam
ombak dan lakukan hal yang bermanfaat untuk diri sendiridan juga untuk
orang lain ,karena hidup tidak abadi.
2. Tidak ada masalah yang tidak bisa di selesaikan selama ada komitmen
bersama untuk menyelesaikannya.
3. Hari ini lebih baik dari pada hari kemarin
4. Terima kekalahan dengan hati yang lapang itu bisa bikin hidup kamu tenang
5. Musuh terbesar adalah diri sendiri
6. Berjuang atas apa yang telah menjadi pilihanmu, teruslah bangkit karena kamu
telah memilih untuk sukses
7. Selalu berfikir positif dan lewati rintangan dengan semanagat , jangan takut
sulit bukan bertarti tidak mungkin
8. Selalu percaya dengan dirimu dan ikuti kata hatimu, keyakinan hanya ada di
dalam hati rasakan dan ikuti
9. Impianmu tidak mustahil , kamu harus menjadi orang pertama yang
mempercayainya.
Halaman Persembahan

Dengan terselesainya dan terwujudnya karya tulis ini disamping sebagai salang satu
syarat untuk memenuhi tugas laporan ini,penyusun juga mempersembahkah kepada :
1. Bapak Prihantoro Achmad, SPd,M.PdI selaku kepala MAN kota Magelang
2. Bapak Martono selaku pembimbing dalam kegiatan study lapangan.
3. Bapak atau Ibu guru yang ikut serta membantu dalam kegiatan study lapangan
ini.
4. Kepada Bapak dan Ibu yang telah mendoakan penulis di setiap kegiatannya.
5. Serta teman teman yang telah memotivasi dan mendukung penulisan dalam
segala kegiatannya.
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT,yang telah memberikan rahmat,taufik,dan


hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan study observasi tentang
laporan study riset di Yogyakarta dalam menunjang pendidikan. Laporan ini telah
kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan laporan ini, untuk itu kami mengucapkan terimalasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu kami menyadari bahwa laporan yang kami buat masih
sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat
kami perlukan untuk menunjang kesempurnaan laporan ini.
Daftar Isi

Judul ...................................................................................................................I
Halaman Pengesahan ..... ...................................................................................II
Motto ..................................................................................................................III
Halaman Persembahan .......................................................................................IV
Kata Pengantar ...................................................................................................V
Daftar Isi ............................................................................................................VI
BAB 1
Pendahuluan ........................................................................................................VII
Latar Belakang ...................................................................................................VIII
Rumusan Masalah ..............................................................................................IX
Tujuan Penulisan ................................................................................................X
Manfaat Penulisan ..............................................................................................XI
Metode ...............................................................................................................XI
Waktu Pelaksanaan ............................................................................................XII
Jumlah Peserta ...................................................................................................XII
Obyek Study observasi ......................................................................................XIV
BAB 2 Pembahasan
BAB 3 Penutup
Kesimpulan ........................................................................................................
Saran ..................................................................................................................
Daftar pustaka ....................................................................................................
Lampiran ............................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Studi lapangan ke PT.Madukismo dan Taman Pintar Yogyakarta adalah syarat untuk
memenuhi kenaikan kelas X. Selain itu, untuk melihat secara langsung materi yang telah
diajarkan di Madrasah, karena kegiatan pembelajaran tidak hanya di lingkungan madrasah
saja, selain itu siswa diharap dapat membuat laporan ini sesuai dengan ejaan bahasa yang
benar.
B. Tujuan
Laporan ini disusun dengan maksud dan tujuan sebagai berikut :
a. Untuk melatih penyusun dalam menyusun laporan studi lapangan.
b. Untuk melatih penyusunan dalam berfikir kritis.
c. Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi penulis agar dapat
mengembangkan pengetahuannya di hari yang akan datang.
d. Untuk mengenalkan pada masyarakat bahwa di era globlalisasi ini
membutuhkan pengetahuan, maka kunjungan kita ke Yogyakarta adalah salah
satu untuk belajar dan berkreasi.
C. Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10 oktober 2018 mulai pukul 07.00-21.30
WIB.Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa MAN 1 KOTA MAGELANG kelas X.
BAB 2
Pembahasan

PT.PG.MADUKISMO

a. Latar belakang dan sejarah didirikan PT.PG MADUKISMO


Pabrik Gula Madukismo didirikan pada tahun 1955 pada awalnya bernama
Pabrik Gula Padokan. Pada masa pejajahan Belanda pabrik ini hancur lebur dan
selanjutnya dirintis kembali oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Selanjutnya
didirikan kembali Pabrik Gula Padokan dengan nama Pabrik Gula Madukismo.
Gagasan pendirian Pabrik Gula Madukismo bertujuan menolong rakyat karena
banyak dari karyawan pabrik yang kehilangan pekerjaan semenjak pabrik tersebut
dihancurkan oleh Belanda. Pembangunan kembali Pabrik Gula Madukismo
diharapkan dapat menampung lebih banyak lagi orang bekerja dan terlibat dalam
usaha Pabrik Gula Madukismo.
Akan banyak para petani terlibat proses penanaman, pemeliharaan, panen dan
pabrik sendiri akan banyak menyerap tenaga kerja terutama pada saat musim
giling. Perjalanan Wisata Agro Industri adalah melihat proses dari produksi yang
dilakukan Pabrik Gula Madukismo. Wisatawan dapat menaiki gerbong yang
ditarik lokomotif tua. Wisata ini biasanya dilaksanakan saat musim giling yaitu
bulan Mei – September.Wisatawan dapat menyaksikan dari dekat proses produksi
gula secara langsung. Proses ini diawali dengan pemerahan nira untuk
mendapatkan sari gula kemudian pemurnian nira dengan cara sulfitasi, penguapan
nira, kristalisasi, puteran gula dan pengemasan gula.
Saat musim penggilingan tebu datang pada bulan Mei – September, wisatawan
dapat melihat ritual cembengan yang dilaksanakan warga sekitar dan karyawan
pabrik. Ritual tersebut bertujuan memohon doa restu agar proses penggilingan
berjalan dengan lancar. Selama ritual, wisatawan dapat melihat kirab tebu
temanten dan berbagai acara kesenian lainnya seperti pasar malam, jathilan dan
wayang kulit semalam suntuk. Selain mencermati proses produksi gula,
wisatawandapat melihat mesin-mesin tua yang menjadi alat produksi Pabrik Gula
Madukismo.
a.)Definisi Limbah dan Sampah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim,
disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan.
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil
aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis
(Istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink, 1996)
b.) Jenis – jenis Limbah

Berdasarkan karakteristiknya:
1)Limbah cair:
Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud
cair (PP 82 thn. 2001). Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak
menggunakan air dalam sistem prosesnya. Di samping itu ada pula bahan baku
mengandung air sehingga dalam proses pengolahannya air harus dibuang.
Industri primer pengolahan hasil hutan merupakan salah satu penyumbang
limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan. Namun demikian, mengingat
penting dan besarnya dampak yang ditimbulkan limbah cair bagi lingkungan,
penting bagi sektor industri kehutanan untuk memahami dasar-dasar teknologi
pengolahan limbah cair.
2)Limbah padat:
Limbah padat adalah hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang
berasal dari sisa proses pengolahan. Limbah ini dapat dikategorikan menjadi dua
bagian, yaitu limbah padat / sampah yang dapat didaur ulang, seperti plastik,
tekstil, potongan logam. Untuk menanggulangi pencemaran tanah akibat
penumpukan sampah itu dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti melalui
program 3 R yaitu Reduce, Reuse, Recycle.
Kedua limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis, bagi limbah padat yang
tidak punya nilai ekonomis dapat ditangani dengan berbagai cara antara lain
ditimbun pada suatu tempat, diolah kembali kemudian dibuang dan dibakar.
3)Limbah gas:
Polusi udara adalah tercemarnya udara oleh berberapa partikulat zat (limbah)
yang mengandung partikel (asap dan jelaga), hidrokarbon, sulfur dioksida,
nitrogen oksida, ozon (asap kabut fotokimiawi), karbon monoksida dan timah.
Udara adalah media pencemar untuk limbah gas. Limbah gas atau asap yang
diproduksi pabrik keluar bersamaan dengan udara. Secara alamiah udara
mengandung unsur kimia seperti O2, N2, NO2, CO2, H2 dan lain-lain.
Penambahan gas ke dalam udara melampaui kandungan alami akibat kegiatan
manusia akan menurunkan kualitas udara.
4)Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun):
Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan
berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun
tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau
membahayakan kesehatan manusia. Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah
bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak,
sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan
penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila
memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah
terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-
lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.
c.) Peran Pabrik Gula Madukismo dalam Meningkatkan Ekonomi Daerah
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sumber daya alam yang
melimpah. Kaya akan barang tambang, palawija, dan masih banyak lainnya. Akan
tetapi, kekayaan alam tersebut tidak diimbangi dengan kekayaan sumber daya
manusia. Ketidak seimbangan tersebut mengakibatkan berbagai persoalan yang
kompleks. Terhambatnya perekonomian Indonesia, perkembangan infrastruktur
yang lambat. Perekonomian Indonesia meliputi petumbuhan dan pembangunan
ekonomi nasional, dan perekonomi daerah.
Ekonomi nasional akan berpengaruh terhadap APBN (Anggaran Pendapatan
Belanja Negara) dan APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah). APBD
sendiri mempengaruhi perekonomian yang berada di daerah.
Saat ini, perekonomian daerah masih terpuruk. Keadaan tersebut disebabkan
karena berbagai hal, antara lain terjadinya bencana alam, banyak perusahaan yang
gulung tikar, keamanan yang masih minim juga menyebabkan ekonomi daerah
terpuruk. Akibatnya banyak terjadi pengangguran, kemiskinan, ketimpangan
pendapatan.
Untuk membenahi perekonomian daerah, dibutuhkan suatu inovasi yang
menjamin agar ekonomi daerah dapat meningkat. Serta sekaligus untuk mengatasi
masalah yang masih kompleks, seperti tingkat pengangguran, kemiskinan, dan
ketimpangan pendapatan.
Agar pengangguran di masyarakat volumenya tidak semakin membesar, maka
pemerintah daerah dapat mendirikan suatu industri. Dimana industri tersebut
menggunakan sumber daya dari masyarakat daerah itu sendiri, sehingga
pengangguran dapat terkurangi dengan adanya lapangan pekerjaan pendirian
pabrik industri. Industri yang paling tepat untuk meningkatkan ekonomi daerah
salah satunya yaitu dengan mendirikan pabrik gula.
Perekonomian daerah adalah kemampuan ekonomi setiap daerah, yang dapat
diukur dari pendapatan daeerah, rencana pengeluaran/anggaran belanja daerah dan
tingkat pendapatan per kapita daerah tersebut.
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah
dan masyarakat mengelola sumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola
kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan
suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi
(pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut. (Lincolin Arsyad, 1999). Tujuan
utama dari usaha-usaha pembangunan ekonomi selain menciptakan pertumbuhan
yang setinggi-tingginya, harus pula menghapus atau mengurangi tingkat
kemiskinan, ketimpangan pendapatan dan tingkat pengangguran. Kesempatan
kerja bagi penduduk atau masyarakat akan memberikan pendapatan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya (Todaro, 2000).
Seperti contohnya yaitu Pabrik Gula Madukismo. Pabrik gula tersebut berada
di daerah Desa Padokan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.Pabrik gula
Madukismo, adalah salah satu pabrik gula tertua di tanah air. Pabrik itu berdiri
sudah berdiri sejak tahun 1955. Pabrik gula Madukismo ini dibangun setelah
pabrik gula Padokan dibumihanguskan. Pendirian pabrik gula Madukismo ini
salah satu gagasan yan berasal dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
Kebutuhan areal untuk komplek pembangunan pabrik gula Madukismo adalah
269.410 m2, yang sebagian berasal dari tanah bekas pabrik gula Padokan yang
mempunyai luas sebesar 90.650 m2 sedang sisanya 178.760 m2 yang diperoleh
dengan membeli tanah sawah milik penduduk sekitarnya.
Tujuan utama didirikannya pabrik gula Madukismo adalah untuk semula
untuk menolong rakyat yang banyak kehilangan pekerjaan karena
dibumihanguskannya pabrik-pabrik gula waktu itu.Perekonomian masyarakat
yang terpuruk akibat dibumihanguskannya pabrik-pabrik gula yang semula berdiri
pada masa penjajahan Belanda, berpengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat.
Masyarakat kehilangan mata pencaharian sebagai karyawan pabrik gula yang
telah dibumihanguskan, yang menyebabkan pengangguran tidak terkontrol
jumlahnya. Untuk itu dengan didirikannya pabrik gula Madukismo dapat
menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar. Sehingga pengangguran dapat
teratasi, dan perekonomian di daerah dapat meningkat dengan adanya pabrik gula
tersebut.
Pada waktu musim giling tiba, masyarakat yang bekerja sebagai pekerja
musiman dapat ditarik masuk ke pabrik gula Madukismo, jadi masyarakat tersebut
tetap akan mendapatkan pendapatan untuk kebutuhan hidupnya.
Selain menarik masyarakat yang belum mempunyai pekerjaan untuk bekerja,
pabrik gula Madukismo juga berperan membantu para petani tebu yang terlibat
dalam proses penanaman. Yang mana pada saat musim panen tebu tiba para petani
tidak akan kesulitan untuk mengolah tebu tersebut. Karena hasil panen tebu
tersebut akan disalurkan ke pabrik, bahkan pabrik gula Madukismo akan
memberikan kontrak untuk jangka waktu tertentu, sehingga petani hanya tinggal
menyerahkan hasil panen tebu kepada pabrik gula.
Dengan berkurangnya tingkat pengangguran di daerah maka secara langsung
perekonomian di daerah akan meningkat. Karena masyarakat akan bekerja dan
menghasilkan pendapatan yang tak lain untuk pabrik gula Madukismo sebagai
sentra industri yang berkembang pesat di daerah Bantul, Yogyakarta.
Dengan berdirinya pabrik gula di daerah, sangat membantu keadaan ekonomi
daerah dan dapat meningkatkan perekonomian di daerah tersebut. Seperti pabrik
gula yang berada di Bantul, pabrik gula Madukismo. Ekonomi di daerah Kasian,
Bantul, Yogyakarta terlihat jauh berbeda keadaannya sebelum dan sesudah
dibangunnya pabrik gula Madukismo.
Pendirian pabrik gula Madukismo memberikan dampak positif bagi
masyarakat sekitar, dan bagi perekonomian daerah. Ekonomi daerah berkembang
dengan pesat seiring berjalannya waktu.

d.)Hasil Kunjunan Industri


Kami sampai di PG Madukismo sekitar pukul 08.00 WIB langsung memasuki
aula pertemuan. Di aula pertemuan kami disambut oleh pemandu kunjungan
industri yang termasuk salah satu pegawai PG Madukismo. Dengan jelas dan
lengkap mereka menerangkan kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan di PG
Madukismo. Dalam kegiatan ini kami diberi kesempatan untuk bertanya, salah
satu teman kami menanyakan tentang kualitas gula menurut warna yang biasa ada
di pasaran. Warna yang dihasilkan oleh gula yang ada di pasaran tersebut bisa
disebabkan oleh filtrasi atau proses penyaringan yang lebih banyak atau lebih
sedikit misalnya gula tersebut berwarna cokelat hal itu karena poses filtrasi yang
sedikit dan sebaliknya, ujar pemandu PG Madukismo.
Selanjutnya, kami diajak melihat proses pembuatan gula Madukismo secara
langsung ke pabriknya. Yang asyiknya perjalanan dari aula pertemuan ke pabrik
gula Madukismo kami diantar oleh kereta wisata yang memang biasanya
digunakan untuk mengantar para pengunjung yang ingin mengetahui cara
membuat gula secara langung.
Kami pikir pabrik gula Madukismo tersebut rapi, bersih, dan steril (melihat
dari aula pertemuan tadi dan penjelasan lewat media visual) namun ketika kami
mengunjunginya ternyata berbanding terbalik dari yang kami fikirkan. Pabrik gula
Madukismo terlihat kotor mulai dari jalan yang berserakan batang-batang tebu
yang berjatuhan, mesin-mesin yang terlihat sangat kotor dan tidak steril, bau yang
tercium ketika memasuki pabrik yang sangat menyengat.
Tidak hanya diajak ke pabrik proses pembuatan gula, kamipun diajak ke
tempat packing gula dan gudang penyimpanan gula. Gula-gula yang sudah diolah
di packing ditempat ini dengan mesin-mesin modern kemudian disimpan di
gudang. Penyimpanan gula tidak menyentuh tanah yang artinya penyimpanan gula
disimpan dengan dialaskan kayu-kayu yang di jajar-jajarkan.
=>Proses Pembuatan Gula
Tebu dipanen setelah cukup masak, dalam arti kadar gula (sakarosa) maksimal
dan kadar gula pecahan (monosakarida) minimal. Untuk itu dilakukan analisa
pendahuluan untuk mengetahui faktor pemasakan, koefisien daya tahan, dll. Ini
dilakukan kira-kira 1,5 bulan sebelum penggilingan.
Setelah tebu dipanen dan diangkat ke pabrik selanjutnya dilakukan pengolahan
gula putih. Pengolahan tebu menjadi gula putih dilakukan di pabrik dengan
menggunakan peralatan yang sebagain besar bekerja secara otomatis.
Tahap-tahap dalam Pembuatan Gula
Pembuatan gula putih di pabrik gula mengalami beberapa tahapan pengolahan,
yaitu pemerahan nira, pemurian, penguapan, kristalisasi, pemisahan kristal, dan
pengeringan.
b. Pemerahan Nira (Ekstrasi)
Tebu setelah ditebang, dikirim ke stasiun gilingan untuk dipisahkan antara
bagian padat (ampas) dengan cairannya yang mengandung gula (nira mentah).
Alat penggiling tebu yang digunakan di pabrik gula berupa suatu rangkaian alat
yang terdiri dari alat pengerja pendahuluan (Voorbewer keras) yang dirangkaikan
dengan alat giling dari logam. Alat pengerja pendahuluan terdiri dari Unigator
Mark IV dan Cane knife yang berfungsi sebagai pemotong dan pencacah tebu.
Setelah tebu mengalami pencacahan dilakukan pemerahan nira untuk memerah
nira digunakan 5 buah gilingan, masing-masing terdiri dari 3 rol dengan ukuran
36”X64”.
2. Pemurnian Nira
Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk proses pemurnian gula yaitu cara
defekasi, sulfitasi dan karbonatasi. Pada umumnya pabrik gula di indonesia
memakai cara sulfitasi. Cara sulfitasi menghemat biaya produksi, bahkan
pemurnian mudah di dapat dan gula yang dihasilkan adalah gula putih atau SHS
(Superieure Hoofd Sumber).
Proses ini menggunakan tabung defekator, alat pengendap dan saringan Rotary
Vacuum Filter dan bahan pemurniannya adalah kapur tohor dan gas sulfit dari
hasil pembakaran.
Mula-mula nira mentah ditimbang, dipanaskan, direaksikan dengan susu kapur
dalam defekator, kemudian diberi gas SO2 dalam peti sulfitasi, dipanaskan dan
diendapkan dalam alat pengendap. Nira kotor yang diendapkan kemudian disaring
menggunakan Rotery Vaccum Filter. Dari proses ini dihasilkan nira jernih dan
endapan padat berupa blotong. Nira jernih yang dihasilkan kemudian dikirim
kestasiun penguapan.
3. Penguapan Nira (Evaporasi)
Nira jernih masih banyak mengandung uap air. Untuk menghilangkan kadar
air dilakukan penguapan (evaporasi).
Dipabrik gula penguapan dilakukan dengan menggunakan beberapa
evaporator dengan sistem multiple effect yang disusun secara interchangeable
agar dapat dibersihkan bergantian. Evaporator bisanya terdiri dari 4-5 bejana yang
bekerja dari satu bejana sebagai uap pemanas bejana berikutnya. Total luas bidang
pemanas 5990m2 vo.
Dalam bejana Nomor 1 nira diuapkan dengan menggunakan bahan pemanas
uap bekas secara tidak langsung. Uap bekas ini terdapat dalam sisi ruang uap dan
nira yang diuapkan terdapat dalam pipa-pipa nira dari tombol uap. Dari sini, uap
bekas yang mengembun dikeluarkan dengan kondespot. Dalam bejana nomor 2,
nira dari bejana nomor 1 diuapkan dengan menggunakan uap nira dari bejana
penguapan nomor 1. Kemudian uap nira yang mengembun dikeluarkan dengan
Michaelispot. Di dalam bejana nomor 3, nira yang berasal dari bejana nomor 2
diuapkan dengan menggunakan uap nira dari bejana nomor 2. Demikian
seterusnya, sampai pada bejana terakhir merupakan nira kental yang berwarna
gelap dengan kepekatan sekitar 60 brik. Nira kental ini diberi gas SO2 sebagai
belancing dan siap dikristalkan. Sedangkan uap yang dihasilkan dibuang ke
kondensor sentral dengan perantara pompa vakum.
4. Kristalisasi
Nira kental dari sari stasiun penguapan ini diuapkan lagi dalam suatu pan
vakum, yaitu tempat dimana nira pekat hasil penguapan dipanaskan terus-menerus
sampai mencapai kondisi lewat jenuh, sehingga timbul kristal gula.
Sistem yang dipakai yaitu ABD, dimana gula A dan B sebagai produk,dan
gula D dipakai sebagai bibit (seed), serta sebagian lagi dilebur untuk dimasak
kembali. Pemanasan menggunakan uap dengan tekanan dibawah atmosfir dengan
vakum sebesar 65 cmHg, sehingga suhu didihnya 650c. Jadi kadar gula (sakarosa)
tidak rusak akibat terkena suhu yang tinggi. Hasil masakan merupakan campuran
kristal gula dan larutan (Stroop). Sebelum dipisahkan di putaran gula, lebih dulu
didinginkan pada palung pendinginan (kultrog).
c. Pemisahan Kristal Gula
Pemisahan kristal dilakukan dengan menggunakan saringan yang bekerja
dengan gaya memutar (sentrifungal). Alat ini bertugas memisahkan gula terdiri
dari:
a. 3 buah broadbent 48” X 30”untuk gula masakan A.
b. 4 buah bactch sangerhousen 48” X 28” untuk masakan B.
c. 2 buah western stated CCS untuk D awal.
d. 6 buah batch sangerhousen 48” X 28” untuk gula SHS.
e. 3 buah BNA 850 K untuk gula D.
Dalam tingkatan pengkristalan, pemisahan gula dari tetesnya terjadi pada
tingkat B. Pada tingkat ini terjadi poses separasi (pemisahan). Mekanismenya
menggunakan gaya sentrifugal. Dengan adanya sistem ini, tetes dan gula terpisah
selanjutnya pada tingkat D dihasilkan gula melasse (kristal gula) dan melasse
(tetes gula).
d. Pengeringan Kristal Gula
Air yang dikandung kristal gula hasil sentrifugasi masih cukup tinggi, kira-
kira 20% . Gula yang mengandung air akan mudah rusak dibandingkan gula
kering, untuk menjaga agar tidak rusak selama penyimpanan, gula tersebut harus
dikeringkan terlebih dahulu. Pengeringan dapat dilakukan dengan cara alami atau
dengan memakai udara panas kira-kira 800c. Pengeringan gula secara
alami dilakukan dengan melewatkan SHS pada talang goyang yang panjang.
Dengan melalui talang ini gula diharapkan dapat kering dan dingin. Proses
pengeringan dengan cara ini membutuhkan ruang yang lebih luas dibandingkan
cara pemanasan. Karena itu, pabrik-pabrik gula menggunakan cara pemanasan.
Cara ini bekerja atas dasar prinsip aliran berlawanan dengan aliran udara panas.
e.) Jenis Limbah Industri yang Dihasilkan PG.Madukismo
1. Limbah Padat
a. Pasir/ lumpur:Berupa kotoran yang dibawa oleh nira mentah.
b. Abu ketel uap:Merupakan sisa pembakaran di stasiun ketel uap .
c. Debu/ longes dari ketel uap:Merupakan debu hitam yang keluar
lewat cerobong asap.
d. Blothong:Merupakan endapan kotoran dari nira tebu yang terjadi
di stasiun pemurnian nira.
2 Limbah Cair
a. Bocoran minyak pelumas:Berasal dari pelumas mesin – mesin di stasiun
gilingan dan pelumas yang terbawa pada air cucian kendaraan garasi pabrik.
b. Limbah soda:Berasal dari cucian pan – pan penguapan di pabrik gula
yang kandungan COD dan BOD nya cukup tinggi.
3.Limbah Gas
Berupa bau belerang dan bau busuk lain yang dihasilkan selama proses
pembuatan gula.
=> Cara Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah di PG.Madukismo
1.Limbah Padat
a.Pasir/ lumpur:Pasir dipisahkan dengan dorrclone, kemudian
dimanfaatkan untuk urug lahan atas permintaan mmasyarakat.
b.Abu ketel uap:Abu ditampung dengan lori jading dan dimanfaatkan juga
untuk urug lahan yang memerlukan. Sekarang digunakan juga untuk bahan
baku pupuk “Mix Mardos”.
c.Debu/ langes dari ketel uap:Debu yang keluar lewat cerobong asap ,
ditangkap dengan alat penangkap debu (dust collector) dan ditampung
dalam lori jading.
d.Blothong:Blothong dipisahkan dengan alat Rotary Vacum Filter. Limbah
padat Blothong yang dihasilkan oleh pabrik gula Madukismo mempunyai
volume yang cukup besar tiap harinya sekitar 100 ton/hari. Pabrik membeli
seluas lahan di sekitar pabrik untuk menempatkan limbah tersebut, karena
limbah blothong biasanya dibuang dengan cara penumpukan (open dumping).
Oleh masyarakat sekitar limbah yang dibuang terutama blotong (ampas tebu)
diambil secara Cuma- Cuma untuk pembuatan asbes, genteng, pupuk, kompos
dan dijadikan bahan bakar industri batu bata, karena blotong ini masih
mengandung sejumlah belerang sehingga baik untuk dijadikan sebagai bahan
bakar. Pihak PG.Madukismo melakukan mengovenan blothong pada oven
dengan suhu 105º dalam kurun waktu 3 jam sebelum membuangnya. Tujuan
blotong di oven untuk mengurangi kadar air yang terdapat di blotong tersebut,
sehingga tidak menimbulkan bau yang sangat menyengat ketika dibuang. Saat
ini, pihak PG. Madukismo memanfaatkan blothong tersebut sebagai bahan
baku dalam pembuatan pupuk kompos.
=> Limbah Cair
a.Bocoran Minyak Pelumas:Bocoran minyak ini dipisahkan dari air
limbah didalam bak penangkap minyak, kemudian ditampung dalam
drum – drum untuk dimanfaatkan lagi.
b.Limbah soda:Limbah yang jumlahnya relatif sedikit ini,
pengolahannya diikutkan di UPLC yang ada.
=>Limbah Gas
Limbah yang berupa gas ini ditanggulangi oleh alat – alat yang terkait
(inhouse keeping). Untuk mengatasi hal tersebut, pada ketel dilengkapi dengan
dust collector dan cyclone yang dapat memisahkan partikel dari gas dengan cara
memasukan aliran gas menurut gerakan rotasi dan membentuk vorteks sehingga
menimbulkan gaya sentrifugal yang akan melempar partikel secara radialke arah
dinding cerobong.
e. Tujuan dan manfaat didirikan PT.PG MADUKISMO
1) Mengembangkan produksi gula di pulau jawa
2) Dapat digunakan untuk tempat wisata yangbermanfaat
BMKG Yogyakarta

Laporan Reporter Grid.ID, Irene Cynthia Hadi


Grid.ID – Wilayah Yogyakarta baru saja diguncang gempa bumi pada Rabu (29/8/2018) dini
hari.
Berdasarkan pernyataan dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), gempa
mengguncang wilayah Gunung Kidul, Yogyakarta pada pukul 01.36.36 WIB.
Gempaberukuran 5,2 Skala Richter itu berpusat 114 kilometer selatan Wonosari dengan
kedalaman 62 kilometer.
Koordinat pusat gempa adalah 8.93 Lintang Selatan dan 110,2 Bujur Timur.Usai gempa
tersebut terjadi, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono langsung
membeberkan apa penyebab gempa tersebut melalui akun Instagram resmi
@infobmkg.Rahmat menyebutkan bahwa penyebab gempa diketahui melalui lokasi episenter
atau pusat gempa dan kedalaman hiposenternya.
Gempa Jogja, 29 Agustus 2018
Berdasarkan analisis tersebut, gempa bumi Gunung Kidul ini diakibatkan oleh aktivitas
lempeng Indo-Australia.
Lempeng aktif ini menyusup ke bawah lempeng lain yakni lempeng Eurasia.”Dengan
memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempabumi
berkedalaman dangkal ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang
menyusup ke bawah Lempang Eurasia
Akibat pergerakan lempeng dan deformasi batuan ini, guncangan gempa terjadi dan dirasakan
di berbagai wilayah di Yogyakarta dan sekitarnyaRahmat menyebut, mulai dari wilayah
Bantul, Karanganyar, Karang kates, Purworejo, Trenggalek hingga Wonogiri, Sawahan,
Banjarnegara dan Magelang merasakan getaran gempa ini.
Sampai pukul 02.00 WIB, Rahmat mengemukakan bahwa tidak ada aktivitas gempa susulan
atau aftershock.
Pada akhir penjelasan, Rahmat menghimbau semua masyarakat tetap tenang dan tidak
terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
Penjelasan BMKG

GEMPABUMI TEKTONIK M5,8 MENGGUNCANG KABUPATEN GUNUNG KIDUL,


TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI
Hari Rabu, 29 Agustus 2018, pukul 01.36.36 WIB, wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa
diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis update BMKG menunjukkan gempabumi ini
memiliki kekuatan M=5,2. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,93 LS dan 110,22
BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 114 km arah selatan Kota Wonosari,
Kabupaten Gunung Kidul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada kedalaman 62 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa
gempabumi berkedalaman dangkal ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-
Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber
menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme
pergerakan naik (Thrust Fault). Dampak gempabumi berdasarkan Shakemap BMKG dan
laporan masyrakat menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di daerah Bantul II SIG-
BMKG (III MMI), Jogjakarta, Karanganyar, Karang Kates II SIG-BMKG (II-III MMI),
Purworejo, Trenggalek, Wonogiri I SIG-BMKG (II MMI), Sawahan, Banjarnegara dan
Magelang I SIG-BMKG (I-II MMI) Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan
yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa
gempabumi tidak berpotensi tsunami
Hingga pukul 02:00 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas
gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak
terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.*** Jakarta,
29 Agustus 2018
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG
RAHMAT TRIYONO, S.T., Dipl. Seis, M.Sc.
BAB 3
Penutup

KESIMPULAN
Dengan pelaksanaaan study lapangan diluar sekolah ini sangatlah bermanfaaat dalam
munjang pembelajaran kurikulum 2013 saat ini, karena selain untuk menambah pengetahuan
dan wawasan siswa dapat mengetahui ilmu yang didalamnya secara langsung saat
dilapangan,juga dapat membandingkan pelajaran di sekolah dan di lapangan.

KESAN DAN SARAN


1. SARAN
Adapun saran dari saya sebaiknya karyawan atau pimpinan lebih jelas dan
detail menerangkan tentang hal hal yang terkait dengan obyek yang ada di
tempat tersebut dengan sejelas jelasnya darimana perhitungan tersebut
didapatkan.
2. KESAN
Pada saat kunjungan belajar ke PG Madukismo dan BMKG memberikan
kesan sebagai berikut :
a. Dengan diadakannya study lapangan ini siswa dapat memahammi materi
yang diberikan sekolah.
b. Sambutan dari pihak tersebut menyambut kita dengan ramah dan sopan.
c. Adanya pengalaman yang di dapat dari kunjungan belajar tersebut.
Lampiran Lampiran

Você também pode gostar